Bab 3

Saat ingin mengatakan beberapa kalimat lagi, lelaki didepan nya itu berkata "berapa?"

"150 juta"

"Tidak banyak" dia mengerutkankan bibirnya sambil tersenyum "tetapi apakah nona Diana menganggap dirinya sepadan dengan harga ini?"

"Aku---" Diana membeku

"150 juga meskipun tidak seberapa, namun aku tidak dapat memberikan nya secara gratis" ucap lelaki itu sambil meletakkan ponselnya yang sedang ia mainkan, pandangan nya dingin "Aku tidak melihat ketulusan dari caramu yang pergi diam-diam tanpa pamitan tadi pagi, apa begini cara kerjamu" Fred tersenyum "Aku curiga apakah semua keluarga Tanoe memang seperti ini, aku harus mempertimbangkan lagi uang yang akan kupinjamkan padamu".

Ternyata...

Sebelum pergi, asisten Santoso sudah mengingatkan nya, jika tidak bisa mengambil makanan dimulut harimau, maka ia sendiri yang akan menjadi santapan binatang buah tersebut, dan akhirnya hanya tersisa tulang

Raut wajah Diana berubah menjadi pucat, tidak terlihat ada sedikitpun aliran darah, terlihat darah beli dibibir merah nya.

Setelah sekian lama, ia mendongak dan menatap mata Fred yang dingin "baiklah, jika memang pak Fred sudah mengatakan nya dengan jelas, aku memang tidak seharusnya mengganggu lagi, apa yang pak Fred katakan memang benar, kita semua sudah dewasa dan masalah tadi malam memang karena kebutuhan kita masing-masing".

Lalu Diana mengambil tas nya, kemudian berbalik badan dan pergi

Saat baru mau melangkah terdengar suara dari pria yang dibelakang "begini saja, kau sudah tidak tahan? Seperti nya nona Diana memang tidak begitu peduli dengan keluarga Tanoe"

Diana menghentikan langkah nya, kemudian mengepalkan kedua tangan nya, setelah menenangkan perasaan nya, dia berbalik dengan tatapan dingin terhadap pria itu "Pak Fred, aku tidak menggangumu lagi"

Setelah berbicara Diana meninggalkan tempat itu.

Pintu ruang rapat yang tertutup dengan cepat terbuka kembali, asisten dengan cepat menyerahkan beberapa file "pak Fred, Jeff sudah menghubungi media, Jef sudah minta mereka untuk menarik pernyataan terhadap Nona Diana, menurutmu kita perlu menambahkan apa lagi?"

Fred memandang cangkir berisi teh diatas meja tersebut, sudut cangkir dipenuhi dengan noda dari bibir wanita tadi.

Mata nya berubah menjadi gelap, dengan Nada dingin ia berkata "biarkan dia selesaikan saja"

"Baiklah"

Sekretaris itu mengangguk, ekspresi nya seperti ragu-ragu "pak Fred, Jeff sepertinya tidak seperti yang diberitakan oleh sosial media tidak punya perasaan terhadap Nona Diana, jika Jeff tau berita hari ini adalah berita yang sengaja dikeluarkan, apakah dia-".

Sebenarnya saya ingin mengunakan media supaya wanita ini mencari saya tapi ternyata...

Fred berdiri sembari merapikan dasi nya "biarkan saja Jeff, tidak usah dipedulikannya".

Diana keluar meninggalkan gedung Pratama jaya group, langit sudah mengelap, tanpa disangka ada beberapa reporter sedang menunggu nya, begitu ia keluar , mereka langsung menyodorkan microphone dan bersiap memfotonya.

"Nona diana, apakah benar kau sudah berpisah dengan Jeff? Dan juga apakah bisnis keluarga Tanoe mengalami kebangkrutan?"

"Nona Diana, apakah benar bahwa keluarga Tanoe saat ini sedang menjual saham perusahaan dengan harga rendah, apakah desas-desus perusahaan akan bangkrut ini benar?

Diana mengerutkan kening, mengangkat tangan nya dan mendorong kamera yang hampir mengenai wajahnya, dengan suara dingin yang memecah dia berbicara "Jika tidak punya bukti, sebaiknya kalian jangan sembarangan, aku dan Jef setengah bulan yang lalu sudah berpisah bukan karena masalah perusahaan kami, beberapa hari ini perusahan keluarga Tanoe hanya mengalami masalah kecil, akan segera membaik, aku harap kalian percaya bahwa kamu mampu menyelesaikan masalah ini".

