MENDADAK NIKAH

MENDADAK NIKAH

PART 1

"Tari," Panggil salah seorang teman sekelas Tari seraya melangkah mendekati Bentari.

Bentari menoleh karena tidak ada nama Tari di sekolah itu kecuali dirinya. Gadis remaja yang duduk di bangku kelas 3 SMA itu sedang membereskan peralatan belajarnya saat seorang siswa laki-laki berpenampilan culun memberikan sebuah gulungan kertas kecil.

"Apa ini?" Bentari kebingungan saat kertas itu sudah berada di tangannya.

"Tidak tahu!" Sahut siswa itu. "Aku pergi dulu." Lanjutnya kemudian berlari keluar dari ruangan kelas.

Bentari yang masih kebingungan mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru kelas dan tidak mendapati siapapun di dalam kelas itu selain dirinya. Dibukanya gulungan kertas itu lalu dibacanya dalam hati.

"Temui aku di gudang belakang sekolah sekarang! Penting!"

Tidak ada nama pengirimnya, hanya tulisan itu saja yang tertera di kertas kusut itu. Bentari pun semakin dibuat kebingungan. Bentari segera meraih tasnya kemudian melangkah keluar dari kelas dengan menggenggam secarik kertas tadi.

Saat tiba di depan kelas Bentari merasa bimbang. Apakah dirinya harus pulang atau menemui orang iseng itu. Namun rasa penasarannya membuat dirinya melangkahkan kaki menuju ke belakang sekolah di mana letak gudang berada.

Ada rasa takut sebenarnya. Apalagi keadaan sekolah yang saat ini sudah nampak sepi karena semua murid sudah meninggalkan kelas. Maklum saja, saat ini sudah menunjukkan pukul dua siang.

Degh! Degh! Degh!

Semakin mendekati gudang detak jantungnya semakin meningkat. Namun langkah kakinya semakin memelan. Bentari kembali goyah. Ingin rasanya dirinya meninggalkan tempat itu. Namun dirinya sudah terlanjur tiba di depan gudang.

Pintu gudang nampak terbuka lebar menandakan bahwa di dalam sana memang ada seseorang yang sudah menunggunya. Bentari sedikit merasa lega karena pintu gudang dibiarkan terbuka lebar. Itu artinya jika terjadi sesuatu dengan dirinya, dirinya bisa cepat-cepat berlari melarikan diri.

Dengan menguatkan tekad, bentari melangkah memasuki gudang itu. Diedarkannya pandangannya ke seluruh penjuru gudang namun dirinya tidak menemukan siapapun di dalam sana.

"Permisi? Apa ada orang disi- eempt!" Suaranya terputus saat tiba-tiba dirinya dibekap dari belakang oleh seseorang. Tak lama kemudian kesadarannya pun menghilang. Bentari pingsan dalam pelukan seseorang.

"Shuutt! Ayo baringkan disana." Ujar salah satu dari mereka yang langsung diangguki oleh seseorang yang memeluk tubuh Bentari. Saking terburu-burunya pintu sampai tidak tertutup dengan rapat.

Perlahan tubuh Bentari dibaringkan di atas lantai yang sudah diberi alas kardus bekas. Laki-laki yang tadi memeluk tubuh Bentari mulai membuka kancing baju seragam Bentari satu persatu. Sedangkan temannya yang satunya bertugas merekam adegan itu. Mereka cukup lihai dengan tidak memperlihatkan wajah laki-lakinya karena posisi sang pria yang membelakangi kamera. Namun baru saja kancing baju itu terbuka sempurna, kedua laki-laki itu mendengar suara hentakan sepatu yang semakin mendekat. Sontak saja mereka berdua langsung mengarahkan pandangannya menuju ke pintu gudang yang ternyata sedikit merenggang.

"Sialan kau! Kenapa pintunya tidak kau tutup dengan rapat!" Umpatnya pada temannya.

"Maaf tadi buru-buru." Sahut yang satunya.

Karena langkah kaki itu semakin mendekat, keduanya pun lari tunggang langgang dan langsung melompat melewati jendela yang ternyata tidak terkunci.

Ngeeekk!!

Pintu gudang itu dibuka dari luar oleh seseorang yang nampak keheranan. Pasalnya, setahunya gudang itu terkunci rapat. Dan selama dirinya mengajar di sekolah itu belum pernah sekalipun dirinya melihat gudang itu terbuka. Apa mungkin ada petugas kebersihan yang sedang membersihkan gudang ini? Pikir pak Ivan, guru BP yang baru saja mengajar di sana sekitar tiga bulan ini.

"Permisi, apa ada orang di dalam sini?" Pak Ivan mengedarkan pandangannya mengitari isi gudang dan....

Degh!

Pandangannya berhenti di satu titik di mana di depan sana ia dapat melihat seorang gadis yang tak lain adalah salah satu dari anak didiknya terbaring tak sadarkan diri di lantai dengan beralaskan kardus bekas. Pak Ivan langsung mempercepat langkahnya mendekati muridnya itu.

"Astaga...." Pak Ivan berjongkok di samping sang murid berusaha untuk membangunkannya dengan menepuk pelan tubuh anak didiknya itu.

Sedangkan di luar sana, dua siswa laki-laki yang tadi gagal menjalankan aksinya berlari menuju ke ruang guru di mana di sana masih ada beberapa guru yang belum meninggalkan sekolahan dan juga kepala sekolah yang masih duduk di kursi kebesarannya.

Dengan berbekal informasi yang sudah mereka karang dengan indah, mereka berhasil membawa kepala sekolah dan beberapa guru mengikutinya menuju ke gudang belakang sekolah. Mereka berdua saling melempar senyum tanpa sepengetahuan guru-gurunya karena saat ini keduanya berjalan di bagian depan dan gurunya mengikuti di belakang.

Setibanya di dekat gudang, kedua siswa itu meletakkan jari telunjuknya di depan bibir pertanda bahwa mereka meminta agar guru-gurunya itu memelankan langkahnya. Para guru pun menurut. Mereka berjalan perlahan mendekati pintu gudang yang terbuka. Mata mereka terbelalak saat menyaksikan pemandangan tak lazim yang ada di depan sana. Kepala sekolah itu langsung mendorong pintu dengan keras hingga membentur tembok.

BRAAKK!!

"APA YANG BAPAK LAKUKAN!" Teriak pak Damar selaku kepala sekolah mengejutkan Pak Ivan yang berusaha membangunkan Bentari.

Pak Ivan terlonjak kaget dan langsung bangkit. Laki-laki itu nampak kesulitan menelan ludahnya sendiri saat melihat Pak Damar yang berprofesi sebagai atasannya itu beserta beberapa rekan gurunya berjalan menghampirinya. Ia layaknya tersangka yang tertangkap basah dan tidak bisa berkutik lagi.

"Ti-tidak pak! Saya tidak melakukan apapun. Sumpah!" Pak Ivan mengangkat kedua tangannya ke atas berusaha membela diri. Namun sayangnya tidak ada yang percaya dengan omongannya itu saat mereka melihat salah seorang dari anak didiknya tergeletak tak sadarkan diri dengan kondisi baju seragamnya yang sudah terbuka keseluruhan kancingnya.

*****

*****

*****

Hay hay Zeyeng, emak kembali dengan membawa cerita baru 😁 semoga para readers tercintah berkenan mampir di cerita receh emak ini, happy reading 🤗

Jangan lupa Like Komen dan Votenya, saweran kopi dan bunganya juga boleh ☕🌹 Tonton iklannya ya setelah membaca terimakasih 🙏

Terpopuler

Comments

Mara

Mara

Hadir...nyimak 🥰

2023-08-14

1

Galaxy

Galaxy

waduh,,,,apes banget nih bapak guru, tp gpp pak,,,dapet daun muda 🤭🤭🤭

2023-06-15

1

Berbieliza

Berbieliza

semangat jika berkenan mampir juga

2023-05-31

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!