Part 13 - Pria Gila!

Nathan hanya menatapnya dengan sorot mata yang seolah akan menenggelamkannya, dapat Davira lihat senyuman yang teramat tipis di wajah pria itu. Rasanya Davira ingin melubangi kepala Nathan saat ini juga dengan pistolnya, namun sayangnya dia tidak bisa.

"Gaunnya sangat indah, jadi aku menyimpannya di sini," Nathan mengatakannya dengan sangat tenang dan dengan wajah tanpa rasa bersalah sedikitpun.

"Aku benar-benar sudah muak dengan semua ini, apa yang kau inginkan sebenarnya? Kau telah berhasil membunuh hampir seluruh keluargaku, dan kau juga sudah membunuh kekasihku. Lalu apa lagi, Nathan? Untuk apa kau menahan ku di sini?!" suara Davira meninggi namun terdengar bergetar.

Dia memang wanita yang kuat, tapi apa yang ia alami akhir-akhir ini begitu berat dan dia merasa tidak sekuat itu untuk menahan semuanya sendirian. Saat ini dia telah kehilangan satu-satunya orang yang ia jadikan sebagai tumpuan.

Nathan melangkahkan kakinya mendekat kepada Davira, pria itu berjongkok membuat wajah mereka kini saling berhadapan.

"Apa yang membuatmu sampai menuduhku?" tanya Nathan membuat Davira mengernyit.

"Pertanyaan macam apa itu? Apa yang ku katakan bukanlah tuduhan, Nathan. Aku mengatakan semua kebenaran, kau memang pelakunya. Jadi berhenti mengelak dan bebaskan aku sekarang!"

"Bermimpi lah, Davira. Aku tidak akan pernah melepaskan mu, kau sudah berada di dalam genggamanku saat ini," tangan Nathan bergerak menyentuh pipi mulus Davira.

Netra keduanya saling bertubrukan, rasa benci Davira semakin membesar, sangat bertolak belakang dengan apa yang Nathan rasakan kepadanya.

Plaak.

Sebuah tamparan keras mendarat tepat di pipi Nathan, nafas Davira terdengar memburu. Hanya tamparan yang bisa ia berikan kepada Nathan untuk saat ini.

"Aku bersumpah akan membunuhmu," desis Davira yang kini diliputi oleh amarah.

Nathan terkekeh sembari mengusap pelan pipinya yang terasa memanas.

"Aku yakin kau akan mencabut sumpah mu itu," Nathan mencengkram kuat kedua pundak Davira yang menatapnya tanpa berkedip sedikitpun, mata wanita itu benar-benar terlihat memerah saat ini.

"Aku tidak akan pernah menjadi milikmu, Nathan. Sejak awal dan sampai akhir nanti, kau tidak akan pernah bisa memiliki aku. Sekalipun kau di sisimu."

Rahang Nathan seketika mengeras mendengarnya, dia begitu benci mendengar apa yang dikatakan oleh Davira. Hal itu membuat cengkeramannya pada pundak Davira semakin mengerat sampai pada akhirnya wanita itu meringis tertahan membuatnya tersadar dan langsung menjauhkan tangannya.

"Siapa yang meminta pengakuan mu di sini? Aku bahkan tidak membutuhkan persetujuan mu untuk menjadikanmu sebagai milikku," suara Nathan terdengar begitu berat karena sedang menahan amarah yang hampir saja meledak, namun ia berusaha untuk menahannya karena tidak ingin melukai fisik Davira lebih dari apa yang sudah dia lakukan sebelumnya.

"Kau sudah gila, Nathan," gumam Davira yang mana masih bisa didengar oleh Nathan.

"Sejak awal kau sudah hal itu."

Tanpa aba-aba, Nathan langsung mengangkat tubuh Davira dengan begitu mudahnya membuat wanita itu terperanjat kaget. Nathan meletakkan Davira di pundaknya seperti karung beras membuat perut wanita itu terasa bergejolak karena pandangannya yang terbalik.

"Turunkan aku! Berani-beraninya kau menyentuhku!" teriak Davira berusaha untuk turun dari gendongan Nathan.