Diana beranjak dan berjalan menuju lapangan parkir, namun para reporter tidak ingin melepaskan nya, salah satu melihat nya pergi langsung berjalan menuju kearahnya

Diana baru akan menuruni tangga, kemudia ada orang yang menariknya, karena tidak berpegangan erat, ia jatuh ke lantai hingga kakinya terkilir.

Tiba-tiba melihat situasi ini, beberapa wartawan tertegun, wartawan yang menarik tangan Diana tersebut tidak ingin mengakui kesalahan nya "kalian juga lihatkan, itu adalah salah nya sendiri karena dia tidak berdiri mantap, tidak ada hubungannya denganku"

Diana tidak berkata apapun, dengan bibir yang terkatup kencang, ia berusaha mengepalkan tangannya dan berdiri, ia menahan kesakitan dan bengkak pada kakinya yang terkilir.

Diana menahan sakit lalu kembali ke mobil dan langsung jalan

Semua wartawa tertegun melihat nya, setelah beberapa saat terdengar dengusan "wanita itu sungguh tak tau malu, sudah terpuruk dan akan bangkrut seperti itu, ia masih berpura-pura!"

Fred berdiri didepan jendela kaca dan melihat semua hal yang terjadi, ekspresi datar wajah nya membuat orang sulit menebak.

Setelah melihat Diana masuk mobil, ia lalu berkat "selesaikan orang-orang yang membuat onar tadi"

"Baik, pak Fred"..

**

Setelah meninggalkan Pratama jaya group, Diana langsung menuju Tanoe indo sukses.

Saat ini sudah tidak banyak karyawan yang tersisa di perusahaan, hanya ada beberapa karyawan senior yang sudah lama menemani ayahnya, sekretaris Santoso adalah salah satu nya.

Diana baru keluar dari lift, terlihat asisten Santoso sedang memegang dokumen ditangan nya, raut wajah nya tidak terlihat begitu baik

Diana terlihat sedikit khawatir, melihat asisten Santoso "Apa yang terjadi?"

"Boss Diana, banyak menyuruh kita untuk mengembalikan uang, mereka bilang jika kita tidak segera mengembalikan uang maka villa yang keluargamu tempati akan dijual"

Hari ini tiba-tiba beredar berita seperti itu, Diana sudah berfikir bank pasti akan bergerak, hanya saja tidak terpikir akan secepat itu.

Melihat kelelahan diwajah sekertaris Santoso ia merasa tak tega "pak Santoso, apakah kau ingat sebelum nya Mark ingin menemui ku beberapa kali? Apakah kau masih ingat dia?"

"Mark Wijaya?"

"Betul dia, kirim pesan pada nya bilang aku punya waktu, dan tanya kapan dia akan bisa kemari---"

"Boss Diana, tidak boleh begitu!" Belum bicara habis, sekretaris Santoso menyela dengan tergesa-gesa

Mark Wijaya adalah seorang yang terkenal kasar, tidak perndidikan, hanya karena uangnya banyak, dan dia suka berperilaku tidak senonoh, ketemu orang begini bisa berakibat fatal?

Diana tau jelas kekhawatiran nya, hanya saja ia dan keluarga Tanoe saat ini sudah tidak ada harapan lagi, jika hanya tersisa satu kesempatan, tak mungkin ia lepaskan karena saat ini dia sedang membutuhkan nya sekali.

Tidak tau apakah ia menghibur diri nya atau asisten Santoso "tak apa, sekarang masalah nya sudah seburuk ini, dan bisa bertambah buruk lagi jika tidak melakukan sesuatu, jadi mau bagaimana lagi? Tidak usah khawatir aku akan menjaga diriku sendiri

"Tapi....."

"Tak perlu mengatakan apa pun, aku tau kau sangat khawatir denganku, tapi saat ini aku tidak takut terhadap apa pun".

Jalan ini sangat sulit untuk dijalani, tapi saat ini aku sudah tidak punya pilihan lain.

****

Terpopuler

Comments

Idahas

Idahas

maaf msh blngung thor

2024-03-24

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!