Part 09 - Makan Malam

Damian tersenyum tipis melihat seorang wanita yang baru saja masuk melalui pintu masuk restoran. Netra keduanya kini saling bertemu membuat Davira buru-buru melangkahkan kakinya menuju ke meja di mana kekasihnya berada.

"Sudah lama?" tanya Davira setelah meletakkan bokongnya pada kursi yang berhadapan dengan Damian membuat keduanya kini dipisahkan oleh sebuah meja bundar. Di atas meja itu sudah terlihat beberapa desert kesukaan Davira, lengkap dengan minumannya.

"Tidak juga, ada apa? Kau terlihat sedang kesal."

Davira menghembuskan nafasnya panjang, ia merasa ragu untuk menceritakan kejadian tadi siang. Tapi dia memerlukan perlindungan Damian karena ia tahu bahwa Aidan atau ibunya bisa saja nekat melakukan sesuatu kepadanya.

"Tadi siang Aidan datang ke mansion, dia memintaku untuk melakukan kerjasama dengan ibunya terkait bisnis yang saat ini kita kelola bersama."

Damian mengernyit, "Kau setuju?"

"Tentu saja tidak," jawab Davira cepat.

"Aku tidak mungkin menyetujui kerjasama itu, aku tidak akan membiarkan bisnisku dicampur tangani oleh mereka. Kau tahu betul bagaimana bibiku yang satu itu, dia tidak bisa dipercaya."

"Itu keputusan yang tepat, Davira. Jujur, aku juga tidak bisa mempercayai bibi Liana," ucap Damian kemudian meraih tangan Davira untuk ia genggam.

"Aidan mengancam mu? Kau terlihat gelisah."

Davira menganggukkan kepalanya, "Dia bahkan menodongkan pistol kepadaku."

"Dia berniat membunuhmu? Lelucon apa ini, Davira? Kenapa Aidan sampai begitu berani bertindak seperti itu?" wajah Damian seketika mengeras.

"Aidan memang seberani itu, terang-terangan mengancam ku karena sekarang dia tahu aku sendirian."

"Hey..... jangan mengatakan hal itu, kau tidak sendirian. Ada aku bersamamu," Damian mengelus pelan pipi lembut kekasihnya.

"Aku berjanji akan memberikanmu perlindungan, kau akan aman. Aidan tidak akan bisa menyentuhmu, kau percaya padaku?"

"Aku selalu mempercayaimu, Damian," jawab Davira kemudian mengigit pelan bibir bawahnya, ada satu hal lagi yang harus ia katakan kepada Damian, dan ia cukup ragu untuk mengatakannya.

"Ada apa? Apa ada masalah lain?" 

"Ini masalah Nathan dan keluarga Xie, kapan kau akan membantuku membalas dendam? Ini sudah tiga bulan, rasanya sangat tidak adil saat melihat mereka hidup dengan tenang."

"Dendam mu pasti akan terbalas, Davira. Tapi tidak mungkin dalam waktu dekat ini, kau menginginkan Nathan mengalami apa yang kau alami. Sedangkan keluarga mereka tinggal secara terpisah, sangat sulit melakukan pembantaian massal. Tapi aku dan juga ayahku sudah memiliki rencana."

"Rencana? Kau akan memberitahuku?" 

"Tentu saja, ini adalah satu-satunya rencana yang bisa membuatmu merasa puas. Kau tahu pertemuan setiap tanggal satu Juli?" tanya Damian yang mana langsung mendapat gelengan kepala dari Davira.

"Itu adalah pertemuan besar-besaran yang di adakan oleh keluarga Xie setiap tahunnya, hampir seluruh keluarga Xie datang. Dan kita bisa memanfaatkan pertemuan tersebut, pertemuan itu sangat dirahasiakan. Tapi orang ku bisa mendapatkan informasinya."

Mata Davira berbinar mendengarnya, "itu artinya.....dua bulan lagi?"

"Iya, Davira. Kita bisa menyiapkan semuanya dalam waktu dua bulan itu, dan aku akan membicarakan semuanya dengan ayahku, serta anak buah ku."

