Menikah

"Assalamualaikum". Suara seseorang di balik pintu ruang rawat Siti. Anin seperti tidak asing dengan suara itu.

"Walaikumsalam, itu pasti anak ibu". Jawab Siti antusias.

Haikal lalu melangkah masuk kedalam dan tersenyum kearah ibunya dan menatap seorang gadis yang membelakangi dirinya. Hah, ini pasti gadis berhati dermawan itu. Gumamnya dalam hati.

"Nak Anin, ini anak ibu namanya Haikal". Ucap Siti sangat bersemangat. Anin reflek langsung membalikkan badannya kearah Haikal begitu mendengar nama anak Siti.

"Kamu". Ucap mereka kompak, Anin sangat kaget melihat sosok anak Bu Siti adalah sosok yang sangat dikenalnya. Haikal pun tak kalah kaget karena ternyata gadis yang berbaik hati sudah membantu ibunya adalah Anin yang selama ini dikenal sangat angkuh dan sombong.

"Jadi kalian udah saling kenal?". Tanya Bu Siti penasaran.

"Heem....". Haikal ingin menjawab pertanyaan ibunya tetapi dengan sigap Anin langsung memotong pembicaraannya.

"Emmmh, pasti sangat kenal dong Bu kami kan pacaran. Aku pacarnya Haikal". Ucap Anin tanpa beban.

"Apa?". Kali ini Haikal dan ibunya yang kompak bertanya.

"Jadi kak Haikal nggak cerita apa-apa sama ibu tentang aku ya?". Anin balik bertanya.

"Tapi setahu ibu Haikal tidak pernah pacaran selama ini". Jawab Bu Siti.

"Oh, itu karena kami baru saja pacaran belum lama ini Bu, kak Haikal memang berencana memberitahu ibu secepatnya bahkan dia serius berencana ingin menikahi aku secepat mungkin, iya kan kak?". Ucap Anin lagi dengan penuh penekanan dengan tatapan tajam kearah Haikal.

"Apa?". Kali ini Haikal dan ibunya lagi-lagi kompak bertanya dan sangat kaget dengan jawaban Anin.

"Haikal, Kenapa kamu menyembunyikan hal terpenting ini kepada ibu?".

"Bu dia ini....". Lagi-lagi pembicaraan nya di potong oleh Anin.

"Bu, mungkin karena keadaan kesehatan ibu yang masih belum stabil membuat ke Haikal tidak enak untuk berbicara tentang hubungan kami. Ibu tidak marah kan sama kami karena kami menjalin hubungan di belakang Ibu". Jawab Anin dengan wajah sendu.

"Tentu tidak nak, malah Ibu marah karena Haikal tidak jujur pada ibu, seandainya Ibu bisa kenal kamu lebih awal kan kita pasti sudah sangat akrab sekarang". ucap Bu Siti sambil menggenggam tangan Anin.

"Iya Bu, Anin juga sangat bahagia setelah tau ternyata calon mertua Anin adalah ibu". Ucapnya dengan wajah penuh kemenangan. Anin tidak menyangka bahwa Bu Siti benar-benar sangat menyukainya.

Ternyata sangat mudah untukku aku masuk ke dalam kehidupanmu Haikal.

Entah apa yang terpikirkan oleh seorang Aninda bisa senekat itu mengucapkan kata demi kata kebohongan yang membuat Haikal terjebak dalam situasi seperti sekarang ini. Sepertinya Anin benar-benar terpengaruh dengan ucapan Lila tadi pagi yangemintanya menikah dan memiliki keturunan.

"Calon mertua?". Haikal mengerutkan keningnya. "Begini Bu sebenarnya...". Sambung haical tetapi Anin dengan sigap langsung memotong pembicaraan yang lagi.

"Sebenarnya Haikal belum siap untuk mengatakan semuanya sekarang jadi sepertinya Anin sama kak haikal harus bicara berdua dulu sebentar ya Bu". Anin lalu menarik tangan Haikal untuk keluar dari ruangan tersebut.

Sesampainya di luar ruangan Haikal langsung menghempaskan tangannya dengan keras.

"Lelucon apa lagi ini Anin?". Tanya Haikal dengan nada bicara yang sangat marah.

"Lelucon?. Ini semua bukan lelucon. Bukannya waktu itu kakak nembak aku dan mau aku jadi pacar kakak? Waktu itu memang aku sempat menolak tapi sekarang aku berubah pikiran kita adalah sepasang kekasih sekarang". Jawab Anin enteng.

"Hah, semudah itu kita menjadi sepasang kekasih. Ayolah Anin berhenti bermain dengan kehidupanku. Aku sudah memenuhi semua keinginanmu, aku sudah mempermainkan banyak orang dan aku bisa terima itu tapi jangan permainkan juga hati ibuku".

"Aku serius kali ini, Aku adalah pacar kamu dan kita akan segera menikah, oke?".

"Menikah?. sepertinya kamu udah tidak waras ya? jangan jadikan pernikahan sebagai sebuah permainan juga".

"Siapa yang mau main-main sih, aku serius pokoknya kakak harus nikahin Aku segera".

"Aku tidak mau dan tidak kan pernah mau". Jawab Haikal tegas.

"Jadi gini cara kakak membalas semua kebaikan kan ku terhadap ibu kakak?".

