Setelah kelompok Alpha memasuki Base 066. Mereka disambut dengan sang mentor.
"Selamat datang. Kali ini aku akan memberikan pembelajaran pertama pada kalian.
" Ucap Azuna. Tidak lama kemudian, sebuah Maze muncul dihadapan Kelompok Alpha.
"Peraturan dari pelajaran ini adalah temukan jalan keluar dari Maze ini. Untuk bisa melawanku di center dari maze ini." Kata Azuna dengan suara yang lantang dan tegas.
"Kalau hanya itu aku juga bisa." Ucap Sasuke kemudian dia berusaha maju ke pintu Masuk Maze.
Namun sebelum Sasuke memasuki Maze tersebut Azuna menyerang Sasuke kemudian memborgol tangan Sasuke dengan Akiko. Tangan Hanada dan Igarashi serta tangan Sakuraba dan Zakuro.
"Peraturan lainnya adalah. Kalian harus bertahan dalam posisi seperti itu sampai kalian bisa mengalahkan aku di posisi pusat. Dan dalam posisi tersebut kalian juga harus melindungi Emblem serta cape kalian atau kawan kalian dari terjatuh. Kalau salah satu dari cape atau Emblem tersebut jatuh, Maka kalian semua harus mengulang dari pintu masuk. Tentu saja maze juga akan berubah ketika kalian masuk." Ucap Azuna Kemudian panggung yang dianaikinya mulai turun.
Menandakan bahwa battle sudah dimulai.
Ketiga pasangan segera memasuki pintu yang berbeda-beda.
...****************...
Kelompok Hanada & Igarashi.
Terlihat dari wajah kedua remaja ini mereka merasa canggung akibat pembicaraan mereka saat istirahat tadi.
Sejujurnya Igarashi tidak tega membentak Hanada seperti tadi. Tetapi sepertinya emosinya sudah benar-benar menguasai dirinya.
Sementara Hanada tidak berani membuka percakapan karena khawatir Igarashi masih marah padanya.
"Hei." Panggil Igarashi dengan nada terkesan agak ketus membuat Hanada menoleh kearahnya.
"Persiapkan dirimu. Lawan bisa menyerang kapan saja. Dan jangan berlama-lama terlarut dalam pikiranmu sendiri." Lanjut Igarashi tanpa memperhatikan Hanada.
Wajah Hanada sedikit memerah. Walaupun harus seperti ini, Ia senang bahwa Igarashi masih memperhatikan dirinya.
Tidak lama kemudian Igarashi menghentikan langkahnya. Membuat Hanada ikut berhenti.
"Ada apa, Igarashi-Kun?." Tanya Hanada.
"Ada yang mendekati kita. Bersiaplah." Sebelum Hanada bisa membalas Ucapan Igarashi dari depan muncullah makhluk seperti Hecatoncheires.
Tak lama kemudian Hecatoncheires menyerang Igarashi dan Hanada.
"Nogard ed cegla." Igarashi menggunakan Sihirnya dan keluarlah naga Es yang melilit Tubuh Hecatoncheires.
Namun sayangnya tidak butuh waktu lama untuk Hecatoncheires bisa bebas dari serangan Igarashi.
Hanada kemudian mengeluarkan Magic staffnya untuk membantu Igarashi. "leliuferevchê." Tanaman menjalar kemudian muncul dan berusaha mengikat semua tangan Hecatoncheires dan mencekik semua kepala-kepala Hecatoncheires.
Namun Sepertinya Tenaga Hecatoncheires cukup besar untuk bisa dikendalikan oleh Hanada dan Igarashi.
Hecatoncheires kemudian memukul tanah membuat Hanada dan Igarashi kehilangan keseimbangan.
"UWWWWAAAAAHHH." Teriak keduanya.
"losenruot." Teriak Hanada sambil memunculkan Bunga Matahari di bawahnya. Baik Igarashi maupun Hanada Meringis Kesakitan mengetahui kalau biji bunga Matahari Keras dan tidak lembut sama sekali.
"Lain kali carilah bunga berkelopak besar yang tidak keras." Ucap Igarashi Sambil membantu Hanada berdiri.
Hecatoncheires kemudian menyerang kearah mereka berdua dengan menggunakan pukulan yang untungnya berhasil dihindari oleh Hanada dan Igarashi.
