"Assalamu'alaikum, bidadari abang.... " ucap Abra ketika melakukan vidio call dengan sang istri.
"Waalaikumsalam, bang. Udah makan? " tanya Naya ketika melihat wajah sang suami memenuhi layar ponselnya.
''Sudah, kan uda d bawakan bekal sama ayang ebeb, oh iya ... Kata teman-temanku masakanmu sangat luar biaasa enaknya, dan salam terimakasih juga katanya, yang,'' ucap Abra bersamaan dengan itu muncul kedua wajah teman-temannya Abra yaitu Dito dan Parman.
''Terimakasih kakak ipar,'' ucap Dito dan Parman secara bersamaan.
''Eh sejak kapan aku menjadi kakak kalian, dasar!'' gerutu Abra
''Ya elah lu Abra, emangnya kaaminharus manggil dia siapa?'' gerutu Dito
''Panggil dia nyonya, nyonya Naya,'' ucap Abra yang mendapat toweran dari Parman.
''Eh masih ada waktu setengah jam lebih, katanya kau mau beli ponsel buat kakak ipar, jadi gak?'' nanya Parman.
''Ah iya, aku lupa, Yank ... Aku tutup dulu ya, nanti kala ada waktu aku telfon lagi, klove you sayang, assalamualiakum,'' ucap Abra
''Waalaikum salam warahmatullahi wabarakatuh,'' ucap Naya seray tersenyum melihat suaminya.
''Semoga lelahmu menjadi berkah mas,'' ucap Naya.
******
''Mas, kau mau kemana lagi, kau baru saja datang tapi kau mau peri lagi,'' cegah Fitri ketika melihat Adi hendak pergi.
''Eh, Fitri! Kau disini hanya numpang hidup padaku, jadi jangan kepo dengan urusanku, kau faham!'' ucap Adi
''Tapi aku istrimu, Mas. Aku berhak tahu kemanapun kau pergi,!'' ucap Fitri, mendengar kalimat itu, Adi menjadi murka.
Adi lengsung mencekik leher Fitri hingga Fitri kesulitan bernafas.
''Apa kau bilang, kau istriku dan kau berhak tahu kemanapun aku perg, dengarkan aku baik-baik Fitri. Kau disni tak lebih dari pembantu dan pemuas n*fsu gratisan tahu,'' ucap Adi seraya menghempaskan tubuh Ftri, Fitri terbatuk karena cekikan itu, sadngkan Adi langsung pergi dari kamarnya. Fitri menangis sejadi-jadinyaa dikamarnya, sudah dua hari Fitri ikut ssuaminya, ia berharap surga namun neraka yang ia dapatkan.
''Kau jahat mas Adi, kau jahat! Bukankah ka bilang mencintaiku, kenaa kau menjadi kasar seperti ini?'' ucap Fitr dala isak tangisnya.
''Maka jadi istri jangan suka kepo dengan urusan suami,'' ucap Lila kakaknya Adi yang belum menikah, mendengar akan hal itu, Ftri bangkit dan menatap sang ipar dengan tatapan yang tajam.
''Oh, jadi kalau kakak punya suami lalu suami kakak keluar setiap saat, Apakah kakak akan membiarkannya? Oh tentu sekarang kaka bisa berkata seperti itu, karena sekarang kakak masih belum laku-laku, iya kan? dasar perawan tua gak laku!'' ucap Fitri membuat kakaknya Adi menjadi marah, ila angsung menaraik ambaut Fitri dengan keras.
''Apa yang kau bilang? aku perawan tua gak laku\, eh wanita mur*ah*n!'' kecam Lila seraya menghempaskan rambut Fitri\, sehingga Fitri ikut terjatuh\, sudah lengkap sakit yag Fitri rasakan. Melihat Fitri yang menangis\, Lila langsung meninggalkan Fitri dengan senyuman sinisnya.
''Aaaaaa .... '' teriak Fitri dengan penuh kekeksalann Sedangkan Adi ia sibuk bersenang;senang dengan teman-temannya yang tentu ada teman wanita yang menemaninya minum.
''Eh bro, bukannya kau sudah ada bii, kok masih mau jajan diluar kaya gini,'' ucap temannya Adi
''Udah longgar bro, ingin cari yang sempit lagi hahahhha,'' ucap Adi yang sudah setengaah mabuk.
''Gila kau, bukannya kalian masih baru nikah?'' tanya yang lainnya
''Dia udah aku garapa sebelum nikah bro, makanya aku malas nikahin dia, gak ada rasa penasarannya, udah sering dan udah basi, hahahha'' ucap Adi disertai tawanya begitu denga yang lainnya, mereka ikut tertawa dengan apa yang Adi katakan.
Memilih suami bukan hanya karena segi rupa dan harta tapi karena iman pula, jika Iman suah tidak ada, maka keancuran rumah tangga tidak akan terhindarkan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments
Far~ hidayu❤️😘🇵🇸
karma buat fitri
2023-06-18
0
Whatea Sala
Kadang kasihan klu liat orang jahat, lagi dapat balasan
2023-06-09
0
Roslina Dewi
biar kena aids aja tuh si adi😛..kaciaann deh lu, fitri😜
2023-06-08
0