Cantik banget cewek gue

Malam ini, sesuai dengan kesepakatan sebelumnya, dimana malam hari ini keluarga dari laki laki yang akan dijodohkan dengan Diana akan datang berkunjung ke rumah mereka. Diana dan Gita sudah siap dengan busana mereka, keduanya mengenakan baju brokat sederhana yang dipadukan dengan sarung kain tapis khas Lampung. Hanya yang membedakan adalah, Diana memakai selendang tapis khas yang merupakan setelan dari sarung yang ia kenakan, tidak lupa dengan rambutnya yang digulung simpel dengan tambahan melati diatasnya

"Lo cantik banget Dee" ucap Gita takjub

"Thank you lo"

"O iya, gue belum ngeliat persiapan anak anak cowok, gue ke kamar mereka bentar ya"

"Oke"

Gita keluar dari kamar, meninggalkan Diana yang saat ini terduduk lesu diatas kasurnya. Tujuan Gita saat ini adalah kamar teman teman laki laki nya, ia ingin melihat sejauh mana persiapan mereka. Sekaligus ia juga penasaran dengan pakaian yang akan mereka kenakan

Tok...

Gita mengetuk pintu sebelum masuk, dan saat mendengar suara yang memintanya untuk masuk, baru Gita bergerak dan membuka pintu kayu itu. "Kalian belum ada yang siap siap?" tanya Gita, pasalnya semua laki laki dikamar itu masih tampak santai dengan urusannya masing masing

"Gila, cantik banget cewek gue" ucap Ardan tak berkedip

"Iya Dan, bagi dong" ucap Arga ikut ikutan, yang akhirnya berhadiah timpukan bantal dari Ardan

"Kenapa kalian belum ada yang siap, bentar lagi acaranya dimulai lo"

"Kita bingung gimana cara pakainya" sahut Arga sembari melihat lihat sarung yang ada di tangannya.

Huh

"Kenapa ngga googling aja? Bentar lagi tamunya dateng dan kalian malah belum siap siap" tanya Gita

"iya ya, kok kita ngga kepikiran ya" Arga menggaruk kepalanya yang tidak gatal, setelah itu ia segera mengetikkan sesuatu pada laman pencariannya

"Tapi ngomong ngomong, tamu keluarga Diana siapa ya, kok kita harus pake pakaian adat kayak gini?" tanya Ardan

"Calon suaminya Diana" ceplos Gita

"What?"

Semua laki laki itu tampak kaget dengan apa yang dikatakan Gita. Hanya yang membedakan jika Arga dan Ardan tampak sangat shock, maka hal itu berbeda dengan Daffa dan Lion yang hanya terlihat kaget, tanpa ada yang menunjukkan aksi berlebihan. Gita mendudukkan tubuhnya diatas kasur yang ada dikamar tersebut

"Lo serius?" tanya Arga mendekati Gita

"Gue serius"

"Tapi kenapa Diana ngga pernah bilang ke kita sebelum ini?" tanya Ardan

"Dia sengaja nggak bilang, karena dia pengen mastiin sesuatu dulu, dan sekarang apa yang dia tunggu udah dia dapetin jawabannya"

"Kepastian, maksudnya?" tanya Arga penasaran

"Udahlah ngga penting juga. Tadi kakak udah searching-kan? Langsung ikutin aja tutorialnya" ucap Gita pada Arga, setelah itu ia berlalu keluar. Namun saat tiba didepan pintu, ia terkejut karena keberadaan Bian didepan kamar "Do?..."

"Bisa ikut saya sebentar?" tanya Bian

Belum sempat Gita bertanya, Bian sudah lebih dulu berjalan mendahuluinya, membuat Gita mau tak mau mengikuti langkah Bian. "kenapa ya Do?" tanya Gita gugup

"Kamu pasti tau semua hal tentang Diana, saya yakin kamu lebih faham Diana daripada saya. Jadi tolong katakan pada saya, apa yang kamu tau tentang isi hati Diana"

"Mmm maksud Udo?" tanya Gita masih enggan menjawab meski tau tujuan pertanyaan Bian

"Tentang perjodohan ini. Apa Diana benar benar setuju?" tanya Bian

"Mmm Do... Sebenarnya..."

"Ngga papa, saya janji akan merahasiakan ini"

Huh

"Diana ngga pernah setuju sama perjodohan ini Do. Dari awal dia udah bilang ke nyokap lo. Sorry, maksud gue... " Gita menjeda kalimatnya, merasa tidak pantas dengan cara bicaranya

"Santai aja, anggap aja kita temenan. Sekarang, lo bisa cerita semuanya ke gue" ucap Bian dengan bahasa yang lebih santai

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!