Menara siger

Mobil mulai turun dari kapal, menuju tujuan pertama yang akan mereka kunjungi, yaitu menara siger. Membutuhkan waktu kurang lebih empat puluh menit perjalanan. Mereka semua tampak asik dengan canda dan tawa masing masing, tidak lupa berbagi macam makanan juga menemani perjalanan mereka kali ini

"Oh iya Dee, kenapa siger masyarakat Lampung ada dua macam?" tanya Gita disela sela kunyahannya

"Lampung itu dibagi menjadi dua, yaitu Lampung Pedadun dan Lampung Saibatin, dan dua keberagaman masyarakat itu, membawa dua bentuk siger yang berbeda" jawab Diana

"Berarti lampung dipecah menjadi dua?" tanya Gita makin penasaran

"Bukan dipecah, tapi dibagi, dan dari pembagian adat itulah muncul dua bentuk mahkota/siger daerah Lampung, dan walaupun terdapat dua bagian wilayah, masyarakat Lampung mengenal semboyan Sang Bumi Ruwa Jurai yang artinya satu bumi dua macam, atau dua bagian"

"Terus perbedaan dari kedua siger itu apa?" tanya Gita lagi

"Kenapa lo kepo banget sih Git, lo mau cari suami orang Lampung ya?" Terus Ardan rencana mau lo kemanain?" tanya Arga ikut nimbrung

"Nggak lah Kak, Ardan itu satu satunya dihati gue"

"Dengerin tuh, jadi ngga usah coba menghasut gue sama pacar gue ya" sungut Ardan

"Jadi, perbedaan dari kedua siger itu adalah. Siger pada Lampung Pedadun memiliki sembilan lekuk, atau biasa disebut siger lekuk siwo. Sedangkan untuk Lampung Saibatin memiliki tujuh lekuk, atau disebut juga siger lekuk pitu"

Mereka semua turun dari mobil. Melangkah bersamaan menuju halaman luas menara siger. Tidak henti hentinya decakan kagum terlihat diwajah mereka

"Bangunan menara siger ini menjulang 32 meter diatas ketinggian bukit gamping yang menjulang setinggi 110 meter diatas permukaan laut. makanya ngga heran kalo menara siger ini terlihat jelas dari pelabuhan bakauheni" ucap Diana melanjutkan ceritanya

"Gila, sumpah gue baru tahu hal menakjubkan kayak gini tuh bener bener ada" ucap Arga disela sela ia memotret

"Heh, asik foto aja daritadi. Udah ditulis belum apa yang udah dijelasin Diana?" tanya Daffa

"Itu dia, gue lupa" jawab Arga cengengesan. Setelahnya ia mengeluarkan satu buah buku, dan memberikan kepada Gita "Setau gue, cewek cewek tuh tulisannya bagus dan rapi. Jadi lo gue tunjuk jadi juru tulis gue"

"What?" Gita menerima buku tersebut dengan berat hati

"Ini mah artinya lo bener bener manfaatin kita" ucap Ardan sedikit tidak terima

"Bukan memanfaatkan bro, tapi kan apa salahnya saling tolong menolong" ucap Ardan

"Oke, its okay gue jadi juru tulis" ucap Gita, ia mulai membuka buku yang diserahkan Arga "Tadi lo bilang, perbedaan antara siger pengantin wanita antara saibatin dan pepadun terletak pada jumlah lekuknya?" tanya Gita memastikan

"Ya, menurut buku kuno yang pernah gue baca tentang riwayat hidup ulun Lampung/orang Lampung, jumlah tujuh pada siger Lampung Saibatin melambangkan gelar atau biasa disebut Adok. Tujuh gelar tersebut diantaranya Sutan/Dalom, Raja jakuan/Dipati, Batin, Radin, Minak, Kimas, dan Mas/Inton. Sedangkan untuk sembilan lekuk yang terdapat pada siger Lampung Pepadun, melambangkan adanya sembilan marga atau disebut oleh suku Pedadun dengan Abung Siwo Megou"

Gita mengangguk mendengar penjelasan Diana, ia tidak menyangka bahwa bumi lampung memiliki iko yang sangat unik dan indah. Ia menulis apa saja yang dikatakan oleh Diana. Tidak lupa ia juga bertanya apa saja hal hal yang sekiranya ia butuhkan untuk mengisi pengetahuannya

"Eh guys, selfi yuk" Ajak Arga

"Kuy"

Jepret

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!