Jalan-jalan

"Lex, lo tau nggak, sih? Keenan tuh kalo tidur ngorok."

"Haha! Seriusan Kak, ganteng-ganteng gini suka ngorok?"

Salah satu daun telinga Keenan bergerak kala mendengar suara-suara orang mengobrol. Namun, ada suara lain yang sangat familiar sekali. Ia mengerjapkan mata beberapa kali untuk memastikannya. Samar-samar, terlihat seorang gadis sedang duduk di sampingnya, berbincang dengan Regan dan Dimas sambil menikmati donat cokelat dan secangkir teh hangat.

Alexa?

Keenan langsung memeluk erat tubuh gadis itu. Seketika, Regan dan Dimas mematung di tempat, donat di tangan mereka hampir masuk ke dalam mulut. Sama halnya dengan Alexa, donat di mulutnya tertahan oleh deretan gigi-giginya.

Lelaki itu memejamkan mata, menyandarkan kepalanya di punggung yang terbungkus kaus putih. Lengan Keenan menekan perut Alexa, hingga tubuhnya sulit untuk digerakkan.

"Heh, lo ngigo, ya?! Bangun, di sini ada temen lo." ucap Alexa sembari menyenggol Keenan.

Sesaat kemudian, kelopak mata Regan dan Dimas berkedip-kedip. Keduanya menyuapkan donat ke dalam mulut mereka sekaligus. "Dim, mending kita tinggalin mereka. Dari pada jadi nyamuk." ucap Regan.

"Have fun ya, kalian."

Sekarang hanya tinggal Alexa dan Keenan. Entah sampai kapan gadis itu akan terus berada di pelukan Keenan. Ia tidak mempedulikan keberadaan lelaki di sampingnya, mulutnya mulai mengunyah donat. Mendengar suara perut keroncongan, Alexa berhenti mengunyah dan menoleh ke arah Keenan.

"Lo laper?" tanya Alexa.

Keenan menatap lekat wajah di hadapannya. "Apa kali ini gue mimpi lagi?"

Alexa mengambil satu buah donat utuh, lalu memasukkannya ke dalam mulut Keenan. "Makan tuh mimpi!"

"Gue bersyukur banget ini bukan mimpi." Keenan tersenyum diiringi tawa kecil. Ia berbicara sambil mengunyah makanan.

"Mimpi apaan lo?"

"Gue rasa lo nggak perlu tau."

Alexa menyeruput secangkir teh hangat dan berdiri dari kursi. Ia hendak membuka papan tulis yang ditutupi oleh kain hitam. Secepatnya, Keenan menahan tangan gadis itu. "Gimana kalo kita jalan-jalan aja? Kebetulan gue mau ngajak lo beli boneka panda."

Seulas senyum terbit di wajah Alexa. "Serius?"

"Iya. Pokoknya hari ini lo mau ke mana pun gue temenin."

Begitu mendengarnya, gadis itu langsung kegirangan. Ia meraih tas selempang kulit hitam yang dikalungkan di kepala kursi, menggandeng tangan Keenan berjalan keluar ruangan. Pasangan itu menjadi pusat perhatian orang-orang yang bertugas di sana. Selama ini, mereka tak pernah melihat Keenan bergandengan tangan dengan gadis lain.

Regan dan Dimas pun hanya dilewati saja tanpa di sapa. Keduanya tak percaya gadis seperti Alexa bisa meluluhkan hati seorang Keenan Pratama. Yang mereka ketahui, lelaki itu selalu menutup hatinya untuk gadis mana pun. Polwan cantik seperti Della Agustine pun ditolak. Namun, sekarang gadis itu sudah menjadi istri Dimas, mereka juga memiliki seorang putra berusia empat tahun.

"Kenapa, Reg?" tanya Dimas menatap Regan yang terdiam.

"Kok, gue iri, ya?"

"Cari pasangan makanya!"

****

Pusat perbelanjaan di sebuah gedung berlantai enam itu tampak ramai dikunjungi banyak orang, suara dentuman musik terdengar menggema di seluruh ruangan. Keenan merangkul pundak Alexa dengan satu tangan. Mereka berdua menaiki tangga berjalan menuju lantai dua. Mata Alexa tak lepas dari toko-toko yang berjejeran.

Hal pertama yang ingin Keenan lakukan bersama Alexa di pusat perbelanjaan, menonton bioskop. Keduanya memesan dua tiket, dan satu popcorn. Mereka akan menonton film bergenre horor.

Studio telah di buka, Alexa dan Keenan masuk bersama rombongan orang, mencari kursi masing-masing. Mereka berjalan ke arah barisan kursi kosong di paling belakang. Keduanya duduk bersebelahan. Tak lama film pun sudah di putar. Sepanjang adegan bergulir, Alexa terperangah setiap kali si hantu memunculkan diri di layar bioskop.

Keenan mencondongkan kepalanya, lalu berbisik di telinga Alexa. "Lo takut?"

"S-siapa juga yang takut." jawab Alexa, pandangannya masih fokus pada layar di hadapannya.

"Merem. Hantunya sebentar lagi muncul."