"Oh ya, tentu saja kamu tidak akan mungkin ikhlas begitu saja menolong seseorang. Pasti kamu menginginkan sesuatu dari orang itu dan sekarang kamu juga pasti sudah merencanakan semua ini agar bisa menjebakku dalam permainan barumu, tapi aku tidak bisa kamu beli dengan semua uangmu itu Anin".

Ternyata aku sangat buruk dimata Haikal. Gumam Anin dalam hati. Entah kenapa dadanya terasa sesak saat Haikal menilainya dengan begitu buruk. Baiklah teruslah membenciku seperti itu karena itu akan lebih mudah untuk kita, aku akan tetap menikah denganmu. Maafkan keegoisanku kali ini tapi aku ingin memiliki sebuah keluarga apalagi aku merasa sangat cocok dengan ibumu.

"Baiklah kalau begitu bawa pergi ibumu sekarang juga dari rumah sakit ku ini". Ucap Anin dengan wajah datar.

"Hahaha, ya inilah Anin yang aku kenal. Anin yang sangat tega menggunakan uang dan kekuasaannya untuk menindas orang yang lemah. Awalnya aku sempat kagum ketika dokter mengatakan bahwa pemilik rumah sakit ini mau membantu kami, tetapi semua itu ternyata hanyalah sebuah permainan baru bagimu". Ucap Haikal dengan emosi yang memuncak.

"Aku tidakk butuh pujianmu itu". Jawab Anin angkuh.

"Apa kamu pikir setelah aku menyetujui untuk menikahimu semua masalah akan selesai. Apa kamu akan membuatku terlihat sangat bodoh di depan semua orang dengan menikah denganmu lalu kamu akan meninggalkan ku begitu aja. Kenapa kamu begitu membenciku Anin sehingga ingin merusak masa depanku".

"Aku gadis yang sangat angkuh dan aku adalah gadis yang sangat menyedihkan di mata orang lain. Aku menginginkan sebuah keluarga. Aku menginginkan keturunan dari rahimku sendiri. Aku sama sekali tidak akan merusak masa depanmu menikahlah denganku dan setelah aku hamil kamu bisa pergi dari kehidupanku". Ucap Anin dengan wajah yang sedih.

"Apa? Lrlucon apa lagi ini hah?". Suara Haikal mengeras menhan emosi. "Kamu benar-benar sudah tidak waras. Kamu pikir aku akan membiarkan anakku lahir tanpa kasih sayang dari seorang ayah".

"Jangan terlalu munafik Haikal, bahkan sepasang kekasih yang saling mencintai pun akan saling meninggalkan satu sama lain ketika mereka bosan".

"Jangan samakan aku dengan mereka Aku tidak akan pernah membiarkan anakku lahir tanpa kasih sayang dari kedua orang tuanya dan tentunya Aku tidak akan membiarkan anakku lahir dari rahim seorang perempuan yang tidak memiliki cinta di hatinya seperti kamu".

Deg....

Hati Anin benar-benar sangat sakit ketika mendengar hal tersebut keluar dari mulut Haikal. Dia tidak pernah peduli dengan apa yang dipikirkan oleh orang lain tentang sifatnya yang angkuh dan sombong tetapi ketika Haikal menilainya dengan sangat buruk ada rasa sakit yang mendalam di hatinya.

"Kalau begitu aku akan katakan pada ibu bawa aku sedang mengandung anakmu". Ucap Anin lagi.

"Apa?". Tanya Haikal dengan nada yang sedikit berteriak.

"Ibumu sangat menyukaiku dan dia pasti sangat percaya dengan apa yang aku katakan. Lagipula rumah sakit ini adalah milikku, aku bisa merekayasa data apa saja yang aku mau. Aku bisa melakukan apa saja untuk menjerat mu oleh kamu menikahiku". Ucap Anin enteng.

"Kamu benar-benar udah gila". Haikal memegang kepala dengan kedua tangannya.

"Pikirkanlah segera untuk menjawab iya, atau masa depanmu akan benar-benar hancur. Kamu bisa di penjara dan kuliahmu tidak akan selesai".

"Kenapa harus aku Anin? kenapa?". Tanya Haikal penuh emosi.

"Karena aku merasa kalau ibu tulus menyayangi ku, aku tidak pernah merasakan kasih sayang seorang ibu dan kamu tidak memiliki uang dan kekuasaan untuk merebut anakku kelak". Jawab Anin datar lalu membelakangi Haikal, air matanya tumpah tanpa bisa di tahan lagi tapi dia tidak ingin melihatnya lemah.

Maafkan aku kali ini Haikal tapi aku merasa bahwa menikah denganmu adalah pilihan terbaik untukku, kamu lelaki yang baik dan aku bisa memiliki keturunan yang baik darimu. Gumam Anin dan dia berlalu dari sana.

Haikal masih mematung di sana menatap kepergian Anin. Dia tidak habis pikir kenapa Anin dengan mudahnya bisa menghancurkan hidupnya.

***Bersambung*....

Like, comment dan vote aku yuk 🤗 makasih 💖**

Terpopuler

Comments

Julik Rini

Julik Rini

Anin Anin Anin yang egois

2024-08-31

0

Ennyyl

Ennyyl

bagus thour ceritanya

2022-09-24

1

Vida Kasim

Vida Kasim

crita ampe sini bikin gregetan aja nih si anin...ga baik gitu nin...wkwkwk....

2020-08-16

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!