Chapter 11

“Boom.” Sebuah ledakan muncul di rumah yang terbuat dari besi di ujung desa. Hayato, Akane dan Kazuya yang menggendong Renai di bahu nya melompat keluar dari dalam bangunan yang sudah hancur. Seluruh penduduk keluar dari rumah mereka untuk melihat ledakan, Daisuke langsung berlari menghampiri Hayato,

“Ada apa Hayato san ?” Tanya Daisuke.

“Ikut saja dengan ku...akan ada pertunjukan asik di rumah kepala desa.” Jawab Hayato.

“Hehehe aku sudah tidak sabar.” Tambah Akane.

“Ingat, jangan terlalu nafsu, kasihan penduduk di desa ini.” Ujar Kazuya sambil melihat sekeliling.

“Onii chan ini benar...Haya onii chan dan Aka onee chan....hehe.” Tambah Renai yang duduk riang di bahu Kazuya.

Mereka berjalan dengan santai menuju rumah kepala desa karena di tunjukkan oleh Daisuke yang tidak mengerti apa apa. Begitu sampai di depan rumah, Hayato langsung menedang pintu rumah nya.

“Halooooooo........” Teriak nya.

Kepala desa ada di dalam dan menodongkan pistol nya kepada Hayato yang masuk ke dalam.

“Aaaaaaaaaa....”

Kepala desa menembaki mereka yang baru masuk. Kazuya langsung ke depan dan menangkis peluru itu dengan lengan bionik nya.

“Oi oi Kazuya san, ga apa apa tuh lengan nya....” Ujar Hayato.

“Hah....lengan rusak ini biarkan saja.....kalau cuma buat menghajar dia cukup.” Balas Kazuya.

“Ke..kenapa kalian disini ?” Tanya kepala desa.

“Loh, memangnya kita harus dimana ....” Jawab Hayato.

Akane langsung maju kemudian menendang pistol di tangan kepala desa dan meletakkan kaki nya di leher kepala desa. Para penduduk yang berkerumun di luar protes, karena bagi mereka kepala desa adalah sosok yang baik. Suasana jadi ribut dan ramai, banyak penduduk yang mencaci maki Hayato, Akane dan Kazuya. Karena berisik,

“Diaaaam.....aku harimau barat Byakko....tenang semuanya.”

Teriakan Kazuya menggetarkan desa seperti suara raungan harimau yang sedang marah. Seluruh penduduk diam, mereka mulai berbisik bisik, banyak yang mengatakan kalau Byakko sudah mati, ada juga yang mengatakan Byakko sudah pergi menghilang dan lain sebagainya. Akhirnya Daisuke angkat bicara, dia menjelaskan kepada penduduk kalau semua ini pasti ada maksudnya, Daisuke meminta penduduk mengingat jasa Hayato dan Akane yang mengusir geng suruhan Kumamoto kemarin. Para penduduk akhirnya diam, kemudian Daisuke bertanya kepada Hayato,

“Sebenarnya ada apa ini Hayato san....bisa jelaskan kepada kami penduduk ?” Tanya nya.

Hayato kemudian menjelaskan semuanya, dari penculikan gadis sampai pabrik card implant illegal, dalang dari semua nya adalah kepala desa yang berkerja sama dengan Kumamoto di kota. Daisuke dan penduduk lainnya terkejut mendengarnya, mereka langsung menyerang kepala desa dengan pertanyaan demi pertanyaan.

“Hoi...ngaku....” Ujar Akane yang menekan kaki nya di dada kepala desa.

“Agh...iya iya....aku mengakui semuanya....kalian semua penduduk bodoh, kalian adalah aset ku....sekarang tolong aku cepat hahahaa.” Rupanya kepala desa kehilangan ketenangan nya, dia frustasi dan menjadi sedikit gila.

Para penduduk yang mendengar celotehnya langsung menginterogasinya. Beberapa menjadi marah karena sanak saudara mereka yang di tangkap atau terbunuh oleh geng yang biasa menyerang desa mereka. Banyak penduduk yang menyeruak masuk untuk mengadili kepala desa. Akane melepaskan kaki nya dan menyerahkan kepala desa kepada penduduk yang murka. Para penduduk membawa kepala desa keluar dari rumah bersama dengan Daisuke yang mendampingi kepala desa. Hayato, Akane dan Kazuya duduk di dalam rumah kepala desa, Renai duduk dipangkuan Kazuya.

