Chapter 16

Di perkemahan yang berada di oasis kota timur, pria yang di panggil admiral sedang duduk di dalam tenda nya. Seorang prajurit yang memakai seragam tentara loreng merah, masuk dan berdiri di depan admiral kemudian memberi hormat.

“Lapor admiral....seluruh pasukan kita yang di kerahkan ke utara tidak terdeteksi lagi. Sesuai dugaan kita, sepertinya sarang musuh ada di utara.” Prajurit itu melaporkan.

“Hmm baiklah, tujuan kita hanya untuk mencari keberadaan anak itu, sekarang sudah pasti anak itu ada di utara. Kita tidak bisa mengandalkan semua mafia di tiga kota ini, mereka tidak kompeten. Siap siap....kita kembali dulu ke selatan dan menyusun kekuatan di sana, setelah itu kita menyerang ke utara. Hubungi pusat, minta mereka kirim bantuan ke sini. Beritahu Kaneshiro, suruh mereka bersiap untuk ikut menyerang utara.” Ujar admiral.

“Baik admiral, hail red oni....” Balas prajurit itu sambil memberi hormat dengan mengangkat satu tangannya ke depan.

“Hail red oni....” Admiral membalas salam hormatnya dengan melakukan hal yang sama.

Prajurit itu keluar dari tenda untuk melaksanakan perintah admiral. Sementara di dalam tenda, admiral menyalakan sebuah tablet dan sebuah layar hologram keluar di depan nya.

“Hail red oni....” Ujar Admiral memberi hormat.

“Gimana, kalian sudah temukan anak itu ?” Tanya seorang pria di dalam layar.

“Kami sudah berhasil melacak nya, kami akan menyerang ke sana setelah bantuan tiba, musuh bisa mengalahkan pasukan pengintai kita.” Balas admiral.

“Hmm ok, lakukan sesuka mu, jangan sampai gagal.” Ujar pria itu.

“Baik paduka yang mulia.....hail red oni.” Balas admiral.

“Ya....” Layar hologram langsung menghilang dan sambungan terputus.

Admiral duduk kembali di kursinya, dia mengangkat tablet nya dan memperbesar gambar yang di lihatnya. Ada empat buah gambar yang di susun menjadi satu, foto Hayato yang sedang meninju, Akane yang sedang menendang, Kazuya yang memukul menggunakan tapak bersama dengan Renai duduk di pundak nya dan terakhir Harumi yang sedang menyabetkan pedang nya. Admiral melempat tablet nya di meja dan dia berdiri kemudian berjalan keluar tenda. Gambar di tablet bergeser menjadi empat lukisan kuno dalam satu layar yang memperlihatkan, seorang pemuda yang menggunakan tinjunya dengan pakaian perang pendekar kuno, seorang pemudi yang menendang juga mengenakan pakaian perang kuno, seorang pemuda yang menggunakan tapak bersama seorang biksuni kecil duduk di pundaknya dan seorang pemudi pendekar pedang yang mengenakan pakaian perang kuno. Nama lukisan lukisan yang tertera di bagian atas layar di tablet, bertuliskan, “Legenda perjalanan Teng Fang Yin dan empat warlord.”

***

Sementara itu, Hayato, Akane, Kazuya, Harumi dan Renai masih di perjalanan menuju ke timur. Tiba tiba Kazuya mengerem mobil nya secara mendadak, tentu saja Akane dan Harumi yang tidak memakai sabuk pengaman seperti Renai langsung terpental ke depan nya dan terbentur belakang kursi di depan.

“Aduh....apa sih, Kazu bongsor, kenapa berhenti mendadak ?” Tanya Harumi sambil memegang hidung nya.

 “Aaaw....iya nih aniki...kenapa mengerem seperti itu...” Tambah Akane.

“Lihat tuh ke depan....” Ujar Hayato.

“Itu alasan nya kenapa aku berhenti....” Tambah Kazuya.

Akane, Renai dan Harumi langsung melihat ke depan. Di depan mereka ada seorang mayat hidup yang lewat dengan tubuh setengah hancur dan bagian tubuh bionik juga implant nya yang menyala.

“Itu zombie ?” Tanya Akane.

“Bukan zombie, mereka adalah pemakai bagian tubuh bionik dan implant illegal, sebenarnya tubuh nya sudah mati, tapi tubuh bionik nya dan implant nya masih bekerja jadi mereka seperti zombie yang berjalan jalan tidak jelas. Tenang saja, mereka tidak berbahaya, mereka hanya lewat dan menjadi sasaran bagi scavenger seperti ku hoho...kita di timur memanggil mereka Biz.” Hayato menjelaskan.

“Biz ?” Tanya Harumi.

“Bionic implant zombie, di singkat Biz. Dan kalau sudah banyak Biz berkeliaran berarti kita sudah dekat timur.” Ujar Hayato.

“Hmm...semua gara gara tubuh bionik dan implant illegal.” Gumam Kazuya.

“Trus kamu mau mulung ?” Tanya Akane kepada Hayato sambil mendoron kepala Hayato perlahan dengan telunjuk nya.

“Ga sekarang, nanti, lagipula yang di depan itu sudah karatan semua, tidak laku di jual.” Jawab Hayato.

“Kenapa yang ada di otak mu cuma mulung sih....” Balas Akane sambil mendorong kepala Hayato dengan telunjuk nya berkali kali.

“Makanya kerja....jangan jadi pengangguran....” Balas Hayato.

“Hmm mau turun pemulung ? kita tuntaskan...” Ajak Akane.

“Siapa takut....” Balas Hayato.

“Bletak.” Kepala Hayato langsung di getok oleh Kazuya dan kepala Akane di getok oleh Harumi di belakang. Keduanya langsung menunduk dan memegang kepala mereka.

“Ampun....” Gumam keduanya.

“Tadi kan kamu sendiri yang bilang jangan berantem.” Ujar Kazuya.

“Benar, payah kalian....” Tambah Harumi.

“Kamu juga cebol....” Balas Kazuya.

“Grr awas kamu bongsor....” Balas Harumi.

Mendengar itu, Hayato dan Akane malah tertawa kencang. Renai hanya bisa menggelengkan kepala di tengah, karena ke empat nya sama saja. Selagi mereka menunggu para Biz lewat, tiba tiba segerombolan pengendara motor langsung menabrak para Biz di depan mereka dan berteriak teriak menuju sebuah desa yang terlihat dari kejauhan. Para pengendara motor itu juga menyeret beberapa orang di motor mereka.

“Kawanan geng motor dari timur....mau kemana mereka....” Ujar Hayato.

“Di ujung sana ada desa....” Tunjuk Kazuya ke samping.

“Ayo kesana....” Ujar Harumi dan Akane kompak.

“Loh kita kan mau membasmi pasukan di timur ?” Tanya Hayato.

“Kamu ga liat orang yang di seret itu ?” Tanya Akane.

“Ya, timur masih jauh, mereka lebih dekat, tidak ada salah nya mampir sebentar.” Tambah Harumi.

“Gimana aniki ?” Tanya Hayato sambil menoleh melihat Kazuya.

“Kenapa tanya aku ?” Tanya Kazuya.

“Belok....” Teriak Akane dan Harumi.

“Iya Kazu onii chan, belok saja dulu...Rena juga mau lihat kesana.” Tambah Renai.

Hayato dan Kazuya langsung saling menoleh dan melihat satu sama lain. Hayato mengangkat pundak nya, Kazuya menggelengkan kepalanya.

“Baiklah, demi Renai chan....” Ujar Kazuya sambil memutar setirnya.

“Iya benar, demi Ren chan....” Tambah Hayato.

“Grrrrrr......awas kalian....” Ujar Akane dan Harumi geram.

Akhirnya mereka mengikuti kawanan geng motor itu dan menuju desa yang mereka lihat dari kejauhan. Begitu sampai di depan gerbang, ternyata seluruh desa itu isinya adalah Biz yang mondar mandir berjalan di jalanan. Akhirnya ke empatnya turun bersama Renai. Mereka berjalan masuk ke dalam, melewati Biz Biz di depan mereka. Suara bunyi engsel yang sudah berkarat dan langkah besi menambah suasana ngeri di desa itu. Mereka sampai di sebuah biara besar di tengah tengah desa, sepertinya biara itu baru di buat menggunakan sisa sisa reruntuhan gedung tinggi. Di depan biara itu, gerombolan geng itu memarkir motor mereka, di belakang mereka terlihat beberapa mayat yang sudah hancur dengan tangan di ikat tali yang terhubung ke motor mereka. Para pengendaranya sedang ‘menggilir’ 3 orang wanita yang sepertinya biarawati, sebab mereka memakai kerudung walau tubuh nya tanpa busana. Di belakang 3 biarawati itu ada banyak sekali anak kecil yang ketakutan dan menangis sambil saling berpelukan.

