Beberapa Hari ini, Akiko sering mendengar percakapan siswa-siswi dari kelas lain mengenai mentornya. Seperti saat ini. Ketika dia dan Hamura sedang membeli kue kecil di Cafetaria, Akiko mendengarkan dua orang anak gadis yang bergosip ria tentang mentornya. Azuna mengenal mereka sebagai Fans berat Igarashi ketika sejak mereka Junior.
"Akiko-San." Panggil Hamura membuat Akiko mengalihkan perhatiannya pada Hamura.
"Belakangan ini banyak sekali rumor dan Gosip mengenai Miss Azuna. Aku sedikit cemas. Jika tidak ada tindakan tentang ini, maka kemungkinan mentor kita semua digantikan benar-benar menjadi kenyataan." Kata Hamura cemas.
Akiko kemudian memegang pundak Hamura. Hamura yang pundaknya disentuh menoleh kearah Akiko.
"Aku tidak akan membiarkan hal itu terjadi. Mereka hanya sekumpulan orang-orang yang cemburu. Jika memang hal itu terjadi, aku tetap tidak akan membiarkan permasalahan tentang Miss Azuna mengganggu ketenangan Kelas Margery." Tegas Akiko.
Kemudian dia melepaskan pundak Hamura dan kembali berkata "Kita tunggu kejelasan dari Kenichi dan Igarashi. Dalam hal seperti ini bersikap tenang sambil mencari kebenaran adalah hal terbaik." Ucapnya tenang.
Kemudian, Ia kembali mengajak Hamura untuk membeli kue seperti tujuan awal.
...****************...
"Kenichi." Panggil Akiko setelah mereka kembali ke kelas.
"Ada apa, Akiko?." Ucap Kenichi menghadap kearah Akiko.
"Mengenai Rumor itu, apakah ada kejelasan dari pihak guru?." Tanya Akiko.
Kenichi hanya menggeleng tidak tahu. sudah dia duga, bahkan siswa yang punya koneksi dengan guru-guru seperti Kenichi tidak mengetahui apapun.
"Mereka seperti merahasiakan semua mengenai Miss Azuna. Bahkan ketika aku meminta data dari Miss Sara semuanya ditulis bersifat Rahasia." Jelas Kenichi.
"Bersifat rahasia?." Ucap Akiko meminta kejelasan. Kenichi mengangguk.
"Bukankah data pengajar harus bersifat terbuka pada setiap murid?." Tanya Arashi ikut menimpali pembicaraan Akiko dan Kenichi.
"Untuk data diri memang seharusnya terbuka, tetapi jika itu permintaan dari guru-guru yang bersangkutan, privasi bisa dilindungi." Ucap Kenichi sambil menyandarkan punggungnya ke dinding.
"Tapi aku tidak yakin jika itu keinginan Miss Azuna sendiri." Kata Akiko berusaha meyakinkan kedua temannya ini.
"Aku setuju denganmu. Miss Azuna direkomendasikan oleh King Regent. Mengingat betapa loyalnya Miss Azuna pada King Regent, tidak mungkin dia menolak." Imbuh Arashi.
"Tidak ada yang tahu." Suara datar Igarashi terdengar dari belakang mereka.
"Igarashi." Panggil Akiko melihat rekan satu kelompoknya yang bersikap aneh akhir-akhir ini.
"Apa maksudmu?." Tanya Arashi meminta kejelasan.
"Rumor mengatakan kalau dia direkomendasikan oleh King Regent. Tetapi Ada juga yang mengatakan kalau bisa saja dia meminta King Regent agar dia bisa mengajar di kelas kita." Ucap Igarashi menjawab pertanyaan Arashi.
"Apa kau tidak percaya pada Mentormu sendiri?." Tanya Arashi.
"Kau sendiri yang bilang Arashi, Mengingat betapa loyalnya Miss Azuna pada King Regent, tidak mungkin Miss Azuna menolak. Tetapi jika itu dibalik maka King Regent akan mengabulkan keinginannya. Sebagai hadiah loyalitasnya." Jawab Igarashi.
Kini dia menundukkan kepalanya dan meninggalkan ketiganya. Dan duduk kembali ke bangkunya.
"Ada apa dengan dia?!." Ucap Arashi kesal pada Igarashi.
"Maafkan dia. Sepertinya dia sedikit terguncang akibat Rumor ini." Balas Akiko.
...****************...
Sejak hari kedua Masuk, bahkan ketika field training sekalipun, Igarashi tidak menunjukkan semangat sama sekali. Bahkan ia tidak pernah kembali menegur Sasuke ketika si pirang bodoh itu berbuat aneh. Mengenai Rumor itu, semua kelas sudah mengetahuinya. Namun untuk Kelompok Alpha, mereka berusaha menutupi Rumor ini.
"Igarashi!!." Panggil Sasuke yang baru saja kembali dari acara memborong makanannya bersama Sakuraba.
Igarashi menoleh sebentar lalu kembali menatap kosong mejanya.
"Kau belum makan. Aku dan Sakuraba membeli roti Yakisoba kesukaamu. Enak loh." Tawar Sasuke sambil menunjukkan roti kesukaan Igarashi.
"Aku tak lapar." Tolak Igarashi.
"Tapi...."
"KUBILANG AKU TIDAK LAPAR!!!." Bentak Igarashi menepis Roti Yakisoba dari tangan Sasuke hingga jatuh.
Hal ini mengagetkan Sasuke dan anak-anak lainnya. Igarashi yang sadar akan kelakuannya ini menunduk dan meminta maaf pada Sasuke.
"Maafkan Aku. Bisakah kau tinggalkan aku sendiri saja." Mohon Igarashi kemudian duduk kembali ke bangkunya.
Sasuke tidak menjawab. Tetapi dia mengambil Roti Yakisoba yang dilemparkan Igarashi dan menaruhnya di meja Igarashi.
"Aku tahu perasaanmu tidak enak semenjak rumor itu datang. Tapi jangan biarkan hal itu membuatmu berubah menjadi orang lain." Kata Sasuke lembut.
"Makanlah Roti ini jika kau merasa lapar." Setelah mengatakan itu, Sasuke kemudian duduk di bangkunya yang dibelakang Igarashi.
Ditempat duduknya, Sakuraba hanya bisa melihat kalau Rumor ini semakin merepotkan saja. Dia tidak punya pilihan lain selain menanyakan hal ini pada Azuna.
...****************...
Bel pulang sekolah telah berbunyi. Semua siswa dan siswi diminta untuk kembali ke Asrama.
Namun tidak dengan Sakuraba dia pergi meninggalkan lingkungan sekolah untuk mencari seseorang. Bingo. Dia menemukan orang itu di taman.
"Miss Azuna!." Panggil Sakuraba membuat Azuna menoleh ke arahnya.
"Bukankah kau harusnya kembali ke Asrama?. Kenapa kau malah berkeliaran disini?." Tanya Azuna ketika Sakuraba sudah berdiri di depannya.
"Boleh aku bertanya sesuatu?." Sakuraba balik bertanya pada Azuna.
"Soal rumor itu, bukan?." Azuna seolah sudah mengetahui maksud Sakuraba untuk bertanya padanya. Sakuraba kemudian mengangguk.
"Aku memang merupakan warga sini. Tetapi dulu, aku diculik dan entah kenapa setelah aku kembali kesini, aku tidak mengingat apapun selain namaku. Aku tidak ingat siapa keluargaku sahabatku atau kenangan yang kumiliki sebelum aku diculik." Jelas Azuna.
"Kalau kau lupa siapa dirimu, harusnya saudaramu mengetahui tentang dirimu, bukan?." Kata Sakuraba sedikit Berteriak.
"Adikmu jelas mengetahui kakaknya. Walaupun kau memakai atribut apapun kalau hanya kau yang lupa ingatan, adikmu pasti bisa...."
"itulah letak masalahnya. " potong Azuna.
"Adikku tidak mengenaliku. Bahkan dia tidak tahu kalau dia punya saudari tua. Itulah yang dikatakan oleh King Regent padaku." Jelas Azuna.
"Kenapa bisa?." Tanya Sakuraba tidak percaya. Ia benar-benar tidak habis pikir.
Jika Azuna yang diculik dan ingatannya dihapus, itu wajar. Tetapi, Azuna diculik oleh seseorang. Lalu Ia, kerabatnya, bahkan adiknya sendiri juga kehilangan ingatan?. Ini merupakan hal yang aneh!.
"Aku tidak tahu." Ucap Azuna pelan.
"Sakuraba." Panggil Azuna sambil melihat kearah Sakuraba.
"Kembalilah." Perintah Azuna.
"Aku belum...."
"sudah jam 17.00. Kembalilah sebelum jam 17.30. Atau kau tidak akan bisa masuk asrama." Potong Azuna.
Sakuraba membalikkan tubuhnya. "Berkat rumor ini seluruh kelas menjadi panik." Ucap Sakuraba kesal. Kemudian ia meninggalkan Azuna sendiri.
Setelah Azuna ditinggal sendiri. Azuna hanya menatap ke arah kolam ikan yang ada di depannya.
"Kasihan sekali." Seseorang dari belakang membuat Azuna menoleh. Dibelakangnya, seorang berambut peach menatapnya dengan senyum menghina.
"Evelyn." Panggil Azuna. "Bagaimana rasanya melihat kekacauan yang diakibatkan oleh dirimu sendiri." Ucap Evelyn sinis.
"Apakah kau yang..." Azuna tidak mau percaya dengan apa yang dipikirannya.
Tetapi sayang ucapan selanjutnya Evelyn benar-benar membuat dia marah.
"Iya. Memang aku yang melakukannya." Ucap Evelyn.
"Menyebarkan Rumor tentang dirimu itu." Lanjut Evelyn. Azuna geram dan menyebalkan tangannya erat-erat.
Namun berusaha sekuat tenaga untuk tidak memukul Evelyn.
"Itulah akibatnya kalau kau mengambil apa yang seharusnya menjadi milikku." Ucap Evelyn berbalik.
"King Regent memintaku untuk menjadi mentor salah satu kelompok dikelas Margery. Sebagai penyihir terpercaya, aku tidak bisa menolak perintah yang ia diberikan padaku." Jelas Azuna.
"Tetap saja. Kau seharusnya tidak pantas disana atau di kota ini." Balas Evelyn.
"Apa maksudmu?." Tanya Azuna.
"Pikirkan saja sendiri. Penjilat" Balas Evelyn tanpa menjawab pertanyaan yang dilontarkan Azuna.
Evelyn kemudian pergi meninggalkan Azuna Sendiri.
"Tunggu!!!." Azuna tidak mampu menahan Evelyn. Hal ini membuat dia semakin Marah.
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
Ayano
Evelyn mau didaftarin santet online gak 😏😏😏
2023-08-08
1
Ayano
I-ga-ra-shiiiiii
Kalo ada di sana aku ambil rotinya lagi aku jejelin ke mulutnya nih
2023-08-08
1
Ayano
Rahasia ada untuk dibongkar😏
2023-08-08
1