Pertarungan Azuna melawan keenam muridnya akan segera dimulai. Jousting Lance milik Azuna sudah menyerang.
"Mulailah." Perintah Azuna.
Ketiga pasang muridnya berusaha menyerang Azuna dengan kemampuan mereka.
"Edanrot ed uef." Sakuraba menciptakan sebuah tornado api yang menyerang ke arah Azuna. Tetapi Azuna sepertinya mampu menghindarinya dengan mudah.
"Selliugia sellecnité." Kali ini Sasuke menyerang Azuna namun ditangkis oleh Azuna dengan Jousting Lance miliknya.
Setelah berhasil menghindari serangan Sasuke, Azuna malah dikelilingi oleh ceri milik Zakuro.
"Eiulp ed sebmob sesirec." Ceri-ceri tersebut meledak tepat di dekat Azuna.
"Yay." Teriak Zakuro kegirangan.
Namun, hanya sementara, dikarenakan Azuna menyerang Sakuraba, Sasuke, dan Zakuro dengan serangannya.
"errab euqilbo erègèl" Serang Azuna membuat ketiganya beserta Akiko terjatuh.
"Aaaaahhhhh." Teriak Ketiganya.
Azuna menghampiri keempat muridnya yang terjatuh. "Hanya ini sajakah kekuatan kalian." Ucapnya sedikit mengejek.
Dia tidak memperhatikan serangan kombinasi Hanada dan Igarashi.
"Ruelf ed cegla ne sruelf." Bunga-bunga es bermekaran berusaha untuk memerangkap Azuna. Namun, tanpa perasaan panik, Azuna menghancurkan bunga Es tersebut dengan tebasan Cahaya.
"Ini sajakah." Tanya Azuna. "Kalau hanya ini terlalu cepat 100 tahun untuk mengalahkan aku." Lanjutnya.
Tetapi sepertinya keenam muridnya tidak menyerah.
"Aku bahkan belum mulai." Ucap Akiko mengeluarkan serangan miliknya.
"Ecnal ed erèimul." Bola yang dilemparkan Akiko berubah menjadi tombak dan menyerang Azuna bertubi-tubi.
Saking cepatnya, Azuna tak menyadari bahwa salah satu tombak tadi menggores tangannya dan membuatnya melepaskan Jousting Lance.
"Serangan yang cukup kuat. Tapi kalau itu saja belum cukup." Azuna mengambil Jousting Lance miliknya. Dan menyerang balik mereka berenam.
"errab euqilbo erègèl." Serang Azuna pada keenam muridnya.
"AAAAAHHHH!!!!!." Serangan tadi membuat Akiko dan yang lainnya terkapar.
"Berdirilah!." Perintah Azuna.
"Kalian sudah remaja. Tidak ada waktu untuk mengasihani kalian semua." Ucap Azuna Tegas.
...****************...
Dilain tempat, Kepala Sekolah Tristan bertemu dengan Kanade.
"Bagaimana menurutmu mengenai Azuna?." Tanya Tristan.
"Saya bisa melihat walaupun wajahnya lemah lembut tapi dia bisa menjadi guru yang tegas bagi Kelompok Alpha." Jawab Kanade.
"Tetapi, saya khawatir. Azuna memiliki Hubungan darah dengan salah satu murid kelas Margery. Jika ada informasi ini tersebar, Azuna harus melepaskan posisinya sebagai Guru pembimbing." Ucap Kanade cemas.
Tristan yang melihat raut wajah cemas Kanade menghela nafas.
"Kau ingat, Ketika Azuna ditemukan setelah lama menghilang, Azuna bahkan tidak mengingat siapa dirinya ataupun keluarganya. Bahkan adiknya sendiri tidak menyadari kalau dia punya kakak. Walaupun Mereka sangat dekat sebelum Azuna menghilang." Jelas Tristan berusaha menenangkan Kanade.
"Saya Tahu itu." Kata Kanade masih sedih.
"Ingatlah ini kanade. Selama Topeng yang dikenakan Azuna tidak terlepas, Azuna ataupun adiknya tidak mengingat satu sama lain. Kalau informasi ini sampai tersebar, Aku akan meminta bantuan King untuk menutup mulut orang yang berani membocorkan hal ini." Kata Tristan meninggalkan Kanade.
Tanpa diketahui oleh keduanya seseorang telah menguping pembicaraan mereka.
...****************...
Kembali ke Base 066, Kelompok Alpha masih kesulitan untuk menjatuhkan Azuna. Alhasil yang menjadi korban disini bukan hanya mereka, tetapi lingkungan disekitar mereka.
"esab-llab regél." Bola-bola Baseball cahaya yang di pukul Akiko berhasil di tebas dengan mudah oleh Azuna.
Azuna kini menurunkan senjatanya. "Siapa lawan kalian pada saat berada di Maze tadi?." Tanya Azuna.
"Hecatoncheires." Jawab Igarashi dan Hanada.
"Cyclops. " Jawab Akiko dan Sasuke.
"Talos." Jawab Sakuraba dan Zakuro.
"Mereka adalah Collosals. Dalam keadaan seperti itu, bagaimana cara kalian bisa menghadapi bahkan hingga menjatuhkan mereka?." Tanya Azuna.
Membuat Akiko dan yang lainnya Tercengang. Kerja sama. Mereka lupa kalau mereka mengalahkan collosals tersebut dengan kerja sama.
"Harusnya mengalahkanku jauh lebih mudah ketimbang mereka bukan?." Apa yang diucapkan oleh Azuna itu benar. Jika mereka bekerja sama, Maka mengalahkan Azuna lebih mudah dan menghemat banyak waktu.
"Serang aku sekali lagi."
"Ayo kita serang dengan kombinasi serangan terkuat kita." Ucap Akiko sambil berdiri diikuti oleh Sasuke dan yang lainnya.
"Terima ini, Erèimul à nossinu'l." Serangan Akiko dan Sasuke diluncurkan membuat Azuna sedikit menghidar kearah belakang tepat ke jebakan yang dipersiapkan Igarashi dan Hanada.
"Ruelf ed cegla ne sruelf." Seru Igarashi dan Hanada bersama-sama.
Kemudian dari atas, Durian terbakar berjatuhan.
"eiulp ed nairud ed uef." Seru Sakuraba dan Zakuro.
Azuna yang terpojok mengeluarkan jurusan yang lain untuk menghancurkan serangan tiga arah tersebut.
"Nollibrout regél." Pusaran cahaya berhasil menghalangi semua serangan mereka.
Namun ternyata itu semua adalah pengecoh. Keenam muridnya menggunakan kekuatan fisik serta senjata mereka untuk menyerang Azuna. Hanada memukul bagian perut Azuna dengan tangannya yang tidak terborgol, namun Azuna masih dalam kondisi tetap bertahan. Sasuke kemudian menyerang Azuna dengan dartsnya bertubi-tubi.
Setelah lolos dari darts milik Sasuke. Sakuraba menyerangya dengan menggunakan dagger dan Zakuro mengarahkan scope gun kearah kepalanya, namun Azuna berhasil menghindari serangan mereka.
Namun tak lama kemudian panah-panah milik Igarashi mengarah ke dirinya.
Dan dari samping, Bola besi morning star miliknya Akiko mengarah ke dirinya juga. Membuat Azuna melakukan backflip setinggi mungkin. Bola besi dari morning star Akiko berbenturan dengan panah milik Igarashi.
Tepat ketika Azuna mendarat di tempat yang jauh. Dengan wajah lelah, Azuna menyekah keringat yang membasahi pipinya.
'Sepertinya Mereka sudah kelelahan. Kalau aku memaksa mereka lebih dari ini, mereka bisa kehabisan energi.' Batin Azuna tersenyum.
Ia bangga bahwa murid didikannya ini memahami maksudnya. Kemudian, Ia melepaskan borgol yang membelenggu mereka.
"Clak."
Bunyi borgol-borgol terlepas kemudian terjatuh. Akiko, Sasuke, Igarashi, Sakuraba, Hanada, dan Zakuro memegangi pergelangan tangan mereka yang tadi terborgol.
"Ini sudah jam 4 sore." Ucap Azuna memberi tahu.
"Selain itu, kalian sudah berusaha dengan baik. Tidak baik kalau aku memaksa kalian untuk lebih dari ini." Lanjut Azuna memberi tahu.
"Lesson one: Teamwork. Alpha Squad. Status : passed. Selamat untuk kalian semua." Umum Azuna membuat kelompok Alpha senang.
"Terima kasih." Ucap keenam anak itu sambil menundukkan kepala mereka.
"Sekarang kembalilah ke Asrama dan berisirahatlah. Besok kalian akan mendapatkan pelajaran lagi dikelas."
"Baik." Ucap mereka lalu segera pamit untuk kembali ke Asrama.
...****************...
Di meja guru milik Kanade, sebuah pesan masuk ke ponsel milik Kanade. Pesan itu berisi "Lesson one: Teamwork. Alpha Squad. Status : passed." Yang menunjukkan bahwa kelompok Alpha telah menyelesaikan pelajaran pertama mereka.
Tidak lama kemudian dua pesan masuk lagi ke ponsel milik Kanade. Pesannya adalah. "Lesson one: Teamwork. Beta Squad. Status : passed." Dari Thalia.
Dan dari Jake "Lesson one: Teamwork. Gamma Squad. Status : passed." Sepertinya semua murid-muridnya telah mempraktekan kemampuan kerjasama mereka.
"Besok aku akan mencoba mereview apa yang mereka pelajari hari ini." Ucap Kanade sambil membereskan buku-buku miliknya. Lalu bersiap untuk pulang.
...****************...
Sementara itu di lain tempat, seorang pria berambut hitam legam ditemani oleh pria berambut coklat tua sedang menuju sebuah kamar yang dijaga oleh remaja laki-laki berambut putih.
"Apakah putriku ada di dalam, Raye?." Tanya pria berambut hitam tersebut.
"Nona Leah masih marah, Tuan corbeau." Ucap Raye menunjukkan rasa hormatnya.
Corbeau membuka pintu kamar putrinya dan menemukan putrinya telah menghancurkan berbagai perabot.
"Leah." Panggil Corbeau pada Leah.
"Aku lelah, Ayah. Sampai kapan Aku harus menunggu?." Tangis Leah tidak dapat dibendung Corbeau mendekati putrinya.
"Sebentar lagi putriku. Tasan prince sebentar lagi akan menjadi milikmu." Hibur Corbeau pada putrinya.
Di pintu masuk, Raye hanya bisa menatap sendu nonanya, Leah.
"Walaupun kau sangat kuat, Nona Leah hanya menginginkan Tasan Prince Sebagai pendamping Hidupnya. Camkan itu, Raye." Ucap pria berambut coklat bernama Keire.
"aku mengerti, Tuan Keire." Ucap Raye.
"Karena itulah, Aku akan membawa Tasan Prince pada Nona Leah secepatnya." Lanjutnya dengan perasaan mantap.
TBC.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
Ayano
Lulus mereka
Wow 😳😳
Sempet ragu mereka bisa lolos wak
2023-07-26
1
Ayano
Senjata buat ngancem udah di tangan
2023-07-26
1
〈⎳ HIATUS
Aku bacanya kok kerbau sih
2023-07-06
1