Part 19 - Menemui Julian

Pria berparas hampir sempurna dengan tubuh tinggi tegap dan rambut yang panjangnya hingga sebatas tengkuk itu kini terlihat sedang berjalan memasuki ruang utama mansion yang berada di kota Sevilla.

Wajah Nathan terlihat begitu tenang, pria itu tidak menunjukkan rasa takut sedikitpun walaupun dia tahu bahwa ayahnya kini sudah berada di mansion lebih dulu dari pada dia.

"Langsung antar ke kamarku," ucap Nathan kepada seorang pelayan pria yang membawa kopernya.

Pelayan itu segera melakukan perintah Nathan untuk membawa koper berukuran kecil yang saat ini sedang ia bawa menuju ke kamar Nathan yang berada di lantai dua.

"Selamat datang, Tuan," para pelayan langsung menyambut kedatangannya.

"Di mana ayahku?" tanya Nathan tanpa menghentikan langkah kakinya.

"Tuan Xie saat ini sudah berada di dalam kamarnya, dia baru saja tiba sekitar tiga puluh menit yang lalu," jawab salah satu dari pelayan yang mengikuti langkah kakinya di belakang.

"Apa kalian memberitahunya bahwa aku sedang tidak berada di Sevilla sebelumnya?"

"Tidak, Tuan. Kami hanya mengatakan bahwa Tuan sedang tidak ada di mansion karena urusan pekerjaan."

"Bagus, kalian boleh pergi," Nathan mempercepat langkahnya menaiki undakan tangga yang begitu panjang.

Lorong demi lorong yang terlihat begitu mewah kini ia susuri, matanya sudah bisa melihat adanya pintu berukuran besar yang berada di ujung lorong. Tanpa mengetuk pintu itu terlebih dahulu, Nathan langsung membukanya karena memang tidak di kunci.

Nathan berhenti untuk sejenak di ambang pintu, memperhatikan isi kamar ayah dan ibunya. Sudah sangat lama kamar itu tidak ditempati karena Julian dan Amara yang sangat jarang pergi ke Sevilla, kedua orang tuanya itu lebih memilih untuk menetap di Indonesia.

Nathan segera membawa langkah kakinya memasuki kamar yang begitu luas dan besar itu, ia terus melangkah melewati ranjang dan juga meja yang ada di sana hingga matanya melihat sosok pria yang merupakan ayahnya.

Dapat ia lihat punggung Julian yang sedang berdiri di balkon kamar dengan membelakanginya, terlihat kepulan asap rokok di sekitar tubuh ayahnya. Nathan langsung membawa langkah kakinya menghampiri sang ayah, tangannya bergerak memegang besi pembatas balkon yang begitu dingin.

Julian hanya menatapnya sekilas sembari menghembuskan asap rokoknya, pria yang sudah berumur 55 tahun itu terlihat masih begitu kokoh dengan tubuh atletisnya.

"Dari mana saja? Ayah mencari mu," suara Julian terdengar begitu serak.

"Melakukan sedikit pekerjaan, kenapa ayah ke Sevilla? Aku bisa mengatasi masalah itu sendiri," Nathan menatap wajah Julian tanpa rasa takut sedikitpun.

"Di mana wanita itu? Kau menyembunyikannya di mansion ini? Atau di negara lain? Apa yang akan kau lakukan dengannya, Nathan?"

"Apa yang akan ku lakukan kepadanya adalah urusanku, dia berada di tempat yang aman saat ini. Aku harap ayah tidak mengusiknya," tegas Nathan menunjukkan bahwa dia tidak ingin jika Davira diganggu oleh siapapun.

Julian terkekeh kecil, "Aku yakin kau menyembunyikannya di negara lain, yang pasti bukan Indonesia. Apa yang berbeda dari dia? Kenapa kau harus bertindak sampai sejauh ini hanya untuk seorang putri tunggal dari Gaffar Handoko?"

Nathan menghembuskan nafasnya kasar merasa jengah dengan pertanyaan seperti itu, Amara, Gayatri, mereka semua selalu menanyakan hal yang sama. Persis seperti ayahnya sekarang ini.

"Aku mencintainya, itu yang membuat dia berbeda," jawab Nathan tanpa ragu.

Tiba-tiba saja gelak tawa terdengar dari mulut Julian selama beberapa saat hingga suasana kembali berubah menjadi hening.

"Kau hanya merasa terobsesi dengannya, Nathan. Omong kosong jika kau merasa jatuh cinta kepada seorang wanita, kau hanya merasa penasaran dan ingin memperbaiki harga dirimu yang jatuh akibat penolakan dari Davira."

"Jangan berbicara seolah kita sedekat itu, ayah tidak tahu apa-apa tentangku. Apalagi tentang isi hatiku, jadi katakan saja apa alasan ayah tiba-tiba datang ke sini?" Nathan berdiri dengan memasukkan kedua tangannya ke saku celana yang saat ini ia kenakan.

"Pembantaian yang kau lakukan di hari pernikahan Davira dan Damian, itu masalahnya. Kau tidak menggunakan otakmu dengan baik, kenapa harus membantai seluruh keluarga Lee secara terang-terangan hanya untuk merebut seorang wanita? Kau bisa menculiknya kapan saja! Tapi kenapa harus di hari pernikahan mereka seperti itu!" suara Julian terdengar meninggi, pria itu sepertinya sudah menahan diri sedari tadi.

"Sekarang rekan-rekan bisnis keluarga Lee dan keluarga Handoko mulai mencurigai kita, mereka mulai merasa was-was dan ragu untuk menjalin kerjasama. Bahkan ada yang menelpon ayah hanya karena merasa kecewa dengan sikap brutal mu, tidak bisakah kau melakukan semuanya dengan lebih rapi?"

Nathan tertegun untuk sejenak, apa yang dikatakan oleh Julian memang benar. Dia memang bisa menculik Davira kapan saja, namun bukan hanya itu tujuan utamanya saat membunuh Damian serta keluarganya. Ada alasan lain di balik pembantaian itu, dan Nathan tidak bisa mengatakan yang sebenarnya kepada siapapun termasuk ayahnya.

"Rekan-rekan di dunia bawah akan ku atasi dengan mudah, harusnya ayah tidak perlu jauh-jauh datang ke sini hanya untuk membicarakan hal ini. Yang terpenting sekarang adalah bungkamnya media, kematian keluarga Lee tidak dibahas oleh stasiun televisi manapun. Karena apa? Karena aku yang sudah membereskan semuanya hingga nama keluarga Xie tidak akan terseret dalam kasus pembantaian itu. Aku tidak bodoh, ayah. Sebelum aku melakukan pembantaian di hari pernikahan Davira, aku sudah menyiapkan semuanya dengan sangat matang, dan lihat? Tidak ada kekacauan yang terjadi, biarkan dunia bawah gempar, yang terpenting permukaan tetap tenang."

Julian menatap Nathan datar kemudian melayangkan bogeman mentah ke wajah putranya itu tanpa aba-aba.

Bugh.

"Akhh......." Nathan hanya meringis pelan mengusap sudut bibirnya yang pecah dan mengeluarkan darah.

"Berhenti bersikap semena-mena dan ikuti aturan keluarga kita! Kau bisa membantai keluarga manapun untuk urusan bisnis! Tapi tidak dengan urusan wanita, kau bisa mendapatkan ****** yang lebih cantik dari pada Davira!"

Mendengar hal itu tentu saja membuat Nathan naik pitam, tangannya sudah terkepal kuat hingga buku-buku jarinya terlihat memutih.

"Tidak ada ****** yang lebih cantik dari pada ****** simpanan mu, dan aku tidak akan memakai ****** manapun untuk menggantikan Davira. Ayah tahu? Davira berbeda kelas dengan mereka."

Setelah mengatakan hal itu, Nathan langsung melangkahkan kakinya meninggalkan Julian. Nathan merasa bahwa pembicaraannya dengan Julian sudah berakhir, tidak ada lagi yang harus mereka bahas. Lagi pula ia sudah menyelesaikan semuanya, kekacauan yang ia buat, sudah dia bersihkan.

Jadi sekarang dia hanya harus menunggu sampai ayahnya kembali ke Indonesia agar dia bisa kembali ke Jepang untuk bersama dengan Davira. Untuk saat ini dia harus menyibukkan diri di Sevilla. Mengurus puing-puing dari kekacauan yang masih tersisa, dan mungkin beberapa bisnis harus ia urus di sini.

Julian tidak boleh mengetahui ke mana tujuan penerbangannya nanti, Davira benar-benar harus ia amankan dari siapapun, termasuk keluarganya sendiri.

Terpopuler

Comments

Berdo'a saja

Berdo'a saja

apa alasan mu Nathan bikin penasaran saja

2023-06-08

1

lihat semua
Episodes
1 Part 01 - Obsesi Tuan Xie
2 Part 02 - Bertemu Damian
3 Part 03 - Awal Mula
4 Part 04 - Malam Kelam
5 Part 05 - Pemakaman
6 Part 06 - Eksekusi
7 Part 07 - Kedatangan Aidan
8 Part 08 - Perlindungan Nathan
9 Part 09 - Makan Malam
10 Part 10 - Melamar
11 Part 11 - Hari Pernikahan
12 Part 12 - Gaun Berdarah
13 Part 13 - Pria Gila!
14 Part 14 - Kecemburuan Laura
15 Part 15 - Keras Kepala
16 Part 16 - Tuan Pemaksa
17 Part 17 - Demam
18 Part 18 - Ke Sevilla
19 Part 19 - Menemui Julian
20 Part 20 - Kesedihan Davira
21 Part 21 - Memeluk Davira
22 Part 22 - Balasan dari Nathan
23 Part 23 - Menemui Liana dan Aidan
24 Part 24 - Rencana Davira
25 Part 25 - Melarikan Diri
26 Part 26 - Para Berandal
27 Part 27 - Melewati Batas!
28 Part 28 - Hinaan Amara
29 Part 29 - Pindah
30 Part 30 - Roma
31 Part 31 - Emma Scott
32 Part 32 - Rasa Penasaran Davira
33 Part 33 - Rencana Julian
34 Part 34 - Penculikan
35 Part 35 - Tanda dari Nathan
36 Part 36 - Merasa Tertekan
37 Part 37 - Pertemuan Tak Terduga
38 Part 38 - Pantai, Nathan dan Davira
39 Part 39 - Kedatangan Laura
40 Part 40 - Perintah Gayatri
41 Part 41 - Pertemuan Keluarga
42 Part 42 - Racun
43 Part 43 - Bantuan
44 Part 44 - Pengorbanan Emma
45 Part 45 - Hutang Nyawa
46 Part 46 - Kota Moskow
47 Part 47 - Perkelahian
48 Part 48 - Tugas Pertama
49 Part 49 - Para Perampok
50 Part 50 - Operasi Emma
51 Part 51 - Taruhan
52 52 - Pekerjaan Terakhir
53 Part 53 - Pilihan untuk Jakob
54 Part 54 - Serangan
55 Part 55 - Pelakunya!
56 Part 56 - Perkelahian Saudara
57 Part 57 - Memukul Mundur
58 Part 58 - Menuju Markas Tuan Scott
59 Part 59 - Merasa Panik
60 Part 60 - Pertanyaan Jakob
61 Part 61 - Kedatangan Emma
62 Part 62 - Kemarahan Aaron
63 Part 63 - Kepercayaan Nathan
64 Part 64 - Imbalan Erick
65 Part 65 - Fakta yang Sebenarnya
66 Part 66 - Rekaman CCTV
67 Part 67 - You Have My Love
68 Part 68 - Permintaan Emma
69 Part 69 - Menciptakan Senyum Davira
70 Part 70 - Ancaman Erick
71 Part 71 - Diberi Waktu
72 Part 72 - Keputusan Emma
73 Part 73 - Saran dari Atvita
74 Part 74 - Menyelidiki
75 Part 75 - Selangkah Lebih Maju
76 Part 76 - Liciknya Emma
77 Part 77 - Terbongkar
78 Part 78 - Datangnya Erick
79 Part 79 - Alvar Martez
80 Part 80 - Permusuhan
81 Part 81 - Jebakan
82 Part 82 - Ketakutan Emma
83 Perundingan - Part 83
84 Membebaskan Atvita - Part 84
85 Balas Dendam - Part 85
86 Ending
Episodes

Updated 86 Episodes

1
Part 01 - Obsesi Tuan Xie
2
Part 02 - Bertemu Damian
3
Part 03 - Awal Mula
4
Part 04 - Malam Kelam
5
Part 05 - Pemakaman
6
Part 06 - Eksekusi
7
Part 07 - Kedatangan Aidan
8
Part 08 - Perlindungan Nathan
9
Part 09 - Makan Malam
10
Part 10 - Melamar
11
Part 11 - Hari Pernikahan
12
Part 12 - Gaun Berdarah
13
Part 13 - Pria Gila!
14
Part 14 - Kecemburuan Laura
15
Part 15 - Keras Kepala
16
Part 16 - Tuan Pemaksa
17
Part 17 - Demam
18
Part 18 - Ke Sevilla
19
Part 19 - Menemui Julian
20
Part 20 - Kesedihan Davira
21
Part 21 - Memeluk Davira
22
Part 22 - Balasan dari Nathan
23
Part 23 - Menemui Liana dan Aidan
24
Part 24 - Rencana Davira
25
Part 25 - Melarikan Diri
26
Part 26 - Para Berandal
27
Part 27 - Melewati Batas!
28
Part 28 - Hinaan Amara
29
Part 29 - Pindah
30
Part 30 - Roma
31
Part 31 - Emma Scott
32
Part 32 - Rasa Penasaran Davira
33
Part 33 - Rencana Julian
34
Part 34 - Penculikan
35
Part 35 - Tanda dari Nathan
36
Part 36 - Merasa Tertekan
37
Part 37 - Pertemuan Tak Terduga
38
Part 38 - Pantai, Nathan dan Davira
39
Part 39 - Kedatangan Laura
40
Part 40 - Perintah Gayatri
41
Part 41 - Pertemuan Keluarga
42
Part 42 - Racun
43
Part 43 - Bantuan
44
Part 44 - Pengorbanan Emma
45
Part 45 - Hutang Nyawa
46
Part 46 - Kota Moskow
47
Part 47 - Perkelahian
48
Part 48 - Tugas Pertama
49
Part 49 - Para Perampok
50
Part 50 - Operasi Emma
51
Part 51 - Taruhan
52
52 - Pekerjaan Terakhir
53
Part 53 - Pilihan untuk Jakob
54
Part 54 - Serangan
55
Part 55 - Pelakunya!
56
Part 56 - Perkelahian Saudara
57
Part 57 - Memukul Mundur
58
Part 58 - Menuju Markas Tuan Scott
59
Part 59 - Merasa Panik
60
Part 60 - Pertanyaan Jakob
61
Part 61 - Kedatangan Emma
62
Part 62 - Kemarahan Aaron
63
Part 63 - Kepercayaan Nathan
64
Part 64 - Imbalan Erick
65
Part 65 - Fakta yang Sebenarnya
66
Part 66 - Rekaman CCTV
67
Part 67 - You Have My Love
68
Part 68 - Permintaan Emma
69
Part 69 - Menciptakan Senyum Davira
70
Part 70 - Ancaman Erick
71
Part 71 - Diberi Waktu
72
Part 72 - Keputusan Emma
73
Part 73 - Saran dari Atvita
74
Part 74 - Menyelidiki
75
Part 75 - Selangkah Lebih Maju
76
Part 76 - Liciknya Emma
77
Part 77 - Terbongkar
78
Part 78 - Datangnya Erick
79
Part 79 - Alvar Martez
80
Part 80 - Permusuhan
81
Part 81 - Jebakan
82
Part 82 - Ketakutan Emma
83
Perundingan - Part 83
84
Membebaskan Atvita - Part 84
85
Balas Dendam - Part 85
86
Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!