Namun pria itu seolah tuli dan tidak mendengar teriakan Davira yang memekakkan telinga, Nathan terus melangkahkan kakinya keluar dari ruangan itu dan membawa Davira menyusuri lorong demi lorong untuk kembali ke kamarnya.

"Aku benar-benar akan membunuhmu setelah sudah sembuh Nathan!" Davira terus memukul punggung Nathan yang terasa begitu keras.

"Maka ku harap kau sembuh dengan cepat!" sahut Nathan membuat Davira semakin merasa marah.

"Aku tidak main-main dengan perkataan ku, Nathan!" 

Pria itu tidak lagi menanggapi perkataan Davira dan mengabaikan suara teriakan yang sudah mulai terdengar serak. Davira bahkan terbatuk-batuk karena terus berteriak sejak ia sadarkan diri.

Laura terperanjat kaget saat keluar dari ruangan Nathan dan mendapati pria itu sedang menggendong seorang wanita di pundaknya. Nathan memberi isyarat kepada dokter pribadi keluarganya itu untuk mengikutinya, Laura yang paham segera melangkahkan kakinya dengan tangan yang sudah menenteng tas berisi peralatan medis.

"Turunkan aku Nathan! Kau tidak bisa memperlakukan seperti ini!" 

Laura meringis pelan mendengar suara teriakan Davira yang begitu nyaring, tidak ia sangka bahwa ternyata wanita se-anggun Davira bisa bersikap seperti sekarang ini. Selama ini Laura hanya melihat Davira dari foto-fotonya dan pernah bertemu satu kali di acara lelang 3 tahun yang lalu. Dan sejak saat itu juga, Nathan menjadi begitu tergila-gila kepada Davira. 

Laura segera membukakan pintu kamar membuat Nathan bisa langsung masuk ke dalam sana.

"Turunkan aku sialan!" umpat Davira dengan terus menyumpah serapah, semua perkataan kasar dan kotor bahkan dia teriakkan.

Brukk.

"Akhhhh!" 

Laura sampai tersentak dan menatap Nathan tidak percaya, pria itu baru saja menurunkan tubuh Davira dari gendongannya secara tiba-tiba.

Davira meringis merasakan sakit pada bokongnya karena membentur lantai dengan keras, ia menatap Nathan tajam, sedangkan yang ditatap memasang wajah datar tanpa rasa bersalah sedikitpun.

"Kau sudah gila?!" bentak Davira benar-benar tidak habis pikir mengapa Nathan sampai menurunkannya secara tiba-tiba seperti itu dari gendongannya.

"Kau yang meminta diturunkan."

Davira mengerjapkan matanya beberapa kali kemudian berusaha untuk kembali berdiri, namun tentu saja tidak bisa karena kakinya terasa begitu sakit dan terlihat mengeluarkan darah.

"Padahal kau bisa menurunkan ku di atas ranjang, dasar brengsek," umpat Davira yang mana membuat Laura tercengang mendengar keberanian Davira, sedari tadi dia terus mendengar Davira mengatakan hal-hal buruk kepada Nathan.

Laura berdehem singkat kemudian meletakkan tasnya di atas ranjang lalu membantu Davira untuk kembali berdiri, Laura memapah tubuh Davira hingga wanita cantik itu naik ke atas tempat tidurnya yang empuk.

Davira duduk berselonjor dengan dada yang bergemuruh.

"Obati dia, Laura. Setelah itu temui aku di ruangan ku."

Laura hanya mengangguk sembari mengeluarkan alat-alat yang ia perlukan untuk mengobati luka bekas peluru di pergelangan kaki Davira. 

Nathan melangkahkan kakinya keluar dari kamar Davira begitu saja tanpa mengatakan apa-apa lagi, meninggalkan Laura dan Davira berdua di dalam sana.

Davira menghela nafasnya kasar kemudian menyandarkan punggungnya merasa lelah, ia memalingkan wajahnya dan membiarkan Laura melakukan tugasnya.

Dokter berdarah Spanyol - Indonesia itu segera melepaskan perban yang sudah basah dengan darah di kaki Davira. Tidak seharusnya Davira menggunakan kakinya yang belum sembuh untuk berjalan. Laura mulai membersihkan darah di kaki Davira sebelum mengoleskan obat agar tidak terjadi infeksi.

