Beberapa saat kemudian, Naya keluar dari kamarnya yang mana ia bisa melihat seoramg polisi wanita berbincang dengan sang suami.
''Nah ini dia sudah datang, bidadari yang selalu aku ceritakan padamu,'' ucap Abra seraya mengulurkaan tangannya pada Naya, Naya meraih tangan Abra dan duduk di sebelahnya.
''Hai kakak ipar, saya Jesica, senang bertemu denganmu, kau tahu ... Kak Abra selalu menceritakan tentangmu, ternyata benar, kau sangat cantik,'' puji Jesica.
''Terima kasih, senang juga berkenalan denganmu,'' ucap Naya, lalu ia menoleh kearah suaminya, seolah ingin bertanya tentang siapa Jesica ini.
''Kakak ipar pasti bertanya siapa aku ya? Beberapa buklan yang lalu, seperti ya udah 11 bulan yang lalu ya kak? Kak Abra menyelamatkan aku dan keluargaku, disini kami berenalan dan kak Abra tidak mau menerima hadiah apapun dari kami, sehingga kami menjadi akrab, bahkan orang tuaku lebih akrab dengannya dari pada padaku,
menyebalkan sekali,'' ucap Jessica menceritakan pada Naya.
''Seperti itulah sayang, dan sangat kebetulan dia mau kesini ya sudah aku takut-takuti saja ibu-ibu tadi,'' ucap Abra
''Tapi orang seperti mereka harus di beri pelajaran, agar bisa menjag mulut mereka, dan dua otrang yang ada di depan itu ada yang meyuruhnya, mereka ingin kakak ipar keluar dari sini,'' ucap Jesica.
''Aneh, apa alasana mereka melakukan ini pada istriku?'' tanya Abra
''Kita tidak tahu mana teman dan mana yang lawan, terkadang orang yang paling dekat dengan kitalah orang yang bisa berkhianat pada kita, karena apapun alasannya, orang yang jauh dengan kita tidak mungkin tahu akan keadaan kita, ' ucap Jesica.
''Baiklah, kak katanya mau siap-siap, ayo Ayah dan Ibu sudah nungguin, '' ucap Jesica yang mana ia melihat Abra masih menatap istrinya.
''Ah, iya lupa, baiklah kalian mengobrol-lah dulu, abang mandi dulu, dan acem, '' ucap Abra seraya mencium pipi Naya sekilas, membuat mata Naya melotot.
Ia memegang pipinya lalu menoleh kearah Jesica yang tersenyum sendiri melihat keromantisan Abra.
...----------------...
(Fitri, mana uangnya, katanyaau di ganti sekarang) pesan itu hanya centang satu, membuat Bu Sani kesal sendiri.
(Fitri! kau kemana? Kenapa malah gak aktif, kau jangan senang-senag sendiri dong, itu uangnya ibu) Bu Sani tak lepas membalas pesan ke Fitri, sayangnya sang anak masih belum aktif.
''Ra, kau hubungi kalau, enak saja dia mau menghilang, '' ucap Bu Sani ketika melihat Rara yang baru saja datang, entar Dari mana saja anak perawan Bu Sani yang satu ini, kerjaannya pergi dan pulang sore hari.
'' Lagian ibu sih, Kakak kan baru dua hari pindah ke rumah suami Masa iya sudah harus bayar uang itu sih Bu,'' ucap kesal Rara namun ia masih memencet nomor kakaknya, namun tetap sama nomor Fitri masih belum aktif baik melalui WhatsApp ataupun telepon seluler.
''Gak aktif bu, mungkin kak Fitri lagi jalan-jalan sama suaminya, mereka kan pengantin baru, atau jangan-jangan mereka pergi bulan madu, '' ucap Rara dengan mata berbinar.
''Bulan madu kayak artis-artis itu?'' tanya Bu Sani
''Iya Bu, ke Singapura, ke Korea, ke itali, wah kakak mah keren, " Ucao Rara berbinar, tanpa mereka tahu, saat ini Fitri sedang terkulai lemas karena semalam Adi susan memukulnya.
Di sisi lain, Mertua Fitri melihat keadaannya.
''Fitri, kami harap kau tutup mulut atau kami tidak akan menganggapmu sebagai menantu, lagian apa yang selalu kalian ributkan?'' tanya mamanya Adi.
