Igarashi merasakan bahwa semalam dia tidur dengan kasur yang luas. Lalu entah kenapa sekarang kenapa dia merasa kesempitan dan tidak bisa bergerak sama sekali. Dia sedikit membuka matanya. Dan menemukan bahwa seseorang telah melingkarkan tangannya ke perutnya. Dia menghela nafas. Kemudian menoleh ke belakang. Sudah Dia Duga, pelakunya adalah Sasuke.
Akhir-akhir ini Sasuke suka sekali menyelinap ke kasurnya untuk tidur. Mungkin karena sejak kecil tinggal di Panti Asuhan dan tidur tanpa kehangatan seseorang membuat Sasuke seperti ini. Tetapi tetap saja Igarashi merasa Risih.
"DUAK." Igarashi mendorong Sasuke hingga Terjatuh dari kasurnya.
Hal itu sekaligus membangunkan Sakuraba yang tidur di kasurnya sendiri.
"A-aduduhh." Keluh Sasuke memegangi kepalanya.
"Berapa kali kau sudah kuperingatkan untuk tidur di kasurmu sendiri. Memalukan tahu!." Ucap Igarashi. Semburan merah yang sangat tipis muncul diwajahnya.
"Sekali saja. Masa tidak boleh?." Sasuke mengeluh lagi.
"Sekali?. kau melakukan itu seenakmu sendiri hampir setiap hari." Ucap Igarashi Kesal. Igarashi kemudian beranjak dari kasurnya. Lalu menuju ke kamar mandi.
"Aku mau mandi. Bereskan kasurmu yang kau tinggalkan." Ucap Igarashi melenggang pergi meninggalkan kedua temannya.
Tak lama kemudian, Sakuraba yang tadi merapikan tempat tidurnya, menuruni tangga bunk bed miliknya dan menghampiri Sasuke.
"Kau jangan mengagetkan dia setiap hari seperti itu." Nasihat Sakuraba pada Sasuke.
"Mau bagaimana lagi. Aku hanyalah anak yang dulu tinggal di panti Asuhan. Tidak pernah merasakan kehangatan sebuah pelukan Saudara atau orang tua." Ucap Sasuke sambil membetulkan selimutnya.
"Kau bisa minta Igarashi untuk tidur bersama-sama secara baik-baik sebelum terlelap, Sasuke." Nasihat Sakuraba sekali lagi.
Tak lama kemudian Igarashi muncul dari kamar mandi sudah dalam keadaan berseragam.
"Sasuke kau mandilah dulu. Sakuraba bantu aku menyiapkan makanan sebentar. Lalu setelah Sasuke selesai, kau boleh mandi." Pinta Igarashi pada kedua temannya.
"Baiklah." Ucap Sasuke dan Sakuraba bersamaan. Sasuke kemudian masuk ke kamar mandi dan Sakuraba segera membantu Igarashi memasak.
"Kali ini kita akan masak apa, Igarashi?." Tanya Sakuraba. "
Aku mau buat ikan makarel. Sakuraba tolong ambilkan ikannya di kulkas." Setelah Igarashi memberi tahu apa yang ingin mereka makan, Sakuraba segera memgambilkan Ikan Makarel yang segar untuk diolah Igarashi. Setelah itu, Sakuraba membantu membuat bumbunya.
Tepat ketika bumbunya selesai, Sasuke muncul dari kamar mandi, dan kini giliran Sakuraba untuk mandi.
"Kau sudah selesai?." Tanya Igarashi tanpa mengalihkan pandangannya pada masakannya. Sasuke hanya mengangguk.
"Tolong kau siapkan nasi yang sudah matang ke mangkuk masing-masing. Setelah itu ambilkan piringnya ya." Perintah Igarashi pada Sasuke.
Sasuke kemudian menuruti Perintah Igarashi dan menyiapkan makanan mereka. Tidak lama kemudian, Sakuraba sudah selesai mandi dan berinisiatif membantu Sasuke.
