"Kenapa kamu nggak balas aja sih waktu Aldi mukulin kamu tadi?". Tanya Anin sembari mengobati luka di bibir Haikal.
Haikal tidak menjawab perkataan Anin, dia sama sekali tidak fokus dengan ucapan yang keluar dari bibirnya karena dia hanya fokus dengan kenikmatan bibir tesebut apalagi dengan posisi wajah mereka yang sangat berdekatan saat ini.
Aku sangat ingin menerkam bibirnya itu, bagaimana cara agar aku bisa mengendalikan diriku hah?. Gumam Haikal dengan sangat frustasi.
"Hei, jawab pertanyaanku". Ucap Anin lagi membuyarkan lamunan Haikal.
"Heeem, aku nggak perlu membalasnya, lagi pula selama ini kamu tahu sendiri kan kalau aku nggak pernah mau bermasalah dengan siapapun".
"Tapi dia udah lancang banget kali ini, dia mukul kamu sampai terluka gini di depan banyak orang".
"Aku nggak peduli apapun yang ingin Aldi lakukan sama aku, lagian apa peduli kamu, bukannya kamu sekali nggak peduli sama perasaan aku, luka ini nggak seberapa dengan luka di hati aku". Jawab Haikal dengan nada kesal, sebenarnya dia tidak ingin mengeluarkan kata-kata yang mungkin saja menyakiti hati Anin, namun karena dia sudah tidak tahan berada pada posisi yang sangat dekat dengan Anin maka dia melakukan itu untuk menutupi perasaannya.
Ada rasa sakit ketika Anin mendengarkan kata-kata Haikal barusan namun Anin tidak ingin mempedulikan tentang perasaannya karena yang penting Haikal mau menikah dengannya saja sudah cukup baginya.
Setelah kejadian di acara ulang tahun Aldi baik Anin maupun Haikal tidak pernah membahas tentang hal itu. Meskipun ada perasaan aneh yang mereka rasakan namun mereka sama-sama menampik cinta yang mulai tumbuh di hati masing-masing.
°°°°°
Hari-hari Haikal dan Anin sekarang di penuhi dengan cinta dan kasih sayang layak seorang kekasih meskipun hanya sebuah sandiwara belaka namun mereka sepertinya sudah sangat terbiasa dan tidak canggung lagi dengan itu semua.
Tiba saatnya Haikal lulus kuliah setelah melewati banyak perjuangan untuk mendapatkan gelar sarjana itu. Hari wisuda Haikal tentunya di hadiri oleh Siti ibunya dan tidak lupa oleh Anin sang kekasih.
Haikal dan Anin tampak sangat serasi dengan baju seragam layaknya orang yang mau melakukan foto prewedding. Haikal menggunakan batik berwana merah maroon dan Anin menggunakan kebaya dengan rok yang senada dengan motif batik yang Haikal kenakan. Semua itu sengaja di pesan oleh Anin kepada designer khusus yang merancang baju-bajunya selama ini.
Haikal sama sekali tidak bisa berkata apa-apa ketika Anin memiliki keinginan, dia hanya bisa mengikuti semua perintah Anin.
Semua mata calon wisudawan dan wisudawati serta keluarga dan semua tamu undangan yang ada di sana sangat kagum melihat keserasian mereka berdua.
Anin terlihat sangat bahagia dan membuat semua orang yang melihatnya menjadi iri apalagi melihat kedekatannya dengan Siti, sungguh pemandangan yang membuat semua orang iri ketika dia bisa akrab dengan calon mertuanya itu. Hari ini Siti juga terlihat sangat anggun. Wanita berhijab itu juga memakai baju mahal pesanan khusus yang di berikan oleh Anin.
Di tempat lain Maya yang sengaja hadir ingin melihat lelaki yang di cintainya wisuda terlihat sangat kecewa dengan pemandangan itu.
Tiga bersahabat Haikal, Rian dan Nino tertawa bahagia karena akhirnya mereka bisa menyelesaikan kuliah mereka bersama-sama meskipun Rian dan Nino lulus dengan nilai pas-pasan.
"Selamat bro, loe memang pantas banget dapat nilai cumlaude". Ucap Rian yang memeluk Haikal.
"Makasih ya Yan, aku juga bangga kalian bisa lulus juga ternyata". Perkataan Haikal itu sontak membuat mereka bertiga tertawa terbahak-bahak.
"Jadi rencana loe apa setelah ini?". Tanya Rian.
"Pastinya gue mau langsung cari kerja Yan". Jawab Haikal.
"Ya iyalah dia harus langsung cari kerja, dia kan udah ngebet banget pengen nikahin si Anin". Celetuk Nino.
"Apaan sih loe".
"Emang loe serius mau langsung nikahin si Anin begitu lulus kuliah ini?". Tanya Rian.
"Kayaknya sih gitu".
"Kok kayaknya?". Tanya Rian lagi.
"Ya gue belum bisa pastiin soalnya gue kan belum punya kerjaan".
"Loe mah enak tau nggak, bebas mau kerja dimana aja yang loe suka, kan si Anin punya puluhan kantor". Timpal Nino.