“Ok ayo merah....” Ajak Harumi sambil merubah tangan nya menjadi pedang.

“Ok aneki...berangkat...” Balas Akane.

“Haaaah....memang seru perjalanan ini.” Ujar Hayato lemas.

“Yare yare......ayo, jangan ketinggalan.” Tambah Kazuya sambil menutup mata Renai yang duduk di pudak nya.

“Kenapa mataku di tutup onii chan ?” Tanya Renai.

“Jangan lihat ya.....” Jawab Kazuya.

Akane dan Harumi langsung melompat maju tanpa menunda lagi. Seorang biarawati yang terlentang di tanah dengan pria besar di atasnya dan merasa ketakutan sudah pasrah dan memejam kan mata. “Sring...sring...sring...” Biarawati itu mengintip, kemudian dia melihat dirinya yang tidak berbusana sudah di selimuti darah dan banyak potongan tubuh di sekitarnya.

“Waaaa....” Teriak nya.

Dia bangun duduk dan melihat sekelilingnya. Semua pengendara motor sudah terpotong potong dan tengkurap tanpa kepala. Para biarawati itu langsung ke belakang dan memeluk anak anak yang ketakutan di belakang nya, mereka melihat empat orang berdiri di depan mereka menghadap ke gerbang dengan seorang anak kecil duduk di bahu salah seorang dari ke empat orang itu, mereka menunggu gerombolan motor yang datang lagi dari gerbang dengan menerobos para Biz yang berjalan jalan. Pasukan motor itu berhenti di depan ke empatnya karena melihat di belakang mereka sudah banjir darah.

“Ku...kurang ajar...mana bazooka...tembak mereka...”

Seorang pengendara motor jongkok dengan bazooka berada di pundak nya. Dia langsung menembakkan bazooka itu ke arah ke empatnya.

“Mundur....” Ujar Kazuya sambil memasang kuda kudanya.

Ketika peluru bazooka itu sudah di depan nya, Kazuya menangkap nya dengan kedua tapak nya dan memutar kedua tapak nya di depan dadanya, peluru bazooka itu seperti menari di tengah kedua tapak nya dan kemudian terlontar kembali menuju gerombolan geng yang kaget dan tidak sempat lari. “Blaar.” Gerombolan itu langsung rata dengan tanah dan sebagian yang selamat langsung berbalik melarikan diri.

“Wow....kalau aku pasti meninju ke atas supaya meledak di atas...” Ujar Hayato sambil bertepuk tangan.

“Kalau aku sama, pasti menendang peluru itu ke atas.” Tambah Akane yang juga bertepuk tangan.

 “Huh...boleh juga.....kalau aku pasti ku cincang pelurunya.....” Ujar Harumi sambil bertepuk tangan kecil.

“Yare yare.....kalian ini....” Ujar Kazuya sambil menggelengkan kepalanya.

“Hehehe seru....” Renai terlihat girang duduk di pundak Kazuya.

Setelah memastikan tidak ada yang datang lagi, ke empatnya berbalik dan menuju ke biara. Tiga biarawati itu berdiri dengan tubuh yang tanpa busana dan menghampiri mereka.

“Oi pemulung, merem ya....” Ujar Akane sambil menutup kedua mata Hayato dari belakang.

“Kamu juga bongsor....merem.” Tambah Harumi yang menemplok di punggung Kazuya dengan melilitkan kaki nya di pinggang Kazuya dan kedua tangan menutup matanya.

“Hei apa apaan sih....” Teriak Hayato dan Kazuya bersamaan.

“Anoo kalian siapa ?” Tanya salah seorang biarawati.

“Pakai baju.....” Teriak Akane dan Harumi yang sibuk menutup mata Hayato dan Kazuya yang berontak.

“Oh...maaf......” Ketiga biarawati itu langsung lari ke dalam.

Melihat para biarawati itu masuk ke dalam bersama semua anak kecil yang ada di sana, Akane melepas pegangan nya dan Harumi turun dari punggung Kazuya.

“Kamu ini apa apaan sih ?” Tanya Hayato kepada Akane.

“Jangan lihat....huh....” Jawab Akane sambil menoleh dan melipat tangan di dada.

