"Kenapa ya? Gue juga ngga tau" jawab Arga santai
"Lo? Kok bisa?" tanya Diana penasaran
"Waktu itu, gue cuma tertarik aja, kebetulan juga gue suka kalo ngeliat pakaian adat masing masing daerah. Cantik dan unik. Kayak kamu" ucap Arga mengedipkan sebelah matanya
Brak
Diana dan Arga terperanjat mendengar benturan keras itu. Arga melihat kearah sumber suara, dan sedikit terkejut melihat apa yang terjadi. Pasalnya, disana terlihat Lion yang bengibas ngibaskan tangannya yang terluka akibat terkena serpihan gelas. Melihat itu, Diana segera bangkit dari kursinya, dan mendekati Lion yang duduk disampingnya
"Kakak ngga papa?" tanya Diana cemas, ia segera mengeluarkan tissue dari dalam tas nya dan mengusap darah yang masih mengalir dari tangan Lion
"Gue ngga papa" Lion menghempas tangan Diana, dan mengambil tissue itu dari tangan Diana dengan kasar.
"Lo kenapa sih?" tanya Arga, ia kasihan melihat Diana yang tampaknya kecewa dengan penolakan Lion. "Udah Dee, lo duduk aja, ngga usah dimasukin ke hati"
Diana kembali duduk di kursinya, ia sedikit menunduk untuk menghindari tatapan orang sekitar. Karena aksi Lion tadi nyatanya mengundang orang lain untuk menatap kearah mereka, dan ia merasa sangat malu karena ditolak didepan banyak orang.
"Udah ngga usah dimasukin ke hati" ucap Arga lagi saat melihat Diana yang duduk dengan menundukkan kepalanya.
Dring...
Ponsel Diana berdering, ia segera mengeluarkan benda itu dari tas nya, dan segera menjawab panggilan telepon yang ternyata berasal dari ibunya "Halo Mak, Assalamu'alaikum"
"Wa'alaikum salam. Dimana kamu?"
"Aku masih di kampus Mak"
"Di kampus terus. Mak cuma mau bilang sama kamu, kalau minggu depan keluarga dari calon suami kamu mau datang ke rumah untuk membicarakan pernikahan kalian, dan Mak mau kamu pulang minggu depan"
"Apa? Tapi Mak, Mak kan tau kalau kuliah aku belum selesai, aku belum bisa Mak" jawab Diana
"Ngga ada tapi tapian, Mak tunggu minggu depan di rumah"
Tut
"Tapi Mak... " ucapan Diana tertahan saat mendengar panggilan yang dimatikan secara sepihak
"Kenapa?" tanya Arga yang sedari tadi mendengar pembicaraan Diana
"Ngga papa Kak" jawab Diana kikuk "Mmm Kak, kayaknya gue harus pulang duluan deh, ada urusan penting"
"Ngga nunggu temen lo?" tanya Arga
"Kelamaan kak, nanti gue bisa naik angkutan umum aja" jawab Diana sembari beranjak dari kursinya
"Atau mau gue anter aja" tawar Arga
"Ngga usah manja, dia udah bilang mau naik angkutan umum kok. Biarin aja kali" sahut Lion, yang membuat Daffa memicing kearah sahabatnya tersebut
"Yaudah, lo hati hati ya" ucap Arga akhirnya, jika ia terus memaksa Diana untuk pulang diantar dirinya, ia takut gadis itu akan lebih banyak menerima kata kata yang bisa membuatnya sakit hati "Lo kenapa sih? Kasian tau dia" ucap Arga kepada Lion saat melihat Diana keluar dari cafe
"Udah udah, biarin aja ngga usah memperbesar masalah, apalagi masalah cewek, ribet tau ngga" sahut Daffa
"Ya tapi kasian tu cewek, belum apa apa udah sakit hati aja gara gara lo berdua. Lagian, sampai kapan sih lo kayak gini Lion, udah lah, cewek tuh ngga seribet itu. Gue liat juga si Diana suka kayaknya sama lo, coba deh lo buka hati buat tu cewek. Keliatannya juga dia cewek baik baik" ucap Arga yang hanya dijawab tatapan tajam dari Lion
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments