Terciduk

"Paula, maukah kamu menginap di sini malam ini untuk menemani ku, karena Joshep harus piket malam, aku takut jika harus sendirian di rumah ini." Pinta Bella. "Boleh kan sayang? Paula boleh menginap di sini, untuk menemani ku kan?" Bujuk Bella pada Joshep yang sore itu sedang bersiap untuk pergi piket malam.

"Lakukan apa yang membuat mu senang sayang!" Ujar Joshep seraya mengecup pipi Bella, hal itu sengaja dia lakukan karena tahu Paula sedang memperhatikannya.

"Ah,, emh,, itu-- baiklah nona." Jawab Paula gugup, karena melihat adegan mesra Joshep dan Bella di depan matanya.

Joshep tersenyum miring saat menyadari jika Paula terlihat gugup, sepertinya dia sangat menikmati keggupan Paula saat ini, menyiksa batin Paula adalah tujuan utamanya.

"Terimakasih Paula, dan panggil aku Bella saja." Ujar Bella ramah.

"Mhh,, saya lebih nyaman memanggil anda dengan sebutan nona." Tolak Paula.

Dalam hal ini Paula memang sengaja tidak ingin terlalu dekat dengan Bella maupun Joshep, biarlah hubungan nya dengan mereka hanya sebatas hubungan antara pembantu dan majikan saja, dengan begitu dia tidak perlu tau lebih dalam dengan hubungan mereka berdua, karena jujur saja, itu semua masih membuatnya sakit hati.

"Kau tau Paula, akhir-akhir ini sikap Joshep terasa lain. Dia lebih romantis dan perhatian, kata orang jika pasangan kita yang tadinya dingin lantas tiba-tiba menjadi hangat dan romantis biasanya mempunyai selingkuhan, apa menurut mu Joshep punya selingkuhan di rumah sakit?" Tanya Bella.

Sepertinya Bella merasakan keanehan dan curiga dengan perubahan sikap Joshep yang terlalu tiba-tiba dan drastis itu.

"Saya tidak tahu nona, tapi menurut saya sebaiknya nona tanyakan langsung saja pada tuan dari pada anda menduga-duga." Paula memberi jawaban yang sekiranya aman dan membuat Bella tidak ingin meneruskan diskusinya dengan Paula yang membahas tentang perubahan sikap Joshep, karena Paula mematikan topik pembicaraan dengan jawabannya.

Waktu sudah menunjukkan pukul dua dini hari, namun Paula belum juga bisa memejamkan matanya, berbagai pikiran yang belum selesai terselesaikan membuat otaknya terus bekerja meski matanya ingin beristirahat.

Keadaan Kevin yang belum juga membaik, di tambah lagi kini dirinya harus terjebak dalam romans cinta Joshep dan Bella, membuat Paula merasa kalau kebahagiaan selalu menjauh dari dirinya.

Tenggorokan Paula terasa kering, dia yang menempati kamar pembantu yang letaknya berada paling belakang mau tidak mau akhirnya beranjak dari kasur dan menuju dapur untuk mengambil air minum.

"Apa kau masih mau menyangkal jika kau merasa cemburu atas hubungan ku dengan Bella? Kau masih mau menyangkal jika sebenarnya kau merasa menyesal berpisah dengan ku?"

Suara bisikan Joshep terdengar jelas di telinga Paula yang hampir saja menjatuhkan gelas yang berada di genggamannya kaena saking kagetnya mendapati Joshep yang tiba-tiba berada tepat di belakangnya.

"Tu-tuan, apa yang anda lakukan? Bukankah anda seharusnya berada di rumah sakit?" Paula tergagap, kaget bercampur takut, bercampur deg-degan di dalam dadanya membuat dia kini gelagapan tak tau harus bicara dan berbuat apa.

"Kenapa? Kenapa kau tiba-tiba gugup berdekatan dengan ku? Jangan bilang kau masih mencintai ku?" Joshep melangakah semakin mendekatkan tubuhnya dengan tubuh Paula yang terus mundur menghindar.

Namun sial bagi Paula, punggungnya kini sudah menabrak dinding sehingga dia tidak bisa mundur atau menghidar lagi dari Joshep yang kini berada tepat di hadapannya, jarak mereka sangat dekat, bahkan hembusan nafas Joshep saja terasa di wajah Paula.

"Tuan, jangan seperti ini, nona Bella bisa saja bangun dan akan salah paham jika melihat kita seperti ini," ujar Paula mengingatkan Joshep.

"Kenapa? Kenapa kau menghianati ku? Kenapa kau memilih pria itu? Itu sangat menyakitkan Pau!" Geram Joshep seraya mengepalkan jari-jari tangannya dan di hantamkannya ke dinding tepat di sisi kanan kepala Paula, membuat wanita itu terlonjak kaget.

"Tuan, tolong jangan seperti ini, aku tidak mau kamu ada masalah dengan nona Bella nantinya!" Suara paula mulai bergetar ketakutan, takut akan kemarahan Joshep dan juga takut jika sewaktu-waktu Bella bangun dan mendapati dirinya dan Joshep dalam posisi yang pasti akan menimbulkan kesalah pahaman.

"Tuan,,tuan,,,tuan,,stop memanggil ku tuan! Sakit kepala ku mendengarnya!" pekik Joshep.

"Tapi anda majikan ku."

"Aku suami mu!"

"Anda sudah menceraikan ku lima tahun yang lalu, tolong sadarlah!" Paula kehabisan kata-kata.

