Chapter 5

Kirara sempat berpikir dengan meletakkan tangan nya di dagunya, dahinya mengerut ngerut dan matanya kadang terpejam kadang terbuka. Hayato menunggunya sambil mengetuk ngetuk jarinya ke jeruji sel.

“Lama amat mikirnya, belum nyiapin bahan ya ?” Tanya Hayato.

“Oi, pertanyaan mu susah di jawab kali, karena buat kita tidak ada untungnya kan.” Balas Akane melalui speaker drone.

“Ampun deh nih perempuan, dah ku bilang diem ga ngerti juga....” Balas Hayato.

“Iya iya maaf....habis nya jadi lama....cepetan kesini, Rena chan udah kangen...” Balas Akane.

“Loh dia sudah bangun ?” Tanya Hayato.

“Dari tadi....” Jawab Akane.

“Bohong....yang kangen onee chan.....” Teriak Renai.

“Aaah...kamu bicara apa Rena chan....” Teriak Akane.

“Nah jadi rame...hadeh......” Ujar Hayato sambil menggelengkan kepala.

Kemudian dia menoleh kepada Kirara lagi dan ternyata malah Kirara sedang menunggu Hayato menyelesaikan pembicaraan dengan Akane.

“Ara...sudah ?” Tanya Kirara,

“Sudaaah....jadi, untung nya buat aku dan Akane apa ?” Tanya Hayato.

“Ara....sebelum aku kasih tahu untung nya, aku kasih tahu dulu kalau ada kemungkinan keluarga Kumamoto terlibat. Karena aku ingat beberapa bulan lalu, adik ku di undang datang ke rumah mereka dan tidak di ketahui lagi keberadaan nya. Kalau kalian membebaskan dia, kalian tidak perlu repot repot berurusan dengan keluarga mafia itu kan, jadi keuntungan nya kalian bebas.” Ujar Kirara.

“Ok setuju.....” Teriak Akane melalui speaker drone.

“Hei....yang memutuskan aku....” Balas Hayato.

“Enak saja, kamu memang nya bisa mengalahkan aku hah ?” Tanya Akane.

“Wah nantang, baiklah.......Kirara nee san, misi sebentar, jangan berdiri di depan jeruji....” Ujar Hayato.

Ketika Kirara bergeser, tanpa menunda lagi Hayato langsung mematahkan jeruji besi itu dengan tinju nya dan dengan mudah dia keluar.

“Dasar cowo bloon, tahu bisa keluar segampang itu kenapa ga dari tadi....” Teriak Akane.

“Kan aku bilang aku mau santai dulu.....berisik.” Hayato balas berteriak.

Akhirnya Hayato mengajak Kirara keluar sambil menyambar tas dan pisaunya yang langsung di simpan di dalam jaket nya. Hayato membuka pintu gedung penjara itu dengan perlahan dan melihat keluar dengan mengintip di balik pintu.

“Aman Kirara nee san...ayo.....” Ujar Hayato.

“Ara...ok.....” Balas Kirara.

“Dah aku pergi dulu, aku sama Rena chan turun....tunggu di tempat sepi.” Ujar Akane.

Kemudian drone di pundak Hayato melayang dan terbang menjauh pergi keluar dari saluran udara di atas Hayato. Kirara mengajak Hayato pergi ke sebuah klinik yang berada di dekat penjara, sebab profesi Kirara adalah dokter yang bisa memasang implant pada tubuh manusia. Begitu masuk klinik, mereka di sambut oleh seorang perawat bernama Chihiro yang merupakan pegawai Kirara. Kemudian Kirara mengajak Hayato masuk ke dalam ruangannya. Di meja yang ada di dalam ruangan nya, Hayato melihat banyak sekali memory card implant yang berserakan di meja. Dia mengambil satu dan melihat nya,

“Eh Kirara nee san....card ini illegal kan ?” Tanya Hayato sambil menunjukkan card nya kepada Kirara yang sedang mengenakan jubah dokter nya.

“Iya benar, semua yang ada di meja itu adalah card yang kucabut dari pasien. Aku tidak tahu mereka mendapatkan darimana dan memasang nya di mana, aku mencurigai keluarga Kumamoto yang mengembangkan card card ini.” Ujar Kirara.

Hayato kembali melihat mejanya, semua card di meja sudah di tandai oleh Kirara, ada yang fungsinya untuk memperkuat nafsu dan membuat tubuh jadi sensitif, ada juga yang bisa tidak merasakan sakit sama sekali walau terluka, tapi yang mengerikan adalah ada yang bisa membuat orang hilang ingatan dan mengendalikan nya jika di program ke syaraf otak melalui organ implant nya. Menurut Kirara, awalnya card card illegal itu menjamur di timur dan membuat timur menjadi tempat yang kacau,

“Benar nee san, tapi semua sudah ku hancurkan 3 tahun lalu, sebelum aku pergi ke utara.” Balas Hayato.

“Aku tahu dan semenjak itu sempat tidak ada lagi card illegal yang beredar, baru muncul lagi sekitar 7 atau 8 bulan yang lalu, itu sebabnya adik ku marah dan mendatangi keluarga Kumamoto tapi dia tidak menemukan bukti apa apa di sana.” Tambah Kirara.

“Lalu semenjak di undang oleh Kumamoto datang kerumah nya, Kazuya san menghilang begitu saja....” Balas Hayato.

“Ara...benar, itulah sebabnya aku meminta bantuan kalian untuk menyelidiki nya.” Tambah Kirara.

“Tapi sulit kalau tanpa petunjuk dan petunjuknya hanya dia di undang oleh mereka, tidak mungkin kan kita mengetuk pintu mereka dan bertanya.” Ujar Hayato.

Kirara berjalan ke lemarinya, dia mengambil peta  kota barat. Dia kembali ke meja, menyingkirkan semua card di meja dan menggelar petanya, muncul beberapa layar hologram melayang di udara. Peta itu tidak hanya menampilkan peta kota tapi juga bagian atasnya yang merupakan hutan lebat di sekitar oasis. Di sekitar oasis ada beberapa desa yang di tinggali oleh manusia yang hidup di permukaan. Kirara mengatakan kalau orang orang Kumamoto sering berkeliaran di desa desa di atas,

“Hmm...jadi maksudnya desa desa ini mencurigakan ?” Tanya Hayato.

“Aku tidak bilang begitu, tapi aku sering melihat geng geng berkeliaran di sana, kadang mereka membawa pulang gadis gadis yang tinggal di sana dan di pekerjakan di sini.” Ujar Kirara.

Hayato mencoba menyatukan dua layar peta kota dan bagian atas kota, ternyata salah satu desa berada persis di atas kota. Ketika sedang berkonsentrasi melihat peta bersama sama dan membahasnya, tiba tiba Chihiro masuk ke dalam ruangan,

“Dok, ada keributan di luar.....sepertinya tentara dan seorang wanita yang membawa anak kecil.”

“Astaga perempuan itu.....kenapa dia turun....maaf nee san, aku keluar....” Ujar Hayato.

“Baiklah, hati hati.....jangan lupa ya......” Balas Kirara.

“Sip nee san....anggap saja semua sudah beres.” Hayato berlari keluar dari ruangan.

Hayato berlari keluar dari klinik dan begitu di luar, ternyata dia melihat Akane dan Renai di depan klinik sedang bertarung dengan para tentara. Tentu saja tentara tentara itu bukan tandingan Akane, dengan cepat dia membereskan tentara tentara itu. Hayato menghampiri nya,

“Hei, sudah, mereka sudah hancur......sekarang kita harus lari sebelum mereka datang lagi....” Ujar Hayato.

“Hah lari ? kamu mau lari ?” Tanya Akane sambil melihat sinis Hayato.

“Loh maksudnya pergi dari sini.....” Balas Hayato.

Hayato berbalik dan menarik tangan Renai, tiba tiba sebuah tendangan melesat dengan cepat mengarah ke belakang kepala Hayato. Dengan sigap, Hayato memiringkan kepalanya dan menaikkan tangannya, dia menangkap telapak kaki Akane yang menendang nya. Lagi lagi akibat benturan tenaga keduanya, terdengar bunyi menggelegar yang kencang dan gelombang nya mengguncang gedung.

“Hehehe ternyata benar kamu Seiryu.......” Ujar Akane sambil tertawa.

“Lalu, kamu mau apa Suzaku chan.....” Balas Hayato yang menangkap kaki Akane.

“Lawan aku.....” Ujar Akane.

“Baik....ku ladeni......” Balas Hayato.

Hayato menarik kaki Akane maju ke depan dan berbalik mengangkat tinjunya. Akane tidak lemah, dia mengangkat lutut satunya dan menahan tinju Hayato. Bunyi menggelegar terdengar lagi dan gedung klinik kembali berguncang. Keduanya terlepas, Akane bersalto ke belakang.

“Hehehe......” Akane tersenyum.

“Hehehe bagus.....” Hayato juga tersenyum.

Keduanya melompat menjaga jarak dan langsung maju lagi, adu pukulan dan tendangan terjadi. Setiap pukulan dan tendangan beradu, keluar bunyi keras menggelegar bersmaan gelombang beradu nya tinju dan tendangan yang membuat gedung sekitarnya berguncang. Hayato mengelak tendangan putar Akane dengan berjongkok dan menyapu kaki Akane. Dengan cepat, Akane melompat dan menyerang kebawah dengan tapak nya. Hayato mengangkat lengannya dan tinju nya beradu dengan tapak Akane. Kemudian keduanya adu pukul dan tendang dengan cepat sampai gerakan mereka tidak terlihat. Kirara mengintip dari jendela klinik nya bersama Shirako, kaca di depan nya sudah retak dan siap pecah kapan saja,

“Ara ara ara........gawat ini kalau di teruskan........” Ujar nya.

“Onii chan....onee chan....stoooop.....” Teriak Renai sambil berlari berlindung di balik tong.

Tapi bukannya berhenti, keduanya malah semakin bersemangat dengan senyuman menghiasi wajah mereka.

“Hahaha sampai kapan pun kamu tidak akan bisa mengalahkan aku...” Teriak Hayato.

“Masa ? kamu juga tidak akan bisa mengalahkan ku hahaha....” Teriak Akane.

Hayato menerjang maju dengan tinju lurusnya dan disambut oleh kaki Akane, tapi sebelum tinjunya beradu dengan tendangan Akane, Hayato menarik tinju nya dan dengan gerakan cepat menyelinap ke bawah Akane yang kakinya sedang terangkat, dia meninju ke atas mengarah ke dagu Akane. Tapi Akane menangkap kepalan tangan Hayato dengan kedua tangannya, dengan menggunakan tenaga pukulan Hayato, dia mengangkat badannya lurus dengan kaki di atas, kemudian ketika turun, dia mendendang ke arah belakang kepala Hayato dengan tumit kaki nya. Hayato yang sigap, bergeser, dia menarik tinju ke atasnya dan menekuk siku nya, tangannya menahan tendangan Akane ke belakang kepala nya.

“Haha...aku belum serius.....” Ujar Akane yang masih bersalto di udara.

“Sama aku juga belum serius hahahaha......” Balas Hayato yang melihat Akane bersalto di atasnya.

Akane turun dan keduanya melompat mundur menjaga jarak, begitu kaki mereka mendarat, keduanya langsung hilang dan muncul muncul sudah melompat berhadapan di udara.

“Hayatoooooo.......” Teriak Akane.

“Akaneeeeeee.........” Teriak Hayato.

Hayato melayangkan tinju nya, sedangkan Akane melayangkan tendangannya. Tinju dan tendangan beradu di angkasa. Bunyi menggelegar yang sangat besar sangat memekakkan telinga, seluruh kaca jendela gedung yang mereka lewati sambil naik ke atas pecah dan dinding gedung sekitar hancur terkena gelombang benturan pukulan mereka, kota terguncang karena tenaga penuh mereka yang beradu. Ketika tinju dan tendangan masih menempel, di benak Hayato dan Akane terlintas adegan yang tidak pernah mereka lihat sebelum nya kecuali di dalam mimpi, adegan perang sedang terjadi dan matahari mendekati dunia mereka. Keduanya kaget dan menghentakkan kaki di udara untuk melompat lebih tinggi ke atas. Mereka mendarat di atas gedung yang tinggi di atas klinik milik Kirara. Keduanya melompat kebelakang setelah mendarat dan terdiam, mereka melihat tangan mereka, kemudian keduanya saling menoleh dan melihat satu sama lain.