"Nggak, gue mau nikahin dia tapi gue nggak mau kerja di perusahaan dia, gue bakal cari kerja di tempat lain. Gue nggak mau gue kemampuan gue di raguin sama orang-orang cuma karena nama besarnya Anin".
"Jadi loe sebenarnya di paksa kan buat nikahin Anin?". Tanya Rian penasaran.
"Emang gue ngomong gitu, udahlah jangan ngawur loe".
"Dari kata-kata loe barusan gue bisa simpulin gitu Kal, lagian kita sama loe udah lama sama-sama jadi kita tau kalau loe nggak mungkin nyebet nikah kalau bukan di paksa". Jawab Rian.
"Tapi walaupun di paksa gue yakin loe nggak bakalan bisa nolak si Anin, apalagi bodynya itu bikin bulu kuduk semua cowok merinding disko, hahaha. Loe tau nggak di pesta ulang tahun si Aldi, semua orang yang liat loe ciuman sama si Anin pada nelan ludah termasuk gue". Celetuk Nino.
"Itu karena cuma loe aja yang otaknya mesum tingkat tinggi, pake bilang semua orang lagi". Jawab Haikal.
Tapi ada benernya juga sih apa yang di katakan sama Nino, aku bakalan kewalahan banget kalau harus nolak Anin setiap hari. Gumam Haikal dalam hatinya.
"Anin ngancam loe pake apaan emang?". Tanya Rian.
"Udah nggak usah makin ngawur, gue nggak mau bahas tentang ini lagi, kita fokus aja sama hari bahagia kita". Jawab Haikal mengalihkan pembicaraan.
°°°°°
Acara wisuda itu berjalan dengan lancar, Maya terlihat sedang mencari keberadaan Haikal untuk mengucapkan selamat atas hari kelulusan nya itu. Ketika dia melihat Haikal sedang sendirian dia memanfaatkan momen itu untuk berbicara berdua saja dengan Haikal.
"Kak Haikal". Seru Maya lalu menghampiri Haikal dan menarik tangan Haikal untuk mengikutinya menuju taman belakang kampus.
"Ngapain kita kesini may?". Tanya Haikal kepada Maya yang sekarang berdiri tepat dihadapannya.
"Aku cuma mau ngucapin selamat aja untuk kakak kok. Selamat ya kak untuk acara wisuda nya hari ini aku bangga sama kakak, kakak bisa dapat nilai tertinggi".
"Makasih ya May, tapi kenapa harus di sini, ini kan tempatnya sepi nanti kalau ada orang yang lihat bakal mikir yang enggak-enggak lagi tentang kita".
"Segitu takutnya kakak kalau Anin sampai melihat kita, memangnya Anin mengancam apa sih kak sampai kakak bisa nurut banget sama dia. Kak, aku tahu kalau ini sebenarnya bukan keinginan kakak ya kan?".
"May, kayaknya kita nggak usah bahas itu deh karena udah jelas kalau aku sama Anin emang sekarang udah pacaran dan itu keinginan kami".
"Kakak bisa bohongin semua orang tapi kakak nggak bisa bohongin aku. Kak Haikal harus tahu perasaan aku yang sebenarnya buat kakak, aku cinta sama kakak".
Deg...
Haikal sangat kaget mendengar kata-kata yang keluar dari bibir Maya karena dia sama sekali tidak menyangka kalau Maya akan mengatakan hal tersebut, begitu juga dengan Anin yang ternyata memperhatikan mereka dari jauh.
"Aku nggak perlu dengar apapun dari kakak, aku cuma ingin kakak tahu kalau aku akan selalu menunggu saat kakak lepas dari Anin. Aku tahu Anin punya sesuatu yang diinginkan dari kakak dan setelah itu kakak akan dicampakkan begitu aja dan saat itu aku siap untuk menerima kakak karena kakak pantas bahagia dengan orang yang mencintai kakak sepenuh hati". Ucapan Maya itu membuat jantung Haikal berdetak dengan sangat kencang karena sangat susah untuk otaknya mencerna semua kata-kata yang keluar dari mulut Maya.
Maya lalu memeluk Haikal dengan sangat erat dan air matanya menetes, Haikal jadi bertambah salah tingkah sedangkan Anin sangat kepanasan melihat Haikal di peluk oleh Maya. Maya melepaskan pelukannya dan berjinjit lalu mencium pipi Haikal.
"Aku cinta sama kamu dan aku akan sabar menunggu untuk mendapatkan kamu, Aku yakin kita akan bahagia bersama suatu saat nanti". Ucap Maya lagi.
Haikal hanya mematung tanpa membalas pelukan dan juga perkataan dari Maya dia tidak tahu harus bagaimana menghadapi sikap Maya tersebut. Haikal selama ini memang sangat mengagumi Maya karena sifat rendah hati yang dimiliki olehnya meskipun dia berasal dari keluarga kaya.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
Vida Kasim
maya..jika haikal takdir kamu dia akan bersamamu...kamu baik mencintai dia dgn tulus
2020-08-16
1