“Kamu juga kenapa cebol....mendadak manjat punggung ku.” Tanya Kazuya.

“Tidak apa apa...huh.” Jawab Harumi yang juga membuang wajah nya.

“Apaan sih...aneh....” Ujar Hayato lagi.

Tak lama kemudian, para biarawati itu keluar lagi dan menemui mereka, kali ini mereka memakai pakaian jubah mereka. Ketiganya menunduk di depan Hayato, Akane, Kazuya, Harumi dan Renai.

“Terima kasih sudah menolong kami......” Ujar ketiganya sambil menunduk.

Kemudian ketiganya mengajak mereka semua masuk ke dalam. Ternyata biara itu adalah sebuah panti asuhan yang berada di bawah tanah dengan memanfaatkan reruntuhan gedung besar yang sudah tertimbun. Ruangan di bawah sangat luas dengan banyak kamar untuk anak anak panti. Para biarawati itu meminta ke limanya duduk di meja makan dan mereka duduk di sebrang mereka.

“Perkenalkan namaku Marie, aku kepala biara di sini.”

“Namaku Natalie. Salam kenal semuanya, aku asisten kepala biara.”

“Dan namaku Theresa. Aku bagian yang mengurus semua di biara ini.”

“Di sini kita ada 10 orang biarawati dan 20 anak anak yatim piatu. Sekali lagi kami ucapkan banyak terima kasih.” Tambah Marie.

“Lalu geng tadi itu dari timur kan ? kenapa mereka ke sini ?” Tanya Hayato.

Marie, Natalie dan Theresa bercerita, kalau mereka datang ke sini awal nya untuk mengambili implant implant di tubuh Biz yang banyak sekali berkeliaran di sini, tapi setelah mengetahui ada biara di desa ini, mereka mulai memeras dan memperkosa para biarawati di sini. Kadang mereka juga mengambil anak anak untuk di bawa ke kota timur dan di jadikan pekerja. Mereka selalu datang sebulan sekali untuk menjalankan aksinya dan kalau para biarawati itu tidak menuruti nya, mereka mengancam akan membunuh semua anak anak di sini.

“Baiklah, tujuan kita ke timur, sampai sana nanti kita hajar saja....” Ujar Akane.

“Onii chan tachi...onee chan tachi....Rena main dulu di sana....” Ujar Renai yang melompat turun dari pangkuan Akane dan berlari menuju ke arah para anak kecil yang sedang bermain.

Ketiga biarawati itu melihat Renai yang sedang bermain dengan anak anak panti asuhan.

“Oh ya perkenalkan aku Hayato.” Ujar Hayato yang sengaja memperkenalkan diri karena melihat pandangan aneh para biarawati itu ketika melihat Renai.

“Aku Akane, salam kenal.” Tambah Akane.

“Kazuya....” Ujar Kazuya singkat.

“Aku Harumi.....panggil saja Harumi.”

“Dan yang di sana itu adik kita bersama Renai.” Ujar Hayato.

Ketiga biarawati itu langsung berdiskusi sendiri di depan Hayato, Akane, Kazuya dan Harumi yang bingung melihat nya. Mereka terus melihat Renai yang sedang bermain dengan anak anak yang lain. Akhirnya setelah selesai berdebat dan berdiskusi sendiri, ketiga biarawati itu menghadap melihat ke empatnya yang sedang memperhatikan mereka.

“Maaf, tapi bolehkah Renai chan tinggal di sini saja bersama kami ? Kami akan merawat nya, sebab kalau bersama kalian berbahaya kan.” Tanya Marie.

“Hah....apa ?” Teriak Hayato, Akane, Kazuya dan Harumi bersamaan.

“Maaf bukan nya lancang, tapi apa tidak berbahaya kalau dia berkelana bersama kalian, kami di sini bisa mendidik nya dengan baik.” Tambah Natalie.

Mendengar ucapan Natalie, Akane langsung berdiri tapi tangannya di pegang oleh Hayato dan menyuruh nya kembali duduk. Akane melepaskan tangannya dan kembali duduk sambil melipat tangannya di dada.

“Kalian bilang mau mendidik nya dan dia lebih aman di sini ? lupakah dengan kejadian barusan ?” Tanya Harumi sambil memicingkan matanya.

“Maaf, tapi Renai chan akan pergi bersama kami.” Tambah Kazuya.

“Tolong jangan membuat kami marah....” Tambah Hayato.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!