Pagi Berikutnya, Diana memakai setelan profesinya, bersiap untuk melapor ke Pratama jaya group.
Semalam ketika uangnya masuk, Diana segera memerintahkan asisten Santoso untuk mentransfer uangnya ke semua karyawan dan menyatakan perusahaan nya telah bangkrut, yang perlu Diana lakukan sekarang adalah mencari waktu luang untuk menghapus informasi perusahaan nya.
Semalam ketika perusahaan di nyatakan bangkrut, seketika semua berita di internet begitu ramai dan panas, semua media berusaha paling diwaktu paling pertama memuat berita panas terbaru
Menerbitkan bermacam artikel, seperti 'Akhirnya Tanoe indo sukses menyerah pada perjuangan terakhirnya....', judul seperti itu membuat Diana semakin sakit kepala dengan segera menutup berita tersebut biar gak melihat dan gak galau.
Baru sehari tanoe indo sukses menyatakan bangkrut, hari itu dia langsung kerja di tempat lain, walau jadi pembicaraan soal media, dan gak tidak tau lagi media dan yang lain akan membicarakan gimana
Namun Diana tidak peduli dengan hal itu, karena tabungan di rumah nya mulai menipis, dia gak bisa duduk diam menghabiskan sis tabungan.
Setelah bersiap-siap, Diana meninggalkan makanan pagi dan sebuah memo untuk mamanya, dan kemudian barulah dia berangkat.
Sesampainya di Pratama jaya group, resepsionis tau kalau dia mulai kerja hari ini, kemudian langsung menelepon seseorang, dan segera seorang wanita berumur 30an datang dan membawa nya ke atas.
"Nama Saya adalah Ross vice, manager HRD di perusahaan ini, kamu panggil saya kak Ross saja, nanti isi file dan tanda tangan kontrak dulu, baru kita lihat kerjaan yang akan kamu kerjakan"
"Terimakasih kak Ros" mulutnya Diana sangat manis, terlihat saat dia mengobrol dengan Ross di lif, mereka berdua seakan-akan terlihat begitu akrab.
"Kak Ross, aku ingin tanya, posisi aku sebagai apa diperusahaan ini?"
"Posisi kamu langsung di atur oleh atasan, sebagai sekretaris pribadinya pak Fred, mengatur jadwal meeting nya pak Fred, jadwal harian pak Fred maupun hal lainnya, saat dibutuhkan harus dinas bareng pak Fred, otak dan mata harus jeli, harus siap menghadapi masalah mendadak dan bertanggung jawab terhadap urusan kehidupan sehari-hari pak Fred"
Ross melihat Diana agak bingung, dia pun berhenti sebentar "Jangan khawatir, walaupun kerjaan nya banyak, tapi Fred bukan hanya satu sekretaris saja, setiap sekretaris punya kerjaan berbeda, nanti tinggal tunggu perintah saja"
Diana mengangguk "Terimakasih arahannya kak Ross, saya baru pertama kali, jadi masih banyak yang tidak paham, mohon bantuannya yah kak"
Ross tersenyum sambil bersilah tangan "iya, ini bukan apa-apa, siapapun pertama kali ke sini juga gak paham, belajar pelan- pelan saja nantinya"
Diana mengangguk, dan dengan cepat mengikutinya pergi.
Sebelum diana kesini, dia mengira bahwa di Pratama Jaya Group susah untuk bergaul dengan orang-orangnya, tetapi dia tidak pernah mengira akan begini, Diana menghela nafas dan ikut Ross ke bagian HRD untuk mengurus dokumen-dokumennya.
Setelah tanda tangan kontrak, Ross membawa Diana ke apartemen utama perusahaan untuk diperkenalkan
Ketika Diana ada hal yang membingungkan dia langsung menanyakan nya, dan Ross termasuk sabar, lalu satu persatu pertanyaan dijawabnya.
"Di depan ada ruang file, semua file yang kamu tangani harus diarsipkan, file tidak boleh bocor keluar, dokumen yang rusak harus dihancurkan langsung" Ross menjelaskan
Dan Diana fokus mendengarkan penjelasan dari Ross, tentunya tidak memperhatikan sekelilingnya sama sekali.
Disisi lain Jeff sedang berjalan terburu-buru, dibelakangnya terlihat beberapa bawahan nya yang mengikuti
Jeff berjalan sambil mendiskusikan sesuatu, dia melirik ke samping dan dengan tidak sengaja, matanya tertuju pada sosok bayangan yang dia kenal.
Ketika Jeff melihat Ross yang menjelaskan ke Diana, dia pun mengerti dan dia terbakar emosi lalu berjalan ke depan untuk menghampiri Diana
"Diana, apa yang kamu lakukan disini?"
Diana tiba-tiba di tarik, dan ketika dia berbalik, dia melihat Jeff yang penuh kemarahan di wajahnya yang tidak dapat disamarkan.
Diana mengerutkan alisnya, dengan sekuat tenaga menarik tangannya dari genggaman pria itu, dia mundur dua langkah dengan suara dingin berkata "Jeff, jaga sikapmu!"
