Pertarungan kali ini berfokus pada Akiko dan Mimori. Bisa dibilang ini merupakan hari yang ditunggu-tunggu oleh Mimori.
"Time for Rematch." Ucap Mimori pada Akiko yang berdiri di depannya.
Sementara Akiko tidak begitu peduli akan rematch ini. Dia hanya ingin bertarung lantaran demi Azuna.
"Baiklah. Pertarungan solo kali ini dimulai dari Akiko melawan Mimori." Umum Sara.
"Senang bisa melawanmu lagi, Akiko." Ucap Mimori dengan nada serius.
"Aku juga senang bisa bertarung melawan dirimu lagi pada Rematch ini. Tapi, Aku tidak bisa menikmatinya." Balas Akiko.
Mimori tidak bisa memaksakan Akiko. Walaupun dia senang, tapi disaat yang sama dia tidak bisa tenang. Karena semua ini demi Miss Azuna.
"Bersiap. Mulai." Ucap Sara memberi Aba-aba.
...****************...
Mimori menyerang Akiko menggunakan rantainya. Akiko yang mengetahui pola serangan Mimori dengan cepat menghindari rantai tersebut. Ketika salah satu rantai tersebut akan mengenai Akiko, Rantai itu ternyata sengaja melesat Seolah-olah Mimori memang tidak pernah berniat menyerang Akiko dengan Rantainya.
"Etuor sed siob." Ucap Mimori pelan. Tiba-tiba, arah serangan rantai Mimori tadi ditumbuhi oleh pohon-pohonan. Membentuk sebuah hutan dalam Ruangan.
"Hutan?." Seru Akiko sambil melihat sekitarnya. Kemudian, Akiko berlari tanpa arah mencari keberadaan Mimori.
"Mimori dimana Kau?." Tanya Akiko masih terus berlari.
Tiba-tiba terdengar suara tawa Mimori "HAHAHAHA. Apa yang kau lakukan, Akiko. Ayo. Segera temukan dimana aku ditengah rimbunya hutan ini." Balas Mimori menertawakan Akiko yang kebingungan.
"Sial. erèimul eladur." Akiko mengeluarkan rudal cahayanya agar bisa menemukan keberadaan Mimori.
Namun Mimori yang mengetahui itu, memasang perangkap melalui Hutan miliknya.
"têrof Ehtnirybal." Rudal cahaya yang tadi dilesatkan oleh Akiko tanpa diduga-duga kembali mengarah ke Akiko membuat Akiko terpenting oleh serangannya sendiri.
"AAAHHKKH."
Akiko terhempas dan menabrak salah satu pohon. Akiko mencoba berdiri kembali.
"Tidak akan ada gunanya jika aku membuang-buang seranganku. Aku sepertinya Harus mencari cara lain untuk menemukannya." Ucap Akiko kemudian berjalan menyusui hutan buatan Mimori.
...****************...
Baru dua menit berjalan, Akiko tiba-tiba diserang oleh rantai Mimori. Dengan sigap, Akiko mencoba menghindarinya dengan gada miliknya.
"Kau Tahu. Kalau kau menyerang maka seranganmu akan berbalik menyerang dirimu. Tapi kalau kau diam, maka rantaiku akan menyerangmu." Ucap Mimori entah darimana asalnya.
Akiko menggeram marah. Dia harus melakukan sesuatu. "Kau benar-benar merepotkan." Ucap Akiko sedikit emosi.
Namun Mimori sepertinya tidak begitu peduli akan hal itu. "Aku benar-benar bahagia bisa membuatmu kesulitan seperti ini." Ucap Mimori.
Dia ingat dulu Akiko menggunakan serangan secara bertubi-tubi bahkan sebelum dia sempat menggunakan kemampuannya. Kali ini dia pasti bisa mengalahkan Akiko dengan mudah.
...****************...
Di bangku penonton, anggota kelompok Alpha agak khawatir dengan kondisi Akiko. Pasalnya, tidak peduli berapa kali Akiko mencoba menyerang maka serangan akan berbalik kearahnya. Dan tidak peduli berapa kali Akiko berusaha untuk diam, Rantai Mimori akan selalu mengintai dan menyerang Akiko.
"Bagaimana ini?." Ucap Hanada cemas.
"Akiko-Chii. Jangan diam saja. Lakukan sesuatu!!!." Teriak Zakuro yang tidak sabaran.
"Tenanglah Zakuro." Tegur Igarashi.
"Tapi...."
"Akiko tahu cara untuk bisa bebas dari serangan ini. Kita percayakan semuanya padanya." Lanjut Igarashi memotong ucapan Zakuro.
"Gadis grim iu sepertinya butuh pengalihan untuk bisa lepas dari serangan nona sexy tersebut." Imbuh Sasuke sambil terus melihat pertarungan Akiko dan Mimori. Zakuro dan Hanada hanya bisa berharap agar Akiko bisa keluar dari perangkap Mimori.
'Aku tahu kau bisa. Karena itu, berjuanglah, Akiko.' Batin Sasuke menyemangati Akiko.
...****************...
Disisi lain, Mamoru, Arashi, Eve, Kurohana, dan Noel masih terus fokus memperhatikan pertarungan Akiko dan Mimori.
"Mimori-san hebat. Dia bisa mengungguli Akiko-san dalam keadaan seperti ini." Puji Eve.
"Jika sampai Akiko-Chan salah membuat langkah, maka Mimori-San lah yang akan menang." Ucap Noel melanjutkan ucapan Eve.
"Jangan senang dahulu." Ucap Mamoru seperti berusaha memperingatkan mereka berdua.
"Kenapa, Mamoru-san?. Apakah anda tidak percaya dengan kemampuan kakak kembar anda?." Tanya Eve.
"Aku percaya. Tapi aku merasa bahwa kalau Mimori terlarut dalam dendamnya. Maka itu bisa menjadi boomerang bagi dirinya sendiri." Tutur Mamoru masih setia memperhatikan pertandingan kakak kembarnya melawan Akiko.
...****************...
'Sepertinya aku membuat kesalahan dengan membiarkan dia menyerang terlebih dahulu.' Batin Akiko.
Namun, dia lebih memilih untuk tetap fokus. 'Mungkin pertama-tama yang harus aku lakukan adalah menghancurkan ini dulu.' Lanjutnya.
Kemudian Akiko menengadahkan tangannya kedepan dan beberapa cahaya mulai bermunculan.
"Terangilah tempat ini, silaukan semua orang. Eésuf eroétém." Cahaya yang tadi di tangan Akiko, kini berubah menjadi meteor yang terbang ke penjuru arah.
"Apa kau pikir kau bisa menyerangku dengan serangan seperti itu?." Ucap Mimori yang menyangka bahwa serangan Akiko tidak jauh berbeda dengan Serangan rudal Cahaya sebelumnya. Menyerang secara membabi-buta.
Namun, tanpa ia sadari, Akiko tersenyum Seolah-olah berbalik meremehkan Mimori.
"DUAR."
Meteor-meteor tersebut rupanya meledak dengan sendirinya. Menyilaukan pandangan setiap orang yang ada diruangan.
"Silau." Ucap Mimori sambil melindungi matanya. Di bangku penonton teman-teman mereka beserta para guru juga melindungi mata mereka agar tidak sakit.
"Aku tidak bisa melihat Apapun." Ucap Hanada.
"Apa dia sedang membuat pengalihan?." Sakuraba bertanya-Tanya sambil berusaha melihat keadaan.
Akiko kemudian membuat mata mace miliknya diselamatkan cahaya yang membentuk menjadi sebuah drill.
"Errab euqilbo erégél." Drill cahaya miliknya tadi, Ia gunakan untuk menebas pohon-pohonan secara membabi-buta sampai ledakan cahaya yang ia lemparkan tadi habis.
Bersamaan dengan habisnya ledakan cahaya tadi, Seluruh hutan buatan mimori pun habis ditemani oleh Akiko.
"Tak kusangka kau membuat keputusan seperti ini." Ucap Mimori pada Akiko.
"Jika tidak begini, maka aku tidak bisa menemukanmu." Balas Akiko kemudian berlari kearah Mimori.
Berkali-kali Mimori berusaha untuk membuat penghalang dari hutan, tetapi Akiko tebas dan hancurkan dengan gadanya. Hingga pada Akhirnya ketika keduanya sudah berada dalam jarak dekat, mereka memutuskan untuk beradu senjata ketimbang sihir.
"Gada itu sungguh mengganggu." Ucap Mimori menarik gada Akiko dari tangan Akiko dengan Rantainya.
"Rantai itu juga sama saja." Kesal karena gadanya ditarik, Akiko menyerang Mimori sehingga membuat mimori melepaskan rantainya.
"Terima ini. erèimul eladur" Serangan Akiko kini berhasil membuat Mimori terkapar.Tali emas milik Mimori juga terpotong akibat serangan Akiko.
Dengan terkaparnya Mimori dan terlepasnya mantel Mimori dari Tubuhnya membuat Akiko dinyatakan sebagai pemenang.
"Pemenang dari pertandingan ini adalah, Akiko." Umum Sara.
...****************...
"Berhasil!!!!." Seru Hanada, Sasuke, Zakuro bersamaan. Akiko yang kelelahan mengambil mantel Mimori lalu menghampiri Mimori.
"Sepertinya aku masih jauh dari dirimu." Ucap Mimori saat Akiko berusaha membawanya.
"Tidak juga. Membuatku terpojok benar-benar sangat merepotkan. " balas Akiko tersenyum. Mereka kemudian segera meninggalkan arena pertandingan.
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments