Ditengah perjalanan, Renai terbangun karena guncangan mobil yang berjalan. Dia menoleh dan melihat Hayato yang sedang mengemudikan mobil nya. Renai melihat ke atas ternyata jeep nya sudah tertutup dengan atap.
“Selamat pagi Ren chan...sudah bangun ?” Sapa Hayato.
“Selamat pagi onii chan....atap nya di tutup ?” Tanya Renai.
“Iya, siang hari panas, nanti kita bisa kering kalau tidak di tutup....hehehe.” Jawab Hayato sambil bercanda.
“Wah jadi enak sih, tidak terlalu banyak angin menerpa wajah Rena.” Tambah Renai ceria.
“Buka saja kacanya kalau panas di dalam mobil biar ada angin masuk.” Ujar Hayato.
“Baiiiik......” Teriak Renai ceria.
Renai membuka kaca jendelanya dan melihat ke luar jendela, rambutnya yang panjang menjadi tergerai terkena angin kencang. Hayato melirik nya dan tertawa karena melihat Renai yang ceria.
“Yahoooo.....” Teriak Hayato sambil terus memacu mobil nya.
Mereka sudah mulai masuk ke dalam wilayah barat dan ada petunjuk arah di tengah padang gersang untuk menuju kota barat.
***
Karena atap di tutup, mereka tidak menyadari ada sebuah drone yang mengikuti mereka dari atas. Kamera di drone itu bergerak gerak memantau mobil jeep yang di naiki keduanya. Seorang wanita sedang memantau gambar yang di ambil drone di monitor komputer nya. Wanita itu memperbesar gambar kaca jendela nya, dia melihat Renai yang sedang mengeluarkan wajah nya dengan senyum yang lebar.
“Rena chan......” Gumam wanita itu sambil memukul kursinya.
Wanita itu berdiri dan memakai jaket putihnya, dia berjalan menuju pintu keluar ruangannya. Kursi yang di pukul nya hancur berantakan setelah dia keluar.
***
Setelah melewati padang gersang, Hayato melihat di depan nya ada oasis yang memiliki banyak reruntuhan bagunan yang terpendam di dalam tanah. Karena mobil tidak bisa masuk, Hayato memarkir mobil nya, kemudian dia mulai membereskan barang barang nya yang berada di dalam mobil. Renai bersenandung riang sambil duduk tenang di dalam mobil, tiba tiba Hayato mendongak, dengan cepat dia melepaskan sabuk pengaman Renai dan menarik Renai keluar dari mobil nya. Hayato bergegas membawa Renai menjauh dari mobil, sebuah bayangan turun dari langit dan menghantam mobil jeep Hayato dengan kakinya sampai hancur. Asap debu bertaburan menjadi seperti kabut yang menyelimuti area mobil, membuat susah melihat dan siapa yang menyerang tidak terlihat. Angin kencang berhembus menyapu kabut debu yang menutupi mobil. Hayato melihat seseorang di atas mobil dengan rambut merah terurai tertiup angin dan kaki nya yang masih menancap di atap mobil.
“Wow....Ren chan, kamu di belakang ya....sepertinya kali ini musuh kita berat.” Ujar Hayato yang terus memandang dengan tatapan tajam kepada musuh di depan nya.
Orang di atas atap mobil melompat turun, dia adalah seorang wanita dengan rambut panjang sepunggung berwarna merah, memakai jaket putih dengan dalaman tanktop hitam, memakai rok dan di kedua paha nya ada beberapa sabuk kecil mengikat. Wanita itu memakai boots dan sarung tangan, tapi yang paling mengerikan dari semuanya adalah matanya yang merah dan menatap tajam ke arah Hayato.
“Hmm matanya merah juga rupanya....dia bukan orang sembarangan.” Pikir Hayato dalam hati.
Melihat wanita itu, Hayato langsung memasang kuda kudanya untuk menyerang. Renai mengintip dari balik Hayato, wajah nya berubah dan dia langsung keluar.
“Onee chan ?” Teriak nya.
Wanita itu berlari dan maju menerjang ke arah Renai. Melihat wanita itu sepertinya ingin menyerang Renai,
“Awas Ren chan.....” Hayato melompat ke depan Renai.
Hayato menghirup nafas panjang dan menahan nya, tinjunya di tarik ke pinggangnya. Wanita itu berputar dan menendang lurus ke arah Hayato yang langsung menyambut nya dengan tinju dari pinggang nya. Tinju Hayato dan tendangan wanita itu beradu, menimbulkan suara menggelegar yang kencang dan gelombang tinjunya membuat Renai terpental, untung nya dia berpegangan dengan jaket Hayato sehingga dia hanya jatuh di belakang Hayato. Melihat tinju dan tendangan mereka beradu dan tertahan satu sama lain,
“Eh....dia bisa menahan serangan ku....” Pikir Hayato dan wanita itu bersamaan.