π_π

Davira memoleskan sebuah lipstik berwarna merah menyala ke bibirnya, gadis itu tersenyum tipis memperhatikan pantulan dirinya di cermin. Wanita itu sedang menggunakan dress berwarna hitam yang panjangnya menjuntai hingga ke lantai, di sampingnya terdapat belahan yang memperlihatkan paha mulusnya.

Rambut panjangnya ia biarkan tergerai bebas dengan di curly di bagian bawahnya, ia terlihat begitu cantik dan memukau.

Tangannya bergerak menyemprotkan parfum yang beraroma manis ke beberapa bagian tubuh serta pakaiannya. Setelah itu ia segera memasang high heels berwarna silver yang tadi pagi diberikan oleh Damian untuknya bersama dengan sebuah surat ajakan makan malam.

Davira tentunya merasa sangat bahagia karena di tengah-tengah kesibukannya, Damian masih selalu menyempatkan diri untuk bertemu dengannya.

High heels setinggi 5cm itu kini terlihat begitu indah di kakinya yang jenjang, Davira menatap pantulan dirinya sekali lagi di cermin sebelum meraih tasnya kemudian melangkahkan kakinya keluar kamar.

"Restoran Abades Triana, Damian sudah menunggu," ucap Davira kepada pengawal pribadinya yang baru.

"Baik Nona," Justin segera mengikuti langkah kaki Davira hingga ke garasi.

Justin dengan sigap membukakan pintu untuk Nona muda itu, mobil mewah milik Davira mulai ia lajukan keluar dari pekarangan mansion kemudian melaju membelah jalanan yang malam ini terlihat ramai.

Davira menatap ke arah luar jendela untuk menatap langit malam di kota Sevilla, hatinya tengah berbunga-bunga saat ini. Entah mengapa ia memiliki firasat baik dan sudah mengkhayalkan sesuatu yang ia tunggu-tunggu selama ini akan terjadi sebentar lagi.

Tidak butuh waktu lama, mobil yang dikemudikan oleh Justin sudah berhenti tepat di depan pintu utama salah satu restoran ternama di Sevilla.

Davira langsung turun dari mobilnya setelah pintu dibukakan oleh seorang pria berjas yang menyambut kedatangannya.

"Selamat malam nona, Handoko. Biar saya antarkan anda untuk menemui tuan Lee," pria itu segera menuntun Davira agar mengikuti langkahnya.

Davira berjalan dengan anggun dan dengan kepercayaan diri yang tinggi, para pelayan terlihat berjejer rapi menyambut kedatangannya. Matanya bergerak memperhatikan seluruh meja yang kosong tanpa adanya orang lain membuatnya mengerti bahwa tempat ini telah dibooking oleh kekasihnya.

Ia digiring memasuki ruangan VIP yang diposisikan di atas sungai tanpa atap membuat tempat itu menjadi terlihat begitu indah dan mereka bisa melihat betapa cantiknya langit malam di kota Sevilla.

"Silahkan Nona," pria berjas itu merentangkan satu tangannya dengan satu tangan lain yang berada di atas perut.

Davira menatap sekelilingnya, di sana terlihat puluhan lampu yang menyala, dan semuanya berwarna ungu sesuai dengan warna kesukaan Davira. Ia tersenyum melihat Damian yang sudah berdiri di sebelah meja, pria itu terlihat begitu rapi dan juga tampan dengan jas serta kemeja berwarna hitam itu.

"Apa semua ini Damian?" tanya Davira menghampiri, matanya tidak lepas dari semua keindahan yang disuguhkan kepadanya.

Damian langsung menarik pinggang Davira agar lebih mendekat kepadanya, Damian menatap Davira lekat-lekat.

"Kau terlihat sangat cantik," bisik Damian membuat Davira terkekeh kecil karena nafas pria itu menyapu telinganya.

"Tempat ini indah, aku merasa sangat senang saat sekarang," ucap Davira sembari mengusap rahang kekasihnya.

Tiba-tiba saja tiga orang pria berjas putih masuk dengan membawa biola dan langsung memainkannya membuat Davira semakin tersenyum lebar.

"Ini waktunya berdansa sebelum makan malam," Damian memeluk erat pinggang Davira, sedangkan wanita itu segera mengalungkan lengannya di leher kekasihmu dengan dahi yang saling bersentuhan.

Mereka mulai bergerak mengikuti alunan musik biola yang terdengar begitu merdu, keduanya saling menatap dengan senyum yang menghiasi wajah mereka berdua. Senyum yang belum tentu bisa dilihat oleh orang lain di wajah mereka yang selalu terlihat dingin dan juga angkuh.

Terpopuler

Comments

Berdo'a saja

Berdo'a saja

lfililing ku, antara Damian dan keluarga Aidan, entah filling apa😀😀😀😀

2023-06-03

1

lihat semua
Episodes
1 Part 01 - Obsesi Tuan Xie
2 Part 02 - Bertemu Damian
3 Part 03 - Awal Mula
4 Part 04 - Malam Kelam
5 Part 05 - Pemakaman
6 Part 06 - Eksekusi
7 Part 07 - Kedatangan Aidan
8 Part 08 - Perlindungan Nathan
9 Part 09 - Makan Malam
10 Part 10 - Melamar
11 Part 11 - Hari Pernikahan
12 Part 12 - Gaun Berdarah
13 Part 13 - Pria Gila!
14 Part 14 - Kecemburuan Laura
15 Part 15 - Keras Kepala
16 Part 16 - Tuan Pemaksa
17 Part 17 - Demam
18 Part 18 - Ke Sevilla
19 Part 19 - Menemui Julian
20 Part 20 - Kesedihan Davira
21 Part 21 - Memeluk Davira
22 Part 22 - Balasan dari Nathan
23 Part 23 - Menemui Liana dan Aidan
24 Part 24 - Rencana Davira
25 Part 25 - Melarikan Diri
26 Part 26 - Para Berandal
27 Part 27 - Melewati Batas!
28 Part 28 - Hinaan Amara
29 Part 29 - Pindah
30 Part 30 - Roma
31 Part 31 - Emma Scott
32 Part 32 - Rasa Penasaran Davira
33 Part 33 - Rencana Julian
34 Part 34 - Penculikan
35 Part 35 - Tanda dari Nathan
36 Part 36 - Merasa Tertekan
37 Part 37 - Pertemuan Tak Terduga
38 Part 38 - Pantai, Nathan dan Davira
39 Part 39 - Kedatangan Laura
40 Part 40 - Perintah Gayatri
41 Part 41 - Pertemuan Keluarga
42 Part 42 - Racun
43 Part 43 - Bantuan
44 Part 44 - Pengorbanan Emma
45 Part 45 - Hutang Nyawa
46 Part 46 - Kota Moskow
47 Part 47 - Perkelahian
48 Part 48 - Tugas Pertama
49 Part 49 - Para Perampok
50 Part 50 - Operasi Emma
51 Part 51 - Taruhan
52 52 - Pekerjaan Terakhir
53 Part 53 - Pilihan untuk Jakob
54 Part 54 - Serangan
55 Part 55 - Pelakunya!
56 Part 56 - Perkelahian Saudara
57 Part 57 - Memukul Mundur
58 Part 58 - Menuju Markas Tuan Scott
59 Part 59 - Merasa Panik
60 Part 60 - Pertanyaan Jakob
61 Part 61 - Kedatangan Emma
62 Part 62 - Kemarahan Aaron
63 Part 63 - Kepercayaan Nathan
64 Part 64 - Imbalan Erick
65 Part 65 - Fakta yang Sebenarnya
66 Part 66 - Rekaman CCTV
67 Part 67 - You Have My Love
68 Part 68 - Permintaan Emma
69 Part 69 - Menciptakan Senyum Davira
70 Part 70 - Ancaman Erick
71 Part 71 - Diberi Waktu
72 Part 72 - Keputusan Emma
73 Part 73 - Saran dari Atvita
74 Part 74 - Menyelidiki
75 Part 75 - Selangkah Lebih Maju
76 Part 76 - Liciknya Emma
77 Part 77 - Terbongkar
78 Part 78 - Datangnya Erick
79 Part 79 - Alvar Martez
80 Part 80 - Permusuhan
81 Part 81 - Jebakan
82 Part 82 - Ketakutan Emma
83 Perundingan - Part 83
84 Membebaskan Atvita - Part 84
85 Balas Dendam - Part 85
86 Ending
Episodes

Updated 86 Episodes

1
Part 01 - Obsesi Tuan Xie
2
Part 02 - Bertemu Damian
3
Part 03 - Awal Mula
4
Part 04 - Malam Kelam
5
Part 05 - Pemakaman
6
Part 06 - Eksekusi
7
Part 07 - Kedatangan Aidan
8
Part 08 - Perlindungan Nathan
9
Part 09 - Makan Malam
10
Part 10 - Melamar
11
Part 11 - Hari Pernikahan
12
Part 12 - Gaun Berdarah
13
Part 13 - Pria Gila!
14
Part 14 - Kecemburuan Laura
15
Part 15 - Keras Kepala
16
Part 16 - Tuan Pemaksa
17
Part 17 - Demam
18
Part 18 - Ke Sevilla
19
Part 19 - Menemui Julian
20
Part 20 - Kesedihan Davira
21
Part 21 - Memeluk Davira
22
Part 22 - Balasan dari Nathan
23
Part 23 - Menemui Liana dan Aidan
24
Part 24 - Rencana Davira
25
Part 25 - Melarikan Diri
26
Part 26 - Para Berandal
27
Part 27 - Melewati Batas!
28
Part 28 - Hinaan Amara
29
Part 29 - Pindah
30
Part 30 - Roma
31
Part 31 - Emma Scott
32
Part 32 - Rasa Penasaran Davira
33
Part 33 - Rencana Julian
34
Part 34 - Penculikan
35
Part 35 - Tanda dari Nathan
36
Part 36 - Merasa Tertekan
37
Part 37 - Pertemuan Tak Terduga
38
Part 38 - Pantai, Nathan dan Davira
39
Part 39 - Kedatangan Laura
40
Part 40 - Perintah Gayatri
41
Part 41 - Pertemuan Keluarga
42
Part 42 - Racun
43
Part 43 - Bantuan
44
Part 44 - Pengorbanan Emma
45
Part 45 - Hutang Nyawa
46
Part 46 - Kota Moskow
47
Part 47 - Perkelahian
48
Part 48 - Tugas Pertama
49
Part 49 - Para Perampok
50
Part 50 - Operasi Emma
51
Part 51 - Taruhan
52
52 - Pekerjaan Terakhir
53
Part 53 - Pilihan untuk Jakob
54
Part 54 - Serangan
55
Part 55 - Pelakunya!
56
Part 56 - Perkelahian Saudara
57
Part 57 - Memukul Mundur
58
Part 58 - Menuju Markas Tuan Scott
59
Part 59 - Merasa Panik
60
Part 60 - Pertanyaan Jakob
61
Part 61 - Kedatangan Emma
62
Part 62 - Kemarahan Aaron
63
Part 63 - Kepercayaan Nathan
64
Part 64 - Imbalan Erick
65
Part 65 - Fakta yang Sebenarnya
66
Part 66 - Rekaman CCTV
67
Part 67 - You Have My Love
68
Part 68 - Permintaan Emma
69
Part 69 - Menciptakan Senyum Davira
70
Part 70 - Ancaman Erick
71
Part 71 - Diberi Waktu
72
Part 72 - Keputusan Emma
73
Part 73 - Saran dari Atvita
74
Part 74 - Menyelidiki
75
Part 75 - Selangkah Lebih Maju
76
Part 76 - Liciknya Emma
77
Part 77 - Terbongkar
78
Part 78 - Datangnya Erick
79
Part 79 - Alvar Martez
80
Part 80 - Permusuhan
81
Part 81 - Jebakan
82
Part 82 - Ketakutan Emma
83
Perundingan - Part 83
84
Membebaskan Atvita - Part 84
85
Balas Dendam - Part 85
86
Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!