BAB 5

"Kamu sepertinya benar benar sudah jadi dukun ya Dit, kok ibu mu cuma kamu sentuh dahinya langsung sehat"

Cecar Doni tak sabar dalam perjalanan menuju warung Kang Ahmad.

"Entah lah Don.., berawal dari mimpi mimpi aneh yang pernah ku ceritakan padamu tempo hari"

Jawab Radit sambil menghembuskan nafasnya.

"Ayo cari tempat sepi saja, nanti ku ceritakan semua"

Ajak Radit masih dengan ekspresi kebingungan.

"Beli rokok dulu buat teman ngobrol, biar makin gayeng"

Sahut Doni setengah berlari ke warung Kang Ahmad yang sudah nampak, sepertinya Doni sudah sangat tidak sabar melakukan wawancara exclusive kepada Radit.

Dipilih lah sebuah gubuk di tepian sawah yang agak jauh dari rumah warga, jadi apapun yang mereka bicarakan tak akan terdengar oleh siapapun.

Radit menceritakan semua nya dari awal sampai akhir dengan sangat detail, tanpa sadar sebungkus rokok pun hanya menyisakan satu batang.

Doni hanya manggut manggut mendengarkan cerita dengan seksama, meskipun terdengar tidak masuk akal, namun Doni percaya dengan semua cerita Radit, pun dia juga sudah menyaksikan dengan mata kepalanya sendiri saat Radit menyembuhkan ibunya.

Setelah bercerita panjang lebar Radit merasa haus, karena akibat ketidak sabaran Doni, mereka cuma beli rokok, lupa tidak beli minuman.

"Aku haus banget Don, ke warung kang Ahmad lagi aja yuk, ngopi"

Doni mengangguk dan mereka pun kembali ke pangkalan favorit, warung kang Ahmad.

Sesampainya di warung, kang Ahmad tidak tampak menjaga warungnya. Terdengar tangis bayi anak kang Ahmad dari dalam rumah. Warung kang Ahmad sendiri berada di teras rumah.

Tak lama tampak kang Ahmad keluar menuju warung nya lagi, tapi tangisan bayi masih terdengar.

"Anak e sampeyan kenopo kae kang, kok nangis terus, jarang banget aku dengar anakmu nangis kayak gitu"

Tanya Doni penasaran.

"Dari semalam panas Don, mungkin gara gara nya kemarin kehujanan"

Jawab Kang Ahmad sambil mengaduk 2 gelas kopi. Tanpa di minta pun kang Ahmad sudah hafal dengan 2 sekawan tersebut.

Doni menyikut Radit memberi kode agar Radit mencoba kembali seperti saat menyembuhkan ibu nya.

Radit menggeleng lemah, dia bahkan belum yakin sama sekali jika dia mampu menyembuhkan ibu nya, masih antara percaya dan tidak, atau semua hanya kebetulan saja.

Tapi bukan Doni jika tidak bertingkah konyol.

Melihat anak kang Ahmad sedang digendong ibunya keluar dari rumah, Doni langsung menyeret Radit mendekati si bayi.

"Dedeek, cepet sehat yaa"

Ucap Doni sambil menarik tangan Radit kemudian di taruh di dahi si bayi dengan pelan.

Istri kang Ahmad nampak biasa saja, karena mereka langganan setia warung dan sering menimang nimang anak nya.

Saat telapak tangan Radit menempel di dahi si bayi, secara reflek mata Radit terpejam, dia merasakan panas menjalar dari telapak, ke lengan, ke sekujur tubuhnya, namun kali ini tidak sepanas sewaktu menyembuhkan ibu nya.

Bayi di gendongan mbak Lastri pun tiba tiba berhenti menangis, dan langsung ketawa ketawa melihat muka Doni di sampingnya.

Mbak Lastri belum menyadari kalau bayi nya sudah tidak demam lagi, di kiranya memang bayi itu senang di timang si Doni.

Baru setelah Doni dan Radit kembali ke meja warung dan menyruput kopinya, mbak Lastri terkejut setelah menyentuh dahi si bayi.

"Maaasss.... anak e wis ora panas..!"

Teriak mbak Lastri bahagia dari ruang tamu.

Kang Ahmad pun langsung menghampiri anaknya dan menyentuh dahi bayi tersebut.

"Kok isoo yoo deek.. , baru saja panas kok sekarang sudah dingin lagi, apa karena anak kita lihat dua orang itu ya dek"

Kang Ahmad pun sama terkejutnya, namun terlihat jelas senyum mengembang dari muka bahagianya.

"Saiki aku wis yakin 100%, awak mu bener bener dadi dukun"

Ucap doni setengah berbisik sambil mengacungkan 2 jempolnya.

"Dukun gundul mu kuwi...!"

Jawab Radit dengan ekspresi membingungkan.

"Hari ini kopi gratis! Berkat kalian berdua anak ku sudah sehat lagi"

Tiba tiba kang Ahmad berubah menjadi mode dermawan menggratiskan 2 gelas kopi.

"Kok cuma kopi Kang, rokok nya sekalian gratis yaa.. "

Celetuk Doni sambil cengengesan.

"Yowis rapopo, gratis sak batang, itung itung shodaqoh ro pengangguran" 

Jawab Kang Ahmad sambil tertawa.

Mataneeee.... gur sak batang....

Gerutu Doni lirih, tapi masih bisa si dengar Radit. Dan Radit pun menoyor kepala Doni karena kelakuan temannya itu.

"Dit, kalau begini kamu bisa cepat kaya, bisa menyembuhkan orang, terus buka praktek di rumah, sudah tidak bingung lagi cari kerjaan"

Celetuk Doni sepulang dari warung Kang Ahmad.

"Mbuh Don.. , aku saja masih bingung, kok bisa jadi seperti ini.. "

Jawab Radit masih dengan ekspresi datar.

Baik bu Anik Maupun Kang Ahmad, sama sekali tidak menyadari bahwa Radit lah yang sudah menyembuhkan, mereka cuma beranggapan kalau itu sebuah kebetulan.

Seminggu berjalan tanpa terasa, semuanya berjalan normal.

Sampai pada suatu malam selasa kliwon, di dalam tidurnya yang sangat lelap Radit kembali bermimpi aneh.

Kali ini tanpa di panggil Radit langsung menuju pohon besar di pinggir kali.

Radit langsung duduk bersila, berharap kakek kakek misterius itu datang kembali.

Hanya ketenangan dan kedamaian yang dirasakan saat itu, suara gemericik sungai, dan kicau merdu burung burung disana membuat dia benar benar merasa seperti di surga.

Radit memejamkan matanya agar lebih bisa menikmati semua suasana keindahan alam disitu.

Saat membuka matanya, tepat di depan nya sudah berdiri si kakek misterius dengan senyumnya yang berwibawa.

Pertanyaan yang selalu ingin ditanyakan kepada kakek tersebut akhirnya keluar dari mulut Radit.

"Ngapunten, Panjenengan itu siapa sebenarnya mbah"

Terpopuler

Comments

Hades Riyadi

Hades Riyadi

Tutuge... maz-e...😛😀💪👍👍🙏

2023-06-19

4

Hades Riyadi

Hades Riyadi

Aku sejatine Simbahnya si Author, Pramono Anung, kader soko PDI-P...😛😀💪👍👍👍

2023-06-19

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!