“Kazuya san, boleh tanya sesuatu ?” Tanya Hayato.

“Apa....” Jawab Kazuya.

“Kenapa Ren chan akrab sekali dengan mu ?” Tanya Hayato.

“Aku juga penasaran soal itu.” Tambah Akane.

“Karena aku yang membawa Renai chan ke selatan 3 tahun lalu.” Jawab Kazuya.

“Hah benarkah ?” Tanya Akane.

“Ya, Renai chan datang ke barat bersama dengan seorang pria yang sekarat dan terluka berat. Pria itu becerita kalau ada orang yang mengejar Renai chan kepada ku yang kebetulan menemukan pria itu di hutan dekat oasis. Dia membawa lari Renai chan dari timur dan anak nya terbunuh karena melindungi Renai chan.”

“Benar, nama nya Satoshi onii chan....” Ujar Renai menunduk.

Mendengar nama itu di sebut, Hayato langsung berdiri, tangan nya mengepal, wajah nya terlihat geram dan dia terlihat berusaha meredam amarah nya. Akane memperhatikan Hayato yang ada di sebelah nya,

“Hayato, jangan jangan dia.....” Ujar Akane.

“Tidak salah lagi, dia adik angkat ku.....dan berarti pria yang kamu temui adalah papa angkat ku.....andai saja waktu itu aku tidak keluar dari rumah.” Balas Hayato.

“Hei duduk...kamu bikin Renai chan takut....” Ujar Kazuya sambil memandangi Hayato yang berdiri..

“Maaf....huff....aku tenang sekarang.” Ujar Hayato yang kembali duduk.

“Aku dengar dari pria itu sebelum meninggal, kalau penduduk timur membohongi pengejar Renai chan, dengan mengatakan Renai chan pergi ke utara, pengejar itu langsung pergi menuju ke utara untuk mengejar Renai chan, sementara pria itu membawa Renai chan ke sini, dengan susah payah. Dia bilang pengejarnya sangat kuat dan sepertinya bukan orang biasa. Jujur aku penasaran juga mendengarnya.” Tambah Kazuya.

“Pantas semua penduduk bilang pada ku kalau pembunuh Satoshi pergi ke utara, supaya aku membalaskan dendam Satoshi di utara.” Gumam Hayato.

“Lalu kenapa kamu membawa Rena chan ke selatan ?” Tanya Akane.

“Alasan nya sederhana, karena pengejarnya ke utara, ke timur terlalu jauh dan tidak mungkin, pilihan nya hanya selatan. Sebab saat itu di barat berbahaya, keluarga mafia itu sedang berperang dengan sesama nya.” Jawab Kazuya.

Ketiganya terdiam, Renai menunduk diam dan melihat wajah Hayato, Akane dan Kazuya. Kemudian dia menunduk lagi dan wajah nya terlihat menyesal,

“Maafkan Rena.....” Gumam nya dengan suara bergetar.

Hayato, Akane dan Kazuya langsung melihat Renai. Ketiganya bangun berdiri dan memeluk Renai yang menangis ketika ketiganya memeluk nya. Setelah Renai kembali tenang,

“Hei Hayato, berarti kamu ke utara waktu umur 14 tahun dong ?” Tanya Akane.

“Ya, aku langsung berangkat ketika aku mendengar beritanya, aku juga sebelum nya tidak pernah bertemu Ren chan, karena aku tidak pernah di rumah.” Jawab Hayato.

“Iya, Rena hanya mendengar cerita tentang Haya onii chan dari Satoshi onii chan...waktu ketemu lagi di kedai itu juga Rena belum tahu kalau ternyata onii chan adalah onii chan  dari Satoshi onii chan, tapi aku ada perasaan akrab saja dengan onii chan waktu itu. Sekarang Rena baru tahu semuanya....” Tambah Renai.

“Maafkan aku ya Ren chan, semua ini bukan salah mu, aku tidak apa apa kok, tapi kalau bertemu dengan pengejarmu, aku berjanji akan membereskan nya.” Hayato berkata sambil jongkok di depan Renai sambil memegang kedua tangan nya dengan wajah tersenyum.

“Hehe iya onii chan....” Balas Renai tersenyum.

“Hmm berarti Hayato sekarang baru berumur 17 tahun....” Gumam Kazuya.

“Memang Kazuya san umur berapa ?” Tanya Hayato.

“Aku 19 tahun.” Jawab Kazuya.

“Wah...aku harus panggil aniki dong. Hoi Akane, kamu masih seumuran dengan ku, panggil dia aniki.” Balas Hayato.

“Hah...siapa kamu berani memerintahku....” Balas Akane.

“Terserah kalian, panggil nama juga boleh.” Balas Kazuya.

“Tidak, aku panggil aniki saja, sama seperti si pemulung juga.” Tambah Akane.

Ketiganya kembali terdiam, sekarang mereka sudah mulai mengerti satu sama lain dan jelas ketiganya berhubungan dengan Renai. Hayato berpikir,

“Selagi di utara aku dengar pengejar itu di usir oleh Genbu dan sejak itu Genbu tidak pernah terlihat lagi, aku sudah menunggu selama 3 tahun di utara.” Gumam Hayato.

“Haaa Genbu ya....” Ujar Kazuya.

“Kenal Genbu aniki ?” Tanya Akane.

“Tidak, tapi aku pernah dengar tentang nya sedikit. Yang pasti dia tidak seperti yang kalian bayangkan.” Jawab Kazuya.

“Maksudnya aniki ?” Tanya Hayato.

“Yah, nanti kalian akan tahu kalau bertemu dengan nya. Siapa pun yang mendengar kata Genbu pasti akan berpikir dia adalah seorang pertapa tua yang sakti kan, nah dia tidak seperti yang kalian bayangkan.” Balas Kazuya sambil sedikit tersenyum.

“Hmm aku curiga aniki sebenarnya tahu siapa Genbu, dia masih hidup aniki ?” Tanya Hayato.

“Hah...jangan coba coba mengorek ku. Kamu pikir aku tidak tahu apa.” Jawab Kazuya yang sudah tahu niat Hayato.

“Ck...ketahuan....” Balas Hayato.

Daisuke masuk kembali ke rumah kepala desa dan menemui Hayato, Akane dan Kazuya. Dia mengatakan kalau kepala desa akan mereka adili, dia sekarang sudah mengakui semuanya dan meminta maaf kepada penduduk. Banyak yang emosi dan memukulinya, tapi Daisuke tidak bisa menyalahkan nya, karena dia juga kehilangan istri dan anak anak nya kehilangan ibu mereka. Jadi setelah mengadili kepala desa, mereka berniat turun ke kota dan menjemput sanak saudara mereka. Daisuke mewakili penduduk desa meminta maaf kepada Hayato, Akane dan Kazuya karena sudah kasar pada mereka dan berterima kasih karena membongkar kejahatan kepala desa selama ini. Setelah itu Daisuke menawarkan bantuan untuk membantu ke empatnya.

“Kalau begitu Daisuke san, apa di sini ada mobil yang bisa kita pakai untuk pergi ke utara ?” Tanya Hayato.

“Hmm kami punya sebuah mobil bak....bisa untuk pergi ke utara. Mari ikut aku.” Ajak Daisuke.

Kemudian mereka keluar dari rumah kepala desa dan mengikuti Daisuke. Mereka berjalan sampai ke dekat gerbang desa. Di sana ada sebuah bangunan kotak yang memakai pintu rolling door seperti garasi. Daisuke membuka nya dan di dalam ada sebuah mobil bak yang tidak terlalu besar. Daisuke memasukkan baterai nya dan mobil itu hidup kembali.

“Baiklah kita pergi....” Ujar Hayato.

“Anoo sebelum nya maaf nih, tapi apa kalian mau pergi dalam keadaan seperti ini ?” Tanya Daisuke.

Hayato, Akane dan Kazuya melihat pakaian mereka, ternayta pakaian mereka sudah rusak dan sobek sobek karena pertarungan. Kemudian Daisuke mengajak mereka ke gudang pakaian milik desa.

“Whoooah.....banyak jaket keren....” Gumam Hayato.

“Asiiik....boleh ambil apa saja nih Daisuke san ?” Tanya Akane.

“Silahkan, pilih saja yang kalian suka. Anggap saja ini hadiah dari kami karena menolong kami.” Jawab Daisuke.

“Ok, aku tidak sungkan....ayo Renai chan...” Kazuya masuk ke dalam untuk memilih sambil menggandeng Renai.

