Pria yang di panggil harimau barat Byakko itu menunduk, tiba tiba dia maju melesat menyerang dengan kecepatan tinggi, menggunakan dua tapak nya sekaligus kepada Hayato dan Akane di depan nya. Hayato menangkis dengan tinjunya dan Akane menangkis dengan tapak kaki nya. Benturan tiga kekuatan yang luar biasa itu langsung menimbulkan bunyi menggelegar yang sanagat keras, seluruh kota bergetar dan gelombang benturan nya mementalkan bos Kumamoto keluar dari jendela dan jatuh keluar. Setelah berbenturan, ketiganya menjaga jarak,
“Ayo Akane.....”
“Ya...ayo Hayato.....”
Keduanya langsung menghentakkan kaki ke tanah dan melesat maju untuk menyerang. Hayato meninju ke kepalanya dan Akane menedang lurus ke pinggang nya. Kedua tapak harimau barat bergerak memutar di depan tubuh nya dan menangkis keduanya, tapak nya terlihat memutar di lengan Hayato dan kaki Akane, tinju Hayato beralih menuju Akane dan sebalik nya tendangan Akane beralih kepada Hayato. Dengan sigap keduanya saling menangkis serangan yang di alihkan dan melompat mundur kebelakang.
“Wow.....” Ujar Hayato dan Akane sambil tersenyum.
Terlihat senyuman di wajah Byakko yang baru saja membuka matanya. Kemudian dia berbalik dan berlari melompat keluar jendela. Hayato dan Akane mengejarnya, mereka langsung menyerang Byakko yang masih di udara. Byakko berbalik, setelah itu, adu pukul dan tendangan terjadi di udara dengan kecepatan tinggi ketika mereka sedang jatuh ke bawah, benturan ketiganya mengakibatkan gedung gedung di sekitar mereka bergoyang dan mulai runtuh. Hayato menghindari pukulan tapak Byakko sambil membalas nya, begitu juga dengan Akane yang menghindari pukulan dan membalas dengan tendangannya, kadang pukulan dan tendangan kedua nya di alihkan oleh tapak Byakko yang juga aktif menyerang. Byakko meloncat dan di kejar oleh keduanya ke atas, pertarungan berpindah menjadi adu pukul dan tendangan di udara. Setelah cukup lama berbenturan, ketiga nya kembali turun ke tanah. Byakko diam dan tidak bergerak sambil mengamati Hayato dan Akane.
“Hayato, seperti nya kalau kita sendiri sendiri menyerang seperti tadi tidak akan selesai....” Ujar Akane sambil membersihkan mulut nya.
“Ya, kita harus kerja sama....” Balas Hayato.
“Dia maju....” Teriak Akane.
Tiba tiba Byakko sudah di depan keduanya dan langsung memukulkan tapak nya. Hayato menahan tapak dengan lengannya dan Akane langsung menendang ke arah perut nya, Byakko langsung melompat mundur menghindari serangan Akane. Ketika dia mengangkat kepalanya, Hayato dan Akane sudah berada di depan nya dengan bergandengan tangan, Hayato menyerang nya dengan menyabetkan punggung kepalan tangan nya, Byakko menghindari nya dengan memundurkan kepalanya kebelakang, tapi Hayato menarik tangan Akane yang langsung menendang dari bawah ke atas mengenai dagu nya yang kembali maju ke depan. Tendangan Akane mengenai nya dan membuatnya terpental bersalto ke belakang. Akane melompat menarik tangan Hayato dan menendang kemudian dia dari atas ke bawah, Byakko menangkis nya dengan menyilangkan tangannya di atas kepalanya, tapi Akane berbalik kemudian menarik tangan Hayato yang turun dengan telapak nya menangkap kepala Byakko, kemudian menghujam kan nya ke tanah ketika jatuh. Byakko bangkit dan bersalto ke belakang, tapi Hayato dan Akane yang bergadengan mengejar nya, mereka menyerang bersamaan dan bergantian sehingga terlihat seperti berdansa dengan berpegangan tangan. Renai yang melihat keduanya dari kejauhan.
“Hebat....onii chan...onee chan hebat......” Gumam nya di pelukan Chihiro.
“Iya benar Renai chan, kedua nya hebat...Kazuya kun.” Tambah Chihiro.
Byakko terus kena serangan keduanya, tangan dan kaki bionik nya mulai mengeluarkan asap. Kemudian setelah terus menyerang, Hayato dan Akane melompat kebelakang bersamaan menjaga jarak. Mereka melihat Byakko terdiam, dia mengamati tangannya dan kaki nya, kemudian dia memegang kepalanya.
“Hati hati Akane, sikap nya aneh....” Ujar Hayato.
“Iya....kamu juga hati hati...” Balas Akane.
“A..aku.....” Byakko berbicara.
Hayato dan Akane saling menoleh dan melihat satu sama lain medengarnya. Mereka sedikit melonggarkan kuda kuda mereka dan melepaskan kepalan tangan mereka.
“Tangan apa ini.....kenapa....aku dimana....apa yang terjadi.” Teriak Byakko sambil berlutut dan memegang kepalanya dengan tangannya yang normal sambil mengamati tangan bionik nya.
“Kazuya.....” Terdengar teriakan dari kejauhan.
Hayato dan Akane menoleh ke belakang, mereka melihat Kirara berlari menuju adik nya. Chihiro yang masih di atas gedung sambil menggendong Renai merasa lega melihat Kirara masih hidup dan
“Nee...san.....aku....maafkan aku.....maafkan aku.....ini tangan siapa....ini kaki siapa....” Ujar Kazuya sambil melihat Kirara di depan nya, matanya mulai berair ketika melihat Kirara.
“Oh Kazuya....sini aku lihat.” Kirara mendekat dan jongkok di depan Kazuya.
Dia memeriksa tangan bionik Kazuya yang berlutut di depan nya, tapi Chihiro dan Renai berteriak dari atas.
“Hayato san.....Akane san.....cegah dokter.......cepaaaaat....”
“Onii chaaaan.....onee chaaaaan......cepaaaat....”
Hayato dan Akane menoleh, mereka melihat bos tadi bersembunyi di balik gedung dan menekan remote nya. Hayato dan Akane langsung berlari maju mendekati Kirara, tapi terlambat, tangan bionik Kazuya sudah menembus tubuh Kirara.
“Gah......” Kirara muntah darah dan jatuh.
Kazuya menangkap nya dan meletakkan dagu Kirara di bahunya yang besar. Kirara mengangkat tangan nya mendekap punggung Kazuya.
“Nee san....nee san...nee san.......maafkan aku nee san.....maaf...aku....” Teriak Kazuya histeris.”
“Ca..ri....dok...ter....Giro...di...utara....dia...bisa...memperbaiki...tangan...dan kaki mu...seperti semula....aku...sayang...kamu....Kazuya....se..lamat...tinggal....” Kirara tertunduk memejamkan mata di bahu Kazuya dan dia tidak akan membuka mata lagi selama lamanya.
“Nee saaaaaan......Nee saaaaan......Aaaaaaaaaaaa.” Kazuya berteriak sambil memeluk jasad Kirara dengan erat.
Raungannya seperti seekor harimau yang sedang terluka dan menggema di seluruh kota. Chihiro dan Renai yang masih di atas melompat lompat memberitahu Hayato dan Akane kalau bos itu mau melarikan diri. Keduanya langsung melihat ke arah yang di tunjuk Chihiro dan Renai, mereka melihat bos itu mundur diam diam dengan senyuman licik menghiasi wajah nya. Keduanya langsung menghilang dan membuat bos itu bingung, ketika bos berbalik, keduanya sudah ada di belakang nya.
“Yo....kamu benar benar keterlaluan ya.....” Ujar Hayato.
“Si..siapa kalian sebenarnya.....kenapa kalian bisa mengalahkan harimau barat Byakko ?” Tanya bos itu ketakutan.
“Kenalkan....Seiryu.” Ujar Hayato.
“Dan aku Suzaku.......” Tambah Akane.
“Ka..kalian....dua jen..jendral......” Ujar bos itu ketakutan.
“Bagitulah...julukan orang orang.....” Balas Hayato.
“Heh...kelakuan mu sama saja seperti anak mu ya....” Tambah Akane.
“Ka..mu....bunuh anak ku.....” Balas bos itu.
“Ya dan sekarang aku membunuh mu....” Balas Akane yang mengangkat kaki nya.
Tapi Hayato mencegah nya dan menyuruh Akane menurunkan kaki nya secara perlahan.
“Kenapa kamu mencegah ku ?” Tanya Akane.
“Karena dia bukan jatah kita, tapi jatah dia.....silahkan Kazuya san....” Ujar Hayato sambil menoleh.