Kemarahan Jeff memuncak sampai ke ubun-ubun, dan matanya memerah "saya jaga sikap? Diana, harusnya kata-kata itu saya tujukan ke kamu! Tanoe indo sukses baru sehari menyatakan bangkrut, dan hari ini kamu langsung datang kerja ke Pratama jaya group? Apakah kamu tidak tau malu?"
Kata-kata Jeff begitu menjijikan, dan juga tidak mempedulikan orang sekitar, selain bawahannya Jeff dan Ros yang berada di samping, karyawan yang lewat juga memandang mereka dengan tatapan yang siap mengosip.
Sebelum diana berbicara, Ross dengan cepat menjelaskan "pak Jeff, Diana sudah tanda tangan kontrak dengan perusahaan, jadi dia merupakan karyawan resmi kantor kita, tidak ada yang salah dengan dia datang kesini"
"Apakah saya mengijinkan kamu bicara!" Jeff meneriaki Ross, dan dia tidak mau mendengar sama sekali justru dia melihat lagi ke arah Diana dengan tatapan tajam dia berkata "Diana, kerjaan ini kamu dapat darimana? Harusnya kamu ngerti, padahal kita pernah Jadian dulu! Saya tidak pernah melihatmu sejijik ini!"
Diana mengigit bibir bawahnya, dirinya hanya bisa diam seribu bahasa, sebelum dia masuk kerja hari ini, Sebenarnya telah menyiapkan mentalnya, tapi Jeff di hadapan banyak orang malah memakinya, Diana merasa seperti tertampar di depan publik, raut mukanya memerah
Diana menarik nafas dalam-dalam, dan melihat ke arah Jeff, berpura-pura tenang sambil berkata "pak Jeff, kalau anda sudah selesai bicara, saya mau lanjut kerja"
"Kamu..."
Diana tidak memperhatikan ekspresi Jeff, dia memilih menoleh ke arah Ross "Kak, marah kita pergi"
Setelah itu, Diana langsung pergi dan berjalan kedepan
Jeff melihat punggung wanita yang keras kepala itu, amarahnya semakin terbakar, dia ternyata terlalu meremehkan Diana, dia juga tidak berpikir bahwa Fred akan menerima segalanya demi seorang wanita, sampai- sampai mendatangkan Diana untuk bekerja di kantor.
Jeff melihat ke arah karyawan yang masih disana lalu berkata "Lihat apa! Balik kerja semuanya!"
Semua staff pun langsung menyebar dan melanjutkan kerja.
Diana dan Ross telah berjalan jauh, dua orang ini tidak ngobrol sama sekali, Diana menarik nafas dalam menoleh ke arah Ross, dengan pelan berkata "Kak, maaf yah untuk masalah tadi"
Ross merasa heran, terkait keluarga Tanoe dan dia pernah dengar beberapa hal, tapi untuk seorang tuan putri seperti dia, setelah dicaci maki di depan umum, tetap tegar, dan justru malah minta maaf ke dirinya.
Ross dengan cepat mengulurkan tangan dan membantu Diana "tidak apa-apa, pak Jeff memang sering memarahi staff di kantor, jangan dimasukkan ke hati ya"
Diana mengerti, Ross berkata begini hanya untuk menjaga mukanya, di dalam hatinya terasa hangat sekarang dan Diana pun segera tersenyum manis.
Setelah Ross memperkenalkan beberapa sudut di kantor itu, dengan segera membawa Diana ke lantai 22, yaitu ruang CEO, departemen sekretaris dan juga ruang meeting besar, yang semuanya dilakukan di tempat itu.
Karena Diana adalah sekretaris pribadinya Fred, jadi dia punya satu ruang pribadi, ruangan tidak begitu besar dan letaknya pas disamping ruang CEO.
Setelah Ross membawa diana mengelilingi semua sudut kantor, maka Selesai sudah kerjaan Ross
"Diana, saya sudah membawa kamu berkeliling kantor, setelah ini kamu sendiri langsung melapor ke ruangan CEO m"
"Baik kak, terima kasih banyak"
Ross melambaikan tangan dan berbalik badan kemudian pergi.
Diana beberes bentar diruangan nya, setelah itu ke ruangan CEO yang berada di samping
Diana mengetuk pintu 3kali, setelah mendengar suara Fred, baru lah dia membuka pintu dan masuk.
Fred sedang duduk di meja kerja, tidak memakai jas, kemeja biru muda yang dia pakai itu membuat rasa keseriusannya sedikit berkurang, dan membuat raut pria ini lebih dalam.
Fred menoleh, melihat Diana dan pelan-pelan berkata "apakah kamu sudah paham soal pekerjaan kamu?"
"Pak Fred sudah" jawab Diana dengan serius, seperti dalam sekejap berubah ke mode sekretaris profesional
Fred mengangkat alis "Kemarilah"
Diana berjalan ke depan, dan berhenti tepat di depan meja kerja lalu menunggu perintah nya lagi.
Tapi justru Fred malah mengangkat dagunya dan melihat ke arah samping badannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 93 Episodes
Comments
Idahas
lanjut thor
2024-03-25
0