Jatuh Cinta Dalam Semalam
Oktober, hujan turun dan cuaca sangat dingin hingga menusuk jantung.
Diana mengendarai kendaraan nya secara perlahan munuju sebuah kompleks mewah secara dipusat kota H.
Ini adalah rumah mantan kekasih nya, Jeff.
Keluarga Diana mengalami krisis keuangan, ayah nya dibawa pergi oleh polisi untuk diselidiki, tubuh ibu nya semakin hari semakin melemah
Dia butuh uang, butuh bukti, hanya Jeff satu - satu nya orang yang terlintas dipikiran nya yang bisa membantu nya.
Berfikir begitu Diana sedikit tenang, mendorong pintu kemudian masuk.
Lorong itu dingin dan basah, namun ruangan itu terasa hangat, lantai dipenuhi dengan baju yang berserakan baju pria dan wanita.
Saat ini dari kamar tidur utama terdengar suara erangan wanita "Jeff kau mau menyakitiku."
Diana menghentikan langkah kaki nya, mengulurkan tangan untuk membuka pintu di depannya
"Aaa, siapa itu!" Wanita di atas ranjang sadar dan segera menutupi dirinya dengan selimut
Saat penting diganggu, Jeff mengutuk dengan ekspresi muram di wajah nya, berbalik ia melihat Diana dengan wajah pucat berdiri didepan pintu, dengan ekspresi kaget ia bertanya "kenapa kau datang?"
Melihat kedua orang tersebut telanjang Diana merasa jijik, namun tetap memaksakan untuk tersenyum "Jeff, aku mencarimu untuk mendiskusikan masalah, apakah kamu ada waktu?"
"Mencariku?" Jeff memandangi sosok nya yang cantik, terlihat sindiran Dimata nya "ini sangat langka, aku tidak menyangka bahwa Miss Diana mendatangi ku secara langsung, sungguh angin apa sedang bertiup".
Diana menekuk punggung tangannya, menunjukkan ketenangan di wajah nya "Jeff saat ini aku sungguh butuh bantuan mu, bisakah kau mempertimbangkan hubungan kita sebelumnya dan meminjamkan ku sejumlah uang, aku janji akan segera kukembalikan"
"Hubungan kita sebelumnya?"
Jeff seperti mendengar sebuah lelucon lalu dia tertawa "nona Diana, apakah kau kehilangan memori mu? Ketika kau memutuskan hubungan kita? Bukankah kau bilang kita sudah tidak ada hubungan, sekarang kau datang untuk meminjam uang? Setelah aku meminjamkan uang, kau akan membayar dengan apa?"
"Dengan dirimu atau dengan perusahaan yang bangkrut itu?"
"Jeff---"
"Sudahlah!" Dia menyela dingin "saat ini aku sedang sibuk, kau boleh keluar atau kau mau menemani aku bermain malam ini?, aku tidak keberatan mencoba style baru".
Harga diri nya hancur lebur, Diana memandang kedua orang ini, tau akan sia-sia untuk dilanjutkan ia memutuskan untuk berbalik dan pergi.
Dia mengerutkan bibirnya yang gemetar pandangan tajam nya menuju jalan yang dipenuhi dengan mobil
Pada saat yang sama sebuah mobil hitam Mercedes perlahan mendekat
"Tuan, nona didepan saya sepertinya adalah kekasih tuan kedua, nona Diana"
"Dia?"
Pria yang sedang merapikan dokumen di kursi belakang mengangkat kepala nya, kemudian menatap sosok kurus yang sedang berjalan ditengah hujan dengan rambut basah yang menempel diwajah pucat nya.
Wanita kecil yang penuh semangat dimasa lalu, kini terlihat sangat menyedihkan
Akhirnya setelah mengumpulkan keberanian ia melangkah menuju lalu lintas, bunyi rem mobil tiba-tiba memecah kesunyian ditengah hujan.
Diana kaget dan seketika jatuh, pengemudi Mercedes juga terlihat sangat terkejut, ia tak pernah menyangka bahwa Diana akan tiba-tiba berlari ke tengah jalan.
Wiper mobil tiada henti menyapu kaca depan mobil, sopir dengan terkejut berkata "tuan ini...nona Diana----"
Pria dikursi belakang itu mengerutkan kening, kemudian setelah beberapa saat ia turun dari mobil
Diana masih terduduk dilantai, sorot lampu mobil memecah hujan menyorot tubuh nya, memperlihatkan penderitaan nya didepan orang-orang
Sebuah payung hitam besar membentang diatas kepalanya dan hujan yang turun membasahi tubuh nya tiba-tiba berhenti.
Diana tegang tiba-tiba terlihat sepasang sepatu kulit hitam sedang menginjak air hujan yang berlumpur, itu adalah kaki ramping seorang pria dan ia memandang ke atas dan dijumpai nya wajah akrab.
Mata Diana merah, seluruh tubuhnya seperti kehilangan jiwa, tangan yang lunglai itu menyentuh celana panjang pria itu "tolong aku..."
Fred menatap nya, terdengar suara dinginnya "tak pernah ku bayangkan yang dulu kala adalah nona besar Diana, kini berlutut dan memohon orang untuk membantu nya"
Dari belakang terdengar suara pintu yang terbuka, sopir bergegas jalan kemari "tuan, tempat ini tidak diperbolehkan untuk parkir mobil"
Fred mengabaikannya
Jalan itu penuh dengan klakson kendaraan dan teriakan pengemudi lain.
Diana memegang tangan nya yang gemetar dan berbisik "kau tidak perlu mengolok-ngolok dan mempermalukanku jika kau bersedia menolong keluarga Tanoe, kau suruh aku melakukan apapun aku pasti rela, namun jika kau tak bersedia maka...."
Tetapi beberapa kata yang dapat mengusirnya pun sudah tidak bisa keluar dari tenggorokan, Diana benar-benar putus asa bahkan harga diri satu-satunya pun sudah tidak ada.
Fredd mengangkat bibirnya tersenyum kemudia ia melepas jasnya dan melemparkan ke arah Diana.
Diana masih terdiam, namun orang dihadapan nya sudah setengah berlutut dengan tatapan tajam ia bertanya "beri tau aku berapa hargamu"
Apakah maksud nya dia setuju?
Diana mendongak ke atas menatap pria itu tetapi ia menyadari pria itu tidak sedang bercanda
"Aku....Ku berikan diriku padamu"
Fred tiba-tiba teringat Waktu pertama kali ia berjumpa Diana dipesta cocktail, Diana terlihat sombong dan kepala, waktu itu ia berfikir wanita ini berbeda tapi ia tidak menyangka bahwa wanita itu bersama Jeff, matanya tidak bisa memandang lebih dalam, ia dengan datar berkata "naik mobil"
Diana menurut
Setelah naik mobil dia melirik pria disampingnya itu dengan nada pelan ia berkata "Terimakasih untuk hari ini"
Fred bersandar dikursi nya "ambil apa saja yang kau mau"
Apa saja yang aku mau? Diana tidak berpikir begitu
Jeff bukanlah putra sah dari keluarga Pratama, tetapi lelaki didepan matanya ini adalah cucu tertua dan satu satunya pewaris tunggal keluarga Pratama, perusahaan pratama adalah perusahaan top dikota surabaya
Banyak sekali wanita yang ingin memiliki hubungan dengan nya, namun tak pernah terdengar ia memiliki hubungan khusus dengan wanita manapun.
Tetapi dengannya......
Suara hening merasuk suasana mobil, tak lama mobil berhenti didepan villa bergaya Eropa
Diana mengerutkan kening saat mobil berhenti, telapak tangan nya dipenuhi dengan keringat
Pria itu menyadari kegugupan Diana "kau menyesal?"
Diana menarik nafas dengan tatapan tegas ia berkata "tidak, aku tidak menyesal"
Hujan diluar belum berhenti, Diana menunduk dan kedua tangan nya meremas sudut pakaian pria itu, lalu Diana mengikuti nya naik kelantai dua.
Pria tersebut tiba-tiba berhenti lalu Diana menabrak punggung nya pria itu
Fred memandang Diana yang jauh lebih pendek dari dirinya dengan acuh tak acuh dia berkata "cepat mandi, aku tidak suka wanita kotor"
Diana menganggukkan kepala dan berjalan pelan memasuki kamar mandi, tidak berapa lama ia keluar mengunakan jubah mandi
Pria itu sambil memegang segelas bir ditangan nya memandang lurus ke arah jendela yang dipenuhi dengan kegelapan malam, Diana tanpa tenaga berjalan ke arah laki-laki itu sambil menyambut gelas minum dari tangan pria itu
Fred memandang gerak-geriknya, membuka rambut yang menutupi tulang lehernya, menyentuh kulit lembut nya.
"Nona Diana kau memang mempunyai modal yang baik" sembari tubuh Fred membungkuk kebawah bibirnya yang hangat menyentuh telinga Diana, ucap fredd dengan suara serak nya
Memikirkan ayah ibunya ditambah efek alkohol Diana mendekati dan mencium lelaki dihadapannya itu.
Tenggelam dalam kesunyian hujan ruangan terasa dingin.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 93 Episodes
Comments
Zhu Yun💫
nyimak Thor....
2023-05-23
1