Hari berganti hari, bulan berganti bulan hubunga Haikal dan Anin sama sekali tidak ada kemajuan. Mereka masih menjalani peran mereka dengan sangat baik di depan oran lain tanpa ada yang curiga dengan apa yang sebenarnya terjadi. Nanti malam Anin yang di undang oleh Aldi ke pesta ulang tahunya tentu akan mengajak Haikal karena selain untuk menemamerkan hubunga denga Haikal kepada orang banyak juga untuk senjata agar Aldi segera menjauhinya.
"Nanti malam kita akan ke acara ulang tahun Aldi". Ucap Anin datar.
"Oke". Jawab Haikal singkat, mereka sedang berada di dalam mobil pulang dari kampus.
"Kita akan ke butik dulu sekarang karena aku membutuhkan gaun baru dan kamu juga memerlukan jas untuk acara itu".
"Tidak perlu, Aku akan pakai baju yang aku punya sajaa".
"Apa kamu mau membuatku malu?". Tanya Anin tanpa menatap kearah Haikal.
"Kalau kamu memang malu datang denganku ke acara itu, lalu untuk apa kamu menjeratku dengan hubungan yang tidak jelas ini kamu bisa mendapatkan lelaki manapun yang kamu inginkan jadi lepaskan saja aku".
"Jangan membantah ku Haikal, ikuti semua apa yang aku perintahkan. Sekarang kita akan ke butik". Ucap Anin dengan nada tegas.
Haikal tidak menjawab lagi perkataan Anin, dia mengikuti apa yang diperintahkan oleh gadis tersebut karena berdebat dengan Anin hanyalah perbuatan yang sia-sia.
Sesampainya di butik langganan Anin mereka memilih gaun dan jas yang serasi dan cocok untuk dipakai ke acara ulang tahun Aldi. Haikal bahkan tidak berkedip ketika melihat Anin menggunakan sebuah gaun yang sangat indah dan menurutnya sangat cocok dengan Anin yang cantik jelita.
Jam 7 malam Anin dan Haikal sampai di tempat acara ulang tahun Aldi yang dilaksanakan di sebuah restoran mewah. Mereka tampak sangat serasi malam ini seperti pasangan yang sedang dimabuk asmara. Anin terlihat sangat cantik dengan gaunnya begitu juga dengan Haikal yang terlihat sangat tampan dan gagah.
"Anin, selamat datang di acara ulang tahunku". Ucap Aldi menyambut kedatangan mereka.
"Makasih". Jawab Anin tentunya dengan nada datar, sebenarnya angin tidak ingin datang ke acara tersebut namun karena ia ingin memamerkan bahwa Haikal adalah miliknya maka dia antusias untuk datang.
"Aku pikir kamu akan datang sendirian karena acara ini cukup aman. Kenapa harus membawa seorang pengawal?".
"Tolong hargai pasanganku. kak Haikal adalah pacarku jadi dia akan ikut denganku".
"Anin, sudahi aja lelucon ini semua orang di sini juga tahu kalau kalian hanya sedang bersandiwara".
"Apa kami terlihat seperti bersandiwara?". Tanya Anin yang terlihat menggandeng mesra tangan Haikal.
"Ayolah Anin, datang ke pesta dengan bergandengan tangan mesra seperti itu tidak akan membuktikan bahwa kalian adalah pasangan yang sebenarnya. Apa loe semiskin itu sampai Anin bisa membeli loe untuk dijadikan kekasih pura-puranya hah?". Tanya Aldi kali ini dengan nada kesal kepada Haikal.
"Kak Aldi! jaga omongan kak Aldi kalau tidak aku sama kak Haikal akan pergi dari sini sekarang juga". Ucap Anin dengan amarah yang memuncak sedangkan Haikal tidak menanggapinya dan terlihat sangat santai. tentu saja pembicaraan mereka itu menyebabkan mereka menjadi sorotan semua orang yang ada di pesta tersebut.
"Anin, aku muak melihat parasit ini selalu berada di dekatmu selama ini, Apa yang membuat mu harus melakukan hal ini? kamu bisa mendapatkan lelaki yang lebih baik daripada dia". Jawab Aldi dengan nada lembut kearah Anin.
"Aku mencintainya". jawab Anin lantang. Ucapan itu sontak membuat semua orang kaget terutama Haikal jantungnya berdetak dengan sangat kencang mendengar perkataan Anin.
Tidak, itu semua tidak bener, Anin cuma lagi bersandiwara Haikal, ayo sadarlah. Gumam Haikal dalam hati berusaha menguasai dirinya.
"Kalau gitu buktikan perkataanmu di hadapan kami semua dengan menciumnya". Ucap Aldi tak kalah lantang dengan seringai liciknya, dia tau betul jika Anin tidak mungkin mau mencium Haikal karena selama ini Anin adalah gadis yang tak tersentuh oleh lelaki manapun.
Tanpa berpikir panjang Anin memandang kearah Haikal dan mendekatkan wajahnya ke wajah Haikal. Haikal yang melihat hal itu sama sekali tidak bisa menghindar karena jika dia menghindar pasti semua orang akan tahu kalau mereka sedang bersandiwara.
Cup...
Anin langsung menempelkan bibirnya ke bibir seksi Haikal sambil memejamkan kata, Haikal pun langsung menyambut dan mengimbangi aksi Anin karena ada perasaan aneh ketika Anin menciumnya, seolah seperti magnet benda kenyal itu tidak bisa lepas bagitu saja dari bibirnya. Anin sungguh sangat kaget karena Haikal membalas ciumannya dan menyesap bibirnya dengan sangat liar. Anin pikir dia hanya akan mengecup saja bibir Haikal sejenak untuk membungkam mulut Aldi yang tidak percaya dengan hubungan mereka.
Semua orang yang hadir di sana terlihat sangat kaget dan tidak menyangka kalau Anin dan Haikal akan berciuman di hadapan mereka. Aldi membuang pandangannya ketika ciuman itu terjadi, dia sangat cemburu dan ingin sekali menghabisi Haikal saat itu juga. Selain Aldi, ada seseorang yang juga sangat sakit hati melihat pemandangan itu dia adalah Maya yang tanpa sadar membuat air matanya luruh di pipi.
Ciuman itu berlangsung lumayan lama mereka saling ******* dengan sangat mesra dan seolah penuh cinta. Sebagian dari mereka juga terlihat sangat iri karena Anin bisa mencium bibir seksi Haikal di depan semua orang.
"Udah nggak waras si Haikal Yan, dari dulu nggak pernah deket atau pacaran sama cewek tahu-tahunya dia main nyosor si Anin aja di depan umum". Ucap Nino yang juga ada di sana.
"Gue rasa mereka memang sedang jatuh cinta kali". Jawab Rian.
"Nggak, gue sih nggak yakin karena gue kenal banget sama si Anin, dia enggak akan pernah jatuh cinta sama cowok".
Ciuman itu berakhir setelah mereka merasa bahwa mereka kehabisan oksigen. bibir keduanya lepas dengan nafas terengah-engah dan manik mata yang saling memandang seolah memang mereka sedang jatuh cinta. Haikal kemudian mengecup kening Anin kali ini mampu membuat Anin jadi salah tingkah.
"Udah cukup sampai disini dulu ciumannya ya sayang, karena mereka pasti akan sangat iri melihat kita". Ucap Haikal dengan sangat lembut sambil mengelus pipi Anin. Anin tersenyum dan mengangguk.
Haikal apa yang udah kamu lakukan?. Aku tidak boleh terbawa perasaan gini, aku tidak boleh jatuh cinta, aku tidak percaya sama cinta. Tapi dengan begini aku bisa tahu kalau Haikal tidak akan bisa menolak ku jika kami sudah menikah nanti. Gumam Anin dalam hati.
Apa yang udah ku lakukan?. kenapa aku tidak akan bisa nolak Anin, bagaimana jika kami benar-benar menikah nanti, aku pasti akan sangat sulit mengendalikan diriku bisa-bisa aku yang memaksa dia naik keranjangku. Gumam Haikal frustasi.
Bruukh....
Aldi memukul Haikal karena amarah dan rasa cemburu yang memuncak sudah tidak dapat ditahannya lagi.
"Kak Aldi! Apa-apaan sih ini, kenapa kakak pukul kak Haikal hah?". Tanya Anin membantu Haikal bangun.
"Gue cemburu Haikal, loe udah ngerebut cewek yang udah gue suka sejak SMA. Gue akan bunuh loe kalau loe sampai nyakitin perasaan Anin, ingat itu". Ucap Haikal penuh amarah dan pergi dari sana.
Anin dan Haikal memutuskan untuk meninggalkan pesta itu karena Anin berdalih kepada semua orang ingin mengobati luka Haikal. Diluar prediksi Haikal, ternyata Anin benar saja mengobati luka di bibir itu.
"Makasih udah membuat semua orang yakin dengan hubungan kita tadi". Ucap Anin sambil membersihkan luka Haikal. Haikal tidak mampu menjawab perkataan lain karena dia tidak menyangka jika seorang Anin tenyata bisa berterima kasih.
Apa dia sedang berusaha membuat aku jatuh cinta kepadanya? Lalu dia akan meninggalkan dan mencampakkanku begitu saja setelah dia mendapatkan anak dariku. Tidakk, aku tidak akan tergoda aku harus bisa mengendalikan diriku. Tapi aku juga tidak yakin bisa mengendalikan diriku jika dia terlihat sangat cantik seperti ini, aku kan juga lelaki normal. Ya Tuhan aku bisa gila kalau terus-terusan begini. Gumam Haikal sambil terus memandang wajah cantik Anin yang berada di depan wajahnya.
Like dan vote aku dong READERS biar aku semangat 🙄
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments