"Lihat itu sepertinya Angga..!"
Ucap Doni setengah berbisik kepada Kumala.
Kumala hanya mengangguk pelan dan langsung berlari menerjang Angga dari samping.
Dasar mesuuumm.....!!!!
Buuuggghhhh....!!!!
Angga yang saat itu sedang menciumi leher Rahma, dan tangan nya bergerilya di bagian dada Rahma dengan posisi Angga menindihnya, tiba tiba terkena tendangan Kumala di punggungnya, dan dia pun tersungkur kesamping.
Namun ada yang aneh, terlihat pandangan mata Rahma begitu kosong, bahkan saat terjadi penyerangan dari Kumala, tidak ada reaksi sedikitpun.
"Sialaaan kamu Kumala..!!"
Teriak Angga yang segera bangkit dan hendak menyerang Kumala. Angga tidak ingin Kumala menceritakan kejadian ini kepada siapapun, maka jalan satu satunya adalah melumpuhkan Kumala dan kemudian mengancamnya untuk tutup mulut.
Namun rencana tinggal rencana, penerangan yang sangat minim, membuat Angga tidak melihat keberadaan Doni yang kebetulan mengenakan jaket berwarna hitam.
Memang Kumala bisa ilmu bela diri, namun perbedaan postur dan kekuatan dibandingkan Angga, jelas lah tidak seimbang.
Angga yang tampak kalap mencoba memukul dengan seluruh kekuatannya, berharap dengan sekali pukul akan membuat Kumala pingsan.
Buuugghhhh....!!!!
Tiba tiba aura ungu seperti meledak ledak menyelimuti seluruh tubuh Doni, dengan sekali hentakan kaki, tubuh Doni melesat bak anak panah menendang perut Angga yang hanya tinggal beberapa senti meter dari Kumala.
"Kamu laki laki sampah, mesum, pengecut pula, hanya berani sama wanita, sekali lagi kau berani macam macam dengan Kumala, aku tak segan segan membuatmu cacat seumur hidup..!!"
Meskipun suara Doni tidak begitu keras, namun tersirat jelas amarah di setiap kata katanya, sorot matanya yang kini berubah sangat tajam begitu mengintimidasi Angga yang masih memegangi perutnya yang sakit tak terkira, bisa dipastikan salah satu organ dalam nya cidera.
Tidak seperti sebelumnya saat melihat Doni menghajar para pemabuk tempo hari, Kumala bersikap biasa biasa saja. Namun kali ini Kumala dibuat melongo melihat Doni berselimut aura berwarna ungu dan terlihat begitu murkanya Doni, bahkan Kumala merasa sedikit ngeri. Benar benar tidak menyangka kalau Doni adalah seorang ahli bela diri.
"Itu dek Rahma mas, cepet kita tolongin mas!!"
Teriak Fitri yang panik melihat Rahma tergeletak di semak semak dengan keadaan yang acak acakan.
"Tunggu...!! Kalian menjauhlah dari Rahma..!!"
Teriak Radit yang baru saja datang bersama Fitri. Meskipun mereka bertiga heran karena disuruh menjauh, namun mereka menurut saja.
"Rahma terkena guna guna, itu ada jin bermuka jelek di dekat kepalanya..!"
Sontak kata kata Radit membuat ngeri mereka bertiga, terlebih lebih Fitri, dia paling takut dengan hal hal yang berbau lelembut.
Fitri pun langsung lari menyembunyikan kepalanya di punggung Kumala.
Jin yang tampak sangat menjijikan, separuh mukanya mengelupas seperti lilin yang meleleh, dengan banyak belatung di situ. Gigi giginya runcing berwarna merah kehitaman seperti darah yang mengering, kuku nya panjang runcing terangkat hendak menyerang Radit.
Sreeeettt.... Dhuaaarrr....!!!!
Ratusan jarum berselimut aura hijau keluar dari jari jari Radit menyerang jin dengan wujud yang sangat menyeramkan, dan seketika itu terdengar suara seperti ledakan.
Aarrggghhhhh.....!!!!
Erangan kematian terdengar membahana, Jin jelek itu pun hancur berkeping keping dan berubah menjadi asap hitam kemudian hilang begitu saja tertiup angin.
"Sudah aman, setan jeleknya sudah kumusnahkan.."
Tentu saja hanya Radit yang bisa melihat jin tersebut, yang lainnya hanya melongo melihat jarum jarum berselimut cahaya hijau melesat kemudian terdengar suara ledakan.
Mereka ber empat langsung menghampiri Rahma yang tak sadarkan diri tanpa mempedulikan Angga yang terus merintih kesakitan, bahkan untuk bangkit saja dia tak mampu.
Kumala dengan sigap membenarkan dua kancing baju bagian atas Rahma yang sempat dibuka Angga, dan tentu saja agar tidak menjadi tontonan buat Radit dan Doni.
Radit segera menempelkan dua jarinya ke dahi Rahma, tampak tubuh Radit diselimuti aura berwarna hijau, Kumala melongo lagi, memandang Radit, kemudian memandang Doni. Kumala benar benar tidak percaya dengan apa yang disaksikan nya, pun sama halnya dengan Fitri. Doni segera paham situasi.
"Tolong jangan bilang siapa siapa soal ini, kalau kalian ingin tau lebih, besok aku ceritakan"
Ucap Doni pelan tak ingin mengganggu konsentrasi Radit. Dan tentu saja itu bagian dari modus Doni agar bisa ketemu Kumala lagi keesokan harinya. Kumala dan Fitri pun mengangguk mengiyakan permintaan Doni.
"Sudah, semua pengaruh sihirnya sudah kunetralkan, temanmu itu mengirim guna guna pelet ke Rahma dengan perantara jin jelek tadi"
Ucap Radit yang membuat geram Kumala dan Fitri. KKN mereka bisa gagal total gara gara kemesuman Angga.
"Aku kok ada disini mbak....kok mas Radit sama mas Doni juga ada disini..."
Rahma yang baru saja sadar, bingung dengan kondisi sekitar. Belum sempat Kumala menjawab, tiba tiba Pak Lurah keluar dari pintu belakang.
"Woiii....ada apa ribut ribut diluar..!!"
"Loohh...ono Radit ro Doni barang, kowe do ngopo ning kene! Looh nduk, lha kowe ki yo melu melu cah loro iki kenopo, cepat jelas**kan**...!!"
Bentak Pak Lurah yang tampak kebingungan. Pun para mahasiswa lain nya pun segera ke belakang rumah semua. Ada yang membawa senter, ada yang membawa pentungan, ada pula yang membawa golok. Mereka berpikir ribut ribut ada maling atau sejenisnya.
"Maaf kan kami Pak Lurah, saya akan jelaskan semuanya, mari kita ke dalam saja, takutnya ada orang lain yang mendengar percakapan kita. Mas Doni, bisa minta tolong bawa si mesum itu ke dalam"
Kumala menjawab dengan nada cool nya. Dan semuanya pun mengikuti saran Kumala.
"Ingat yang tadi jangan diceritakan"
Bisik Doni kepada kumala, dia mengangguk pelan tanda mengerti.
"Mohon ijin Pak Lurah, sebelumnya saya dan kawan kawan mohon maaf yang sebesar besarnya karena telah membuat sedikit keributan di belakang rumah"
Kumala mulai menceritakan dari awal. Semua memperhatikan Kumala dengan tutur bahasa lembutnya, hanya Rahma yang masih kebingungan dengan apa yang baru saja terjadi, dia benar benar tidak ingat apapun.
"Sepulang kami berempat dari wartel, kami mendengar ada suara suara mencurigakan di belakang rumah, kami mengira itu maling, lalu kami mengendap ngendap kebelakang, namun bukan maling yang kami temukan, tapi ternyata kami melihat Angga sedang mencoba memperkosa dek Rahma"
Pak Lurah langsung murka mendengar anak gadisnya dilecehkan. Rahma yang tak ingat apa apa malah hanya celingukan.
"Untungnya kami cepat datang, jadi dek Rahma berhasil kami selamatkan dari kebejatan si Angga, dan dugaan kami, angga menggunakan guna guna atau pelet kepada dek Rahma, bahkan dek Rahma saat ini sama sekali tidak ingat kejadian tadi"
Makin murka lah Pak Lurah, namun ia berusaha tetap menjaga emosinya, lagi pula Angga dari tadi merintih kesakitan memegangi perutnya.
"Apakah benar semua yang dikataan Kumala!!"
Bentak Pak Lurah kepada Angga yang sudah tampak pasrah dengan apa yang akan terjadi.
Dia sudah tidak bisa berkelit lagi.
"Sebentar Pak, saya akan periksa kamar Angga, dia tampak mencurigakan akhir akhir ini, dan beberapa kali saya mencium aroma kemenyan dari kamarnya"
Bagas segera berjalan setengah berlari ke kamar Angga, dan tak lama kemudian dia kembali ke ruang depan membawa nampan kecil berisi beberapa macam bunga, 3 batang dupa lidi yang ditancapkan di sebuah telur, dan selembar poto ukuran 3X4.
"Ini foto Rahma, jadi memang benar kamu mengguna guna anak ku..!!"
Bentak Pak Lurah lagi, namun kali ini Pak Lurah hilang kendali, dilemparkan nampan kecil tadi tepat mengenai muka Angga.
Sementara itu, di sebuah rumah bendinding anyaman bambu yang tampak tak terawat.
"Dhuuaaarrrr.....!!!!"
Nampan sesaji penuh aneka bunga dan dupa, dengan sebuah kendi ditengahnya tiba tiba meledak membuat seisi kamar kecil itu berhamburan.
"Uuhhuuukkk....!!!! Keparaaaattt....!!!!
Kutuk seorang kakek kakek dekil dengan codet panjang di pipinya sambil memuntahkan berteguk teguk darah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
Endro Budi Raharjo
ternyata....
2024-11-20
0
Karebet
👍👍👍
2023-10-04
2
Hades Riyadi
Wes... dilanjutaké Thor, kapan Radit lan Doni tindak² nang kuto, ojo nguyek wae nang ndeso...🤔🙄😛😀💪👍👍👍
2023-06-30
3