Part 18 - Ke Sevilla

Davira memutar bola matanya malas melihat Nathan yang mulai melepaskan perban di kakinya dengan sangat hati-hati, dapat ia lihat luka bekas peluru yang sudah terlihat mengering.

"Apa gunanya dokter itu jika kau bisa menggantikan perban ku sendiri? Kau membuatnya makan gaji buta," ucap Davira dengan nada yang terdengar begitu sinis.

"Dia cukup berguna, obat-obatan itu darinya. Aku tidak bisa meresepkannya sendiri, dan yang ku bisa hanyalah menggantikan perban mu. Maka dari itu aku melakukannya."

Nathan terlihat menuangkan cairan kepada luka Davira, wanita itu hanya meringis pelan merasakan perih.

"Aku tidak ingin kau mengobati luka ku, harusnya kau biarkan saja dokter itu yang melakukannya."

"Tapi aku ingin, Davira. Aku ingin mengobati lukamu, jadi berhenti protes dan biarkan aku melakukannya," Nathan menatap wajah Davira untuk sejenak sebelum kembali melanjutkan kegiatannya.

Mulut Davira sedikit menganga mendengar perkataan Nathan, dia benar-benar merasa kesal.

"Cepatlah, jangan melama-lamakan sesuatu yang seharusnya bisa dilakukan dengan cepat. Tidak perlu mencari kesempatan dalam kesempitan seperti ini, aku yakin kau hanya ingin menyentuhku."

Nathan tersenyum kecil sambil melilitkan perban baru kepada kaki Davira. Setelah selesai, ia langsung mengecup perban itu membuat mata Davira melotot melihatnya.

"Apa yang kau lakukan?!" bentak Davira segera menarik kakinya dari pangkuan Nathan.

"Kau tidak melihatnya? Aku baru saja mencium kakimu," jawab Nathan dengan santai sembari melangkahkan kakinya menuju tempat sampah yang berada di pojok ruangan untuk membuang kapas serta perban yang sudah kotor.

"Arghhh! Sudah ku katakan agar tidak menyentuhku! Apa kau tidak juga mengerti?"

Davira memeluk erat bantal dengan mata yang mendelik tajam kepada Nathan, entah mengapa Davira benar-benar tidak bisa bersikap tenang dan santai di saat berhadapan dengan pria itu. Ia selalu hilang kendali dan tidak bisa mengontrol ekspresi wajahnya.

Emosinya juga selalu meledak-ledak ketika sedang bersama dengan Nathan, cara dia menghadapi Nathan dan menghadapi musuh-musuhnya yang lain begitu berbeda.

Davira kehilangan rasa sabar dan ketenangannya saat melihat wajah Nathan.

"Aku mengerti, tapi aku tidak akan menuruti permintaanmu. Aku akan tetap menyentuhmu, Davira," bersamaan dengan itu, tangan Nathan bergerak mengusap puncak kepala Davira.

"Maka aku benar-benar akan mematahkan tanganmu," desis Davira yang sebenarnya memang tidak sedang bermain-main, wanita itu selalu mengatakan hal yang serius apalagi saat ini dia sedang berada di hadapan Nathan.

Pria itu mulai berjongkok mensejajarkan wajahnya dengan Davira, jarak keduanya sangatlah dekat sehingga nafas mereka berdua kini menyatu.

"Coba saja, Davira. Aku akan membuatmu mencintaiku sebelum itu terjadi," Nathan merapikan helaian rambut Davira yang terlihat begitu berantakan saat ini.

Davira mengepalkan tangannya kuat dengan mata yang saling menatap satu sama lain.

"Teruslah bermimpi, Tuan Xie. Setidaknya aku menjadi milikmu, walaupun hanya dalam mimpimu," ucap Davira dengan emosi yang sedang susah payah ia tahan agar dia tidak meledak saat ini.

Nathan meletakkan telapak tangannya di dahi Davira kemudian semakin mendekatkan wajahnya ke samping telinga wanita itu.

"Tidakkah kau sadar, Davira? Ini semua bukanlah mimpi, dan kau sudah berada digenggaman ku saat ini."

