Hanya Cinta

Hanya Cinta

Aninda dan Haikal

Dari jauh terlihat seorang gadis cantik dengan pakaian yang modis dan feminim sedang berjalan menyusuri koridor kampusnya. Kulit putih, mata dan bibir yang indah di tambah dengan tubuh yang langsung dan seksi, Aninda Ziandra Putri gadis berusia 19 tahun. Menghipnotis semua mata lelaki tertuju padanya tak terkecuali seorang pemuda tampan yang sederhana tetapi memiliki kelebihan di bidang akademisi yang luar biasa, Haikal syahputra pemuda berusia 22 tahun yang juga tampak kagum memandangnya.

"Woi, bangun nggak usah mimpi di pagi bolong". Ucap Nino mengejutkan Haikal.

"Apaan?". Haikal langsung membuang pandangannya.

"Gue udah kenal loe dengan sangat baik jadi gue tahu loe lagi mandangin tuh cewek ya kan?".

"Ya nggak lah, kapan gue pernah mandangin cewek".

"Itulah yang gue maksud, loe kan jarang-jarang mandangin cewek, tak di sangka tak di duga ternyata selera loe tinggi juga ya, dari dulu pacaran cuma sama buku doang, sekalinya ngelirik cewek langsung cewek level kelas kakap, parah lu". Nino menyikut lengan Haikal.

"Mulai ngawur". Haikal menggelengkan kepalanya.

"Dengerin gue ya, kalau loe memang rencana mau naksir sama cewek jangan sama dia aja, yang lain terserah deh karena dia ketinggian bro. Dia itu the real Sulthan tau nggak".

"Iya, iya gue sadar kok gue siapa, tenang aja loe".

"Maksud gue bukan gitu bro, cuma cewek itu bener-bener nggak akan bisa loe capai, sekelas gue aja nggak berani suka sama dia".

"Tumben nggak PD biasanya semua cewek loe rayu, loe kan orang kaya".

"Itu cewek namanya Aninda, mahasiswa baru, dia pemilik perusahaan dan hotel-hotel berbintang ternama di negeri ini. Dia adik kelas gue sejak SMP, orangnya dingin dan jutek banget dan dia selalu mau jadi pusat perhatian nggak mau kalahlah pokoknya, apa yang dia mau harus di dapat dan dia sama sekali nggak mau bergantung sama cowok atau siapapun karena menurut dia uangnya bisa melakukan segalanya, horor deh kalau loe suka sama dia". Jelas Nino panjang lebar.

"Dan apa yang di mau nggak dia dapat pasti akan di beli pakek uangnya itu". Celetuk Rian tiba-tiba.

"Ya Ampun kayak hantu loe tiba-tiba main muncul aja". Ucap Nino dan Rian hanya terkekeh.

"Kalian apaan sih, ngingetin gue seolah-olah gue lagi ngejar cinta tu cewek aja, kan gue cuma kebetulan liat dia lewat tadi".

"Bukan gitu Kal, kita cuma nggak mau loe dalam masalah, karena kalau dia sampe murka habislah kita". Jawab Rian kali ini.

"Iya, gue bakal ingat selalu lagian tujuan gue kuliah bukan buat pacaran, gue harus selesaikan kuliah gue tepat waktu".

"Yuk, ke kantin aja, lapar gue liatin si Anin". Ujar Nino langsung melangkahkan kakinya ke kantin dan di ikuti oleh kedua temannya.

"Ayo cepat Nino udah lapar banget kayaknya, tenang kita yang traktir". Ajak Rian.

"Nggak mau gue di traktir tiap hari. nggak ada hobi lain kalian selain traktir gue?. Gue nggak semiskin itu kali sampe makan aja harus dibayarin kalian tiap hari". Tanya Haikal lagi.

"Ada, nyontek sama loe, ayo buruan jangang cerewet kayak emak-emak". Rian langsung menarik tangan Haikal.

°°°°°

Aninda bersama temannya sedang berada di kelas karena dosen baru saja keluar.

"Halo cantik". Sapa Aldi pada Anin.

"Nggak bosan tiap hari cari perhatian terus sama aku kak?". Jawab Anin ketus.

"Nggak dong, kan nyapa calon pacar".

"PD amat sih kak Al, kayak anak pak amat aja, hehe". Jawab Nita sahabat Anin.

"Harus optimis dong Nit, nggak boleh kalah sebelum berperang".

"Gue lapar ayo ke kantin". Ajak Anin tanpa mempedulikan kehadiran Aldi.

"Eh tunggu, gue ikut dong jangan di tinggal". Aldi langsung menyusul mereka.

Sesampai di kantin mereka berpas-pasan dengan Rian, Haikal dan Nino.

"Wah, ada 2 mantan teman gue nih sama 1 teman gembelnya". Ucap Aldi pada Rian dan Nino.