Davira hanya diam, ia tidak berniat untuk mengajak bicara dokter yang saat ini sedang mengobatinya. 

"Seharusnya kau tidak mengatakan hal-hal sekasar itu kepada Nathan."

Davira mengernyit mendengar perkataan yang keluar dari mulut Laura, ia sontak menatap dokter berwajah cantik dan terkesan seksi karena bibirnya yang tebal itu.

"Kenapa tidak? Apa yang dia lakukan kepadaku bahkan lebih kasar dari pada semua umpatan yang kau dengar barusan." 

Terpopuler

Comments

Berdo'a saja

Berdo'a saja

siapa Laura cuma sekedar dokter atau ada sesuatu

2023-06-03

1

lihat semua
Episodes
1 Part 01 - Obsesi Tuan Xie
2 Part 02 - Bertemu Damian
3 Part 03 - Awal Mula
4 Part 04 - Malam Kelam
5 Part 05 - Pemakaman
6 Part 06 - Eksekusi
7 Part 07 - Kedatangan Aidan
8 Part 08 - Perlindungan Nathan
9 Part 09 - Makan Malam
10 Part 10 - Melamar
11 Part 11 - Hari Pernikahan
12 Part 12 - Gaun Berdarah
13 Part 13 - Pria Gila!
14 Part 14 - Kecemburuan Laura
15 Part 15 - Keras Kepala
16 Part 16 - Tuan Pemaksa
17 Part 17 - Demam
18 Part 18 - Ke Sevilla
19 Part 19 - Menemui Julian
20 Part 20 - Kesedihan Davira
21 Part 21 - Memeluk Davira
22 Part 22 - Balasan dari Nathan
23 Part 23 - Menemui Liana dan Aidan
24 Part 24 - Rencana Davira
25 Part 25 - Melarikan Diri
26 Part 26 - Para Berandal
27 Part 27 - Melewati Batas!
28 Part 28 - Hinaan Amara
29 Part 29 - Pindah
30 Part 30 - Roma
31 Part 31 - Emma Scott
32 Part 32 - Rasa Penasaran Davira
33 Part 33 - Rencana Julian
34 Part 34 - Penculikan
35 Part 35 - Tanda dari Nathan
36 Part 36 - Merasa Tertekan
37 Part 37 - Pertemuan Tak Terduga
38 Part 38 - Pantai, Nathan dan Davira
39 Part 39 - Kedatangan Laura
40 Part 40 - Perintah Gayatri
41 Part 41 - Pertemuan Keluarga
42 Part 42 - Racun
43 Part 43 - Bantuan
44 Part 44 - Pengorbanan Emma
45 Part 45 - Hutang Nyawa
46 Part 46 - Kota Moskow
47 Part 47 - Perkelahian
48 Part 48 - Tugas Pertama
49 Part 49 - Para Perampok
50 Part 50 - Operasi Emma
51 Part 51 - Taruhan
52 52 - Pekerjaan Terakhir
53 Part 53 - Pilihan untuk Jakob
54 Part 54 - Serangan
55 Part 55 - Pelakunya!
56 Part 56 - Perkelahian Saudara
57 Part 57 - Memukul Mundur
58 Part 58 - Menuju Markas Tuan Scott
59 Part 59 - Merasa Panik
60 Part 60 - Pertanyaan Jakob
61 Part 61 - Kedatangan Emma
62 Part 62 - Kemarahan Aaron
63 Part 63 - Kepercayaan Nathan
64 Part 64 - Imbalan Erick
65 Part 65 - Fakta yang Sebenarnya
66 Part 66 - Rekaman CCTV
67 Part 67 - You Have My Love
68 Part 68 - Permintaan Emma
69 Part 69 - Menciptakan Senyum Davira
70 Part 70 - Ancaman Erick
71 Part 71 - Diberi Waktu
72 Part 72 - Keputusan Emma
73 Part 73 - Saran dari Atvita
74 Part 74 - Menyelidiki
75 Part 75 - Selangkah Lebih Maju
76 Part 76 - Liciknya Emma
77 Part 77 - Terbongkar
78 Part 78 - Datangnya Erick
79 Part 79 - Alvar Martez
80 Part 80 - Permusuhan
81 Part 81 - Jebakan
82 Part 82 - Ketakutan Emma
83 Perundingan - Part 83
84 Membebaskan Atvita - Part 84
85 Balas Dendam - Part 85
86 Ending
Episodes