π_π

Nathan langsung memasuki mobil mewahnya, Paul sudah terlihat di balik kemudi dengan pakaian yang begitu rapi.

"Cepat, Paul. Kita harus ke Sevilla saat ini juga, ayahku ingin pergi ke sana untuk mencari keberadaan ku, kita harus segera ke sana dan mendahului dia."

"Baik Tuan," Paul segera melajukan mobilnya keluar dari garasi.

Gerbang mansion-nya langsung terbuka secara perlahan membiarkan mobil yang dikemudikan oleh Paul untuk keluar. Nathan yang duduk di kursi belakang kini menyadarkan punggungnya dengan satu lengan yang menutupi wajahnya.

Nathan benar-benar tidak menyangka bahwa Julian akan pergi ke Sevilla dua jam lagi di tengah-tengah kesibukannya. Beruntung dia mendapatkan informasi ini dari orang-orang kepercayaannya yang berada di Indonesia. Nathan tidak mengerti mengapa ayahnya itu sampai harus ikut campur mengenai permasalahan ini.

Padahal Nathan sudah mencoba untuk membersihkannya sendirian, tetapi Julian dan Gayatri sepertinya begitu mengkhawatirkan permasalahan yang ia buat kali ini. Nathan sangat yakin bahwa ayah dan neneknya akan begitu murka saat mendengar kabar tentang penyerangan yang ia lakukan untuk menculik Davira.

Dan benar saja, neneknya marah dan tidak bisa dihubungi. Sedangkan ayahnya langsung berniat terbang ke Sevilla untuk menemuinya. Entah apa yang akan Julian lakukan kepadanya nanti, Nathan tidak ingin memikirkannya terlebih dahulu.

Nathan tidak takut dengan amukan ayah serta neneknya, dia akan melakukan apapun yang ingin ia lakukan. Tidak ada yang bisa mencegahnya.

Nathan mengambil laptop yang ada di sebelahnya kemudian memangku nya, pria itu segera menghidupkan laptopnya dan ia langsung melihat kegiatan Davira di dalam kamarnya. Wanita itu terlihat sedang duduk di ranjang dengan mata yang begitu fokus memerhatikan televisi. Entah acara apa yang sedang ditonton oleh Davira, yang jelas wanita itu terlihat begitu bosan saat ini.

Nathan segera merogoh ponselnya kemudian langsung menelepon kepala pelayan yang ada di mansion-nya.

Suara seorang wanita yang menggunakan bahasa Jepang kini terdengar di telinganya.

"Periksa kamar Davira, awasi dia dan jangan sampai dia melakukan hal nekat. Kabur atau bahkan melukai dirinya sendiri, jadi jangan lepaskan dia dari pandanganmu. Aku akan pergi ke Sevilla dalam jangka waktu yang aku sendiri tidak tahu secara pasti. Kau hanya perlu mengatakan padanya bahwa aku sedang mengurus bisnisku."

"Wakarimashita, Shiya-san," sahut pelayan bernama lengkap Takara Kairi itu.

( Baiklah, Tuan Xie )

Nathan langsung memutus sambungannya lalu kembali memperhatikan Davira, tidak lama terlihat Takara masuk dan sepertinya sedang mengajak Davira berbicara.

Takara masuk ke dalam walk in closet yang ia sediakan untuk Davira, kepala pelayan itu mengambil satu dress berwarna hijau yang begitu simpel dan membawanya kepada Davira.

Melihat Davira yang langsung menyambut dress itu dan sepertinya ingin berganti pakaian membuat Nathan segera menutup layar laptopnya dan kembali meletakkan benda itu ke tempatnya semula.

Nathan menghela nafasnya panjang, dia akan menghabiskan waktu yang cukup lama, mungkin sekitar 21 jam untuk bisa sampai ke Sevilla karena sekarang dia sedang berada di kota Osaka. Nathan menyandarkan punggungnya kemudian memejamkan matanya secara perlahan, dia terpaksa meninggalkan Davira walaupun hatinya terasa begitu berat.

