Langit belum sepenuhnya terang, Diana sudah terbangun, pria disampingnya masih terlelap terbesit ekspresi dingin diwajah nya, Diana terlihat gugup
Mengingat kembali semalam ia terlalu emosional juga mungkin karena terlalu banyak hal yang terjadi beberapa hari terakhir, membuat nya kehilangan akal sehat.
Melihat kekacauan yang terjadi dikamar, perasaan nya sedikit tak karuan, dia mengalihkan pandangannya kembali, pelan - pelan ia mengenakan pakaian nya sambil menatap pria diranjang itu, dalam hitungan detik Diana berbalik dan pergi.
Saat menutup pintu, pria yang sedang berbaring di atas ranjang tersebut membuka mata nya, melihat warna merah ditempat tidur mata nya terasa berat
Diana melangkah keluar lalu dia memberhentikan taxi, setibanya dirumah ibu nya duduk diruang tamu sepertinya dia tidak tidur sepanjang malam
"Nak, kau semalaman tidak kembali kerumah, bagaimana dengan masalah kita?"
Ini adalah kata-kata yang paling Diana takut untuk mendengarnya, namun dia tidak bisa mengeluh kepada ibunya
Sebelum menikah dengan ayahnya, ibunya adalah seorang yang tidak pernah susah hidupnya, keluarga Tanoe jatuh sampai dititik ini dan tidak ada yang bisa menerima
Diana menenangkan pikiran nya lalu tersenyum "jangan khawatir ma, aku pasti akan melakukan sesuatu"
"Benarkah? Apakah Jeff akan membantu mu?" Mata ibu nya bersinar
Diana mengelengkan kepala "tidak, tidak ada hubungan Dengan nya"
"Bukan dia? Jadi apa maksudmu, kau akan melakukan sesuatu apa? Bukankah semalam kau bersamanya? Tanda dileher mu itu?"
Diana bergidik mencoba menutupi tanda dileher nya tersebut, kemudian mencoba mengalihkan pembicaraan "Bu apakah semalam kau tidak tidur? Aku pasti akan menyelesaikan masalah ini, ibu tidur lah aku akan pergi ke perusahaan setelah sarapan, setelah aku kembali aku akan memberi kabar mu oke?"
"Aku...."
Ibunya ingin bertanya dengan jelas namun ketika melihat muka Diana yang pucat ia mengabaikan niat nya" baiklah kau mandilah dulu"
"Baik"
Diana menaiki tangga, baru beberapa langkah saja ia memandang ke belakang, melihat ekspresi ibunya yang gelisah dan ia pun berkata "Bu, jangan khawatir bahkan jika perusahaan kita bangkrut sekalipun, kita tidak mungkin kehilangan segalanya"
"Aku tau, kau istirahat lah, aku akan siapkan sarapan untukmu"
Diana mengangguk, Kembali ke kamar untuk mandi, menatap kosong ke langit-langit kamarnya memikirkan hal yang terjadi diranjang dengan fredd semalam, Diana bergetar
Memprovokasi orang seperti Fred, tidak tau apakah keputusan yang baik atau benar, hanya saat ini sudah tidak ada jalan keluar, kelelahan atas apa yang terjadi semalam dengan cepat Diana terlelap.
Ketiduran hingga sore, setelah asisten menelpon berkali-kali akhirnya Diana sadar dari mimpinya
"Ada apa?"
"Boss Diana, ada masalah besar!"
Diana seketika tegang "ada masalah apa, apakah ada yang terjadi dengan ayahku?"
"Bukan...."
Dengan tergopoh-gopoh asisten nya sembari berbisik berkata "bos Diana, fotomu beredar di internet"
Ekspresi Diana berubah, ia mengambil komputer dan memeriksa, benar saja foto dia meninggalkan apartemen Fred semalam beredar luas di internet.
Diana menahan amarah nya, meskipun memang benar semalam ia berada di apartemen Fred, namun tiba-tiba tertimpa berita miring seperti ini, keluarga Pratama juga sudah pasti tidak ingin membantunya, keluarga Tanoe kehilangan harapan terakhir untuk bekerja sama dengan keluarga Pratama.
Perusahaan terisolasi yang hampir bangkrut, siapa yang rela membantu nya? Ditambah berita miring ini, dan pinjaman dari bank dimasa lalu pun akan diminta kembali
Berita ini berkaitan dengan Jeff, dia tidak percaya bahwa Jeff tidak tau, berita miring ini sudah merusak reputasi keluarga Pratama, jika tanpa persetujuan keluarga mereka, tidak mungkin berita ini ada diheadline untuk waktu yang demikian lama.
Jika seperti itu mungkin berita ini memang berasal dari fred.
"Boss Diana, sekarang kita harus bagaimana? Telepon kita tidak berhenti berdering"
Diana mengernyitkan dahinya, menyampingkan tablet yang ada ditangannya, dengan suara serak ia berkata "aku sudah paham masalahnya, kau kontak dulu media-media terkait, redamkan berita ini terutama para perusahaan marketing internet"
"Tapi boss, perusahaan kita sudah tidak punya uang"
Mendengar kata-kata asisten nya, seperti segelas air dingin tertumpah keatas wajahnya
Suasana tiba-tiba mencekam, Diana tertegun sesaat dan berkata "segera kau telpon asisten Fred, bilang aku ingin bertemu dengannya, atur restoran segera"
"Pak Fred?" Nada asisten Santoso terdengar berat "nona Diana masalahmu dan pak Fred hari ini tersebar dimedia, jika sekarang kita mencari pak Fred bukankah tidak terlalu baik?"
Diana mengetahui apa yang dia khawatirkan, hanya saja sudah tidak ada jalan keluar walaupun hanya sedikit kemungkinan dia juga hanya bisa mencoba!
"Tak apa-apa kau atur saja"
"Baiklah" asisten Santoso hanya bisa memberi sebuah nasehat "boss Diana dunia bisnis memang terkenal sangat kejam, keluarga pratama bisa mempertahankan kemenangan pasti, karena cara-cara khusus mereka, jika kita ingin mengambil makanan dari mulut binatang luas, tentu saja bukan sesuatu hal yang mudah"
"Tak apa aku tau itu"
Setelah menutup telepon, Diana berbaring diatas ranjang dengan tatapan kosongnya, 10 menit kemudian handphone nya mendapat pesan dari asisten Santoso, sudah berhasil membuat janji dengan Fred, harap temui Fred pukul empat.
Diana Mengganti pakaian mewah nya, ia kembali menjadi Nona Diana yang semula, mulai dari make up hingga accessories yang ia pakai semuanya terlihat begitu mempesona.
Tibalah dia di gedung mewah Pratama jaya group, asisten Fred sudah menunggu didepan pintu "nona Diana, pak Fred saat ini sedang dalam rapat, belum bisa aku pastikan jam berapa rapat akan berakhir, kau boleh menunggu diruang tamu, jika ada hal lain yang kau butuhkan kau boleh menghubungiku"
"Baiklah, maaf merepotkan"
Asisten memberikan nya segelas teh, kemudia meninggalkan ruangan.
Tiga nama berlalu pintu ruang rapat itu akhirnya terbuka, Diana menaikan kepala nya, terlihat Fred berjalan menuju kearah nya
Tiba-tiba pandangan mereka bertemu, Diana terdiam seketika, Fred kemudian tertawa dan duduk disofa dengan sombong ia berkata
"Aku kira tadi pagi adalah jumpa terakhir kita"
Teringat hal yang terjadi semalam, pipi Diana memanas, sambil menghindari tatapan Fred, juga tak ingin menghabiskan waktunya, ia pun berkata "pak Fred, aku butuh sejumlah uang"
Sambil menyilangkan kaki nya "jadi?" Ucap Fred
Sambil menghela nafas Diana berkata "pak Fred, kau juga sudah tahu hal yang beredar di internet, kondisi keluargaku yang terpuruk aku yakin kau juga mengetahuinya"
Sebelumnya saat berpacaran dengan Jeff, Karena ada nama baik keluarga Pratama barulah bank mau meminjam kan Uang kepada ku, tetapi sekarang kabar seperti ini beredar di internet, hal ini membunuh reputasi baikku dan keluarga Pratama, saat ini aku sangat butuh uang, kemarin malam kau janji untuk membantuku"
Setelah mengatakan itu Diana tertegun ia memandang pria yang dihadapan nya
"Pak Fred, kau tidak akan melanggar janji mu kan?"
Fred tidak berkata-kata, pupil matanya memandang tajam ke wajah Diana, wajahnya terlihat tidak ada ekspresi, sikap dingin nya membuat perasaan Diana berantakan.
****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 93 Episodes
Comments