“Onee chan....stop...onii chan tidak jahat.” Teriak Renai.
Wanita itu bersalto kebelakang sedangkan Hayato mundur dua langkah, wanita itu menoleh dan melihat Renai.
“Rena chan.....Rena chan....” Teriak wanita itu sambil berlari ke arah Renai.
“Akane onee chan.......” Teriak Renai yang lari menghampiri wanita itu.
Keduanya langsung berpelukan dan jatuh berlutut di tanah. Hayato yang melihatnya dari kejauhan mengambil tasnya dan berbalik untuk pergi. Ketika baru berbalik, tiba tiba Akane sudah ada di depan nya.
“Tunggu.....” Teriak nya sambil menggendong Renai.
“Eh....kamu bukannya tadi di sana ?” Tanya Hayato sambil menunjuk ke belakang.
Akane mengangkat kakinya dan langsung menendang putar ke kepala Hayato. Dengan sigap Hayato memiringkan badannya ke belakang sehingga tendangan Akane lewat di depan wajah nya. Hayato langsung bersalto ke belakang.
“Hey...apa apaan ?” Tanya Hayato.
“Ups...maaf...sudah kuduga....” Jawab Akane.
“Hehe onee chan ku kuat, benar kan onii chan ?” Tanya Renai yang berada di punggung Akane.
“Ya..ya...dia kuat....tapi tolong jangan begitu ya...hampir copot jantungku.” Jawab Hayato.
“Siapa nama mu ?” Tanya Akane.
“Kirisawa Hayato.....” Jawab Hayato.
“Aku Shirako Akane....” Balas Akane.
“Aku tidak tanya, sudah ya...bye bye.” Hayato berbalik dan berlari.
Tanpa menoleh, dia terus berlari dengan kencang masuk ke dalam hutan. Tiba tiba, ketika dia menoleh, Akane sudah ada di sebelah nya sambil menggendong Renai di punggung nya. Melihat Akane di sebelah nya, akhirnya Hayato berhenti.
“Aaaaah....kenapa kamu mengikuti ku ?” Tanya Hayato sambil menggaruk garuk kepalanya.
“Aku masih penasaran......” Jawab Akane.
“Penasaran apa ?” Tanya Hayato.
“Kok kamu bisa menahan serangan ku tadi, padahal kekuatan serangan itu adalah kekuatan serangan yang sama dengan saat aku turun menghancurkan mobil.” Jawab Akane.
“Oh....emang begitu ya hahaha....” Balas Hayato sambil tertawa.
“Aku serius....jangan bercanda.” Balas Akane lagi.
“Iya iya maaf.....yah kalau tertangkis ya tertangkis kan, apa nya yang membuat penasaran ?” Tanya Hayato santai.
“Rena chan, kamu ketemu di mana sih orang ini ?” Tanya Akane geram.
“Onii chan, perkenalan yang benar dong......” Teriak Renai.
“Aduh...ya sudah demi Ren chan. Perkenalkan, namaku Kirisawa Hayato, umur 17 tahun, bintang virgo, belum punya pacar....mohon kerjasamanya.” Hayato menjulurkan tangannya.
“Grrrr......apanya yang serius. Aku tidak tanya bintang dan sudah punya pacar apa belum, aku tanya kenapa kamu bisa menangkis ku....” Akane menepuk tangan Hayato.
“Tuh kan Ren chan, bukan gara gara aku....” Hayato mengadu kepada Renai.
“Onee chan kenapa sih, kok begitu.....kan onii chan sudah memperkenalkan diri...” Tegur Renai.
“Iya tuh onee chan.....” Ledek Hayato yang bersembunyi di belakang Renai sambil menjulurkan lidah nya dan tertawa.
“Grrr......namaku Shirako Akane, umur 17 tahun, bintang gemini, belum punya pacar....puas......sekarang jawab pertanyaan ku..” Teriak Akane.
“Eh onee chan belum punya pacar ya huhuhu....” Ledek Hayato.
“Kamu........” Teriak Akane yang sudah mengangkat tangannya siap memukul.
Renai berdiri di depan nya dan merentangkan tangannya dengan wajah yang cemberut menghalangi Akane.
“Maaf.....” Akane menoleh membuang wajah nya dan menurunkan tangan nya.
