Cintaku Terhalang Adat
Diana menghirup udara Jakarta yang pagi itu terasa sangat sejuk. Ia sedikit membayangkan jika Lion datang, dan memeluk dirinya dari belakang, seperti benerapa novel romantis yang pernah ia baca. Diana tersenyum sendiri membayangkan hal itu.
Dring...
Dering ponsel yang sejak tadi ia letakkan diatas meja taman, membuat Diana tersadar dari lamunannya "Hallo Git" sapa Diana
"Lo siap siap sekarang, gue jemput" suara cempreng dari ujung telepon sana, sudah menghiasi telinga Diana pagi ini.
"Iya"
Diana segera mematikan panggilan sepihak, ia tidak mau lagi mendengar ocehan sahabatnya itu di pagi buta seperti ini. Diana segera menggulung matras yang tadi sempat ia gunakan untuk olahraga, dan melemparnya ke sembarang arah. Ia segera menuju kamar mandi, dan mulai memakai pakaian yang pantas untuk ia gunakan hari ini.
Tin...
Suara kelakson mobil didepan kontrakannya, membuat Diana segera berjalan tergesa keluar. Ia yakin mobil yang barusaja membuat keonaran di pagi hari itu adalah mobil sahabatnya, Gita. Setelah tiba dihalaman, ia segera masuk kedalam mobil, dan mobil pun langsung berjalan menuju kampus
*
Jam makan siang sudah tiba, Gita segera mengajak Diana menuju kantin kampus. Apalagi tujuannya kalau bukan untuk menemui Ardan yang merupakan pacar dari Gita, sekaligus Senior mereka. Saat tiba di kantin, Gita melihat Ardan yang melambaikan tangan kearahnya. Melihat itu, Gita segera berjalan mendekat, tidak lupa ia juga menggandeng tangan Diana.
"Hai Kak" sapa Gita kepada beberapa teman Ardan yang ada disana, setelah itu, ia duduk tepat di samping Ardan, sedangkan Diana duduk di kursi kosong yang berseberangan dengan Gita.
"Kamu mau makan apa?" tanya Ardan kepada Gita
"Mmm apa ya... " Gita tampak menimbang "Kamu pesan apa Dee?" tanya Gita pada Diana
"Aku? Nasi goreng" jawab Diana seadanya
"Yasudah, nasi goreng dua" ucap Gita, yang diangguki Ardan, setelah itu Ardan tampak melambaikan tangan dan mengatakan pesanannya kepada pelayan kantin
"Jadi gimana bro, menurut lo adat daerah mana yang harus kita teliti?" tanya Arga, salah satu sahabat Ardan
"Kita? Lo aja kali, kan lo yang minat Antropologi budaya, gue sih nggak" sahut Daffa yang juga sahabat Ardan
"Ya tapi kan kita besti forever, masa lu pada ngga ada yang mau bantuin gue?" ucap Arga pesimis
"Kak Arga jurusan Antropologi Budaya?" tanya Gita
"Ya, lu ada usul nggak nih, gue harus mempelajari budaya mana?" tanya Arga
"Gue nggak ada usul sih kak, karena kan gue juga anak Jakarta, jadi nggak seberapa tahu sama budaya budaya kayak gitu" jawab Gita sembari menyengir
"Tahu gitu ngapain nyahut" ucap Daffa
"Wih santai dong bro, cewek gue kan cuma nanya doang" ucap Ardan, tidak terima karena Daffa tampak tidak menghargai Gita "Lagian, kenapa lo nggak mempelajari budaya Betawi aja? Kan deket, cuma di Jakarta" usul Ardan
"Budaya Betawi terlalu deket, gue tuh pengennya penelitian sekaligus healing. Biar seru" jawab Arga "Lu ada usul ngga Lion?" tanya Arga pada Lion yang sejak tadi diam, tanpa mempedulikan obrolan mereka
"Ngga ada" jawab Lion sekenanya
"Lu mah apa apa ngga ada, payah lu" ucap Arga ketus
"Lagian lo aneh Ga, masa lo nanya sama kulkas gitu. Mana tau dia" ucap Daffa.
"Jadi gimana nasib penelitian gue? Masa gue harus meneliti budaya Betawi sih? Ngga seru, apalagi udah banyak mahasiswa lain yang bawa budaya Betawi" Arga mengambil gelas minuman yang sejak tadi ia biarkan, menyesap sedikit, untuk mengurangi rasa kesalnya. Setelahnya, ia melirik Diana yang sejak tadi disampingnya "Lo ada saran ngga?" tanya Arga hingga membuat semua orang yang ada di meja itu menatap kearah Diana. Diana yang ditatap menjadi salah tingkah
"Ngga ada kak" jawab Diana gugup
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments
Cecil Lia
minta nomor WA situ dong tolong dikirimin sekarang ya ntar aku masukin kita kenal-kenal
2024-03-02
1
Cecil Lia
cecillialim19@gmail.com
2024-03-02
1
mama oca
salam kenal...mulai nyimak
2023-06-10
1