Alexa pun menurutinya. Kedua sudut bibir Keenan terangkat, ia menarik tengkuk leher gadis itu untuk mendekat ke wajahnya. Ia menyapu lembut bibir Alexa dari ujung ke ujung. Tidak ada jarak di antara mereka, batang hidung itu saling menempel, Alexa membuka mata, pandangannya langsung di sambut oleh sepasang mata di hadapannya saat ini.

"Aaakkh!!"

Tampak di dinding sebuah gambar yang besar, sosok perempuan berambut panjang mengangkat wajah dengan mata melotot, mengejutkan semua orang. Alexa dan Keenan tak kalah terkejutnya, mereka sampai berpegangan pada tubuh masing-masing. Kemudian, keduanya saling menertawai diri sendiri.

Beberapa menit setelahnya, film sudah berakhir. Orang-orang berdesakan keluar studio, genggaman tangan Keenan terlepas dari jemari Alexa. Sementara, seseorang tak sengaja menabrak gadis itu, hingga tasnya terjatuh. Orang itu mengambil tas Alexa dan memberikannya.

Keenan terbayang-bayang oleh mimpinya semalam. Ia tidak bisa tenang menunggu Alexa keluar dari kerumunan pengunjung. Lelaki itu menghela napas lega, melihat Alexa berlari menghampirinya.

Gadis itu menepuk lengan atas Keenan. "Lo kenapa jalan duluan. Oh, lo sengaja ya, mau ninggalin gue sendirian?"

"Lo nggak apa-apa?"

Alexa tertegun mendengar pertanyaan Keenan. Ia merasa aneh sejak lelaki itu memeluknya di kantor polisi, merengkuh tengkuk lehernya tiba-tiba, dan hampir menciumnya saat film sedang berlangsung.

"Lo punya mata, kan? Mata lo nggak minus, kan?"

"Gue khawatir sama lo."

"Khawatir? Kenapa lo khawatir sama gue?" tanya Alexa menunggu jawaban Keenan. Ia menghunuskan tatapan tajam. "Jawab! Kenapa diem aja?"

Mereka berdua terdiam sejenak. Tak lama, Alexa menghela napas dan berkata. "Nangis aja, nggak usah malu. Lagian, nggak semua manusia di dunia ini sekuat Ultraman, kan?"

Keenan mendengarkan kata-kata gadis itu. Memang sudah lama, ia tidak pernah menangis lagi. Setelah ia mengunjungi makam sang ibu bersama pamannya dua tahun lalu. Keenan tak lagi meneteskan air mata. Kini, rasanya ada setitik air di ujung pelupuk mata.

Alexa diam saja, menunggu sang suami selesai mendamaikan perasaannya. Tak lama, Keenan mengangkat kepala, mengacak-acak rambut gadis itu. "Makasih, ya?"

Lelaki itu menggandeng tangan Alexa, membawa gadis itu sesuai janjinya. Begitu masuk, Alexa tercengang melihat jejeran boneka berbagai karakter. Akan tetapi, Alexa tidak membeli boneka kesukaannya. Gadis itu memilih boneka rubah.

"Lo yakin mau milih itu? Kenapa?" tunjuk Keenan pada deretan boneka rubah di hadapannya.

"Mirip sama lo soalnya."

"Oke, kalo lo ambil itu." Keenan meraih boneka kelinci berukuran kecil di atasnya. "Gue bakalan beli ini, karna mirip sama lo."

"Terserah, deh!"

Mereka berjalan menuju kasir, membayar boneka yang mereka ambil. Di luar toko, Keenan tak sengaja memperhatikan seorang lelaki dengan jaket kulit hitam berdiri seperti menunggu seseorang.

Alexa melangkah keluar pintu. Ia berbalik melihat Keenan masih berdiri di meja kasir. "Lo nggak ikut keluar?"

Ucapan gadis itu membuat lamunan Keenan buyar. "Oh?! Iya."

Sepasang suami istri itu menaiki eskalator, sesekali Keenan mengamati sekitarnya. Lelaki berjaket itu ternyata bukan menunggu seseorang melainkan dirinya dan Alexa. Ia menggandeng Alexa berlarian menuju parkiran. Lelaki itu mengejar mereka.

Datang lagi satu orang menjegal langkah mereka. Keenan mendorong pelan tubuh Alexa. "Alexa masuk mobil."

"Tapi—"

"MASUK!"

Di bentak seperti itu Alexa menurut. Dua orang dari arah berlawanan itu mengarahkan tinjunya di wajah Keenan. Ia menangkap kedua kepalan tangan yang hampir mengenai pipi mulusnya, Keenan memelintirkannya, memberikan tinjuan balik di pipi mereka. Tubuh dua orang itu terjatuh di bawah kakinya.

Keenan berjongkok, menatap tajam pada mereka. "Siapa kalian?"

Keduanya tidak ada yang mau membuka mulut. Keenan mencengkram salah satu pundak orang itu. "Kalo di tanya itu jawab!!" sergahnya.

"Alex yang nyuruh kita. Dia minta kita membunuh cewek itu." Orang berjaket kulit itu menunjuk Alexa yang berada di dalam mobil.

"Alex?"

TBC.

Terpopuler

Comments

nandayue

nandayue

asemmm,disamain kek rubah

2023-06-18

1

nandayue

nandayue

wk wk ultraman dibawa2

2023-06-18

1

nandayue

nandayue

carikan jodoh neng

2023-06-18

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!