Pertama kali sampai di hotel milik Laras membuatku sedikit ngeri, mengapa ada hotel yang sangat mewah tetapi berada di kota yang tidak padat penduduk. Benar-benar mencari rugi. Namun kami saat ini hanya ingin mencari ladang uang, apalagi ini juga adalah kampung halamanku, namun sudah tidak ada yang aku kenali, seolah kota ini sudah berevolusi sangat lama. Aku hanya ingat tentang cinta pertamaku yang pindah ke kota lain semenjak kepindahannya aku berusaha keras untuk mendapatkan kabar darinya, namanya Nilam Astuti Ibrahim. Sampai sekarang aku kadang masih merasa rindu.
Baru masuk hotel, Laras sudah mengatakan hal-hal tidak masuk akal, dia mengatakan bahwa banyak orang di pelataran hotel, namun nyatanya tidak ada siapapun. Belum lagi dia menunjuk-nunjuk tempat yang dari awal sampai akhir tidak ada siapapun, ku rasa hanya ada debu yang tidak terhitung jumlahnya di udara disana. Mungkin Laras begitu lelah hingga ber halusinasi. Aku bahkan menoleh berkali-kali untuk memastikan, hingga di detik terakhir sebelum pintu lift tertutup dengan kaca transparannya, aku melihat anak kecil yang berlari. Namun aku tidak terlalu memperdulikannya.
Penjaga hotel disini juga sangat aneh, hanya ada dua orang yang sudah tua. Bahkan yang tidak kalah aneh, hotel tetap mewah meskipun sangat sepi, dari mana pendapatan hotel ini. Entahlah aku hanya orang di luar surat kepemilikan jadi hanya bisa menyimpannya sendiri. Kami diantar ke kamar yang berada di lantai 4, hotel ini hanya sampai lantai 5, namun mempunyai pondasi bangunan yang tinggi sehingga menampilkan bangunan dengan desain yang tinggi dan unik. Sesampainya di kamar, aku langsung merebahkan tubuhku diatas kasur, sangat nyaman dan dengan mudahnya aku tertidur. Belum juga mimpi indah, suara dari Laras berhasil mengusik tidurku. Dia mengeluh ada orang iseng mengetuk pintu, jadi aku mengeceknya, tidak ada orang. Aku hanya bisa menarik nafas dan menenangkan diri. Istriku benar-benar melelahkan. Anehnya saat aku berusaha menutup pintu tapi seperti ada sesuatu yang mengganjal, saat aku melihat kebawah seolah ada tangan yang menahan namun ketika aku. pasti kan lagi, tidak ada apapun. Ketika aku berdoa malah dengan mudahnya pintu tertutup. Apa yang sebenarnya terjadi tadi, aku yang tidak percaya tentang hantu semakin yakin bahwa aku tertular halusinasi Laras.
Malam harinya, ketika kami turun untuk makan malam. Cahaya mataku menyala terang. Suasana hotel jauh berbeda. Bahkan pelayan hotel juga semuanya anak muda dengan pakaian yang sangat rapi. Laras kemudian ingin ke toilet jadi aku ditinggal sendiri bersama keramaian suasana malam. Tidak lama datang seorang gadis cantik dengan rambut ikal memintaku untuk berdansa dengannya. Aku awalnya menolak dengan halus, tetapi orang-orang di pesta menatap ku dengan tajam. Aku hanya bisa setuju. Gadis ini benar-benar harum, aroma tubuhnya membuatku melayang, juga begitu pandai menari. Membuatku hanyut dengan suara musik yang tenang. Ketenangan ini hanya berlangsung sementara karena Laras tiba-tiba datang dengan amarah yang menyala. Aku tidak punya pilihan lain selain ikut dengannya, gadis itu pun menatapku dengan sangat tajam, matanya begitu indah meskipun dengan sorot mata seperti itu. Yaampun apa yang sebenarnya aku fikir kan, aku seperti remaja puber yang jatuh cinta.
Keesokan harinya, ketika Laras pergi. Perempuan yang berdansa denganku di pesta datang untuk meminta bantuan, kami juga berkenalan. Namanya Jasmin. Sangat cantik sesuai dengan dirinya yang sempurna. Namun ketika akan melangkah ke arah yang lebih intim, aku ingat tentang Laras yang sangat mencintaiku. Anehnya semua akses ke lantai 5 ini tertutup. Semenjak kejadian hari ini, aku merasa ada hal menakutkan yang tersimpan di hotel ini. Aku pun mulai mengamati sekitar dengan seksama termasuk Pak Bisma dan Mbak Hartati. Sampai akhirnya aku mendengar percakapan mereka berdua. Aku mendengar Pak Bisma mengatakan akan membereskan mayatnya. Semenjak hari itu, aku merasa curiga dengan mereka berdua, namun aku tidak ingin menunjukkan semuanya.
