Mayat Wilda

You have one new message ... .

Terdengar bunyi notifikasi dari ponsel Alexa yang diletakkan di sebelah kursinya. Ia mengulurkan tangan meraih ponselnya, membaca satu pesan baru dari seseorang tidak dikenal. Nomor tidak dikenali itu mengiriminya sebuah video. Alexa memalingkan wajah ke samping, jari telunjuknya membuka video tersebut.

"Argh!"

Spontan, Alexa menjerit begitu tak sengaja melihat video yang di kirimkan itu. Ponselnya terjatuh ke bawah kursi mobil. Sekilas, Alexa melihat kondisi mayat Wilda setelah dibakar. Tubuh serta wajah sahabatnya itu sudah gosong, lengan dan kakinya dipenuhi luka bakar. Alexa hampir tidak bernafas melihat kondisi jasad gadis itu.

Konsentrasi Keenan buyar saat mendengar jeritan itu. Lelaki itu berbalik menghampiri Alexa, meninggalkan dua orang yang mengaku sebagai anak buahnya Alex. Keenan menarik gagang pintu mobil. Alexa segera menghambur memeluk Keenan.

"Ini semua salah gue, seharusnya gue ikut sama Wilda waktu itu. Kalo waktu itu gue terima tawaran dia, Wilda pasti masih baik-baik aja." Alexa menangis sesenggukan di bahu lelaki itu.

"Ini semua bukan salah siapa-siapa. Jadi, lo nggak perlu nyalahin diri sendiri." ucap Keenan lembut.

Tanpa Alexa dan Keenan sadari, seseorang sedang memperhatikan mereka dari dalam mobil sedan hitam yang terparkir di depan. Lelaki bertopi hitam itu mengepalkan tangan di setirnya, tatapan matanya terus tertuju pada Alexa.

"Gue mau lo cari pelaku pembunuhan itu. Sekarang!" Setelah memberi perintah pada seseorang melalui telepon seluler. Lelaki bertopi hitam itu melajukan mobilnya melewati Alexa dan Keenan.

Keenan mencoba menghubungi nomor si pelaku melalui ponsel Alexa. Namun anehnya, nomor itu tiba-tiba saja tidak aktif. Akhirnya Keenan meninggalkan pesan singkat berupa ancaman, supaya si pelaku membalas pesannya.

Nomor tidak dikenal:

Kalo mau jasad ini di kubur, lo harus datang ke sini sebelum jasadnya gue buang ke sungai.

Keenan tertawa kecil melihat si pelaku mengirim lokasi. Lelaki itu segera menunjukkannya pada Alexa. Senyum Alexa kembali sumringah, ia merasa masih ada secercah harapan untuk menemukan jasad Wilda sekaligus menangkap Hoodie bersama Keenan.

"Begitu gue ketemu sama dia, gue bakalan buka penutup kain muka si Hoodie itu. Gue penasaran, siapa dia sebenernya."

Keenan membuang pandangannya gusar ke arah mobil-mobil yang berjejer di depannya. "Enggak. Terlalu berbahaya."

"Gue cuma mau nolong Wilda, sahabat gue sendiri. Emangnya kenapa, sih?!"

Keenan menghela napas panjang. Ia menatap gadis di hadapannya, tak habis pikir. "Lo ini saksi, Lexa. Sebagai polisi, gue wajib melindungi saksi! Dengerin kata-kata gue, sebelum nyawa lo yang melayang."

Suasana menjadi hening. Tak ada lagi suara perdebatan di antara pasangan suami istri itu. Alexa menganggukkan kepala. Kali ini ia akan mendengarkan kata-kata lelaki itu, seperti seorang istri yang menurut pada suaminya. Hanya kali ini, bukan untuk seterusnya.

Bunyi dering ponsel mengacaukan suasana keheningan malam, Keenan segera menjawab panggilan tersebut.

"Keen, gue nemuin cewek!" Suara Regan setengah berteriak. Dentuman musik terdengar menggema dari sana.

Keenan menjauhkan ponselnya dari telinga. "Cewek? Lo lagi di club malam, ya?!"

"Ya, iyalah! Masa di hutan Amazon, yang bener aje lo."

"Wilda ... Lo kenapa jahat banget sih, ninggalin gue sama Lexa." Tiba-tiba, terdengar suara Ilona menangis terisak di telepon.

Alexa merampas ponsel Keenan bak perampok. "Ilona? Lo ngapain di sana?!"

"Bahas itu nanti aja, kirim alamat rumah lo sekarang." jawab Regan menutup telponnya.

*****

Sementara itu, di club malam.

Alunan musik remix yang dibawakan oleh seorang DJ makin memenuhi gendang telinga. Para pengunjung berjoget sesuai dengan alunan lagu. Regan berjalan sembari menyangga tangan Ilona di bahunya, di lantai dansa berukuran besar di bagian tengahnya. Ruangan bernuansa gelap yang hanya bermodalkan lampu sorot berputar-putar dan lampu hias lainnya.