''Asal. kalian tahu, mas Adi meminta uang sebagi jaminan pernikahan ini, sebesar 10 juta dan mengatakan akan segera mengembalikan, silahkan kalian tidak menganggap aku sbgai menantu, tapi aku pastikan kalian semua akan masuk penjara, seluruh luka di tubuh ku ini sebagai bukti kekerasan anak kalian aku sudah muak, aku sudah muak di jadikan babu oleh kalian!" teriak Fitri, membuat semuanyahgbada diruangan itu terkejut.
"Apa kalian fikir aku wanita bodoh?" ucap Fitri seraya berusaha berdiri.
"Fitri, kau jangan bercanda, Fitri. walau bagaimanapun Adi adalah suamimu Jika dia ada di penjara yang malu juga dirimu, "ucap Mamanya Adi
" siapa yang akan bertahan hidup dengan laki-laki yang suka mabuk dan suka main wanita, Apa kalian pikir aku akan bertahan dengannya Oh tidak, aku akan melaporkannya lalu menuntut perceraian padanya , Bukankah itu sangat bagus?'' ucap Fitri yang mana sekujur tubuhnya penuh dengan lebam.
''Dan jangan pernah berpikir untuk menghabisiku, karena aku sudah mengirimkan pesan pada adikku jika aku tidak ada di rumah ini maka kalian semua yang akan ada dalam penjara, "ucap Fitri.
''Fitri, jangan begini nak, kami akan bayar uang itu, dan kami akan meminta Adi untuk minta maaf padamu kami juga akan memberikan perawatan untukmu, Tapi kami mohon, jangan bawa polisi dalam hal ini, '' ucap mamanya Adi.
Namun Fitri mengabaikan mereka, rasa sakit hati dan tubuhnya kini sangat terasa, ia berbaring di ranjang yang menjadi saksi penyiksaan Adi tadi malam.
''Pa, Kenapa Papanya diam saja? "tanya mamanya Adi pada Papanya.
'' inilah akibatnya karena kamu selalu memanjakan Adi, jika sampai wanita itu membawa hal ini pada polisi maka sudah hancurlah keluarga kita, adik akan mendekam di penjara dan kita akan menanggung malu,'' ucap papanya Adi Seraya berlalu dari kamarnya Adi.
Sedangkan Adi masih nongkrong betsaan teman-temannya, ia merasakan semua akan baik-baik saja ketika ada Mamanya yang selalu membelanya, ada kakak yang selalu mendukungnya, padahal semua sikap manjanya itu akan membuat ia hancur sendiri.
''Kau yakin istrimu baik-baik saja, jangan sampai kau sampai rumah dan dia udah meninggal, bisa mendekam di penjara kamu, '' seru sahabt Adi.
''Ya elah, akan ada Mamanya selalu membereskan masalahku kalian tenang saja,'' ucap Adi pada para sahabatnya.
''Dasar anak Mama kau, Di. Setidaknya kalau kau sudah tidak menginginkan Fitri Lebih baik kau kembalikan pada orang tuanya daripada kau selalu menyiksanya seperti ini jangan sampai Fitri melaporkanmu pada polisi atas tindakan kekerasan dalam rumah tangga,'' ucap sahabatnya Adi.
''Dia tidak akan pernah melaporkanku Karena aku tahu dia sangat mencintaiku,'' ucap Adi dengan percaya dirinya.
'' kisah cintanya wanita jika sudah disiksa seperti itu maka hatinya akan terluka dan bisa melakukan apapun yang ia inginkan, dan ingatlah Adi kemarahan wanita itu diibaratkan Harimau, dia akan diam tapi akan mematikanmu,'' imbuh yang lainnya.
'' Kenapa kalian malah membela si Fitri, atau jangan-jangan kalian ingin menikmati tubuhnya? "tanya Adi pada para sahabatnya.
'' Yaelah Adi Kita ini sahabat, Kami cuma mengingatkanmu, kami tidak ingin hal yang buruk terjadi padamu,'' ucap sahabatnya Adi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments
LANY SUSANA
betul ini ga adil kr Fitri br di siksa bentar udah mo clear enak bener ,dulu Naya di siksa hbs2 an sampe ke guguran loo
2023-08-05
0
Tiadayanglain
wah ga adil ni Thor
Naya aja lama di siksa sama Fitri
ni kok baru gitu aja dia dah menang aja
2023-06-09
0