Ketika Diana Tersadar, langit sudah pagi, saat memutar kepalanya, ia melihat Fred dengan Handuk yang terlilit dipinggang nya, terlihat air membasahi otot- otot perut nya.
Diana merasakan Hal yan aneh dalam hatinya.
Pria tersebut melihatnya bangun, wajahnya tidak terlihat kaget, masih ada air hingga dibulu matanya
Dia melirik sekilas ke arah ranjang kemudian menuang segelas air dan membawanya ke sisi ranjang, dengan tatapan dingin ia berkata "Diana, ini kedua kali aku menolongmu"
Melihat Fred saat terbangun entah mengapa membuat perasaannya aman.
Melihat segelas air ditangannya, Diana memegang bibirnya yang kering, dan tidak sengaja dia memegang luka dibibir nya, menarik nafas lalu di berkata "Gimana dengan Mark Wijaya?"
Kata- kata pertama yang keluar dari mulut Diana justru adalah pertanyaan tentang laki-laki lain,
Fred menaruh gelas ditangan nya dengan tatapan tajam ia berkata "sudah mati"
"Hah?!"
Perasaan Diana sangat kacau, ingin berdiri pun ia tak punya tenaga, akhirnya setelah berusaha dua kali ia berhasil turun dari ranjang dengan cemas dan berkata "Keluarga Tanoe sudah tidak bisa ditimpa berita miring lagi, jadi bagaimana keadaan Mark Wijaya?"
Hal buruk akan datang satu demi satu jika benar terjadi sesuatu terhadap Mark, Sekali lagi masalah akan membesar dan pasti orang-orang akan membicarakan nya.
Melihat Diana seperti itu, Fred mengangkat alisnya, kata-katanya penuh dengan sindiran "dulu pak Hartono bilang putrinya tidak mempunyai bakat bisnis, tapi sekarang aku yakin jika dia bangkit kembali pasti ia akan menarik kata-katanya itu".
Pria itu menunduk, jari-jari panjangnya memegang dagu Diana, memaksa Diana untuk mendongak ke arahnya "kelihatannya aku sungguh meremehkanmu, aku tidak seharusnya membantumu, aku malah mengganggu bisnismu, Malam ini pak Mark siapa tau malam esok pak Jack, pak Hartono ayahmu bilang kau tidak bisa berbisnis, tapi aku lihat kau menjual dirimu dengan baik".
"Lepaskan aku!" Diana menggerakkan tubuh nya, ingin menghindar dari Fred, namun tidak sengaja menyenggol pahanya dan tak sengaja menyentuh bagian tertentu.
Fred mendengus "sedang apa kau, ingin melarikan diri?"
Merasakan perubahan di tubuh Fred, Diana merasa canggung, dia juga tau jika saat ini dia tidak bertindak hati-hati maka masalah akan semakin rumit.
Bukan karena perubahan pada Fred tapi perubahan pada diri nya-----
Takut tubuh nya dilihat orang, ia mencoba meregangkan tubuhnya sambil menatap Fred dengan suara rendah ia berkata "Fred, aku tau kau memandang rendah aku sekaran, tetapi masalah keluarga Tanoe sungguh sangat besar, jika terjadi lagi hal seperti ini......aku benar-benar tidak boleh melakukan kesalahan terhadap orang lain lagi, aku mohon padam, masalah malam ini aku mohon jangan kau besar-besarkan!"
"Hah?"
Diana tidak punya hal untuk berteriak padanya, ia menggapai selimut sambil menunduk ia berkata "pak Fred, kau hanya perlu menyuruh orang untuk meredam berita nya........"
Fred melembutkan sikapnya, meskipun terlihat sedikit aneh, lalu dia mengangkat bibir dan menundukkan kepalanya untuk mencium bibir Diana, mengigit dibagian luka nya, "Mau aku mengulurkan tanganku?"
Diana gemetar karena bibirnya yang luka di gigit, ia ingin melawan, namun Fred juga mencium daerah-daerah sensitif ditubuh Diana, membuat Diana gugup dan merasakan sensasi panas yang memenuhi sekujur tubuhnya.
Diana merasakan tubuhnya di aliri sengat listrik "fred apa maksud mu----"
"Diana ini kesempatan terakhirmu" Fred mengangkat kepalanya, mukanya dipenuhi hawa nafsu, matanya dipenuhi birahi.
Diana menggelengkan kepalanya, detik berikutnya dia menaikkan tangan ke atas bahunya Fred, kemudian mencium lembut bibir laki-laki itu "Aku Bersedia"
Mungkin juga karena sedang dipenuhi alkohol, Diana berfikir dibanding dengan Mark, Fred adalah pilihan terbaik.
Apalagi...... Laki-laki itu bisa memberikan kesenangan ditengah kesesakannya.
Berita tentang Fred mengendong Diana keluar dari hotel heston kemarin menggemparkan, Jeff merasa sedikit kesal, semalaman ia tidak bisa tidur
Dia bingung sejak kapan Diana berhubungan dengan Fred, tapi ia sangat tau jelas, orang-orang seperti Fred ini, jika tidak berminat terhadap Diana pasti tidak akan ikut campur.
Mantan kekasihnya kini berhubungan dengan saudara sama ayah beda ibu, ini terdengar seperti sebuah lelucon
Langit belum terang, Jeff menyetir ke villa Fred dia tidak bisa terima, mantan kekasih kini bersama Fred.
Menatap laki-laki yang sedang menyantap secangkir kopi, Jeff muram, terutama ketika dia melihat bekas gigitan kecil dileher nya
Jeff tidak bisa menahan perasaannya lagi "kak, Diana adalah mantan kekasihku, masalah keluarganya bisa aku selesaikan---"
"Kau hanyalah mantan kekasihnya" Fred membantah omongan nya, dengan nada sedikit kasar ia pun berkata lagi "kau sudah putus dari awal kau yang mengatakan nya terlebih dahulu kan?"
"Jadi memangnya kenapa jika aku sudah putus dengan nya?" Jeff tiba tiba bangkit berdiri dan memaki-maki "setelah merampas wanita yang aku tak mau, apakah kau merasa hebat? Fred biar ku beritahu kau, jika kau ingin menggunakan cara itu untuk melawanku, kau tak akan bisa!"
Fred tertawa, "lihat sampah sepertimu ini, kau ingin aku melawanmu? Sepertinya kau belum menyadari statusmu di keluarga kita"
"Apa maksudmu!"
Melihat suasana semakin tegang, muncullah sesosok wanita ramping diujung tangga.
Kebetulan wanita itu adalah Diana, karena terlalu banyak mengkonsumsi alkohol dan diberi obat tidur, kepalanya berat dan malam itu juga diganggu oleh Fred, sehingga ia tidak bisa tidur.
Ia terbangun oleh pertengkaran yang terjadi dilantai bawah, setelah merapikan dirinya sebentar ia pun turun ke bawah untuk melihat hal yang terjadi, ia tertegun ketika melihat Jeff sedang duduk disofa.
Jeff juga tidak pernah mengira bahwa Diana akan memakai baju Fred, karena kepanjangan baju kemeja itu berubah menjadi rok, pas menutupi pantatnya saja, terlihat kaki panjangnya, dikulitnya yang mulus bisa terlihat bekas ciuman
Melihat begitu banyak bekas ciuman pasti Diana dan Fred melakukan sesuatu!
Kemarahan merasuki otak Jef "Diana kau sungguh hebat, aku terlalu memandang rendah dirimu! Kemarin saat dihotel kau juga berhasil merayu, sekarang kau merayu kakakku, kau sungguh menjijikan!"
Diana Tersadar, dia mengerti dari mana kemarahan Jeff berasal,
Tidak ada seseorang pria mana pun yang bisa menerima mantan kekasihnya berubah menjadi kekasih kakaknya.
Apalagi sejak awal hubungan Jeff dan Fred tidak baik.
Diana menatap Jeff "Waktu kau dan Cassie sedang diatas ranjang, kau mengusirku, kita dari awal sudah tidak punya hubungan apapun, aku punya kemampuan apa, aku tidak butuh penilaianmu Jef, terlebih aku punya prinsip dalam melakukan sesuatu, bukan seperti playboy sepertimu".
Mendengar kata-katanya, Jef seperti kehilangan akan sehatnya, dengan tatapan tajam dia berkata "Dasar kau wanita ******!"
Diana tidak menyangka bahwa Jeff akan bermain tangan, ditengah keterkejutannya, dia menatap tangan yang ingin memukul wajahnya, kemudian ia memejamkan matanya.
Sesaat kemudian ia berfikir akan merasakan kesakitan diwajahnya, tetapi kesakitan yang dipikir akan terjadi justru tidak terjadi, karena ada tangan yang menariknya dari belakang dan seketika ia terjatuh dalam pelukan.
Ketika membuka mata, pandangannya tertuju pada murka Fred, serta tangan yang menghentikan adalah tangan fred tersebut.
Anehnya Jantung Diana berdegup sangat kencang.
Jeff sangat kesal, ketika melihat kepanikan Diana, ia langsung merasa menyesal, hanya saja jika dibandingkan dengan ejekan dari Fred, perasaan itu sungguh tidak sebanding.
Fred mengatupkan bibirnya, tanpa perasaan ia menghentakkan tangan Jeff "Hilda ibumu sungguh tidak bisa mengajari anak nya, kau sungguh mempermalukan keluarga kita, memukul wanita pun dapat kau lakukan"
"Kau terlihat sangat hebat" ucap Jeff
"Jika memang demikian, lebih baik proyek fiesta itu kau yang kerjakan".
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 93 Episodes
Comments