"Minggir loe, lagi nggak mood gue". Jawab Nino ketus.

"Wih, mantan teman jangan sombong gitu dong, lagian gue heran sama loe berdua kita udah temenan dari SMP tapi kenapa tiba-tiba selera berteman kalian jadi menyedihkan gini sih". Aldi masih menghadang jalan mereka dan menatap sinis ke Haikal, Anin dan Nita sama sekali tidak peduli dengan keadaan itu dan memilih untuk langsung memesan makanan.

"Gue nggak makan dan kuliah pake uang dari bokap loe, jadi nggak usah ngatur hidup gue". Jawab Rian sambil mendorong tubuh Aldi menjauh.

Mereka pun langsung memesan makanan tanpa mempedulikan Aldi. Haikal sama sekali tidak pernah membalas semua perkataan Aldi untuknya. Karena dia tidak ingin mencari masalah yang dapat menyebabkan beasiswanya dicabut fokus utamanya hanyalah lulus kuliah tepat waktu.

Ya Haikal bisa kuliah karena beasiswa yang didapat karena kepintarannya. Bahkan dia juga di tunjuk sebagai satu-satunya asisten dosen di kampus tersebut. Hal itu pula yang membuatnya semakin populer selain karena ketampanan yang dimilikinya. Banyak wanita yang memimpikan untuk menjadi kekasihnya tetapi tidak ada satu wanita pun yang pernah menjadi pacarnya.

Haikal juga menjadi incaran para gadis-gadis kaya di kampus tersebut, hal itulah yang membuat Aldi begitu membencinya. Aldi tidak terima kepopulerannya di bandingkan dengan lelaki yang hanya mendapatkan beasiswa untuk dapat kuliah.

Hari demi hari Aldi hanya menabur kebencian dan permusuhan kepada Haikal tetapi tidak sekalipun Haikal menanggapinya, ketika Rian dan Nino berteman dengan Haikal kebenciannya bertambah besar apalagi mereka sudah bersahabat sejak dulu.

"Kayaknya itu deh yang namanya kak Haikal". Ucap Nita saat mereka sedang menyantap makanan di kantin.

"Emmmh". Ucap Anin tanpa menoleh kearah yang di maksud sabahatnya itu.

"Kok Emmh aja sih Nin, liat dulu dong orangnya baru komentar".

"Emang penting?".Tanya Anin.

"Penting banget, loe harus kenal dia idola para cewek-cewek di kampus ini".

Anin tersenyum sinis dan tetap fokus pada makanannya. "Sepopuler apapun dia pasti kalau gue deketin dia langsung mau jadi pacar aku".

"Nggak mungkin, selama dia kuliah di kampus ini nggak ada satupun cewek yang berhasil jadi pacarnya tau nggak?".

"Hebat banget memang dia".

"Dia memang bukan orang kaya dan kuliah juga karena dapat beasiswa, tapi otak tu cowok di atas rata-rata Nin, apalagi wajahnya yang tampan terus badannya yang tinggi atletis gitu pas banget untuk di peluk. Dia juga di tunjuk jadi Asdos, loe tau sendiri kan cewek-cewek di kampus ini rata-rata orang kaya mana peduli mereka sama kekayaan cowok yang penting tu cowok ganteng, cool dan pinter gitu udah bisa jadi incaran mereka. Tapi sayangnya Kak Haikal kayak susah banget di deketin ". Jelas Nita panjang lebar.

"Heeeh, nggak ada yang nggak bisa gue dapatin di dunia ini".

"Yakin loe?". Tanya Nita lagi.

"Kapan sih loe liat gue nggak dapat apa yang gue mau. Lagian nggak ada 1 pun cowok bisa. nolak Aninda". Jawabnya dengan gaya sombong.

"Gue masih ragu-ragu sih, hehe".

"Siapa namanya?"

"Haikal Syahputra".

Anin tersenyum sinis membayangkan jika dia akan semakin di puja oleh semua orang karena dapat menaklukkan hati sang Asdos yang menjadi pujaan banyak wanita.

Novel baru lagi guys, mohon dukungannya yaa 🤲

Aku masih pendatang baru jadi maklum aja kalau masih perlu banyak koreksi dan saran, jadi kalian bisa ikut kasih saran di kolom komentar, jangan lupa like juga 🤗

Semoga terhibur 💖💖💖

Terpopuler

Comments

Sari Utami

Sari Utami

baru ketemu novel ini thorrr..bagus ceritanya..😘😘😍😍👍

2022-10-21

0

Sept September

Sept September

Pagi kak.... Merdeka


semangat ya nulisnya... biar tambah polll Semangat nya, jempollll ku mendarat untuk karya kakak ❤


merdeka 💪

2020-08-17

1

Moonshine

Moonshine

❤❤❤

2020-08-17

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!