Mau aku suapi?

"Hahahahaha"

Tawa masih menggema tak henti hentinya dari mulut Gita. Ia membayangkan bagaimana wajah pucat Diana, saat berhadapan dengan Pak Ikhwan tadi, dan mengingat itu membuatnya kembali meledakkan tawa. Ia bahkan sampai memegangi perutnya yang keram karena terlalu banyak tertawa

"Puas puasin aja ketawanya" ucap Diana ketus, ia beralih pada segelas minuman yang ada dihadapannya, menyesapnya hingga tandas tak tersisa.

"Lagian lo sih, udah tau Pak Ikhwan si dosen killer yang masuk, lo malah bisa bisanya bengong" ucap Gita

"Ya kan pikiran gue lagi ngga ditempat" kilah Diana

"Kemana otak lo? Jalan jalan, nyari Kak Lion?"

Mendengar hal itu, Diana segera membekap mulut Gita dengan tangannya. Ia tidak mau jika sampai ada orang yang tahu tentang perasaannya terhadap seniornya itu. Bagaimanapun juga, Lion adalah senior populer di kampusnya, dan banyak wanita yang berlomba lomba ingin mendapatkannya. jika sampai ada yang mendengar apa yang barusaja Gita ucapkan, maka dirinya dalam bahaya besar. Cukup baginya menyimpan rasanya seorang diri, tidak membutuhkan balasan, atau pun kepastian

"Ngomong gitu lagi gue lakban tu mulut" Diana melepas tangannya dari mulut Gita

"Iya sorry sorry"

"Hai girls" sapaan yang berasal dari belakang mereka, membuat kedua gadis itu menoleh secara bersamaan

"Hai Kak" balas keduanya

"Kalian ngga makan?" tanya Arga, melihat meja yang ada didepan keduanya yang hanya terdapat dua gelas kosong

"Udah tadi kak" jawab Diana

Rombongan Ardan dan teman temannya, langsung duduk di meja yang sama dengan Diana dan Gita. Kini mereka duduk dengan saling berhadapan. Gita yang tentu saja duduk berdampingan dengan Ardan, didepan keduanya ada Diana yang berdampingan dengan Arga, sedangkan Daffa dan Lion, kedua laki laki dingin itu duduk berhadapan diujung meja.

"Oh iya, gue lupa bilang ke lo berdua, kalau jadwal keberangkatan kita dipercepat" ucap Arga

"Dipercepat?" tanya Diana

"Ya, lusa kita berangkat ke Lampung, Jalur laut" terang Arga

"Tapi kenapa dipercepat kak?" tanya Diana lagi

"Gue rasa penelitiannya semakin cepat akan semakin baik, dan gue mau minta tolong sama lo. Berhubung lo penduduk asli suku Lampung, jadi gue minta lo buat bikin agenda perjalanan kita selama satu minggu disana, bisakan?" ucap Arga "Hei, bisa ngga?" tanya Arga memastikan saat melihat Diana yang hanya diam

"Bisa, bisa kak" jawab Diana setengah tak yakin

"Tapi ngomong ngomong, lo Lampung bagian mana?" tanya Daffa,

"Gue di Pesisir Barat Kak"

"Wow, world surfing competition?" tanya Daffa memastikan

"Yeah"

"Itu artinya, lo menganut adat kesaibatinan?" tanya Ardan yang ikut menimpali

"Iya Kak"

"Wow, its amazing" ucap Ardan

"Kamu kok tahu tentang Lampung sayang?" tanya Gita, ia tidak menyangka Ardan bisa tahu mengenai adat kesaibatinan Lampung, dirinya yang berteman dengan Diana saja, tidak tahu sedikitpun tentang budaya Lampung

"Tau dikit" jawab Ardan

"Wihhh makanan dateng nih" Arga segera mengambil mangkok yang sudah disajikan sesuai pesanan mereka masing masing, setelah itu, ia mulai menyantap makanan itu

"Sayang, mau aku suapin?" tanya Ardan sembari menyodorkan sesendok makanan didepan mulut Gita

"Gue baru makan nih, jangan sampai gue muntah ya" ucap Arga

"Sewot aja lo, cari pacar sana" ucap Ardan tak terima

"Maaf ya Kak" ucap Gita dengan nada mengejeknya

"Lo mau gue suapin juga ngga?" tanya Arga pada Diana, bahkan ia juga sudah menyodorkan sesendok makanan didepan Diana

"Ngga Kak, Makasih"

Terpopuler

Comments

Rahimab Ima

Rahimab Ima

lanjutkan seru nihh

2023-06-10

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!