“Apa itu barusan ?” Tanya Hayato.

“Tidak tahu....kamu lihat juga ?” Tanya Akane.

“Ya....medan perang yang tidak tahu ada dimana.....” Jawab Hayato.

“Loh sama.....apa maksudnya itu ? kamu berbuat apa ?” Tanya Akane sambil menutupi tubuhnya dan melihat Hayato dengan pandangan meragukan.

“Hei....aku yang harusnya tanya.....” Jawab Hayato dengan geram.

Hayato melihat sekeliling, dia berjalan ke pinggir gedung. Dia melihat orang orang keluar dari gedung tinggi yang mereka pijak dan banyak orang datang mengerumuni gedung tinggi itu, di antara kerumunan dia melihat Renai menunggu dengan cemas sambil memeluk boneka nya. Hayato kembali melihat Akane yang melipat tangan di dada nya dan membuang wajah nya karena pandangan nya sempat beradu dengan Hayato.

“Hei...sudah puas kan ? lihat ke bawah, semua heboh.....” Ujar Hayato.

“Ya....kenapa kamu berbohong ?” Tanya Akane.

“Aku ada alasan sendiri........kamu sendiri membohongi ku....” Balas Hayato.

“Aku juga ada alasan sendiri......dan aku tidak mau cerita.” Balas Akane.

“Kamu benar benar menyebalkan ya.....” Balas Hayato.

“Sama....kamu juga.......” Balas Akane.

“Ayo turun......” Ajak Hayato.

“Ya.......” Balas Akane.

“Kyaaaaaaaaah.....onii chan....onee chan.........”

Tiba tiba terdengar suara teriakan Renai dari bawah. Hayato dan Akane berlari ke sisi gedung dan melihat kebawah. Beberapa orang berpakaian preman menangkap Renai dan menutup mulutnya, Renai berontak kencang dan boneka nya terjatuh. Hayato menarik tangan Akane dan keduanya melompat turun kebawah dari atas gedung tinggi. Keduanya turun dengan kencang dan menghujam tanah sampai seluruh kota bergetar hebat, begitu mereka mendarat menimbulkan debu dan suara menderu. Kemudian dengan kecepatan tinggi Hayato dan Akane berlari melesat  sambil menyambar boneka Renai yang terjatuh . Tapi mereka terlambat, Renai sudah di bawa masuk ke dalam mobil sambil meronta ronta dan langsung pergi dengan kecepatan tinggi menerobos semua di depan nya. Keduanya melihat mobil yang semakin menjauh dengan nafas terengah engah.

“Rena chan....” Gumam Akane.

Hayato menoleh ke kanan dan kiri, dia melihat segerombolan geng motor yang sedang melihat ke arah nya. Tanpa pikir panjang, Hayato berlari mendekati seorang pengemudi motor,

“Pinjam......” Ucap nya dengan garang sambil mengambil motornya.

“Si..silahkan....” Jawab anggota geng motor itu yang takut melihat Hayato dan Akane.

Hayato langsung mendorong pengemudi nya kemudian menaiki motornya , dia langsung mengarahkan motor ke depan Akane yang termenung.

“Ayo naik....cepat....” Teriak Hayato sambil menjulurkan tangan.

“Baik....” Balas Akane.

Akane langsung naik, duduk membonceng di belakang nya. Tanpa menunda lagi, Hayato memacu motornya dengan kencang melompati tangga dan turun di atas stand toko  yang berada di pasar,  Hayato melompati stand toko demi stand toko dengan motornya sambil membonceng Akane, kemudian mereka turun di jalan raya mengejar mobil yang melaju kencang jauh di depan nya. Hayato menyalip mobil mobil yang lain dan akhirnya berhasil mengejar mobil yang membawa Renai. Hayato terus memacu motornya, berusaha mendekati mobil itu yang masih terlihat jauh di depan. Akhirnya Hayato berhasil menyusul mobil itu, dia menoleh dan melihat ada 3 orang di dalam mobil, salah satunya pengemudi dan dua orang di belakang yang memegangi Renai. Seorang penumpang berbalik, dia langsung menembak Hayato dan Akane yang berboncengan di atas motor dengan pistol yang di bawanya. Hayato mengerem sedikit dan kembali ke belakang mobil.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!