Ruangan Faraz.

Pak Min masih sibuk duduk di meja, sementara ada Fikra juga yang tampak sibuk mengerjakan sesuatu.

"Bagaimana hasilnya tadi?" Pak Min mulai bicara.

Fikra menoleh ke kiri dan kanan, tidak ada orang selain dia. "Hasil?" Tanya Fikra.

"Kau baru saja melihat TKP lagi kan?" Pak Min menjelaskannya lebih detail.

"Oh itu, tadi sudah ku serahkan ke dokter forensik, ada sampel tersisa di mesin penggilingan itu. Tapi untuk yang ada di sungai seperti yang tertulis oleh Pak Faraz itu tidak mungkin lagi bisa ditemukan." Fikra menjelaskannya dengan sulit. Tentu saja ini adalah pelatihannya tapi dia harus mengerjakan sendiri tanpa Faraz.

"Bekerjalah! Aku akan pergi dulu. Di dalam ruangan sana ada Selly juga." Pak Min langsung pamit. Di ruangan itu kini hanya ada dia saja dan Selly yang tampak tidak akan cepat-cepat keluar dari ruangannya.

Fikra menatap ke segala arah, dia tidak tahu apakah ada yang bisa dikerjakannya. Jujur saja baginya yang pemula kasus semacam ini membuat dia lelah, tidak ada pengalaman meskipun satu atau dua hari bersama Faraz tapi baginya itu tidak cukup untuk mengumpulkan skill nya.

Matanya menoleh dan tak sengaja menatap sebuah kunci yang masih menggantung di ruangan Faraz. Segera dia memastikan ke segala arah, memang ada cctv di ruangan tapi kenapa sekarang ada kunci di gagang pintu ruangan? Harusnya tidak ada di sana kan? Seseorang mungkin sudah sengaja memasuki ruangan Faraz diam-diam.

Kecurigaan Fikra saat itu langsung membuat dia berinisiatif untuk mengecek komputer cctv. Dia akan melihatnya dan menemukan siapa yang masuk ke dalam ruangan itu, harusnya baru beberapa jam tadi karena dia yakin kunci tidak ada di sana sebelum dirinya pergi ke TKP.

Fikra menoleh lagi ke ruangan Selly, dia perlu menyimpan sesuatu di sana berupa gelas hanya untuk berjaga-jaga, jika Selly keluar dari ruangan maka bisa jadi dia tidak sengaja akan menendangnya.

Fikra bergegas melakukan rencananya itu. Setelah menyimpan gelasnya, Fika berlari ke sudut komputer yang ada di sana, dia tahu itu adalah komputer untuk cctv nya dan sekarang Fikra akan mengecek rekaman siapakah yang masuk ke dalam ruangan Pak Faraz.

Pertama komputer menampilkan seluruh rekamannya, Fikra langsung mengecek rekaman sekitar 2 jam tadi. matanya mulai teliti melihat ke dalam rekaman yang sudah diputar otomatis itu, dan dengan sabar ternyata membuahkan hasil juga. Tak disangka jika yang masuk ke dalam ruangan Faraz adalah Selly.

Fikra diam sebentar sekarang ada orang yang diam-diam pergi ke ruangan itu, apakah di sana ada sesuatu hal yang cukup menarik?

Fikra berkutat lagi dengan komputernya, dia sekarang penasaran sudah berapa kali Selly datang ke ruangan Faraz, jika Hannya tadi mungkin itu dilakukannya hanya untuk mengecek saja, tapi bagaimana jika dia melakukannya berulang kali?

Fikra mengecek rekaman lagi dalam 3 hari terakhir, harusnya itu sudah cukup dalam waktu yang singkat seperti ini.

Beberapa menit berlalu, dia juga tidak tenang ketika memegang mouse dan menatap monitor itu. Bukan hanya ruangan Selly yang terus diperhatikannya melainkan pintu masuk ruang kantor, jika saja ada Pak Min yang datang apa yang akan dipikirkan olehnya nanti?

Butuh 5 menit untuk memeriksa, dia tahu kapan orang-orang ada di kantor dan tidak. Dengan waktu itu Fikra bisa langsung menebak jika Selly masuk ke dalam ruangan Faraz dalam waktu-waktu tertentu yaitu ketika orang-orang tidak ada di kantor.

Tepat seperti dugaannya, dia berhasil kembali melihat Selly yang datang ke ruangan Faraz dan jika dihitung mungkin kali ke 3 dia datang.

Menarik, ekspresi Fikra seketika berubah. Dia tidak seluruh yang dilihat oleh orang-orang, Fikra memiliki sesuatu sebuah kepribadian yang dia sembunyikan sendiri, kepribadian sebenarnya.

Tidak hanya akan memasuki ruangan Faraz, dia juga sementara berniat untuk menyalin seluruh data di dalam komputernya. Dan ada yang menarik di sana, dia sangat yakin itu.