"rum ed Cegla." Igarashi menciptakan dinding Es diantara dia dan Hanada yang membentang melindungi mereka dari Hecatoncheires.
Igarashi mengalirkan semua Holy Energynya untuk memperkuat dinding Es miliknya yang dipukul membabi buta oleh Hecatoncheires.
Melihat Igarashi dalam kondisi Seperti ini Hanada menjadi tidak tega. Ia teringat satu kejadian pada saat mereka masih kecil.
...****************...
Flashback
Pada Hari Minggu yang cerah, Hanada bermain ke sebuah taman sendiri tanpa kedua orangtuanya.
Orangtua Hanada selalu percaya bahwa Hanada akan baik-baik saja.
Di tempat ini Hanada menghabiskan waktunya untuk bermain di air mancur di taman. Hanada kemudian Melihat banyak sekali bunga teratai.
Namun pada saat ia akan menghampiri bunga tersebut, Hanada mendengar seseorang memanggil dirinya.
"Hei. Kau gadis mata ungu jelek." Hanada menoleh dan melihat sekelompok anak yang sedang mendekati dirinya.
"Bukankah kau ini anak dari ras Emolia?." Salah seorang anak sepertinya mengetahui sesuatu tentang dirinya.
"Emolia?. Ah itu ras yang punya indra aneh bukan?. Mata mereka adalah mata nokturnal dan telinga mereka bisa mendengar suara yang kecil sekalipun. Apalagi lihatlah hidung mereka bisa mencium seperti seekor anjing. Aneh sekali ya."
"HAHAHAHA!!!!."
Setelah mereka puas menghina dirinya sekarang mereka menertawakan dirinya. Hanada tidak suka ini. Dia lebih baik menjauh dari mereka.
Tetapi ternyata mereka menghentikan Hanada dengan menarik rambutnya. Membuat Hanada kesakitan.
"Mau kemana kau?." Ucap anak berbadan gemuk yang tadi menarik dirinya.
"To-tolong lepaskan aku. Aku mohon." Pinta Hanada kesakitan.
Bukannya melepaskan Hanada mereka malah membuat Hanada jatuh ke tanah. Dan mereka kemudian menedang tubuh dan kepala Hanada sampai seseorang datang dan menyerang sekelompok anak itu dengan hawa dingin.
"Dimana harga diri kalian sebagai laki-laki. Apa kalian tidak malu memukuli anak perempuan." Anak itu berambut ungu dan bermata sapphire.
"Ayo bertanding denganku." Tantang anak itu.
Tidak butuh waktu lama, anak-anak itu tumbang dan lari tunggang-langgang.
Anak laki-laki tersebut menghampiri Hanada dan membantunya berdiri.
"Kau tak apa?." Tanya Anak itu pada Hanada. Hanada hanya mengangguk sebagai ucapan terima kasih.
"Kenapa kamu menolong aku?." Tanya Hanada.
"Ras Emolia masih keluarga dengan Ras Overhyme. Pemilik kemampuan indra diatas normal." Jawab anak itu santai. Kemudian dia beranjak meninggalkan Hanada Sendiri.
"Tunggu!!"
"Namaku Hanada. Namamu siapa?." Setelah menghentikan anak laki-laki itu, Hanada memperkenalkan dirinya dam bertanya siapa namanya.
"Igarashi." Ucap Igarashi kemudian meninggalkan Hanada Sendiri.
"Terima kasih, Igarashi-kun." Gumam Hanada pelan.
End Flashback.
...****************...
Kenangan itu membuat Hanada tidak bisa berdiam diri. Ia tidak ingin terus-terusan bersembunyi di balik punggung Igarashi. Ia harus berbuat sesuatu.
"Noisrot ed al neicar." Lilitan akar yang di keluarkan oleh Hanada mampu menghentikan pukulan Hecatoncheires untuk sementara waktu.
"Igarashi-kun." Panggil Hanada pada Igarashi yang masih berfokus dengan dinding Es miliknya.
"Kumohon gunakan Eiulp ed seroêtêm ed cegla. Untuk menghakhiri ini semua. rum ed Cegla saja tidak akan bisa menghentikan serangan Hecatoncheires. Dia akan menghancurkan dinding Esnya." Saran Hanada agar mereka bisa mengalahkan kekuatan Hecatoncheires.
Dan benar saja, Hecatoncheires berhasil terlepas dari lilitan Noisrot ed al neicar milik Hanada dan kini dia membuat retakan di dinding Es yang dibuat oleh Igarashi. Hecatoncheires melancarkan satu pukulan yang kemudian menghancurkan dinding Es. Igarashi.
"Kau tahu aku tidak bisa menggunakan panahku dengan keadaan seperti ini." Balas Igarashi Sambil menghindari amukan Hecatoncheires.
"Kalau begitu, izinkan aku menjadi tanganmu, Igarashi-kun." Ucapan Hanada membuat Igarashi Tercengang.
"Sejak dulu aku selalu merepotkanmu. Setiap kali aku ada masalah kau selalu datang dan menyelamatkan aku." Lanjut Hanada dengan wajah menundukkan setelah mereka berhenti di jarak aman.
"Aku mohon. Biarkan aku membantumu." Hanada mengajukan dirinya agar dia dan Igarashi bisa terbebas dari masalah ini.
Igarashi yang melihat kesungguhan Hanada tersenyum.
"Baiklah. Ayo mulai." Ucap Igarashi dengan penuh kesungguhan.
Mereka berdua kemudian berlari ke arah Hecatoncheires dengan sekuat tenaga.
"Neclo ed Cegla." Igarashi membuat klon dirinya dan Hanada dari Es untuk Hecatoncheires serang.
Sesuai dugaan, Hecatoncheires menyerang klon Es milik Igarashi. Namun disaat yang sama...
"Senicar sesuenipé." Akar berduri tiba-tiba muncul dari klon Es Igarashi dan melilit Hecatoncheires sehingga Hecatoncheires tidak bisa berkutik lagi.
"Neiarg ed aiselffar." Hanada menyerang hidung Hecatoncheires untuk memperlambat pergerakan Hecatoncheires.
"Sekarang Igarashi-kun." Igarashi kemudian mengeluarkan busur panasnya lalu meminta Hanada mengarahkan ke atas. Dengan kemampuan Sihirnya, Igarashi menciptakan anak panah Es miliknya.
"Eiulp ed seroêtêm ed cegla." Setelah Igarashi melepas anak panahnya, sebuah portal dimana Anak panah Igarashi menghilang kini muncul tepat di atas Hecatoncheires ribuan anak panah menyerang Hecatoncheires secara membabi buta.
Anak panah Es yang telah menyentuh tubuh Hecatoncheires mulai membekukan tubuh Hecatoncheires secara perlahan hingga Hecatoncheires mati membeku.
...****************...
Igarashi dan Hanada kini kembali melanjutkan perjalanan mereka yang tertunda akibat serangan Hecatoncheires tadi.
"Maaf." Igarashi kini membuka percakapan. Hanada kembali menoleh kearahnya.
"Untuk apa?." Tanya Hanada penasaran.
"Sudah membentakmu dan membuatmu menangis. " Ucap Igarashi menghentikan langkahnya.
"Aku ingat seorang laki-laki tidak boleh membuat perempuan menangis atau aku akan menyesal selamanya. Jadi aku minta maaf soal kejadian tadi siang." Lanjut Igarashi.
Dengan kedua tangannya, Hanada kini menyentuh tangan Igarashi yang tidak terborgol.
"Aku sudah memaafkan apa yang Igarashi-kun katakan padaku. Aku juga minta maaf karena mengucapkan hal itu begitu tiba-tiba." Ucap Hanada tersenyum.
"Kau terlalu pemurah, Hanada. Tapi aku menyukai sifatmu itu." Balas Igarashi dengan senyum diwajahnya.
Kemudian mereka memutuskan untuk segera melanjutkan perjalanan mereka mencari jalan keluar.
...****************...
Di tengah area. Azuna merasakan bahwa salah satu kelompok sudah menyelesaikan tantangan mereka. Dan sepertinya Mereka sudah berbaikan.
"Tinggal dua kelompok lagi."
TBC.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
Ayano
Kuatkan dirimu
Inget kalau kamu harus bisa jadi bibit op juga
2023-06-30
1
Ayano
Eh? Jerman? Prancis?
2023-06-30
1
Ayano
Ini... Hanada tuh kek feeling kuat atau dia yang overthinking gitu
2023-06-30
2