BAB 7

Radit dan Doni kembali menjalani hari hari mereka dengan biasa. Pekerjaan di proyek juga baru setengah jalan.

Meskipun tidak jarang mereka bekerja sambil bercanda, namun tanggung jawab pekerjaannya selalu selesai.

Saat itu sore hampir menjelang, para pekerja sedang membereskan peralatan kemudian bersiap pulang.

Tampak beberapa ibu ibu berjalan ber iringan dan tampak agak tergesa gesa.

"Mau pergi kemana bu.., Kok sepertinya tergesa gesa"

Sapa mandor proyek berbasa basi.

"Ini mas, mau ke rumah Bu Rahayu, kabarnya beliau sedang masuk angin"

Balas ibu ibu paling depan, setelah berpamitan lalu mereka melanjutkan langkahnya.

Memang hal yang sangat wajar di desa, jika ada warga yang sakit maka warga lain nya akan segera menengok nya.

Rasa persaudaraan nya masih cukup kental.

"Kesempatanmu itu Dit, sembuhkan ibunya Rahma, siapa tau langsung dijadikan menantu"

Canda Doni sambil terkekeh kekeh.

"Raimuuu Don, baru sampai halaman depan paling sudah di usir, melihat mukaku yang dekil begini..."

Jawab Radit sambil tertawa.

Baru mau jalan pulang, tiba tiba Pak Kadus datang dengan motor trail nya.

"Dari mana tho Pak"

Tanya pak mandor yang juga sudah menaiki motornya.

"Dari rumah pak Lurah, jenguk istrinya sakit gejala typus, trus sekalian mampir melihat perkembangan proyek"

Jawab Pak Kadus, setelah sedikit mengobrol basa basi dengan mandor proyek, kemudian mereka pun pulang, tak terkecuali 2 sekawan yang tampak makin lecek bin dekil setelah ikut kerja proyek.

"Don, kamu sudah tidak pernah berlatih silat lagi tho.."

Tanya Radit mengawali pembicaraan.

Doni sejak SMP memang rutin ikut padepokan pencak silat di kampung sebelah.

Kebetulan pengasuh padepokan tersebut adalah saudara jauh ayah Doni.

"Engga Dit, setelah Mbah Prayitno meninggal, padepokan di tutup, malah denger denger, padepokan sekalian tanah nya di jual anak anak nya terus di bagi bagi warisan nya"

Radit hanya manggut manggut.

"Sebetulnya kasihan anak anak, baru semangat semangatnya malah dibubarkan"

Lanjut Doni.

Doni sendiri dulunya sudah dipercaya menjadi pelatih bagi anak anak pemula.

Secara fisik Doni memang lebih atletis dari pada Radit. Mungkin karena Doni lebih sering mengolah fisik nya, dan ilmu bela diri adalah passion Doni. Sedangkan Radit, entah apa passion nya.

Bukan sekali dua kali Doni mengajak Radit untuk ikut latihan pencak silat, namun jawabannya selalu sama.

Kini, banyak pertanyaan memenuhi pikiran Radit. Setiap menjelang tidur Radit selalu berharap untuk bisa bertemu lagi dengan kakek misterius di mimpinya. Hanya beliau yang bisa menjawab segala pertanyaan Radit.

Sementata itu pekerjaan proyek pembangunan jalan sudah hampir selesai.

Para pekerja pun jauh lebih santai, sudah tidak banyak yang dikerjakan.

Di jam istirahat Radit dan Doni memilih rebahan di bawah pohon mangga yang cukup rindang.

Semilir angin mampu membuat Radit tertidur. Sedangkan Doni tampak menghisap rokok murahan nya dengan muka sebal, sedari tadi Doni mengajak ngobrol, ternyata sahabatnya malah tidur.

Tak disangka sangka apa yang di harapkan Radit untuk bertemu si kakek misterius, justru terjadi saat dia ketiduran.

- di alam mimpi Radit -

Seperti sudah hafal, Radit langsung menuju ke bawah pohon di tepian sungai.

Tak butuh waktu lama, aroma sangat wangi tercium memenuhi tempat tersebut, Radit tau bahwa itu adalah pertanda kedatangan kakek misterius tersebut, Radit segera bangkit untuk menyambut kedatangan nya.

Dugaan Radit pun benar, tiba tiba datang kabut berwarna putih agak tebal menuju ke arah nya, setelah kabut perlahan lahan hilang terbawa semilirnya angin, tampak kakek kakek serba putih sudah berdiri disitu dengan senyum ramahnya.

Radit pun segera menghampiri, menjabat tangan dan mencium punggung telapak tangan si kakek.

"Kamu mau bertanya soal apa lee..."

Si Kakek seolah sudah tau apa yang ada di pikiran Radit.

"Kenapa anda memilih memberikan kelebihan kepada saya, kenapa bukan orang lain saja mbah"

Radit merasa dirinya tidak pantas mendapat kan kelebihan dari si kakek, bahkan menurut dia Doni jauh lebih pantas.

"Karena ke ikhlasan mu, dari semua warga si desa ini, ku lihat kamu lah yang paling ikhlas"

Jawab si kakek dengan senyuman kecilnya.

"Ngapunten mbah, Setiap kali saya menyembuhkan, kenapa badan saya langsung lemas seolah habis tenaga mbah"

Tanya Radit sambil membungkukkan badannya.

"Dari awal aku sudah menyuruhmu untuk menyatu dengan alam, pinjamlah energi dari alam untuk menyembuhkan"

Radit manggut manggut mulai paham.

Seperti sudah tau apa yang ada dipikiran Radit, dia tidak paham bagaimana caranya untuk mengambil energi dari alam sekitar untuk menyembuhkan, si kakek pun langsung mengajarkan caranya.

Si kakek kembali mentransfer tutorial pengambilan energi alam, persis seperti saat beliau mentransfer tutorial penyembuhan. Setelah selesai, si kakek tiba tiba tertawa kecil membaca pikiran Radit.

"Kalau pertanyaanmu yang ini, aku pikirkan dulu.."

Sebelum Radit bertanya, si kakek sudah tau apa yang akan ditanyakan, namun enggan memberi jawaban saat itu.

Ya, Radit berniat menanyakan kenapa si kakek tidak memberikan kelebihan juga kepada sahabatnya Doni.

Konyol memang jalan pikiran Radit, tapi itulah kelebihan dari Radit yang sebenarnya.

Dia tidak ingin mendapatkan sesuatu sendirian, ingin nya orang orang terdekatnya juga ikut merasakan.

Wis ojo kuatir karo kancamu, mulih o...

Ucap si kakek sambil menepuk bahu Radit.

Dan seketika itu dia terbangun dari tidurnya.

Tampak disamping masih ada Doni dengan muka kesalnya.

"Diajak ngobrol malah tidur..!!"

Ucap Doni lalu bangkit untuk memulai pekerjaan nya lagi.

Radit yang belum sepenuh nya move on dari mimpinya barusan, buru buru bangkit dan menyusul Doni.

Namun tampak senyum dari wajahnya, beberapa pertanyaan yang mengganggu pikirannya sudah terjawab.

Tentu saja masih banyak pertanyaan yang belum tersampaikan, terutama siapa sebenarnya kakek kakek misterius tersebut, dan kenapa mememui Radit hanya dalam mimpi.

Radit mendekati Doni lalu menepuk pundak nya.

Ojo kuatir Don, ojo kuatir....

Terpopuler

Comments

Karebet

Karebet

👍👍👍

2023-10-04

1

Hades Riyadi

Hades Riyadi

Dilanjut Pak Dhe...😛😀💪👍👍👍

2023-06-20

2

Hades Riyadi

Hades Riyadi

Namanya juga Doni, itu arti kepanjangan namanya adalah Do-yan Ni-pu alias pinter akting, yang penting Romantis... Rokok lan Makan graTis...😛😀🤣👍👍

2023-06-20

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!