Hayato membuka jaket dan kausnya, Akane yang berada di sebelah nya menutup hidungnya.

“Hei...pemulung, kamu mandi dulu gih.....” Ujar Akane langsung.

“Hah....kayak kamu harum saja....” Balas Hayato.

Karena di balas oleh Hayato, Akane langsung menciumi dirinya sendiri dan ternyata dia juga sama seperti Hayato. Akhirnya dia bertanya kepada Daisuke untuk menumpang mandi di rumah nya. Akane langsung keluar mengajak Renai bersama Daisuke untuk ke rumahnya. Karena tidak ada pilihan lain Hayato dan Kazuya mengikuti Daisuke dari belakang.

***

Sementara di kota utara, di pinggiran kota, di sebuah bangunan yang gelap dan hanya di terangi lampu jalan di depan nya, seorang pria yang di panggil oleh Hayato sebagai jengger kun, sedang berkumpul bersama dengan teman teman sesama pengendara motor sambil minum dan bersenda gurau. Tiba tiba seorang wanita berpakaian jaket hitam ketat yang rapat seperti pengendara motor lengkap dengan celana nya dan sepatu hak tinggi, berpenampilan seperti wanita pembalap motor dengan rambut lurus panjang dan di ikat pony tail di atas, mata nya berwarna merah terlihat indah, menghampiri gerombolan jengger kun,

“Selamat sore, anak anak.......” Sapa nya kepada semua orang di situ.

Mendengar seorang wanita menyapa mereka, semua nya langsung berdiri berbalik menghadap wanita itu. Seorang pria yang lebih besar dari jengger kun, maju menghampiri wanita itu, dengan wajah yang sangat tidak enak di lihat,

“Wah wah ada apa kesini nee san, tau kan di sini........”

Belum selesai pria itu bicara, “Sring...” sebuah kilatan membelah dua badannya dari bawah ke atas, tubuh nya jatuh terpisah ke kiri dan kanan. “Krek.” Wanita itu membunyikan tangannya dan lehernya kemudian menatap semuanya.

“Aku paling tidak suka kalau aku sedang bicara ada yang mengganggu...nah, sekarang siapa yang namanya jengger kun ?” Tanya wanita itu.

“Hei, namaku bukan jengger kun......” Teriak jengger kun dari tengah kerumunan.

Melihat jengger kun yang protes dan berteriak, tangan wanita itu terlipat dan dari lengannya keluar cambuk seperti mata pedang yang panjang, “Ctaaar...” Dia langsung mencambuk ke depan dan cambuk nya mengikat tubuh jengger kun kemudian menarik nya sampai jengger kun berada di depan nya. Teman teman jengger kun yang lainnya mundur teratur dan langsung melarikan diri dengan sepeda motor mereka meninggalkan jengger kun sendiri.

“Mau apa kamu ?” Tanya Jengger kun sambil berusaha melepaskan diri.

“Tidak ada, aku hanya mau titip pesan karena aku dengar kamu kenal dengan pria yang bernama Hayato dari pemilik kedai lusuh itu. Tolong sampaikan padanya, Takamura Harumi mencari nya....ok jengger kun....kalau ketemu jangan lupa di sampaikan.” Jawab Harumi sambil tersenyum sinis memandang wajah jengger kun yang ketakutan.

“Ba...baik....aku sampaikan kalau ketemu dengan nya....” Balas jengger kun.

“Ok, aku pegang omongan mu.....hmm...kamu terlihat ok juga, mau bekerja untuk ku ?” Tanya Harumi.

Jengger kun menoleh dan melihat teman nya sudah terbelah dua di samping nya. “Gulp..” Dia menelan ludahnya, sebab dia merasa serba salah, dia jelas tidak mau bekerja untuk Harumi, tapi kalau menolak nasib nya akan sama seperti teman nya yang terbelah lurus dari atas ke bawah. Akhirnya satu satu nya cara supaya dia bisa lolos.

“Huuu....mama...huuu....” Jengger kun mulai menangis.

“Ah....menjijikkan...aku berubah pikiran.” Harumi melepaskan cambuk nya dan cambuk itu masuk kembali ke lengan nya.

Harumi berbalik dan pergi meninggalkan jengger kun sendirian bersama teman nya yang sudah terbelah dua. Jengger kun memandangi Harumi yang berjalan membelakanginya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!