"Tangan anda berdarah, sebaiknya di obati dulu." Ujar Paula saat melirik ke arah tangan Joshep yang tadi di gunakan untuk meninju dinding tampak mengeluarkan darah, rupanya ada paku di sana sehingga membuat punggung tangan pria itu terluka.

"Tidak usah! Ini tidak seberapa di banding luka yang kau tinggalkan untuk ku lima tahun yang lalu!" Ketus Joshep.

Namun Paula mendorong tubuh Joshep, lantas mengambil kotak P3K yang berada tidak jauh dari tempatnya berdiri saat ini.

"Duduklah!" Paula menarik satu kursi makan dan memerintahkan Joshep untuk duduk di sana.

Paula bersimpuh di lantai sambil membersihkan luka di tangan Joshep, tidak ada lagi pembicaraan yang terjadi di antara kedua nya, mereka sama-sama membisu, sibuk dengan pikiran mereka masing-masing.

"Apa yang terjadi di sini?"

Joshep dan Paula sama-sama terkejut saat tiba-tiba suara Bella memecah kesunyian di antara keduanya, mereka sama sekali tidak menyangka jika Bella akan memergoki mereka berdua di sini.

Episodes
1 Perjumpaan kembali
2 Aku sudah lupa!
3 Ibu yang hebat
4 Itu kekasih ku!
5 Ini pilihan mu
6 Adam Hill
7 Membuang harga diri
8 Sebuah syarat
9 Kisah kelam
10 Apa kau menyesal?
11 Terciduk
12 Nyaris lagi
13 Bocah yang tampan
14 Full time
15 Dia Ayah ku!
16 Terlambat!
17 Suami yang payah
18 Putra mu
19 Wajah bahagia
20 Tumbang
21 Kejutan saat pulang
22 Dunia berhenti berputar
23 Ego yang berbicara
24 Merelakanmu
25 Opa dan Oma
26 Nambah suami
27 Sebuah keputusan
28 Wanita lain
29 Cinta tanpa syarat
30 I feel you,,,
31 7X24 jam
32 Perubahan sikap
33 Status palsu
34 Kau anggap aku apa?
35 Keluarga bahagia
36 Aku sudah curiga
37 Opa dokter
38 Cucu angkat
39 Wajah asli
40 Cerita bukan versi Joshep
41 Mertua toxic
42 Pilihan yang sulit
43 Jangan sakiti mereka
44 Hak apa?
45 Siapa paling menderita?
46 Putra kita
47 Ibu macam apa?
48 Kesempatan dalam kesempitan
49 kau tidak penting
50 Serah terima
51 Tutup buku
52 Kejutan lain.
53 Aku masih mencintainya
54 Sebaiknya sadar diri!
55 Ide gila
56 Meyakinkan mu
57 Mempunyai dua ayah
58 Fakta lain
59 Aku pria itu
60 Karma
61 Sebuah syarat?
62 ikatan hati
63 Rahasia lain
64 Lari dari kenyataan
65 Tidak layak dimaafkan
66 Bencilah aku!
67 Hari baru
68 Artis dadakan
69 Super hero
70 Belajar bersabar
71 Dejavu
72 Sebuah tawaran
73 Siaran langsung
74 Mertua tidak jadi
75 Menipu penjahat licik
76 Duka Joshep
77 Cobaan apa lagi?
78 Akhir kisah
Episodes

Updated 78 Episodes

1
Perjumpaan kembali
2
Aku sudah lupa!
3
Ibu yang hebat
4
Itu kekasih ku!
5
Ini pilihan mu
6
Adam Hill
7
Membuang harga diri
8
Sebuah syarat
9
Kisah kelam
10
Apa kau menyesal?
11
Terciduk
12
Nyaris lagi
13
Bocah yang tampan
14
Full time
15
Dia Ayah ku!
16
Terlambat!
17
Suami yang payah
18
Putra mu
19
Wajah bahagia
20
Tumbang
21
Kejutan saat pulang
22
Dunia berhenti berputar
23
Ego yang berbicara
24
Merelakanmu
25
Opa dan Oma
26
Nambah suami
27
Sebuah keputusan
28
Wanita lain
29
Cinta tanpa syarat
30
I feel you,,,
31
7X24 jam
32
Perubahan sikap
33
Status palsu
34
Kau anggap aku apa?
35
Keluarga bahagia
36
Aku sudah curiga
37
Opa dokter
38
Cucu angkat
39
Wajah asli
40
Cerita bukan versi Joshep
41
Mertua toxic
42
Pilihan yang sulit
43
Jangan sakiti mereka
44
Hak apa?
45
Siapa paling menderita?
46
Putra kita
47
Ibu macam apa?
48
Kesempatan dalam kesempitan
49
kau tidak penting
50
Serah terima
51
Tutup buku
52
Kejutan lain.
53
Aku masih mencintainya
54
Sebaiknya sadar diri!
55
Ide gila
56
Meyakinkan mu
57
Mempunyai dua ayah
58
Fakta lain
59
Aku pria itu
60
Karma
61
Sebuah syarat?
62
ikatan hati
63
Rahasia lain
64
Lari dari kenyataan
65
Tidak layak dimaafkan
66
Bencilah aku!
67
Hari baru
68
Artis dadakan
69
Super hero
70
Belajar bersabar
71
Dejavu
72
Sebuah tawaran
73
Siaran langsung
74
Mertua tidak jadi
75
Menipu penjahat licik
76
Duka Joshep
77
Cobaan apa lagi?
78
Akhir kisah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!