6. Apa yang terjadi?

Setelah menitipkan Riri dalam asuhan Bang Ojaz, Bang Arma dan Rhena menuju ke rumah sakit. Karena Rhena sangat takut melakukan pemeriksaan maka mereka berdua hanya melakukan pemeriksaan normal untuk yang seharusnya di serahkan sebagai lampiran syarat pengajuan nikah.

"Oke.. Alhamdulillah sudah selesai dan berkas pengajuan nikah kita finish." Kata Bang Arma sudah sangat lega.

"Ayo cepat pulang Bang, kasihan Riri hanya sama Bang Ojaz."

"Riri sudah biasa main sama Ojaz dan bujangan barak. Kamu tenang saja." Jawab Bang Arma.

"Terus kita mau kemana Bang? Semua juga sudah selesai."

"Ikut Abang..!!"

...

Rhena terhenyak saat Bang Arma membawanya ke bukit di belakang batalyon. Pemandangan disana sangat sejuk dan begitu indah.

"Suka lihat pemandangannya?" Tanya Bang Arma.

"Suka sekali Bang?"

Bang Arma berdiri di belakang Rhena lalu menunjukkan sesuatu. "Kalau yang ini?" Tanya Bang Arma lagi sambil membuka sebuah kotak kecil.

"Ini.. serius Bang?"

"Jelas saja serius. Masa sama istri sendiri mau main-main." Kata Bang Arma. "Abang pakaikan ya..!!"

Rhena sungguh tak menyangka di dalam kotak sekecil itu berisi satu set perhiasan emas plus sebuah cincin yang sangat indah.

"Untuk bidadari terindahku."

Tak tahan dengan perlakuan kecil yang indah itu, Rhena berbalik badan dan memeluk Bang Arma dengan erat.

"Jika rasa di hatimu memang tidak pernah ada, tolong jangan memaksa Bang. Lepaskan Rhena, sebab Rhena takut salah menerka dan takut hati ini akan berharap lebih."

"Tidak apa-apa, sebab saat ini juga berharap lebih." Jawab Bang Arma. "Bolehkah Abang masuk di dalam hatimu, mencoba mengobati luka yang pernah ada."

"Tapi Rhena bukan wanita yang sempurna."

"Abang juga bukan malaikat yang mampu menghadirkan segalanya. Kita manusia jangan hanya bisa meminta, tapi juga jadilah manusia yang bersyukur.. dengan begitu hatimu akan terasa tenang." Ucap Bang Arma kemudian mengulurkan tangannya. "Pacaran yuk..!!"

Rhena tersenyum penuh haru di balik tangisnya.

-_-_-_-

"Tunggu disini sebentar ya dek, Abang mau ambil Riri." Pamit Bang Arma pada Rhena yang sedang tidur pulas usai mereka berjalan-jalan melihat indahnya kota hari ini.

Malam tiba dan Bang Arma menjemput Riri di mess bujangan. Gadis kecil itu juga tertidur pulas di atas kasur kecil dan di kelilingi para om bujang.

"Selamat malam Dan.."

"Malaam.. akhirnya tidur juga nih bocah."

"Siap.. kekenyangan Dan, tadi kami suapin segala rupa dan akhirnya Riri tidur." Kata seorang bujangan.

"Pintar juga kalian momong cewek, lain kali saya titip Riri lah biar bisa pacaran sama mamanya lagi." Goda Bang Arma.

"Siap..!!!"

Bang Arma mengeluarkan uang lembar warna merah dari kantongnya. "Di bagi ya.. Terima kasih sudah jaga Riri.."

"Yeeeaayy.. siap Dan. Terima kasih." Para anggota bersorak gembira. Cara asyik mendapatkan hiburan dan sekaligus uang adalah menjaga Riri.

:

Usai menidurkan Riri di kamar, Bang Arma segera kembali ke mobil untuk membangunkan Rhena

Jauh di sudut sana ada mata memandang.

***

"Ya Allah, nauzubillah ada pengasuh yang sengaja menggoda majikannya. Pantas saja Bu Celia pergi dari rumah. Mungkin saja Bu Celia depresi karena Pak Arma kecantol pengasuh itu. Pak Arma itu orang yang tegas dan setia, tidak mungkin mau sama wanita itu kecuali di guna-guna."