Ilona sudah mabuk berat karena meminum alkohol sebanyak dua botol. Semenjak video pembunuhan Wilda beredar di media sosial, Ilona hampir setiap hari meneteskan air mata. Video tersebut ia putar berulang kali, dadanya semakin sesak tak karuan. Ia ingin keluar dari zona nyamannya dengan mendatangi sebuah club malam.

Pak Bobby memberi Regan tugas untuk berpatroli di club malam. Rumornya di sana banyak bandar narkoba yang melakukan transaksi, perjudian, bahkan perdagangan manusia. Di beli untuk dijadikan pemuas nafsu. Namun, Regan malah bertemu Ilona. Gadis itu terlihat sangat kacau balau dengan mata membengkak.

"Tunggu, tunggu! Kok ... Gue kayak pernah ketemu sama lo, ya? Tapi di ... ."

Sampai parkiran, Ilona mendorong tubuh Regan menjauh darinya. Kepala gadis itu terasa pusing berputar-putar, ia mengedipkan mata berusaha menormalkan kembali pengelihatannya. Wajah lelaki di hadapannya ini tidak terlalu jelas. Kedua tangan Ilona berhasil menyentuh pundak Regan.

Regan refleks menaruh kedua tangannya di pinggang gadis itu. Empat pasang mata itu saling memandang, perlahan Ilona berjinjit dan secara tak sadar menempelkan bibirnya di bibir lawan bicaranya. Sebagai seorang pria, tentu Regan merasa berdebar-debar merasakan sensasi ciuman itu setelah empat tahun menjomblo.

Detik berikutnya, Ilona melepaskan ciumannya. Ia menutup mulutnya dengan satu tangan, begitu merasakan gumpalan air ingin keluar dari sana. Regan tergesa-gesa hendak mengambil kantung plastik di dalam mobilnya.

Akan tetapi, sebelum Regan membuka pintu, Ilona sudah memuntahkan cairan air berbau alkohol di jaketnya. Kemudian, gadis itu menunduk, lalu menyandarkan kepala di dada lebar milik Regan.

Regan membuang napas kasar. "What the fu*k? Mimpi ape gue bisa ketemu sama ni cewek?"

Regan membuka pintu dan mendudukkan Ilona di kursi sebelah kiri. Ponsel di kantung jaketnya berbunyi, Alexa telah mengirimkan alamat rumahnya. Regan berjalan masuk melalui pintu kanan. Kemudian, melajukan mobilnya menuju komplek perumahan elit, tempat Alexa dan Keenan tinggal.

Selang beberapa menit, Regan telah sampai di halaman depan rumah Alexa. Gadis itu mengernyit heran begitu melihat keadaan sahabatnya yang sudah kehilangan kesadaran, tak menyangka Ilona akan menjadi seperti ini. Alexa meminta Regan membaringkan Ilona di sofa panjang.

"Reg, ada yang pengen gue omongin sama lo." ucap Keenan. Regan yang mengerti langsung mengangguk.

Keenan dan Regan memasuki ruang CCTV dan menutup pintunya. Tanpa basa-basi, Keenan menunjukkan nomor telepon si pelaku dan video yang dikirimkan itu. Regan melihat tubuh polos Wilda sudah penuh luka-luka akibat tusukan. Lelaki itu mencoba mencari lokasinya.

"Hutan. Lokasinya ada di hutan. Dari videonya aja udah jelas."

Keenan menggigit kuku jempolnya, memandangi layar ponsel yang masih memutar rekaman video tersebut. Terlihat si pelaku meletakkan jasad Wilda di bawah pohon. "Pasti di sana ada gubuk atau semacamnya, kan?"

"Pasti ada." jawab Regan. Lelaki itu meletakkan sikunya di bahu Keenan. "Udah, tenang aja. Masalah ini bakalan selesai . Tapi, by the way ... Kenapa tiba-tiba lo jadi peduli sama reputasi lo?"

"Entahlah." Keenan tersenyum. Kemudian, lelaki itu menoleh pada Alexa melalui jendela kaca di tengah-tengah pintu.

Regan mengikuti arah pandangan Keenan. Melihat gadis yang tertidur itu sofa itu, mengingatkannya akan ciuman tadi di parkiran club malam. Ia menaruh jempolnya di bibir. "Cewek itu harus tanggung jawab."

"Hah? Gimana maksudnya?"

Lelaki itu tak menggubris pertanyaan sahabatnya. Regan melepas jaket jeansnya yang terkena muntahan Ilona dan melemparnya pada Keenan. "Suruh cewek itu cuci jaket gue. Pake tangan. Soalnya ini mahal!"

"Ya, elah, jaket 500 ribuan aja dibilang mahal."

TBC.

Terpopuler

Comments

nandayue

nandayue

mahal itu keenan...

2023-06-20

1

nandayue

nandayue

kasihan amat gan, lebih berat tugas ya

2023-06-20

1

nandayue

nandayue

nemu cewek....di situ mah gudangnya cewek gan...

2023-06-20

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!