"Masih sakit ngga?" tanya Lion sesaat setelah ia memijat kaki Diana
"Udah mendingan Kak, makasih ya kak" ucap Diana yang hanya dijawab deheman oleh Lion
"Diam diam ada yang perhatian nih sama Diana"
Arga menyenggol lengan Ardan sembari mengendikkan dagunya kearah Lion. Sedangkan Daffa hanya tertawa kecil melihat tingkah kedua sahabatnya yang selalu saja menggoda Lion si irit bicara. Diana yang melihat itu hanya bisa menunduk malu, menutupi wajahnya yang sudah merona.
"Guys, ada yang blushom nih" ucap Gita pada Arga dan Ardan
"Wihhh, ada benih benih cinta Dan" ucap Arga kembali memanasi
"Diem lo semua" ucap Lion, jengah dengan teman temannya yang selalu menggoda dirinya.
"Yang digoda marah, biasanya kalo digodain terus marah marah gitu, tandanya ada rasa. Ya ngga?" ucap Arga kembali
"Iya, biasa aja kali bro. Diana aja biasa kok" sahut Ardan sembari mengedipkan matanya kearah Arga, yang disusul tawa dari Arga
"Permisi, pesanannya"
"Oh iya makasih ya mba" Gita segera menerima pesanan mereka dan membagikannya satu persatu
Setelah aksi saling menggoda diantara mereka, yang membuat Diana dan Lion menjadi tokoh utama. Kini mereka ber-enam tampak asik menikmati mie instan yang ada dihadapan mereka sembari menikmati indahnya deburan ombak yang terus menghantam karang. Diiringi dengan semilir angin yang membuat kesejukkan untuk mereka
Uhuk...
"Pelan pelan dong Dee... "
Gita tidak lagi melanjutkan perkataannya saat melihat Lion yang dengan sigap memberikan minum kepada Diana. Mereka tidak berani berbicara, ataupun menggoda Lion. Hanya tatapan mata yang saling memberi kode
"Lo ngga papa kan Dee?" tanya Gita setelah melihat Diana meminum airnya
"Gue ngga papa kok"
Setelah itu, mereka kembali melanjutkan makannya. Setelah selesai, mereka mulai beranjak dan kembali menuju mobil. Sedangkan Ardan dan Arga menuju warung tempat Diana memesan makanan, dan membayar pesanan mereka
"Menurut agenda yang udah lo bilang, berarti tujuan kita yang terakhir adalah Gunung Rajabasa. Tapi kaki lo kuat ngga Dee?" tanya Gita memastikan
"Gue kuat kok"
"Yakin? Kalo misalkan lo ngga kuat, kita bisa ganti spot wisata lain kok" saran Gita
"Gue kuat" ucap Diana lagi
"Lagian nanti kalo Diana ngga kuat, kan ada babang Lion yang siap gendong" cetus Arga, membuat Ardan seketika itu langsung membungkam mulut Arga dengan tangannya "Gila lo ya, gue ga bisa nafas" ketus Arga
"Makanya mulut dijaga" ucap Ardan lirih, sembari menampilkan deretan giginya, seakan tidak terjadi apa apa.
"Oke, tunggu apalagi? Kita berangkat sekarang?" tanya Daffa
"Of course"
*
Mobil mulai melaju, menuju tujuan mereka berikutnya, yaitu mendaki puncak Gunung Rajabasa. Gunung Rajabasa adalah gunung berapi dengan kerucut vulkanik yang terdapat di Selat Sunda bagian tenggara Sumatera. Memiliki keindahan alam yang masih sangat terjaga. Mereka memarkirkan mobil ditempat penitipan kendaraan yang terdapat di kaki Gunung Rajabasa. Setelah itu mereka mendaki gunung dengan ditemani tour guide setempat
Setelah perjuangan panjang, akhirnya mereka bisa sampai ke puncak Gunung Rajabasa. Decakan kagum tak henti hentinya terdengar. Jepretan kamera yang mengabadikan moment tersebut pun tidak terhitung. Arga terus menerus memotret indahnya pemandangan yang ada di bawah sana. Hamparan laut dan hutan rimba menjadi pemandangan menyejukkan yang pantang untuk dilewatkan
"Gokil, gue belum pernah mendaki gunung sebelumnya, dan kali ini di pendakian pertama gue, ini bener bener gokil. Its amazing" ucap Ardan
"Iya, pemandangan disini sejuk banget" ucap Daffa sembari menatap hamparan luas didepan sana
"Kita foto yuk" ajak Arga, membuat mereka semua langsung menyusun barisan, dan berpose dengan gaya masing masing
"Kita bakal ngediriin tenda disana, tepat bersebelahan, dan nanti malem kita bakal bakar bakar jagung didepan tenda, sekaligus buat ngangetin badan" ucap Diana menginterupsi
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments