Kelompok Alpha akan segera memulai challenge mereka dengan melawan anggota dari Kelompok Beta dan Gamma sebagai pembuktian betapa pentingnya Azuna bagi mereka.
"Baiklah. Miss Kanade dan Kepala sekolah sudah memberi izin. Sekarang mari kita tentukan siapa saja yang masuk kedalam Grup dan Solo." Ucap Kenji sambil membawa sebuah kotak berisi bola yang bertuliskan nama anggota tim Alpha dan Angka-angka.
Saat ini kelompok Alpha tidak berada didalam kelas karena mereka sedang melatih kemampuan mereka. Hanya kelompok Beta dan Gamma saja yang berada di kelas.
"Di dalam kotak ini ada bola bertuliskan angka 1-6 dan nama-nama anggota tim Alpha. Siapa saja yang mendapatkan bola bertuliskan angka maka dia akan masuk dalam pertarungan kelompok. Dan siapa saja yang mendapat bola dengan nama anggota kelompok Alpha, maka dialah yang akan menjadi lawan kalian." Jelas Kenichi sambil membawa kotak tersebut untuk diambil oleh anak-anak yang lain.
Kemudian dia kembali ke depan untuk segera mencatat. "Kita mulai dari peserta tanding kelompok, siapa diantara kalian yang mendapatkan angka?." Tanya Kenichi.
Kemudian Hamura, Annie, Kenji, Noel, Serta Eve menunjukkan bola mereka. Kenichi kemudian Melihat bola yang diambilnya. Dia juga masuk kelompok Angka.
"Kalau begitu sudah ditetapkan. Anggota pertarungan kelompok adalah Aku (1), Noel(2), Eve(3), Kenji (4), Hamura (5), dan Annie (6). Pertarungan kelompok dilaksanakan pada Hari pertama. Kalian semua segera bersiap-siap setelah pulang sekolah." Umum Kenichi sambil memperingatkan yang lain.
"Baik." Jawab anggota Angka.
"Lalu untuk kelompok solo. Dimulai dari Mimori." Lanjut Mimori.
Mimori kemudian menunjukkan siapa lawannya. "Lawanku Akiko" Umum Mimori tersenyum. Sudah lama dia menantikan bertarung melawan Akiko. Kemudian, Kenichi segera menuliskan nama Akiko bertarung melawan Mimori.
"Kurohana Tunjukkan siapa lawanmu." Kurohana segera menunjukkan siapa lawannya. Dia adalah Hanada.
"Bagaimana denganmu, Mamoru."
"Lawanku adalah Sakuraba." Setelah menulis nama Sakuraba, kini Kenichi meminta Ichika menunjukkan siapa lawannya.
"Lawanku adalah Zakuro-Chii." Jawab Ichika dengan senang.
"Aku melawan Igarashi. Lalu Arashi melawan Sasuke. " Ucap Danny malas.
"Aku bisa sendiri, bodoh." Ucap Arashi kesal.
"Sepertinya lawan kalian tertukar?." Ejek Ichika.
"Diam kau Rabbit Freak." Bentak Danny dan Arashi bersamaan.
"S-sudahlah kalian bertiga tidak baik bertengkar." Lerai Eve yang tidak dihiraukan oleh ketiganya.
Kenichi hanya menghela nafas. Mereka sangat susah diatur.
"Kalian semua dengarkan Aku." Ucap Kenichi tegas dan tidak bisa dibantah.
"Kita kelompok Beta dan Gamma adalah anggota kelas Margery. Dalam kesempatan ini kita harus menunjukkan pada semua orang kemampuan kita, kalah atau menang ini hanyalah ajang uji kemampuan. walaupun ini demi satu orang Mentor, jangan setengah-setengah dalam bertanding. Kelompok Alpha lebih menginginkan kita bertarung semaksimal mungkin. Kita Kelompok Beta, Gamma, dan juga Alpha Adalah siswa kelas Margery. Kita akan menunjukkan kemampuan kita pada semua guru. Membuat agar mentor-mentor kita bangga dan tidak sia-sia dalam mendidik. Kalian paham itu?." Jelas Kenichi panjang lebar.
"YA!!!" Balas seluruh kelas Margery.
Keesokan harinya pertarungan kelompok telah diadakan grup vs grup kedua belas murid terlihat siap dalam menghadapi lawan mereka. Sementara keenam murid yang terbagi dalam pertarungan Solo menatap teman-teman mereka yang akan segera bertanding. Namun tidak bagi Arashi. Dia terlihat lebih tertarik dengan pembicaraan Evelyn dan salah seorang Guru.
'Apa yang mereka bicarakan?.' Pikir Arashi yang masih mengawasi mereka.
"Baiklah. Pertarungan antara Kelompok Alpha melawan Kelompok Numbers akan segera dimulai. Para peserta segera bersiap diposisi." Umum Sara membuat Arashi kembali menoleh.
"SIAP, MULAI." Umum Sara yang diikuti oleh kedua belah pihak yang mulai menyerang satu Sama lain.
Dari arena pertandingan, kita bisa melihat bagaimana Hamura berusaha menyerang Akiko dengan membuat penjara dari biskuit.
"Nosirp à stiucsib." Ujar Hamura sambil menggoreskan tanah dengan Nodachi miliknya disekitar Akiko yang kemudian berubah menjadi sebuah biskuit yang siap memenjarakan Akiko.
Namun Akiko Ternyata bisa menghancurkan Penjara biskuit itu dengan menggunakan gadanya.
"esab-llab regél." Ucap Akiko sambil mengeluarkan serangan andalannya yang dibalas dengan sprinkles milik Hamura.
"Esorra al ebmob." Seru Hamura mengeluarkan bom-bom sprinkles miliknya yang bertubrukan dengan bola kasti cahaya milik Akiko. Membuat ledakan didekat mereka.
Sementara itu, Kenichi mulai mengeluarkan kemampuan tanah miliknya dia membungkus tangannya dengan tanah membuat tangan itu seperti tangan Golem
"Tnag ed melog." Igarashi yang tidak mau kalah juga mengkonsentrasikan seluruh Es ke tangannya.
"Tnag ed Cegla." Ucap Igarashi kemudian berlari menuju arah Kenichi. Keduanya kemudian saling melempar pukulan mereka.
Thalia yang melihat bangku penonton tersenyum sambil menatap ke arah Azuna.
"Tanah Melawan Es. Benar-benar pertarungan yang yang seimbang." Ujar Thalia tersenyum. Namun tidak mendapatkan jawaban dari Azuna membuat Thalia menoleh.
"Azuna-chan." Panggil Thalia yang membuat Azuna terlepas dari lamunannya.
"Eh?. Kenapa?." Balas Azuna.
"Kau tidak perlu cemas. Semua masalah ini akan selesai. Kita percayakan saja semua ini pada mereka semua." Kata Thalia menyemangati Azuna.
Kembali ke pertarungan Kenichi dan Igarashi yang masih sengit. Walaupun Es serta tangan golem tersebut sudah mengalami hancur, mereka bertempat masih tetap berdiri.
"Kau bisa lebih dari ini kan, Pak Wakil." Ucap Kenichi sambil terengah-engah.
"Kau juga sama, pak ketua." Ucap Igarashi yang keadaannya tidak jauh berbeda dengan Kenichi. Keduanya kini mengeluarkan senjata andalan mereka kemudian menyerang dengan Serangan kombinasi elemen dan senjata milik mereka.
"Echèlf ed Cegla."
"Eépé ed erret." Teriak Keduanya. Benturan serangan tanah dan panah Es tidak bisa dihindari.
Dilain Sisi, Hanada sedang berusaha menghindari cambuk bayangan milik Eve yang berusaha menjeratnya.
"Hanada-Chan. Jangan hanya berlari. Kalau kau hebat, Segera serang aku." Ucap Eve sambil mengarahkan cambuknya bayangannya kearah Hanada.
"Tnaég ed erbmo'l." Seketika cambuk bayangan Eve berubah menjadi raksasa yang siap menangkap Hanada.
"leliuferevchê" sebuah tanaman merambah berhasil menghentikan pergerakan raksasa bayangan tersebut.
"Seranganku bukan hanya itu saja, Hanada-Chan ." Ucap Eve kemudian meletakkan kedua telapak tangannya ke tanah.
"Al enneim ed erbmo'l." Tiba-tiba saja, muncul banyak sekali bayangan yang muncul dari Tanah berusaha untuk menangkap Hanada.
"Elliugia ed Esor." Bunga mawar bertebaran menghalangi bayangan milik Eve. setelah berhasil menghindari serangan Eve, Hanada segera mendarat di sebuah tempat yang aman dari Eve.
Disisi lain, Kenji masih berusaha menyerang Sasuke dengan berbagai macam besi yang diarahkan kearah Sasuke.
"tolevaj ed ref." Lembing besi dari Berbagai macam arah berusaha menyerang Sasuke.
Namun dengan cekatan, Sasuke berhasil menebasnya dengan kemampuan petirnya.
"Puoc ed erduof." Besi-besi tersebut terbesar menjadi dua bagian.
"Aku bisa melakukan lebih dari ini, Kenji." Ujar Sasuke sambil mengeluarkan serangannya.