Tak lama kemudian, Igarashi selesai memasak dan segera menghidangkan masakan buatan mereka untuk sarapan.
...****************...
Setelah sarapan, Sasuke, Igarashi, dan Sakuraba kini segera bersiap-siap kesekolah. Dan butuh waktu 15 menit untuk sampai ke kelas mereka. Setelah sampai, mereka segera duduk ke bangku mereka masing-masing.
"Hanada." Panggil Sasuke pada Hanada yang sedang membaca buku novel kesukaannya.
"Ada apa, Sasuke-Kun?." Balas Hanada setelah menutup bukunya untuk berbicara dengan Sasuke.
"Kemana si wanita Grim?." Tanya Sasuke.
"Akiko-Chan dipanggil Miss Kanade untuk membantunya melakukan sesuatu." Jawab Hanada tersenyum.
Sejak selesai latihan kemarin, Hanada sedikit bahagia bahwa semakin lama persahabatan mereka yang dulu renggang, Sepertinya akan erat kembali.
Tidak lama kemudian Bell berbunyi, terlihat Miss Kanade dan Akiko sedang membawakan buku baru untuk mereka. Akiko kemudian pamit undur diri kembali ke bangkunya.
"Selamat pagi. Anak-anak." Salam Kanade pada muridnya.
"Selamat pagi." Balas 18 Murid Kelas Margery.
"Sebelum kita memulai pembelajaran kali ini, Ibu lupa kita belum sempat menentukan siapa ketua kelas dan wakil ketua untuk kelas kita." Terang Kanade.
"HAAHH!!." Semua siswa kelas Margery berteriak kaget.
"Miss Kanade untuk apa kita memilih ketua kelas?. Kita kan lebih sering menghabiskan waktu diluar untuk praktek?." Ucap Danny sambil berdiri.
"Kalian hanya menjalankan praktek lapangan tiga hari diluar kelas serta teori dan refleksi didalam kelas selama tiga hari. Selain itu kalian masih satu kelas" Ucap Kanade. Tanpa memperdulikan Danny yang ingin protes Kanade kembali menyatakan keinginannya.
"Ngomong-ngomong. Apakah diantara kalian ingin mengajukan diri sebagai ketua kelas?." Tanya Kanade.
"Aku!." Teriak Danny membuat semua orang menoleh.
"Kalau kau yang jadi ketua kelas aku rasa malah tambah kacau." Ejek Sasuke.
"Apa katamu?." Teriak Danny kearah Sasuke
"aku tidak perlu mengulanginya, Danny." Balas Sasuke.
"Kau Ngajak ribut?." Tantang Danny.
"Ayo maju kau kepala kacang." Tantang balik Sasuke.
Semuanya pasrah. Tidak lama kemudian, terdengar suara pukulan dan meminta ampun dari Sasuke dan Danny.
...****************...
"Baiklah. Aku ingin bertanya sekali lagi. Apakah diantara kalian ingin mengajukan diri menjadi ketua kelas atau tidak?." Ucap Kanade tak memperdulikan Sasuke dan Danny yang babak belur dihajar Igarashi dan Kenichi.
"Miss Kanade." Panggil Kurohana membuat Kanade menoleh kearahnya.
"Aku pikir lebih baik Kenichi-kun dan Igarashi-kun yang menjadi ketua kelas dan wakil ketua kelas." Saran Kurohana.
"Aku setuju." Sahut Akiko. "Aku dengar Kenichi itu adalah murid teladan selama Junior. Dan untuk Igarashi selain dia pandai, nilai sikap serta non akademisnya juga sangat baik." Lanjutnya.
"Ditambah lagi, kita butuh orang seperti mereka untuk menghentikan kebodohan Sasuke-kun dan Danny-kun." Imbuh Ichika sedikit bergurau.
