"Wolcome to Pantai Marina"
Diana memakai kacamata hitam yang sejak tadi ia simpan di saku kemejanya. Melihat keindahan Pantai Marina yang disinari matahari yang cukup terik. Ia mulai melangkahkan kakinya menuju pesisir pantai, diikuti oleh teman temannya yang lain.
"Keindahan pantai di Lampung juga tidak kalah dengan pantai di Bali dan Raja Ampat. Dengan total garis pantai sepanjang 1.105 km, Provinsi Lampung menawarkan spot wisata pantai terbanyak di Indonesia. Karena selain daratan, Lampung juga memiliki 137 pulau kecil di tepi Samudera Hindia" jelas Diana
"Gila, ombak pantai ini gede banget" ucap Ardan
"Berhubungan dengan apa yang gue bilang barusan. Pantai Marina menyuguhkan hamparan laut yang luas dan deburan ombak yang keras, karena pantai ini menghadap langsung ke Samudera Hindia" terang Diana "Kita kesana yuk" Diana mendahului teman temannya, menuju sebuah batu yang cukup besar yang berada di pinggir pantai
"Goa kehidupan" ucap Lion setelah membaca tulisan yang tertulis pada batu besar tersebut
"Ya, menurut apa yang gue denger, selain pantai indah dengan batu karang besar, Pantai Marina juga memiliki tiga goa, dan salah satunya adalah goa kehidupan ini" terang Diana "Mau liat laut dari atas sana ngga?" tunjuk Diana pada sebuah bangunan yang terlihat tinggi
"Boleh"
Mereka berjalan beriringan menuju bangunan tersebut. Sebuah bangunan yang akan memperlihatkan keindahan Pantai Marina yang bisa dilihat dari atas. Setelah tiba diatas, kembali decakan kagum tidak henti hentinya mereka utarakan.
"Ini pantai terindah yang pernah gue liat" ucap Gita
"Yakin? Inget, Lampung menawarkan spot wisata pantai terbanyak di Indonesia. Nanti gue bawa ke pantai ditempat lain, lo bakal bilang gitu lagi nggak" ucap Diana
"Ya tergantung sih" jawab Gita cengengesan
Mereka melihat keindahan Pantai Marina yang terlihat jelas dari atas sana. Deburan ombak yang beradu dengan karang, menciptakan irama tersendiri di telinga mereka. Hamparan pasir putih yang menghiasi pesisir pantai tersebut, menambah kesan sejuk dan indah.
"Jujur tangan gue pegel banget gara gara nih buku" ucap Gita
"Selain capek, gue juga laper" keluh Arga
"Lo mah emang laperan aja, apa apa laper, apa apa laper" timpal Ardan
"Wei jangan salah, gue kalo laper ngga bisa konsen dalam hal apapun. Jadi sebelum gue pingsan disini, gue saranin supaya kita makan dulu" ucap Arga lagi
"Oke, biasanya wisatawan yang berkunjung ke pantai ini bawa bekal masing masing, tapi berhubung kita ngga punya persediaan bekal, gue rasa mie instan cocok buat nemenin kita disini" ucap Diana
"Itu dia, gue setuju banget" sahut Arga
Mereka langsung menuruni tangga, menuju salah satu pondok yang terdapat di tepi pantai. Setelah itu, mereka duduk lesehan sembari menikmari semilir angin yang menerpa mereka. Sedangkan Diana, ia menuju warung yang terdapat tidak jauh dari mereka. Setelah selesai memesan makanan untuk mereka semua, Diana kembali bergabung bersama teman temannya.
"Udah lo pesenin?" tanya Gita saat melihat Diana berjalan menuju mereka
"Ud... Awwww" Diana mengaduh, dan terduduk ditanah, karena hilang fokus, ia sampai tidak menyadari adanya akar pohon yang sedikit besar didepannya. Melihat itu, Gita segera bangkit dan membantu Diana
"Pelan pelan dong Dee" ucap Gita. Ia membantu memapah Diana untuk duduk bergabung bersama yang lain
"Lo ngga papa Dee?" tanya Ardan
"Ngga papa kok Kak" jawab Diana berusaha meyakinkan, walaupun sebenarnya, bagian lututnya sedikit keram karena ia jatuh dengan posisi lutut sebagi penyangga tubuh. "Shhht Aw..." desis Diana
"Sini kaki lo" pinta Lion.
"Buat apa Kak?" tanya Diana bingung
"Udah ngga usah banyak tanya, udah sakit masih aja banyak tanya" ucap Lion sembari membawa kaki Diana keatas pangkuannya
"Aww pelan pelan Kak" ucap Diana saat merasa pijatan Lion terasa sangat menyakitkan
"Lo tenang aja Dee, awal awal emang sakit, tapi nanti baikan kok. Percaya ama gue" ucap Ardan
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Download
Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Comments