"Semangatmu boleh juga, Sasuke." Balas Kenji yang mengeluarkan cutlass andalannya.
Sementara itu, Sakuraba dengan menggunakan Dagger miliknya, berusaha untuk membakar debu-debu yang dikeluarkan oleh Noel.
"Sakuraba-kun. Debu-debu yang aku keluarkan tidak akan habis jumlahnya walaupun kau berusaha untuk membakarnya." Ucap Noel. Sambil mengeluarkan serangan debunya dari tebasan twin swords miliknya.
"Selama api yang ada di dagger ku ini terus menyala, maka aku tidak akan pernah menyerah untuk membakarnya." Balas Sakuraba.
Disisi yang lain, Zakuro dengan menggunakan sihirnya Zakuro berusaha untuk menghindari pasir yang berusaha untuk menenggelamkan dirinya. "Zakuro-Chan." Panggil Annie yang melihat Zakuro agak kelelahan menangani pasir-pasir miliknya.
"Kalau kau kelelahan, tidak usah memaksakan dirimu. Edroc ed elbas." Ucap Annie sambil membelitkan pasir ke kaki Zakuro lalu melempar Zakuro.
Akiko yang sedari tadi bertarung dengan Hamura dikejutkan dengan Zakuro yang terlempar oleh Annie. Hal ini membuat Akiko segera menangkap Zakuro sebelum jatuh ketanah.
"Kau baik-baik saja?." Tanya Akiko melepaskan Zakuro.
"Iya. Terima kasih." Balas Zakuro. Disamping Hamura, ternyata Annie sudah berada di sebelahnya.
"Tidak kusangka ini akan membuang-buang waktu." Kata Akiko dalam posisi bertahan dengan gadanya.
"Akiko-chii. Kau punya ide?." Tanya Zakuro kembali mengeluarkan scope gun.
"Tentu saja." Akiko menjawab dengan senyum meremehkan. "Aku selalu punya."
"Sasuke, Igarashi, Sakuraba, Hanada, Zakuro. LAKUKAN FORMASI ALPHA SEKARANG!!!." Perintah Akiko yang kemudian dipahami oleh kelima temannya.
Zakuro dan Hanada mulai menyatukan kedua senjata andalan mereka. " Sel setnalp seètiurf ssentrifleu." Seru Hanada dan Zakuro bersamaan.
Tiba-tiba, dari bawah muncul Tanaman yang menyerap seluruh unsur hara dari tanah milik kenichi. Pohon anggur kemudian muncul dan membuat Kenichi, Kenji, Annie, Hamura, Noel, dan Eve menjauh dari tempat berpijak. Bau anggur tetsebut juga membuat mereka sedikit pusing.
Annie yang masih belum menyerah menggunakan pasir miliknya untuk menyerang kelompok Alpha.
"Noitatnemgarf duahc fdiorf." Seru Igarashi dan Sakuraba bersama-Sama. Membekukan pasir milik Annie kemudian membakar pohon Anggur milik Zakuro agar mereka terjatuh ke tanah.
"Erèimul à nossinu'l." serangan Kombinasi Akiko dan Sasuke berhasil menumbangkan kelompok Numbers.
"Pertarungan selesai. Pemenangnya adalah Kelompok Alpha." Umum Sara. Semuanya bersorak. Kelompok Alpha segera membantu teman-teman mereka untuk berdiri.
"Kombinasi yang mematikan." Kata Kenichi yang dibantu berdiri oleh Igarashi. Igarashi yang mendengar tersenyum bangga dengan ucapan Kenichi tadi.
"Terima kasih." Balas Igarashi senang.
"Aku tidak menyangka didikkan Azuna bisa seperti itu." Ucap Evelyn pada seseorang.
Arashi yang penasaran sejak dari tadi terus membututi mereka.
"Sepertinya kau harus menyerah, Evelyn." Ucap mentor lain bernama Rook.
"Aku tidak akan menyerah Rook. Aku akan melakukan apapun yang menjadi tujuanku." Ucap Evelyn meninggalkan podium tersebut.
'Apa yang dipikirkan olehnya.' Pikir Arashi yang masih terbayang dengan ucapan Evelyn tadi. Tidak ada yang tahu kecuali Arashi bahwa Evelyn berusaha untuk mensabotase pertandingan-pertandingan selanjutnya.
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
Ayano
Keliatan iri hati banget
2023-08-25
1
Ayano
Secara elemen tanah sebenernya bisa lebih unggul karena materialnya lebih padat.
Es bisa seimbang kalau jumlahnya banyak dan ketebalannya tinggi
2023-08-25
1
Ayano
Kok agak ngeremehin ya
2023-08-25
1