Semua murid (Kecuali Sasuke, Igarashi, Danny, dan Kenichi).Tertawa mendengar penuturan Ichika.
"Baiklah kalau begitu. Kita putuskan kalau Kenichi-San sebagai Ketua Kelas dan Igarashi-San sebagai Wakil Ketua Kelas." Umum Kanade.
Walaupun sebenarnya Kenichi dan Igarashi tidak ingin. Tetapi mereka terpaksa melakukannya agar Danny dan Sasuke berhenti bertindak bodoh.
"Mohon kerjasamanya, Pak ketua." Ucap Igarashi datar.
"Mohon kerjasamanya juga, Pak wakil." Balas Kenichi sama datarnya.
"Baiklah setelah ini aku ingin kalian menceritakan pengalaman kalian saat berlatih kemarin. Dimulai dari Kelompok Alpha." Perintah Kanade.
Sasuke, Igarashi, Sakuraba, Hanada, dan Zakuro semua menghadap kearah Akiko. Seolah-olah pandangan mata mereka mengatakan kau saja yang cerita. Akiko hanya bisa pasrah dan menceritakan pada Kanade.
"K-kami diminta untuk bekerja satu tim dua orang. Dan kami diminta untuk mengatasi masalah kami dengan jalan kerjasama." Ucap Akiko setenang mungkin. Ia tidak bisa mengatakan bagaimana mereka diborgol karena itu hal yang memalukan.
"Bagaimana dengan kelompok Beta?."
"Kami dihadapkan dalam suatu permasalahan dimana kami harus menyelesaikannya dengan saling bertukar pikiran satu sama lain." Terang Kenji.
"Lalu untuk Kelompok Gamma?."
"Kelompok perempuan diminta untuk melakukan apa yang bisa dilakukan oleh kelompok laki-laki dan kelompok laki-laki diminta untuk melakukan apa yang dilakukan oleh kelompok perempuan. Cara penyelesaiannya adalah sebagai tim, kami harus berkerjasama dengan berbagi informasi kepada kelompok lain agar kami bisa mengatasinya. " Ucap Arashi santai.
"Intinya adalah Teamwork. Dalam pelatihan kemarin, kalian sudah mendapatkan bimbingan mengenai kerjasama agar kalian bisa mengatasi problematika. Kalian lahir sebagai makhluk sosial. Apabila tidak ada kerjasama, maka kalian tidak akan bisa menghadapi rintangan." Kanade menjelaskan pentingnya Teamwork pada murid-muridnya.
"Ketua kelas, wakil ketua. Tolong bagikan buku-buku ini." Pintah Kanade yang segera dilaksanakan oleh Kenichi dan Igarashi. Setelah buku-buku dibagikan, Kanade mulai menerangkan kembali.
"Tulislah laporan mengenai kerjasama yang kalian rasakan kemarin di buku ini. Laporan kalian nanti akan masuk ke nilai kalian juga." Perintah Kanade yang langsung dilaksanakan oleh Semua muridnya.
...****************...
Pada Istirahat, setelah Kenichi dan Igarashi mengantar buku-buku ke meja Miss Kanade, mereka samar-samar mendengar suara anak-anak dari kelas lain sedang membicarakan sesuatu.
"Apakah itu benar?." Tanya salah seorang anak.
"Kalau benar bukankah dia seharusnya tidak mengajar, ya?." Sahut anak yang lain.
"Ayolah. Kelas Margery itu isinya adalah anak-anak unggulan bukan?. Dia pasti ingin mengajar di kelas itu karena mereka itu anak yang pandai diatur." Jawab anak yang sepertinya merupakan penyebar gosip.
"Kau benar. Dia tidak mau repot. Mangkanya dia minta di kelas itu." Jawab anak yang lain.
Kemudian anak-anak itu tertawa. Kenichi awalnya tidak ingin memperdulikan omongan mereka. Tetapi. Igarashi menghampiri mereka untuk bertanya langsung.
"Apa yang ingin kalian katakan soal kelas kami?." Tanya Igarashi menahan amarahnya.
"Ah. Igarashi-kun." Bukannya menjawab pertanyaan Igarashi, mereka malah sempat-sempatnya terpanah dengan pesona Igarashi. Kenichi menghampiri Igarashi agar Ia tidak terbawa Emosi.
"Perlukah aku mengulangi pertanyaannya?. Apa yang ingin kalian katakan soal kelas kami?." Ucap Kenichi sambil memegang pundak Igarashi.
Namun Sepertinya tidak ada yang peduli akan ucapan Kenichi. Mereka masih setia memandangi ketampanan Igarashi.
"Tidak ada pilihan lain. Lieo ed étirév." Igarashi menggunakan kemampuan matanya untuk memaksa masuk kedalam otak gadis itu.
"Kau tahu mentor bernama, Azuna. Kudengar dia itu adalah saudara dari salah satu anak di kelas Margery." Ucap penyebar Info.
"Kalau begiu dia seharusnya tidak boleh mengajar di kelas itu bukan?." Lanjutnya.
Setelah mengetahui hal itu, Igarashi menonaktifkan kemampuannya kemudian meninggalkan mereka.
"Igarashi!!." Panggil Kenichi. Kemudian dia berusaha menyusul Igarashi.
"IGARASHI-KUN!!!!. TUNGGU!!.." Panggil para wanita yang merupakan fansnya itu. Namun sebelum para gadis mengejar Igarashi, Kenichi memberikan tatapan mengancam kearah mereka sebelum lanjut menyusul Igarashi.
...****************...
"Igarashi tunggu." Panggil Kenichi hingga ia berhasil memegang pundak Igarashi.
"Apa yang tadi kau lihat?. Apakah kau bisa ceritakan padaku?." Tanya Kenichi.
"Mereka mengatakan kalau Miss Azuna adalah saudara dari salah satu anggota kelas kita. Mereka bilang kalau jika kau mengajar kelas dimana saudaramu ditempatkan, maka kau harus pindah atau keluar dari kelas itu. " Jelas Igarashi dengan Kepala menunduk.
"Setahuku apabila hal itu terjadi, semua mentor kelas Margery akan diganti." Ucap Igarashi.
'Tes.tes.'
Kenichi kaget melihat Igarashi meneteskan air mata.
"Kalau hal seperti ini terjadi bukankah ini membawa masalah bagi semuanya?." Ucap Igarashi kini mengangkat kepalanya melihat ke arah Kenichi. Air mata Igarashi begitu terlihat jelas.
"Igarashi." Panggil Kenichi.
"Maaf merepotkanmu." Ucap Igarashi Sambil menyerahkan air matanya. Kemudian Igarashi berjalan meninggalkan Kenichi Sendirian.
"Kenichi." Panggil Igarashi sedikit terisak.
"Rahasiakan ini dari yang lainnya." Pinta Igarashi. Kenichi kemudian mendekati Igarashi.
"Walaupun aku merahasiakannya, mereka semua mungkin akan tahu dari yang lain. Sampai saat itu tiba, lebih baik jika kita diam." Saran Kenichi. Igarashi menyetujui ucapan Kenichi.
Memang benar apa yang diucapkan oleh Kenichi. Walaupun Mereka diam, orang lain yang akan cerita. Hingga saat itu tiba, mereka harus berpura-pura tidak tahu.
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
Ayano
Ngakak 🤣🤣🤣
Tapi sasuke itu masih jago loh. Gak bodoh banget gitu
2023-07-28
1
Ayano
Wanita grim tuh aku kira kek nyebut dia cewek pencabutan nyawa 🤣🤣
Tapi keren sih ini
2023-07-28
1
Ayano
Kena tendangan maut pasti buat ngusir ini anak 🤣🤣🤣
2023-07-28
1