“Haaaah....kamu kasih pertanyaan sulit, jujur saja, bukan ga mau jawab, tapi aku bingung harus jawab apa, sekarang kalau aku tanya balik, kenapa kamu bisa menangkis pukulan ku padahal kamu di udara, bisa jawab ?” Tanya Hayato.
Mendengar jawaban dan pertanyaan dari Hayato, Akane akhirnya berpikir, dia menyadari kalau dia sendiri tidak bisa menjelaskan kenapa dia bisa menangkis tinju Hayato. Wajahnya langsung menjadi merah dan menitikkan air mata.
“Waaaa.....Rena chan, onee chan di bully onii chan....” Teriak nya sambil memeluk Renai.
“Hah.....kok begitu......jangan nangis dong. Kan kamu tanya duluan, di jawab kok nangis...” Balas Hayato.
Akane menjulurkan lidah nya sambil melihat Hayato dan tersenyum, dia mengeluarkan jari tengah nya dan menempelkan nya di punggung Renai. Hayato yang melihat nya menjadi sedikit naik pitam. Senyum nya berubah menjadi senyuman yang terpaksa dan getir.
“Grrr....perempuan ini......” Pikir nya sambil memaksakan diri tersenyum.
***
Setelah itu, ketiganya duduk dan mulai berbicara. Hayato duduk di paling kiri, Renai di tengah dan Akane di kanan. Hayato dan Akane tidak mau saling melihat, Renai menarik nafas dan membuang nya, dia capek melihat onii chan dan onee chan nya yang baru bertemu sudah berkelahi.
“Jadi, ngapain sekarang ? kalau sudah tidak ada apa apa, aku mau pulang.” Ujar Hayato.
“Pulang ke kota kemarin onii chan ?” Tanya Renai.
“Iya, pekerjaan ku di sana....” Jawab Hayato.
“Memang kamu kerja apa ?” Tanya Akane.
“Scavenger (pemulung)......” Jawab Hayato.
“Haaaaah....pemulung....wuahahaha.” Teriak Akane mengejek.
“Lalu kamu sendiri ?” Tanya Hayato.
Akane tersentak kaget, wajah nya mulai berkeringat dan memerah, dia menoleh membuang wajah nya. Renai melihat onee chan nya salah tingkah,
“Pengangguran.....tidak pernah keluar ruangan, manusia tidak berguna....” Jawab Renai.
“Renaaa chaaaan.....kok gitu sih......” Akane memeluk Renai sambil pura pura menangis melirik Hayato.
Hayato yang mendengarnya menjadi kaget, dia tahu cerita Renai sewaktu masih di perjalanan, kalau dia hanya berdua dengan onee chan nya. Hayato jadi penasaran, bagaimana keduanya hidup selama ini, kalau Akane tidak bekerja,
“Ok...ok...sebentar, Ren chan sudah cerita kalau kalian hanya berdua, kalau Akane tidak berkerja, bagaimana kalian hidup selama ini ?” Tanya Hayato dengan wajah serius.
“Kita ada warisan dari orang tua sih....tapi sudah habis gara gara onee chan.” Jawab Renai sambil menunduk.
“Hehehe...maaf....” Tambah Akane sambil nyengir.
“Lah terus, kalau sudah habis gimana kalian dapat uang ?” Tanya Hayato.
“Hehehe.....menghajar perampok atau orang jahat dan merampasnya.” Jawab Akane bangga.
“Astaga....pusing aku......kalian punya tempat tinggal kan ?” Tanya Hayato.
Akane dan Renai menggelengkan kepala mereka bersamaan. Hayato langsung menunduk, kepala nya mendadak sangat pusing.
“Oh tapi aku punya markas.....” Ujar Akane bangga.
“Markas ?” Tanya Hayato.
“Onee chan....malu.....” Renai menggelengkan kepalanya.
“Sini ikut aku......” Akane mengajak Renai dan Hayato pergi.
Mereka berjalan masuk lebih dalam ke dalam reruntuhan yang sudah menjadi hutan, Akane dengan riang memimpin jalan, Hayato yang melihat Renai murung menjadi ragu ragu melihat Akane.
“Perempuan ini.....kepalanya beres tidak ya ?” Pikir Hayato dalam hati.