Di malam selanjutnya aku duduk di loteng bersama Laras. Kami bisa melihat jelas tamu yang masuk di hotel dengan kendaraan Dan pakaian super mewah, tetapi Laras akhirnya aku suruh masuk karena udara di luar sudah sangat dingin. Aku ingin menikmati semua overthingkingku sendirian. Aku bisa merasakan semua yang dialami oleh Laras, ini bukan halusinasi.
Aku tertegun sendirian, tiba-tiba suara seseorang yang tidak asing membelai lembut telingaku.
"Mas Bagas"
"Jasmine? " Aku menoleh sebentar untuk memastikan dan benar saja itu dia. Gadis yang membuat perasaanku tergoncang. Jasmine duduk disampingku kami bercerita banyak hal. Dia kemudian mengajakku untuk berdansa. Saat aku sudah berdiri dan sudah memegang kedua tangan Jasmine, namun aku merasa pusing dan sudah tidak tahu bagaimana selanjutnya. Saat sadar aku malah menemukan Laras yang menggigil ketakutan membungkus tubuhnya. Dia hampir menangis ketakutan jadi aku langsung memastikan perkataannya namun lagi-lagi tidak ada apa-apa. Aku yakin Laras sangat ketakutan jadi aku hanya bisa membantunya untuk langsung tidur. Aku yakin semua teror yang kami. alami hanya sabotase fikiran yang di lakukan oleh kedua orang tua di hotel ini. Aku sangat yakin mereka menggunakan metode ini untuk mengusir kami pergi.
Aku melihat laptop yang masih menyala, pasti Laras yang memakainya tadi. Aku melihat pencarian yang di lakukan oleh istriku. Ternyata hotel ini dulu sangat terkenal, bahkan banyak konglomerat menghabiskan waktunya disini untuk staycation. Aku melihat potret ayah mertuaku yang berfoto di depan hotel bersama seorang perempuan. Perempuan itu menutup wajahnya dengan syal. Dilihat dari perwatakan tubuhnya dia sangat mirip dengan Jasmine. Ada juga foto Pak Bisma dan Mbak Hartati yang sedari awal hotel di bangun mereka sudah bekerja disini. Aku malah semakin curiga, semua uang keuntungan hotel masuk ke saku mereka pribadi tidak mungkin papa hanya menyumbangkan semuanya dan membiarkan keluarganya hidup pas-pasan di ibu Kota.
Artikel lain memuat tentang ritual aneh yang di lakukan perempuan cantik di hotel 27 dan mengutuk hotel 27, lalu dia bunuh diri dengan melompat dari lantai 5. Gadis itu di rahasiakan identitasnya atas permintaan keluarganya. Semenjak hari itu, banyak yang mengatakan bahwa hotel. 27 adalah hotel terkutuk, ditambah selalu banyak suara-suara aneh dari dalam hotel setiap malam, juga di jadikan template staycation para dukun dan orang-orang yang ingin mencari tahu tentang sosok perempuan yang bunuh diri. Banyak juga yang akhirnya meninggal setelah mengatakan akan mencari arwah di lantai 5.
Aku langsung merinding, dan tiba-tiba Laras juga menangis sesegukan.
"Pergi.. "
"Pergi.."
"Atau dia akan mati. "
"Pergi.. "
Laras duduk menghadap kepadaku dengan mata tertutup dan terus mengulangi kalimat yang sama.Setelah mengucapkannya Laras kembali tidur. Tingkah Laras membuatku sangat takut. Tetapi aku kembali yakin tentang hukum realitas kenyataan makhluk yang membuatku kembali ragu dengan semua ini.
Aku pun memilih langsung merebahkan diri disamping Laras, saat mencoba untuk tidur.
"Perempuan di artikel sangat mirip dengan Jasmine."
Aku menutup overthingkingku dengan mengucapkan bahwa tidak mungkin perempuan secantik Jasmine adalah hantu.
Malam yang gelap berlalu dengan cepat, setelah memaksa Laras untuk pergi. Kami pun ke rumah sakit untuk memeriksa Laras yang menurutku halusinasinya yang semakin buruk, walaupun aku juga sedikit ragu. Tetapi aku tetap percaya teori realitas. Hari ini akhirnya kami mendapatkan keajaiaban Laras akhirnya hamil. Aku sangat bersemangat untuk menanti peran sebagai seorang ayah. Itu juga berarti kami tidak bisa meninggalkan hotel begitu saja karena biaya persalinan dan perawatan anak yang tidak sedikit sedangkan pekerjaanku di kota hanyalah serabutan.
Mbak Hartati malah menakut-nakuti Laras yang membuatku sangat kesal, citra keduanya sedang tidak baik dimataku jadi aku tidak ingin mendengar apapun Mbak Hartati katakan. Aku hanya perlu mengangap hotel ini sebagai berkah, ketika uang kami sudah banyak berkumpul, aku akan membawa Laras pergi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments
Indri Wulandari
seharusnya keluar hotel bersosialisasi dengan lingkungan jng di dalam hotel terus
2023-08-24
0
🥑⃟Riana~
Ceritanya tambah menarik,semakin penasaran aja,semangat thor!!!💪💪😊🥰
2023-06-23
1