Ternyata di belakang mereka Kazuya sudah berdiri dengan tubuh berlumuran darah dan wajah yang sudah siap menerkam semua di depan nya walau air matanya mengalir deras. Nafas nya memburu dan sudah siap untuk menghancurkan bos yang ketakutan itu. Bos langsung mengambil remote nya dan menekan nya berkali kali, kadang dia membantingnya ke tanah dan membenturkan nya ke dinding. Kazuya melangkah ke depan melewati Hayato dan Akane yang menepi. Tangan bionik nya langsung mengangkat leher bos itu dan tapak satunya langsung menghujam dadanya sampai berlubang dan bos mati seketika. Kazuya melakukan nya tanpa berbicara dan setelah itu dia melemparkan jasad bos itu begitu saja di gang yang becek. Kemudian dia berbalik dan berjalan kembali keluar dari balik gedung, dia kembali menghampiri jenazah Kirara dan mengangkatnya, kemudian dia berjalan membawa nya. Chihiro dan Renai yang sudah turun kebawah menggunakan lift, keluar dari gedung. Ketika melihat Kazuya pergi,
“Onii chan....tunggu....” Teriak Renai berlari menuju Kazuya, dia melepaskan diri dari pegangan Chihiro.
“Ren chan....” Teriak Hayato yang melihatnya.
“Rena chan....” Teriak Akane yang juga melihatnya.
Keduanya langsung menghampiri Kazuya yang menoleh melihat Renai yang terlihat sangat kecil bagi nya. Tapi sesuatu yang di luar dugaan terjadi, Kazuya mengangkat Renai dan mendudukkan nya di bahu nya yang lebar, kemudian dia berjalan kembali sambil membawa jenazah Kirara dengan Renai duduk di bahu nya.
“He..hey....apa maksudnya ini ?” Tanya Hayato bingung.
“Aku....juga tidak tahu.....” Jawab Akane.
Karena tidak punya pilihan, Hayato, Akane dan Chihiro mengikuti Kazuya yang berjalan entah kemana bersama Renai sambil membawa jenazah Kirara.
***
Kazuya yang berjalan tiba tiba berhenti, Renai masih duduk dengan riang di bahunya, Kazuya menoleh ke samping,
“Kenapa kalian mengikuti aku ?” Tanya nya.
“Maaf, tapi yang ada di bahu mu itu adik kami....” Jawab Hayato.
“Iya benar, Rena chan....kenapa duduk di sana...” Tambah Akane.
Kazuya langsung bicara dengan Renai yang duduk di bahunya, kemudian Renai turun dengan memanjat lengannya, kemudian berlari kembali kepada Hayato dan Akane. Keduanya langsung memeluk Renai, tapi kemudian Renai menoleh dan berbalik.
“Onii chan....pergi sama sama.....” Teriak Renai.
Kazuya yang sudah melangkah terhenti kembali, dia tidak bergerak dan diam di tempat. Dia berbalik dan melihat Hayato, Akane, Renai, Chihiro berdiri di belakang nya. Kemudian dia berbalik lagi,
“Maaf, aku mau memakamkan nee san....” Ujar nya.
“Kita memakamkan nya sama sama ya onii chan....” Ujar Renai.
“Eh....” Hayato dan Akane melihat Renai.
Mereka bingung karena sikap Renai sangat aneh ketika bertemu Kazuya. Tapi Hayato juga menyadari nya, Renai masih kecil, seharusnya dia takut bertemu orang asing, tapi Renai tidak takut ketika bertemu dengan dirinya di kedai dan bersedia ikut dengan nya.
“Baiklah, Renai chan....” Ujar Kazuya yang melanjutkan jalan nya.
“Ayo onii chan....onee chan.....Chihiro san...” Ajak Renai sambil menggandengan tangan Hayato dan Akane.
Akhirya Hayato dan Akane mengikuti Renai. Sedangkan Chihiro mengikuti mereka dari belakang sambil menangisi Kirara.
***
Setelah mereka selesai memakam Kirara. Kazuya berdiri di depan makam nya dan mengatupkan tangan nya. Hayato, Akane, Renai dan Chihiro yang berdiri di belakang Kazuya juga mengatupkan tangan mereka memberi penghormatan terakhir pada Kirara. Setelah selesai, Kazuya langsung berbalik dan dia jongkok di hadapan Renai, dia mengelus kepala Renai menggunakan tangan normal nya sambil tersenyum. Kemudian dia berdiri lagi dan berbalik pergi, tapi Renai langsung memeluk kaki nya.
“Onii chan mau kemana ?” Tanya Renai.