Untuk mencegah Pak Min masuk Fikra akan mengunci pintu dari dalam, anggap saja dia sedang berada di dalam toilet dan sementara pintu dikunci khawatir jika seseorang masuk. Lalu ruangan Selly dia tidak akan melakukan apapun. Biarkan saja, karena Fikra yakin jika Selly keluar dari ruangannya tidak mungkin Selly kembali masuk ke ruangan pak Faraz. Ada alasannya yaitu khawatir.

Fikra masuk ke dalam ruangan Faraz, beruntung sekali saat itu karena kuncinya tergantung di luar.

Ketika dia masuk tujuan utamanya adalah komputer, secepat kilat dia menyalakan komputer. Senyumnya kembali tersimpul ternyata Faraz tidak selalu mencantumkan sandi di komputernya, dia juga bisa menebak mungkin hp nya juga tidak terkunci.

Tak ingin memikirkan hal lain Fikra langsung memasukan flashdisk yang selalu ada di saku bajunya itu, dengan flashdisk itu dia bisa menyalin data apapun yang dibutuhkan. Cukup hanya menyambungkannya ke dalam cpu. Dia Hannya perlu menginstal sebuah perangkat komputer agar proses menyalin tidak membuang waktu yang banyak.

Jari-jarinya sangat lihat, tertulis 5 menit waktu yang dia butuhkan untuk menyalin sempurna semua data.

"Siapa yang menyimpan gelas di bawah? Ceroboh sekali!" Tapi baru 2 menit berlalu dia mendengar Selly sudah keluar dari ruangan. Fikra sangat cemas, dia tidak mau aktifitas nya terlihat oleh Selly. Apalagi karena dia hanya anak baru di sana. Fikra mengendap dan berusaha untuk mengunci pintu dari dalam cukup untuk menahan sedikit waktu agar dia berhasil dengan tujuan utamanya.

Fikra segera berjalan pelan ke arah pintu, dia menguncinya hati-hati dari dalam. Lalu kembali lagi mengecek komputer melihat proses yang berlangsung di sana.b

Jantungnya berdegup semakin cepat, dia benar-benar khawatir.

Ceklek.

Suara gagang pintu ruangan yang berusaha dibuka dari luar. Fikra yakin dia adalah Selly.

Tok...tok...tok

Pintunya diketuk beberapa kali oleh Selly, bahkan dia juga beberapa kali berusaha mendobraknya. Melihat hal itu tentu saja Fikra sangat tidak tenang.

"Kenapa sih, apakah kuncinya tidak berfungsi baik?" Terdengar Selly mengatakannya.

Kemudian suaranya tidak terdengar lagi, mungkin Selly pergi ke dapur.

Mata Fikra segera kembali menoleh ke komputer, hanya 1 menit tersisa dan berhasil.

Fikra segera mengejapkan mata dan menghitung mundur waktunya. Setelah 5 detik dia melihat ke segala arah, tampak mengamati semuanya. Segera diambil kembali flashdisk itu. Lalu dengan tenang Fikra membuka kuncinya dan keluar dari ruangan itu.

"Fikra?" Terdengar suara Selly memanggil, saat itu amarahnya memuncak. Bagaimana bisa Selly muncul sedangkan dia sedang memegang gagang pintu.

"Kau ngapain di sana?" Tanya Selly menyelidik.

Seketika ekspresi Fikra tampak berubah lagi. "Aku melihat kuncinya menggantung, lalu ternyata pintunya bisa terbuka juga. Lihatlah!" Fikra menunjukkan pintu itu dibuka.

Selly masih menatapnya terus tanpa membalas ucapan Fikra.

"Dan kau masuk setidaknya 3 kali dalam 3 hari terakhir." Ucap Fikra. Nada bicaranya berubah lagi saat itu. Matanya tajam menatap ke arah Selly.

Setelah melihat wajah Selly berubah Fikra tidak mengatakan apapun lagi, dia dengan santai berjalan melewati Selly menuju pintu, Fikra berjalan ke sana dan keluar dari kantor.

"Astaga, dia mengetahuinya." Selly tampak panik.

Segera dia berjalan ke arah komputer cctv. Dia sudah melupakan sesuatu, mungkin Fikra memeriksanya di sana. Tapi tadi dia tidak melihat Fikra duduk di meja ini. Selly terus berpikir, dia teringat kejadian baru saja ketika ruangan Faraz yang terkunci. Dengan itu Selly menyimpulkan jika Fikra juga masuk ke dalam ruangannya?

Tampak tercengang, Selly merasa ada sesuatu yang dipikirkan Fikra bahkan kata-katanya tadi sudah membuat dia khawatir. Fikra mengancamnya? Anak baru itu? Bisa apa dia, Selly akan melaporkannya pada Pak Min jika Fikra juga masuk ke ruangan Faraz.

Nekatnya Selly sudah merencanakan hal itu, dengan emosi yang sudah memanas di dalam otaknya saat itu, terutama dia sangat tak terima mendengarkan ancaman tadi dari anak yang baru saja masuk ke dalam divisi nya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!