Updated 86 Episodes

1
Part 01 - Obsesi Tuan Xie
2
Part 02 - Bertemu Damian
3
Part 03 - Awal Mula
4
Part 04 - Malam Kelam
5
Part 05 - Pemakaman
6
Part 06 - Eksekusi
7
Part 07 - Kedatangan Aidan
8
Part 08 - Perlindungan Nathan
9
Part 09 - Makan Malam
10
Part 10 - Melamar
11
Part 11 - Hari Pernikahan
12
Part 12 - Gaun Berdarah
13
Part 13 - Pria Gila!
14
Part 14 - Kecemburuan Laura
15
Part 15 - Keras Kepala
16
Part 16 - Tuan Pemaksa
17
Part 17 - Demam
18
Part 18 - Ke Sevilla
19
Part 19 - Menemui Julian
20
Part 20 - Kesedihan Davira
21
Part 21 - Memeluk Davira
22
Part 22 - Balasan dari Nathan
23
Part 23 - Menemui Liana dan Aidan
24
Part 24 - Rencana Davira
25
Part 25 - Melarikan Diri
26
Part 26 - Para Berandal
27
Part 27 - Melewati Batas!
28
Part 28 - Hinaan Amara
29
Part 29 - Pindah
30
Part 30 - Roma
31
Part 31 - Emma Scott
32
Part 32 - Rasa Penasaran Davira
33
Part 33 - Rencana Julian
34
Part 34 - Penculikan
35
Part 35 - Tanda dari Nathan
36
Part 36 - Merasa Tertekan
37
Part 37 - Pertemuan Tak Terduga
38
Part 38 - Pantai, Nathan dan Davira
39
Part 39 - Kedatangan Laura
40
Part 40 - Perintah Gayatri
41
Part 41 - Pertemuan Keluarga
42
Part 42 - Racun
43
Part 43 - Bantuan
44
Part 44 - Pengorbanan Emma
45
Part 45 - Hutang Nyawa
46
Part 46 - Kota Moskow
47
Part 47 - Perkelahian
48
Part 48 - Tugas Pertama
49
Part 49 - Para Perampok
50
Part 50 - Operasi Emma
51
Part 51 - Taruhan
52
52 - Pekerjaan Terakhir
53
Part 53 - Pilihan untuk Jakob
54
Part 54 - Serangan
55
Part 55 - Pelakunya!
56
Part 56 - Perkelahian Saudara
57
Part 57 - Memukul Mundur
58
Part 58 - Menuju Markas Tuan Scott
59
Part 59 - Merasa Panik
60
Part 60 - Pertanyaan Jakob
61
Part 61 - Kedatangan Emma
62
Part 62 - Kemarahan Aaron
63
Part 63 - Kepercayaan Nathan
64
Part 64 - Imbalan Erick
65
Part 65 - Fakta yang Sebenarnya
66
Part 66 - Rekaman CCTV
67
Part 67 - You Have My Love
68
Part 68 - Permintaan Emma
69
Part 69 - Menciptakan Senyum Davira
70
Part 70 - Ancaman Erick
71
Part 71 - Diberi Waktu
72
Part 72 - Keputusan Emma
73
Part 73 - Saran dari Atvita
74
Part 74 - Menyelidiki
75
Part 75 - Selangkah Lebih Maju
76
Part 76 - Liciknya Emma
77
Part 77 - Terbongkar
78
Part 78 - Datangnya Erick
79
Part 79 - Alvar Martez
80
Part 80 - Permusuhan
81
Part 81 - Jebakan
82
Part 82 - Ketakutan Emma
83
Perundingan - Part 83
84
Membebaskan Atvita - Part 84
85
Balas Dendam - Part 85
86
Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!