Sebuah syarat

"Ini, bacalah. Syarat yang harus kamu lakukan." Joshep menyerahkan selembar kertas bermaterai saat Paula mengembalikan kartu debit milik Joshep yang sudah selesai di gunakan untuk membayar biaya perawatan Kevin di loket administrasi.

"Apa ini?" Tanya Paula.

"Kau harus memenuhi janji mu, ingat kau berhutang sangat banyak pada ku," ujar Joshep tersenyum jahat.

"Aku akan membayarnya, aku tidak akan lari kemana pun, lagi pula anak ku masih di rawat di sini, mana mungkin aku meninggalkannya sendirian." Potong Paula.

"Aku percaya kau tidak akan lari, yang aku tidak percaya dari mu adalah jika kau bisa mengembalikan uang pinjaman mu, uang yang kau dapatkan dari pekerjaan mu yang kau jalani sekarang ini hanya cukup untuk makan, padahal sudah kerja dari pagi sampai malam. Lantas bagaimana cara kau membayar hutang mu pada ku?" Sinis Joshep.

"Lantas apa maksud dari surat perjanjian ini?" Tanya Paula setelah dia membaca isi surat perjanjian kerja sama yang Joshep buat untuknya, dia mengakui jika apa yang di ucapkan Joshep barusan adalah benar adanya, hanya saja apa harus sampai sejauh itu? Joshep meminta Paula untuk menjadi pembantu di rumahnya, apa serendah itu dia di mata joshep, batin Paula.

Menjadi asisten rumah tangga atau istilah kasarnya pembantu memang bukan hal yang asing baginya, dia sering melakukan itu di rumah-rumah orang kaya, namun menjadi pembantu di rumah mantan suaminya sendiri, rasanya itu penghinaan baginya, namun tetap saja Paula tidak bisa menolaknya, dia sudah berjanji sebelumnya dan itu harus dia penuhi, lagi pula hutang tetaplah hutang dan harus dia bayar karena itu merupakan kewajibannya.

"Ya, seperti yang kamu baca, kamu harus membayarnya dengan menjadi asisten rumah tangga untuk ku, aku akan menggaji mu sesuai rata-rata gaji asisten rumah tangga di sini, sehingga kau bisa mencicil hutang mu pada ku sampai lunas." Kata Joshep dengan santainya seolah menyuruh mantan istrinya menjadi pembantu di rumahnya merupakan hal yang biasa saja baginya, atau bahkan mungkin Joshep merasa itu tidak seberapa di banding sakit hati yang terus dia rasakan selama lima tahun ini yang tidak pernah bisa dia obati.

Joshep memang sengaja memberi syarat itu, rasa marah dan bencinya membuat Joshep ingin membalas dendam dengan segala cara pada Paula, termasuk ini salah satunya, dia akan membuat Paula merasakan bagaimana rasanya hidup tersiksa bagai di neraka seperti yang dia alami selama ini.

"Aku terima!" kata Paula yang lantas langsung menanda tangani surat perjanjian itu tanpa banyak berdebat lagi, karena mau se-keras apapun dirinya menolak, kembali lagi, dalam hal ini dirinya memang punya kewajiban membayar hutang dan juga sudah berjanji akan menerima syarat apapun yang di berikan Joshep meski sebenarnya tidak menyangka jika syarat yang di berikan Joshep ternyata seperti ini.

Dalam surat perjanjian di tulisakan jika waktu bekerja di rumah Joshep fleksible, menyesuaikan dengan jadwal kerja Paula di mini market, jika dia masuk pagi, maka sore sampai malam hari Paula bekerja di rumah Joshep, begitupun sebaliknya, jika Paula dapat shift sore, maka pagi sampai sore dia mengerjakan pekerjaan rumah di kediaman Joshep, dan Joshep tidak mengizinkan Paula untuk mengambil pekerjaan lain selain di mini market dan rumahnya saja, sebelumnya Joshep juga merasa keberatan jika Paula masih bekerja di mini market, karena dia ingin Paula bekerja hanya di rumahnya saja, namun Paula menjelaskan jika dia juga masih mempunyai tanggungan pada pemilik mini market sehingga dia tidak bisa berhenti begitu saja sebelum melunasi hutang-hutangnya.

Joshep pun akhirnyamenyerah dan mengizinkan Paula untuk tetap bekerja di mini market tersebut.

**

Ini hari pertama Paula melaksanakan tugasnya bekerja sebagai asisten rumah tangga di kediaman Joshep, kali ini Paula datang pagi hari karena dia mendapat jatah kerja sore, tidak sulit bagi Paula untuk menemukan tempat tinggal Joshep, meski dia hanya bermodal tulisan alamat yang Joshep berikan padanya kemarin.

Paula sudah lama tinggal di pulau itu, jadi dia sudah sangat hapal daerah-daerah di sana.

Rumah bernuansa krem itutampak rapi saat di lihat dari tampilan luarnya, halamannya yang tidak terlalu luas namun terlihat asri karena di hiasi beberapa tanaman. Paula buru-buru membuka pintu dengan kunci yang kemarin Joshep berikan padanya, ada rasa deg-degan di hati Paula saat pertama kali dia memasuki rumah itu, khawatir jika Joshep ternyata masih ada di rumah itu, mengingat mobilnya masih teronggok di garasi sebelah rumah itu, akan sangat canggung berduaan dengan mantan suaminya di rumah yang hanya ada mereka berdua saja di sana.

Paula menghena nafas panjang dan menggeleng-gelengkan kepalanya berulang kali sat dia melewati pintu utama dan masuk ke ruang tamu rumah yang lumayan kuas itu, kradaan di dalam rumah sungguh berbanding terbalik dengan tampilan teras dan halaman rumah yang rapi dan bersih, di dalam rumah itu seperti baru saja ada perang dunia ke 3, semua barang berserakan, sampah juga berceceran di lantai, hal ini seperti sengaja di lakukan Joshep untuk mengerjai Paula.

Sambutan selamat datang Paula tidak cukup sampai di sana, karena sebuah catatan tertempel di layar televisi, yang bertuliskan 'Bereskan semua bagian rumah sampai bersih, termasuk kamar ku dan juga semua kamar mandi, aku minta harus selesai saat aku pulang istirahat untuk makan siang, sekalian siapkan menu makan siang ku juga, daptar makanan yang ingin ku makan hari ini ada di depan pintu.' begitu kira-kira isi tulisannya membuat Paula semakin merasa yakin jika Joshep emang sedang balas dendam dengan menyiksanya seperti ini, catatan itu berarti memastikan jika Joshepp tidak di ruamah, karena jika pria itu di rumah dia tidak akan susah-sudah menulis catatan se-panjang itu.

Namun Paula tidak akan mundur sedikit pun, dia melakukan semua ini demi sang buah hati yang saat ini sama-sama sedang berjuang seperti dirinya meski dalam konteks yang berbeda, jika Kevin berjuang melawan penyakitnya, sementara Paula berjuang agar putranya tetap bisa bertahan.

Sementara di rumah sakit sana Joshep sedang mesam-mesem sendiri karena merasa telah berhasil membuat Paula harus mengerjakan pekerjaan rumahnya yang begitu banyak

"Selamat datang di neraka mu Paula, ini baru permulaan, kau akan mendapat kejutan yang lebih banyak dan lebih besar lagi nanti, tunggu saja!" gumamnya tersenyum penuh kepuasan.

Terpopuler

Comments

imelda

imelda

ntar niat hati menyiksa kenyataan malah memberi perhatian diam diam karena masih cinta..

2023-05-27

3

lihat semua
Episodes
1 Perjumpaan kembali
2 Aku sudah lupa!
3 Ibu yang hebat
4 Itu kekasih ku!
5 Ini pilihan mu
6 Adam Hill
7 Membuang harga diri
8 Sebuah syarat
9 Kisah kelam
10 Apa kau menyesal?
11 Terciduk
12 Nyaris lagi
13 Bocah yang tampan
14 Full time
15 Dia Ayah ku!
16 Terlambat!
17 Suami yang payah
18 Putra mu
19 Wajah bahagia
20 Tumbang
21 Kejutan saat pulang
22 Dunia berhenti berputar
23 Ego yang berbicara
24 Merelakanmu
25 Opa dan Oma
26 Nambah suami
27 Sebuah keputusan
28 Wanita lain
29 Cinta tanpa syarat
30 I feel you,,,
31 7X24 jam
32 Perubahan sikap
33 Status palsu
34 Kau anggap aku apa?
35 Keluarga bahagia
36 Aku sudah curiga
37 Opa dokter
38 Cucu angkat
39 Wajah asli
40 Cerita bukan versi Joshep
41 Mertua toxic
42 Pilihan yang sulit
43 Jangan sakiti mereka
44 Hak apa?
45 Siapa paling menderita?
46 Putra kita
47 Ibu macam apa?
48 Kesempatan dalam kesempitan
49 kau tidak penting
50 Serah terima
51 Tutup buku
52 Kejutan lain.
53 Aku masih mencintainya
54 Sebaiknya sadar diri!
55 Ide gila
56 Meyakinkan mu
57 Mempunyai dua ayah
58 Fakta lain
59 Aku pria itu
60 Karma
61 Sebuah syarat?
62 ikatan hati
63 Rahasia lain
64 Lari dari kenyataan
65 Tidak layak dimaafkan
66 Bencilah aku!
67 Hari baru
68 Artis dadakan
69 Super hero
70 Belajar bersabar
71 Dejavu
72 Sebuah tawaran
73 Siaran langsung
74 Mertua tidak jadi
75 Menipu penjahat licik
76 Duka Joshep
77 Cobaan apa lagi?
78 Akhir kisah
Episodes

Updated 78 Episodes

1
Perjumpaan kembali
2
Aku sudah lupa!
3
Ibu yang hebat
4
Itu kekasih ku!
5
Ini pilihan mu
6
Adam Hill
7
Membuang harga diri
8
Sebuah syarat
9
Kisah kelam
10
Apa kau menyesal?
11
Terciduk
12
Nyaris lagi
13
Bocah yang tampan
14
Full time
15
Dia Ayah ku!
16
Terlambat!
17
Suami yang payah
18
Putra mu
19
Wajah bahagia
20
Tumbang
21
Kejutan saat pulang
22
Dunia berhenti berputar
23
Ego yang berbicara
24
Merelakanmu
25
Opa dan Oma
26
Nambah suami
27
Sebuah keputusan
28
Wanita lain
29
Cinta tanpa syarat
30
I feel you,,,
31
7X24 jam
32
Perubahan sikap
33
Status palsu
34
Kau anggap aku apa?
35
Keluarga bahagia
36
Aku sudah curiga
37
Opa dokter
38
Cucu angkat
39
Wajah asli
40
Cerita bukan versi Joshep
41
Mertua toxic
42
Pilihan yang sulit
43
Jangan sakiti mereka
44
Hak apa?
45
Siapa paling menderita?
46
Putra kita
47
Ibu macam apa?
48
Kesempatan dalam kesempitan
49
kau tidak penting
50
Serah terima
51
Tutup buku
52
Kejutan lain.
53
Aku masih mencintainya
54
Sebaiknya sadar diri!
55
Ide gila
56
Meyakinkan mu
57
Mempunyai dua ayah
58
Fakta lain
59
Aku pria itu
60
Karma
61
Sebuah syarat?
62
ikatan hati
63
Rahasia lain
64
Lari dari kenyataan
65
Tidak layak dimaafkan
66
Bencilah aku!
67
Hari baru
68
Artis dadakan
69
Super hero
70
Belajar bersabar
71
Dejavu
72
Sebuah tawaran
73
Siaran langsung
74
Mertua tidak jadi
75
Menipu penjahat licik
76
Duka Joshep
77
Cobaan apa lagi?
78
Akhir kisah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!