"Benar Bu Budi, ibunya Pak Setyo juga semalam bilang kalau dia itu mantan menantunya yang tidak tau diri, melepaskan Pak Setyo demi pria berpangkat tinggi." Kata Bu Maliq.

Tangan Rhena gemetar, ia tidak jadi berbelanja sayur dan berlari pulang ke rumah sambil menggendong Riri.

...

"Mamaa.. Mama kenapa nangis?" Riri menghapus air mata Rhena.

Rhena yang sedang menyuapi Riri pun segera tersenyum. "Nggak sayang, mata Mama kelilipan debu. Ayo cepat habiskan makannya ya..!!"

Bang Arma tau jika Rhena sedang menyembunyikan sesuatu tapi dirinya tau sifat Rhena yang masih belum bisa sepenuhnya terbuka padanya. Jika dirinya memaksa untuk bertanya maka Rhena akan menjadi histeris, jadi ia memutuskan untuk mencari tau sendiri kebenarannya.

"Waaahh.. cantiknya Papa makan apa nih Ma?" Sapa Bang Arma usai pulang kerja.

"Makan nasi Paaa.. masa makan rumput." Jawab Riri mulai banyak bicara.

"Oiya ya, Riri khan bukan sapi." Kata Bang Arma.

Pandangan mata Bang Arma tak lepas dari Rhena. "Maa.. Papa mau makan donk..!!"

Rhena berdiri untuk mengambilkan makan untuk Bang Arma kemudian Bang Arma pun mengikuti langkah Rhena. "Murung saja, kesal ya Abang pulang telat?" Goda Bang Arma.

"Setelah ini Rhena tidur ya Bang, Rhena capek sekali." Ucapnya menghindari tatapan mata Bang Arma.

"Iya, tidurlah.." Bang Arma paham ada sesuatu yang mengganjal meskipun dirinya tidak tau apa yang sedang terjadi pada istri cantiknya.

'Mungkin benar aku harus mencari tau apa yang terjadi, sejauh ini aku tau Rhena dalam kondisi mental yang stabil dan tidak mungkin dia seperti ini jika tidak ada gangguan apapun.'

\=\=\=

Hari berganti.

Ini sudah bulan kedua Rhena tidak seperti saat ia mengenalnya. Disaat berat badan Riri mulai montok, Bang Arma mengingat dengan jelas tubuh Rhena yang semakin menyusut.

Tak hanya itu saja yang menjadi beban pikiran Bang Arma. Setiap kali Bang Arma mendekati Rhena, istrinya itu selalu menghindar dengan banyak alasan. Emosinya sudah naik turun tapi sekali lagi mencoba menyadari dan memberi waktu bagi Rhena untuk mereka menjadi lebih dekat.

"Bagaimana caraku mengajak bicara Rhena dari hati ke hati. Pernikahan ini kembali terasa hambar. Apa sebabnya??"

Bang Arma terus berpikir keras. Pencarian jawaban atas diamnya Rhena juga belum mendapatkan titik terang.

"Ar, aku mau kembalikan uangmu. Kirim nomer rekening ya..!!" Sapa Bang Ojaz saat mereka usai kegiatan lapangan.

"Nanti aku kirim." Jawab Bang Arma, tatapannya masih penuh dengan tekanan.

"Cepaat.. mumpung aku lagi banyak rejeki nih, mau transfer dua ratus ribu." Kata Bang Ojaz.

"Alhamdulillah.. tapi utangmu empat juta Kang."

"Aahh kau ini jangan terlalu sungkan begitu, di bayar lain kali khan bisa." Jawab Bang Ojaz dengan wajah tanpa dosa.

.

.

.

.

Terpopuler

Comments

Mira Lusia

Mira Lusia

ojazzz lahh😅😅

2024-05-21

0

Cantika Ahtania

Cantika Ahtania

ojazzz bikin ngakak

2023-07-25

3

Nurlaila Ginting

Nurlaila Ginting

aduh bahasanya si Abang kadang ga terduga, Nano nano rasanya 🥰

2023-06-29

1

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 57 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!