Kazuya diam saja tidak menjawab, sebab dia sendiri bingung harus kemana, dia berbalik dan kembali jongkok di depan Renai. Hayato maju ke depan dan dia membuka tas nya, dia mengambil lengan bionik dan kaki bionik yang dia bawa selalu.
“Kazuya san....ini...aku kembalikan.” Ujar Hayato sambil memberikan kedua benda itu kepada Kazuya.
“Ah...lengan dan kaki ku buatan nee san....tapi percuma, nee san sudah tidak ada, berarti tidak ada yang bisa memasang nya.” Ujar Kazuya.
“Ada satu orang yang bisa....tapi dia ada di utara.” Chihiro maju ke depan.
“Hmm benar juga, nee san tadi sempat berpesan seperti itu sebelum meninggal.” Balas Kazuya yang teringat pesan terakhir.
“Baiklah, karena urusan kami di sini sudah selesai, gimana kalau ikut kami ke utara, aku mau pulang.” Ajak Hayato sambil menjulurkan tangan nya.
“Pulang ? bukankah kamu pulang ke timur, kenapa ke utara....” Ujar Kazuya.
“Eh....Kazuya san kenal aku ?” Tanya Hayato kaget.
“Tidak, kita tidak pernah bertemu, tapi, ketika bertarung tadi, aku merasakan nya, bukan hanya kamu, dari wanita di sana juga.....” Tunjuk Kazuya kepada Akane.
“Ah...benar juga, dia Suzaku hahaha....” Balas Hayato.
“Heran, ngapain orang dari timur dan selatan mau ke utara....” Balas Kazuya.
“Oh kalau aku masih ada urusan yang belum selesai di utara, kalau dia dan Ren chan karena butuh rumah dan kebetulan aku punya rumah.” Balas Hayato lagi sambil menunjuk Akane sambil tersenyum dengan sombong.
“Grrrr....awas kamu pemulung....” Ujar Akane geram melihat wajah Hayato.
Kazuya terlihat berpikir sebentar, kemudian dia kembali melihat Hayato, Akane dan Renai. Ketika dia menoleh kepada Chihiro, dia melihat Chihiro menganggukkan kepalanya sambil tersenyum.
“Baiklah, aku ikut kalian ke utara untuk mencari dokter Giro yang di sebutkan nee san. Dengan keadaan seperti ini, aku tidak bisa menyalurkan tenaga ku sepenuh nya, memang harus memakai lengan dan kaki buatan nee san ini.” Ujar Kazuya sambil melihat dua benda yang di sematkan di pinggannya.
“Sebentar, aku tuliskan alamatnya...” Balas Chihiro.
“Loh Chihiro san tidak ikut ?” Tanya Akane.
“Tidak, aku di sini punya keluarga, jadi aku di sini saja, kalian kalau mampir ke kota ini lagi hubungi aku saja, aku masih akan bekerja di klinik itu, siapapun dokternya nanti.” Jawab Chihiro sambil tersenyum.
Akhirnya setelah Chihiro menuliskan alamat dokter Giro di utara, Hayato, Akane, Kazuya yang menggendong Renai di bahu nya pergi meninggalkan Chihiro yang melambaikan tangannya di depan makam Kirara. Tiba tiba, Hayato berhenti berjalan dan membuat yang lainnya berhenti,
“Ah lupa....” Ujar Hayato.
“Apa lagi...jangan bilang lupa mulung lagi....” Balas Akane.
“Bukan bukan, pabrik card illegal itu mau di diamkan saja ?” Tanya Hayato.
“Oh benar juga.....pintar juga kamu pemulung....” Jawab Akane.
“Hei jangan samakan aku dengan pengganguran seperti mu.” Balas Hayato.
“Ayo kesana....” Ujar Kazuya.
Mereka ber empat langsung menuju ke gedung tempat pabrik card illegal itu dan berniat naik ke permukaan dari sana. Hayato, Akane dan Kazuya yang membawa Renai di bahunya berlari kencang menuju gedung itu dan langsung menerobos ke dalam. Ledakan besar terjadi di dalam gedung itu, para pekerja dan penjaga berlarian berhamburan keluar dari gedung mencari selamat. Renai yang duduk di bahu Kazuya, tersenyum lebar.
“Hehe onii chan nya lengkap sekarang tinggal satu onee chan lagi hehehe....” Pikirnya sambil menyoraki Hayato, Akane dan Kazuya yang mengamuk di pabrik.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments