Dia Istriku, Bukan Babu
Abraham berniat ingin membuat kejutan untuk keluarga dan istrinya, Dengan pulang dari perantauan tanpa mengabari terlebih dahulu, Bahkan demi menyempurnakan kejutan itu laki-laki yang biasa di panggil Abra itu melakukan Vidio Call sebelum pesawat yang akan membawanya kembali ke tanah kelahiran. Ya ... Abra di lahirkan di kota Probolinggo tepatnya di sebuah kabupaten yang mana jauh dari jalan raya besar.
''Ibu, Bagaimana persiapan pernikahan Fitri, Apakah sudah selesai?'' tanya Abra malam harinya sebelum ia pulang.
''Berkat kamu nak, Berkat kamu ibu tak malu dengen acara pernikahan adikmu,'' ucap sang Ibu.
''Oh iya Bu, Apakah uang untuk Naya sudah ibu berikan? Setidaknya bisa buat dia beli baju baru dan skincare, Bu,'' Ucap Abra.
''Kau jangan cemas, Ibu selalu memberikan apa yang kau berikan padanya, Masa kau tidak percaya sama ibumu, Nak. Tapi saat ini kau tidak bisa bicara dengan istrimu itu, Dia sibuk bantu-bantu para tetangga buat kue,'' ujar Ibunya Abra yag mana Abra tersenyum mengembang, Apalagi melihat wajah ibunya yang glowing, Sudah pasti istrinya juga glowing. Apalagi saat ini Abra sudah naik jabatan di tempat dia bekerja. Abra sudah tak sabar ingin bertemu dengan istri tercintanya itu.
''Ah, Baiklah Bu, Kalau begitu ... Abra tutup dulu ya, Bu. Besok harus bangun pagi sekali,'' ucap Abra.
''Iya, Nak. Jaga kesehatan agar bisa ngasih uang banyak untuk ibu,'' ucap sang ibu dengan tawanya.
''Siap, Bu'' ucap Abra seraya tersenyum pada sang ibu.
**
**
**
[Abra, Kau yakin tidak mau pulang, Tidakkah kau kasihan pada istrimu?]
Sebuah pesan masuk dari nomor yang tak di kenal.
[Kau siapa, dan apa maksudmu?] balas Abra dengan perasaan tak nyaman.
[Aku Bu Mina, pemiliki warung yang ada di depan rumahmu, Ibu harap kau tidak lupa pada Ibu,] ucap Bu Mina dalam pesan itu.
[Ya, Abra ingat ibu, lalu apa maksud ibu dengan tidak kasihan ada istriku, Apa yang terjadi padanya?]
[Ketika kau baru pergi, tiga bulan setelah itu istrimu megalami keguguran, Tapi tidak ada yang membawanya kerumah sakit, dia hanya di bawa keseorang dukun bayi, dan saat ini ...Tubuhnya sudah sangat kurus sedangkan keluargamu kayak orang kota, Apalagi besok, Ibumu hanya meminta bantuan beberapa orang tetagga dan selebihnya istrimu lah yang mengerjakannya] balas Bu Mina dengan panjag lebar.
''Keguguran? Naya sempat hamil anak kami?'' tanya Abra pada diri sendiri, Memang sebelum Abra pergi istrinya sempat mengatakan kalau ia telat datang bulan, dan setelah itu tidak ada kabar lagi tentang telatnya datang bulan itu, Memang sangat mencurigakan, Ketika Abra Vidio call dengan sang istri alasannya sang istri repot dan Abra juga jarang melakukan Vidio Call dengan sang istri, Banyak alasan yang di berikan ibu dan para adiknya jika Abra menghubungi istrinya.
''Apa ini, Kenapa perasaanku tambah gak enak, Naya ... Abang merindukanmu,'' gumam Abra.
Merasa perasaanya tidak enak, Abra bangkit dari tidurannya, Lalu ia keluar dari rumah yang sudah ia beli di jakarta, Rumah sederhana namun ... Sudah menjadi milik sendiri.
Abra tidak mengatakan pada sang Ibu jika ia sudah memiliki rumah sendiri, Karena ia tahu ... Rumhanya ini masih kecil dan tak cukup jika mereka semua mengnap, Abra hanya berniat ingin membawa sang istri, Bukan karena kabar tak enak itu tapi juga karena Abra tak ingin jauh dari sang istri.
Kegelisahannya makin menyesakkan dada, Apalagi Bu Mina itu mengirimkan gambar Naya yang kurus dengan daster lusuh yang Abra ingat iru adalah daster lama Ibunya.
Abra mengusap kasar wajahnya., Membayangkan apa yang ia baca di sebuah Novel terjadi pada istrinya.
''Abra, Tenanglah, Keluargamu bukanlah keluarga Toxic yang jahat pada menantunya, Kau tahu watak mereka bukan? Jadi jangan terlalu cemas,Oke!''
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments
Aziza
Thor tiga hati yg tersakiti apa kabarnya....
2023-05-24
0
Roslina Dewi
semangat, thor💪
2023-05-24
0
Fiah msi probolinggo
Aku revisi typo kok belum berubah ya....?
2023-05-24
0