Ia hanya tidak ingin ayahnya mengetahui tempatnya menyembunyikan Davira, maka dari itu dia pergi ke Sevilla agar Julian mendapatinya di sana dan tidak lagi mencari-carinya.

Paul melirik Tuan muda Xie itu dari kaca spionnya, dia semakin menambah kecepatan dari laju mobilnya karena tahu saat ini Nathan sedang terburu-buru.

"Paul," panggil Nathan tanpa membuka matanya.

"Iya, Tuan?" 

"Apakah pengawalan di mansion sudah diperketat? Aku hanya tidak ingin Davira berhasil kabur. Katakan kepada para pengawal agar berjaga di depan kamar Davira dan di bawah jendelanya." 

Terpopuler

Comments

Berdo'a saja

Berdo'a saja

apa Davira masih bisa kabur

2023-06-08

1

lihat semua
Episodes
1 Part 01 - Obsesi Tuan Xie
2 Part 02 - Bertemu Damian
3 Part 03 - Awal Mula
4 Part 04 - Malam Kelam
5 Part 05 - Pemakaman
6 Part 06 - Eksekusi
7 Part 07 - Kedatangan Aidan
8 Part 08 - Perlindungan Nathan
9 Part 09 - Makan Malam
10 Part 10 - Melamar
11 Part 11 - Hari Pernikahan
12 Part 12 - Gaun Berdarah
13 Part 13 - Pria Gila!
14 Part 14 - Kecemburuan Laura
15 Part 15 - Keras Kepala
16 Part 16 - Tuan Pemaksa
17 Part 17 - Demam
18 Part 18 - Ke Sevilla
19 Part 19 - Menemui Julian
20 Part 20 - Kesedihan Davira
21 Part 21 - Memeluk Davira
22 Part 22 - Balasan dari Nathan
23 Part 23 - Menemui Liana dan Aidan
24 Part 24 - Rencana Davira
25 Part 25 - Melarikan Diri
26 Part 26 - Para Berandal
27 Part 27 - Melewati Batas!
28 Part 28 - Hinaan Amara
29 Part 29 - Pindah
30 Part 30 - Roma
31 Part 31 - Emma Scott
32 Part 32 - Rasa Penasaran Davira
33 Part 33 - Rencana Julian
34 Part 34 - Penculikan
35 Part 35 - Tanda dari Nathan
36 Part 36 - Merasa Tertekan
37 Part 37 - Pertemuan Tak Terduga
38 Part 38 - Pantai, Nathan dan Davira
39 Part 39 - Kedatangan Laura
40 Part 40 - Perintah Gayatri
41 Part 41 - Pertemuan Keluarga
42 Part 42 - Racun
43 Part 43 - Bantuan
44 Part 44 - Pengorbanan Emma
45 Part 45 - Hutang Nyawa
46 Part 46 - Kota Moskow
47 Part 47 - Perkelahian
48 Part 48 - Tugas Pertama
49 Part 49 - Para Perampok
50 Part 50 - Operasi Emma
51 Part 51 - Taruhan
52 52 - Pekerjaan Terakhir
53 Part 53 - Pilihan untuk Jakob
54 Part 54 - Serangan
55 Part 55 - Pelakunya!
56 Part 56 - Perkelahian Saudara
57 Part 57 - Memukul Mundur
58 Part 58 - Menuju Markas Tuan Scott
59 Part 59 - Merasa Panik
60 Part 60 - Pertanyaan Jakob
61 Part 61 - Kedatangan Emma
62 Part 62 - Kemarahan Aaron
63 Part 63 - Kepercayaan Nathan
64 Part 64 - Imbalan Erick
65 Part 65 - Fakta yang Sebenarnya
66 Part 66 - Rekaman CCTV
67 Part 67 - You Have My Love
68 Part 68 - Permintaan Emma
69 Part 69 - Menciptakan Senyum Davira
70 Part 70 - Ancaman Erick
71 Part 71 - Diberi Waktu
72 Part 72 - Keputusan Emma
73 Part 73 - Saran dari Atvita
74 Part 74 - Menyelidiki
75 Part 75 - Selangkah Lebih Maju
76 Part 76 - Liciknya Emma
77 Part 77 - Terbongkar
78 Part 78 - Datangnya Erick
79 Part 79 - Alvar Martez
80 Part 80 - Permusuhan
81 Part 81 - Jebakan
82 Part 82 - Ketakutan Emma
83 Perundingan - Part 83
84 Membebaskan Atvita - Part 84
85 Balas Dendam - Part 85
86 Ending
Episodes

Updated 86 Episodes

1
Part 01 - Obsesi Tuan Xie
2
Part 02 - Bertemu Damian
3
Part 03 - Awal Mula
4
Part 04 - Malam Kelam
5
Part 05 - Pemakaman
6
Part 06 - Eksekusi
7
Part 07 - Kedatangan Aidan
8
Part 08 - Perlindungan Nathan
9
Part 09 - Makan Malam
10
Part 10 - Melamar
11
Part 11 - Hari Pernikahan
12
Part 12 - Gaun Berdarah
13
Part 13 - Pria Gila!
14
Part 14 - Kecemburuan Laura
15
Part 15 - Keras Kepala
16
Part 16 - Tuan Pemaksa
17
Part 17 - Demam
18
Part 18 - Ke Sevilla
19
Part 19 - Menemui Julian
20
Part 20 - Kesedihan Davira
21
Part 21 - Memeluk Davira
22
Part 22 - Balasan dari Nathan
23
Part 23 - Menemui Liana dan Aidan
24
Part 24 - Rencana Davira
25
Part 25 - Melarikan Diri
26
Part 26 - Para Berandal
27
Part 27 - Melewati Batas!
28
Part 28 - Hinaan Amara
29
Part 29 - Pindah
30
Part 30 - Roma
31
Part 31 - Emma Scott
32
Part 32 - Rasa Penasaran Davira
33
Part 33 - Rencana Julian
34
Part 34 - Penculikan
35
Part 35 - Tanda dari Nathan
36
Part 36 - Merasa Tertekan
37
Part 37 - Pertemuan Tak Terduga
38
Part 38 - Pantai, Nathan dan Davira
39
Part 39 - Kedatangan Laura
40
Part 40 - Perintah Gayatri
41
Part 41 - Pertemuan Keluarga
42
Part 42 - Racun
43
Part 43 - Bantuan
44
Part 44 - Pengorbanan Emma
45
Part 45 - Hutang Nyawa
46
Part 46 - Kota Moskow
47
Part 47 - Perkelahian
48
Part 48 - Tugas Pertama
49
Part 49 - Para Perampok
50
Part 50 - Operasi Emma
51
Part 51 - Taruhan
52
52 - Pekerjaan Terakhir
53
Part 53 - Pilihan untuk Jakob
54
Part 54 - Serangan
55
Part 55 - Pelakunya!
56
Part 56 - Perkelahian Saudara
57
Part 57 - Memukul Mundur
58
Part 58 - Menuju Markas Tuan Scott
59
Part 59 - Merasa Panik
60
Part 60 - Pertanyaan Jakob
61
Part 61 - Kedatangan Emma
62
Part 62 - Kemarahan Aaron
63
Part 63 - Kepercayaan Nathan
64
Part 64 - Imbalan Erick
65
Part 65 - Fakta yang Sebenarnya
66
Part 66 - Rekaman CCTV
67
Part 67 - You Have My Love
68
Part 68 - Permintaan Emma
69
Part 69 - Menciptakan Senyum Davira
70
Part 70 - Ancaman Erick
71
Part 71 - Diberi Waktu
72
Part 72 - Keputusan Emma
73
Part 73 - Saran dari Atvita
74
Part 74 - Menyelidiki
75
Part 75 - Selangkah Lebih Maju
76
Part 76 - Liciknya Emma
77
Part 77 - Terbongkar
78
Part 78 - Datangnya Erick
79
Part 79 - Alvar Martez
80
Part 80 - Permusuhan
81
Part 81 - Jebakan
82
Part 82 - Ketakutan Emma
83
Perundingan - Part 83
84
Membebaskan Atvita - Part 84
85
Balas Dendam - Part 85
86
Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!