Akhirnya Akane membawa mereka ke depan sebuah tangga turun ke dalam tanah, sepertinya bekas pintu masuk ke dalam stasiun kereta bawah tanah. Dengan yakin, Akane membawa Hayato yang menggendong Renai turun ke bawah. Setelah sampai di bawah, Akane menghadap dinding dan menekan tombol di dinding nya, sebuah pintu rahasia terbuka dan Akane langsung masuk ke dalam. Hayato yang menggendong Renai masuk ke dalam, ruangan itu adalah ruangan kecil seperti gudang perlengkapan hanya lebih besar sedikit, di depan nya ada sebuah monitor komputer, cpu, keyboard dan kacamata virtual berserta sarung tangan nya untuk mengontrol drone. Kursi yang berada di tengah nya sudah hancur berantakan, Akane menutup pintunya.
“Nah inilah markas ku.....” Ujar Akane bangga.
Hayato tercengang dan menoleh kepada Akane yang bangga, dia berpikir, perempuan ini bodoh atau gila. Semua barang yang dia lihat di depan nya, bisa membuat hidup seseorang enak dan nyaman kalau di jual atau di tukar, sedangkan Akane menghabiskan warisan nya untuk barang barang di depan matanya. Akhirnya dia bicara karena tidak tahan,
“Aku yakin uang warisan mu habis untuk semua ini.....” Ujar Hayato pasrah.
“Tentu saja, semua ini untuk mendukung kegiatan ku....” Balas Akane bangga.
Hayato mendekat ke komputer dan melihat di monitor, dia melihat komputer sedang berjalan sendiri mengecek rekening orang orang. Dia tahu dan sangat mengerti apa yang dia lihat,
“Akane san...nanya ya.....kamu hacker ?” Tanya Hayato.
“Tepat....makanya aku bisa menghasilkan uang kan hohoho....” Jawab Akane bangga.
“Hmm, memang.....tapi akibat tindakan mu ini, adik mu di culik dan hampir dibunuh....” Balas Hayato.
“Oh...hmmm...iya...maaf.” Akane melihat Renai yang sedang tidur.
“Lalu untuk makan bagaimana ?” Tanya Hayato.
“Ah....hehehe...biasanya dia sih yang cari makan.....” Jawab Akane.
Hayato menggelengkan kepalanya, dia menutup wajah nya dengan tangan dan melirik ke Renai yang sedang tidur di kursi dengan wajah yang masih sedikit cemberut, akhirnya Hayato menjadi tidak tega melihat nya,
“Aaah....ya sudahlah, terserah kamu, ayo kita ke bawah, cari makan....aku traktir...” Ajak Hayato.
“Um....aku tidak bisa ke bawah hehehe.....” Jawab Akane sambil menoleh malu malu.
“Kok....memang kenapa ?” Tanya Hayato heran.
“Ummmm.....jadi begini.....”
Akane menceritakan semuanya, di kota barat, wajah nya sudah di pajang di mana mana, karena dia menantang mafia yang berkuasa di kota, awal nya dia menolong seorang kakek yang di rundung oleh para berandalan dan di mintai uang. Melihat kakek itu tersiksa, tentu saja, Akane yang memiliki trauma keluarga nya di bunuh dan rasa keadilan yang kuat langsung menghentikan dan menghabisi semuanya. Dia terus menerus berbuat seperti itu, sampai pada akhirnya dia membunuh seorang pemuda yang merupakan penerus keluarga mafia penguasa kota. Akhirnya dia dan Renai di kejar kejar oleh mereka dan tidak ada satu penduduk pun yang mau menolong mereka karena takut kepada mafia itu, walau para penduduk itu pernah di tolong oleh Akane. Sejak itu, Akane dan Renai tinggal di permukaan dan hanya ke dalam kota untuk menjual atau membeli sesuatu dengan menutupi wajah nya menggunakan topeng dan masker.
“Haduuh.....ya sudahlah, demi Ren chan, aku ajak kalian ke tempat ku saja di kota utara, gimana ?” Tanya Hayato.
Akane terdiam, wajah nya mulai tersipu sipu, dia menoleh melihat adik nya yang sedang tertidur di kursi satu satu nya di ruangan itu dan sudah hancur akibar ulahnya juga. Dia juga melihat wajah Hayato yang santai dan terlihat baik.
“Utara ya.....memang sih, utara musuh keluarga mafia di sini.....” Pikir nya.
“Ok, tunggu di sini....aku cari kendaraan.” Hayato berjalan ke pintu keluar.
“Ya, kami tunggu......” Balas Akane.
Hayato keluar dari dalam ruangan dan menutup kembali pintu nya. Akane duduk di lantai sambil melihat wajah Renai yang tertidur.
“Kali ini kamu benar benar bawa onii chan ya Rena chan....hehehe.” Gumam nya sambil memainkan rambut Renai yang menutupi kening nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments
Ezaa W
kerennn
2023-06-02
1