BAB 17. Berangkat Kerja.

...Bukan kita yang hebat, Itu Karena Allah yang memudahkan urusan kita ...

...🍁...

Malam semakin larut, menyisakan kesunyian dan kesepian yang tiada berujung.

Keduanya sepakat untuk kembali ke kamar masing-masing setelah juice milik mereka tandas tak bersisa.

***

Pagi menyapa.

Seperti biasa pagi ini di awali Asmara dengan duduk bersimpuh diatas sajadah panjangnya, menyampaikan segala keluh kesahnya, segala gundah gulana yang dia rasakan.

Nyatanya setelah bermunajat Asmara selalu mendapatkan ketenangan jiwa.

Setiap pagi asmara akan keluar kamar setelah dirinya siap dengan pakaian dinas kerja nya.

Begitu juga dengan Senja, semua hal yang berkaitan dengan putri kecilnya akan di serahkan seluruhnya pada mbok Jum, sementara Asmara akan kembali fokus bekerja.

Begitulah realita singel mother seperti Asmara, yang harus menjadi ibu sekaligus kepala keluarga, tak jarang Asmara harus memutar otak untuk mencukupi kebutuhan dirinya dan Senja, tentu juga tidak lupa Mbok Jum pastinya.

Meski demikian , Asmara masih jauh lebih beruntung dari kebanyakan single mother lainya, banyak diantara mereka bahkan harus mengadu nasib ke luar negeri hanya untuk sesuap nasi.

Ironi memang kehidupan rumah tangga yang memang telah patah sayap nya, hal itu terkadang yang membuat Asmara merasa sedih , harus memberikan kehidupan yang pincang untuk Senja.

Setelah semua orang selesai dengan kegiatannya pagi itu, lantas mereka bersama-sama sarapan pagi, termasuk Loka yang juga ikut sarapan bersama.

Tidak seperti pagi sebelumnya , Asmara yang terlihat ceria dan seolah baik-baik saja, namun saat ini Loka merasa Asmara sedang gelisah.

Setelah beberapa saat Mereka telah selesai dengan sarapan paginya.

Senja yang menginginkan untuk menonton Televisi setelah makan pun meminta mbok Jum untuk menemaninya.

Sementara di meja makan masih ada Asmara dan Loka.

"Em. Ohya Mas, kemarin Bapak bilang --"

"Aku sudah tahu"

Mendengar ucapan Loka, Asmara merasa sedikit tidak enak hati, kalau-kalau Loka berfikir Asmara mengusirnya.

"Aku paham, kau tidak perlu salah sangka"

Seolah tahu apa yang tengah Asmara pikirkan , Loka segera memberikan penjelasan.

"Rencana nya pagi ini aku juga akan kembali, Aku akan mengantarmu sekalian"

Asmara hanya melongo mendengar tawaran Loka, sejujurnya dia ingin menolak, namun mengingat sepeda motor nya yang entah dimana , mau tidak mau Asmara kembali menerima pertolongan Loka.

"Terima kasih " Asmara

Loka menjawab dengan senyuman seraya anggukan kepala.

"Mengenai Motor, siang nanti akan diantarkan ke Puskesmas"

"Apa ?"

"Iya diantar ke Puskesmas"

Agaknya Asmara sedikit budeg setelah lama tidak berinteraksi dengan laki-laki.

Asmara hanya kembali menganggukkan kepala sebagai jawaban untuk Loka.

Setelah semua siap, juga Loka yang telah siap untuk pergi, bergegas keduanya bersama masuk mobil.

Seperti biasa perjalanan pagi jauh lebih menyenangkan dibandingkan dengan sore hari yang tak jarang Asmara terjebak hujan.

Sepanjang perjalanan di hiasi hijaunya hamparan kebun teh. Begitu indah dan terasa menenangkan.

"Kau baik-baik saja ?" Loka

" Apa !" kaget Asmara

Lagi-lagi budeg di kuping Asmara kambuh lagi.

Melihat respon dari Asmara Loka hanya terkekeh , mungkin ini pertama kalinya dia diabaikan oleh seorang wanita.

Tak jarang mereka mengejar dan mengiba pada nya, namun Asmara sungguh sangat berbeda.

"Sepertinya kau butuh istirahat, aku lihat kau banyak melamun sejak kemarin"

Rasa penasaran Loka yang membuatnya berani bertanya pada ranah pribadi Asmara.

Meski tidak memberikan jawab terlihat dari wajahnya, banyak tekanan di dalam hidup Asmara.

"Maaf, semalam aku tidak sengaja mendengar pembicaraan pak Basuki"

Deg.

Asmara segera menoleh kearah Loka, menajamkan penglihatannya, mencari kebenaran dari ucapan yang dikatakan oleh sosok di sampingnya.

"Ck. Ya begitulah kehidupanku Mas"

Bukan marah , justru Asmara mentertawakan dirinya sendiri.

Seolah nasib tidak pernah lelah untuk mempermainkan dirinya, kini harus lagi dia memutar kembali memori lama yang susah payah dia pendam.

"Menurutku, sebaiknya kau bersikap biasa saja, tunjukan pada mereka jika tanpa mereka pun kau bisa baik-baik saja"

Loka dengan ucapanya yang terdengar bijak dan luar biasa tentunya.

"Aku yakin suatu hari nanti mereka akan menyesali perbuatanya"

"Hidup itu seperti roda berputar, kadang diatas , kadang juga di bawah, kalau kau merasa saat ini hidupmu sedang di bawah, percayalah akan ada masanya kau berada di atas"

Asmara tertegun mendengar pembelaan Loka terhadap dirinya, tanpa terasa sudut hatinya menghangat mendengar nasihat nya.

"Terima kasih, Aku akan menanti hari itu" Asmara

Suasana sedikit lebih baik dan menjadi cair setelah panjang lebar nasihat Loka berikan.

Bukan tanpa alasan Loka berkata demikian, karena tentu Loka tahu bagaimana perasaan Asmara, dia juga pernah mengalaminya.

Hanya bedanya Loka tidak memiliki anak dari mantan istri pertamanya.

"Sudah sampai "

Asmara mengulas senyum manis di wajahnya, senyum yang seketika membuat hati kecil Loka berdesir kencang.

"Terima kasih" Ucap Asmara

Asmara lantas melepaskan seatbelt yang dia kenakan, dan beranjak memegang Handel pintu.

"Ohya !"

Asmara menghentikan tangannya , agaknya dia merasa ada sesuatu yang dia ingin di katakan pada Loka namun belum sempat dia utarakan.

Asmara duduk menghadap Loka dan meraih sesuatu dari dalam tas nya.

Loka tampak memindai aktifitas yang dilakukan Asmara, menajamkan penglihatannya, hingga Asmara mengeluarkan sebuah amplop coklat dari tasnya.

"Terima kasih, tapi saya Ikhlas membantu Mas Loka tempo hari"

Ucap Asmara dengan suara lembut, sebisa mungkin tidak menyakiti hati Loka karena penolakannya.

Loka tampak menautkan kedua alisnya, dalam benaknya, Asmara Memnag sungguh luar biasa, tidak hanya dirinya bahkan uangnya pun juga di tolak.

"Tapi aku juga ikhlas memberikannya " Loka

Asmara agak sedikit bingung dengan kalimat yang juga mengisyaratkan penolakan dari Loka.

"Terimalah , jika kau tidak menerima setidaknya berikan itu untuk Senja" ucap Loka

"Tapi --"

"Tapi aku juga tidak menerima kembali sesuatu yang sudah aku berikan pada orang lain" tegas Loka

Meski sejujurnya begitu tidak enak hati, namun pada akhirnya Asmara menerima kembali pemberian Loka.

Hal itu juga karena tidak ingin memperpanjang urusan dan obrolan yang tidak ada guna nya , karena ujung ujungnya juga Asmara tetap harus menerima nya.

Setelah perdebatan kecil sebelumnya, Asmara pun keluar dari mobil Loka.

Keduanya lantas berpisah begitu saja, tanpa salam dan tanpa ucapan.

Dari kejauhan beberapa teman Asmara tengah berkerumun membicarakannya.

Pasalnya hal itu tidak biasa, sudah barang pasti Asmara diantarkan seseorang laki-laki , meski mereka belum tahu siap orangnya, namun melihat mobil nya saja mereka tahu jika sosok tersebut bukan orang biasa.

"Cie..."

Godaan dan siulan dari rekan kerja Asmara membuat Asmara sedikit malu, bukan termasuk golongan usia muda yang harus mendapat siulan ketika ketahuan berkencan, Misalnya.

Meski begitu tidak membuat Asmara lantas marah atau bagaimana , hal itu biasa mereka lakukan diantara sesama rekan kerja, hanya sebatas candaan dan hiburan, dan asmara paham itu.

***

Terpopuler

Comments

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

𝒔𝒆𝒎𝒐𝒈𝒂 𝒎𝒆𝒓𝒆𝒌𝒂 𝒃𝒆𝒓𝒋𝒐𝒅𝒐𝒉

2024-05-02

0

Afternoon Honey

Afternoon Honey

Asmara dan Lokasi berjodoh kah?

2023-10-11

0

Bunda Titin

Bunda Titin

alon2 mas Loka Asmaranya msh jinak2 merpati,. kamu udh sukses mendekati Senja jlnmu udh lumayan lancar jangan grusa grusu bisa2 nanti Asmara malah kabur............🤭😁😜

2023-08-02

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1. Asmara
2 BAB 2. Pindah
3 BAB 3. Rumah Lama
4 BAB 4. Kecelakaan
5 BAB 5. Pagi Hari.
6 BAB 6. Keputusan
7 BAB 7. Pertanyaan Rani
8 BAB 8. Kesedihan Senja.
9 BAB 9. Kebingungan Asmara
10 BAB 10. Bayangan Masa Lalu
11 BAB 11. Takut
12 BAB 12. Bantuan Loka
13 BAB 13. Menginap
14 BAB 14. Memasak
15 BAB 15. Pasar Malam
16 BAB 16. Berita Dari Pak Basuki
17 BAB 17. Berangkat Kerja.
18 BAB 18. Persiapan
19 BAB 19. Tamu
20 BAB 20. Mantan
21 BAB 21. Kecelakaan Kerja
22 BAB 22. Rengekan Senja
23 BAB 23. Membungkam
24 BAB 24. Penyesalan
25 BAB 25. Asmara Loka
26 BAB 26. Perdebatan
27 BAB 27. Status Dadakan
28 BAB 28. Berpamitan
29 BAB 29. Terjebak
30 BAB 30. Kejujuran Loka
31 BAB 31. Permintaan Loka
32 BAB 32. Jemputan
33 BAB 33. Sejarah Hidup Asmara
34 BAB 34. Semakin Dekat
35 BAB 35. Pak Basuki
36 BAB 36. Jemputan di Pagi Hari
37 BAB 37. Berdua Berbicara Bersama
38 BAB 38. Bersama
39 BAB 39. Ujian
40 BAB 40. Perjalanan
41 BAB 41. Bertemu
42 BAB 42. Sakit Hati Untuk Kedua Kalinya
43 BAB 43. Pertemuan Tak Terduga
44 BAB 44. Kesedihan Senja
45 BAB 45. Ternyata
46 BAB 46. Kejutan
47 BAB 47. Senja Asmaraloka
48 BAB 48. SAH.
49 BAB 49. Malam Pertama
50 BAB 50. Pagi Hari
51 BAB 51. Menghabiskan Waktu bersama
52 BAB 52. Tamu Pagi Hari
53 BAB 53. Tidak Disangka.
54 BAB 54. Kedatangan Loka
55 BAB 55. Saran Rani
56 BAB 56. Tawaran Asmara
57 BAB 57. Pertemuan Tak Terduga.
58 BAB 58. Siapa Sebenarnya.
59 BAB 59. Berulang kali Tersakiti.
60 BAB 60. Ketegasan Loka.
61 BAB 61. Kerelaan Asmara
62 BAB 62. Pasrah.
63 BAB 63. Malam Pertama Sesi Ke-2
64 BAB 64. Kejutan
65 BAB 65. Firasat
66 BAB 66. Peristiwa Besar.
67 BAB 67. Terkuaknya Rahasia Loka.
68 BAB 68. Keputusan Asmara.
69 BAB 69. Bahagia diatas Luka
70 BAB 70. Loka Kembali
71 BAB 71. Ketegaran Asmara
72 BAB 72. Tidak !
73 BAB 73. Garis Dua
74 BAB 74. Jemputan Pertama
75 BAB 75. Perhatian
76 BAB 76. Tamu Malam
77 BAB 77. Mantan Ibu Mertua
78 BAB 78. Kemarahan Loka
79 BAB 79. Perdebatan
80 BAB 80. Kebingungan
81 BAB 81. Deklarasi Loka
82 BAB 82. Cinta yang kembali Ada.
83 BAB 83. Tragedi.
84 BAB 84. Dokter Indrawan
85 BAB 85. Rahasia Lama
86 BAB 86. Penantian
87 BAB 87. Jawaban
88 BAB 88. Kepulangan Pak Basuki.
89 BAB 89. Kabar
90 BAB 90. Mulai Kembali
91 BAB 91. Pergi Entah Kemana
92 BAB 92. Kepanikan Loka
93 BAB 93. Masih Mencari
94 BAB 94. Titik Terang
95 BAB 95. Sebuah Fakta
96 BAB 96. Tamu Malam
97 BAB 97. Ketakutan Asmara
98 BAB 98. Kedatangan Cinta.
99 BAB 99. Mencurahkan Kerinduan
100 BAB 100. Kebahagiaan Asmara
101 BAB 101. Malam Malam Panjang
102 BAB 102. Akhir Bahagia.
103 NOVEL BARU - TAKDIR CINTA KHADIJAH
Episodes

Updated 103 Episodes

1
BAB 1. Asmara
2
BAB 2. Pindah
3
BAB 3. Rumah Lama
4
BAB 4. Kecelakaan
5
BAB 5. Pagi Hari.
6
BAB 6. Keputusan
7
BAB 7. Pertanyaan Rani
8
BAB 8. Kesedihan Senja.
9
BAB 9. Kebingungan Asmara
10
BAB 10. Bayangan Masa Lalu
11
BAB 11. Takut
12
BAB 12. Bantuan Loka
13
BAB 13. Menginap
14
BAB 14. Memasak
15
BAB 15. Pasar Malam
16
BAB 16. Berita Dari Pak Basuki
17
BAB 17. Berangkat Kerja.
18
BAB 18. Persiapan
19
BAB 19. Tamu
20
BAB 20. Mantan
21
BAB 21. Kecelakaan Kerja
22
BAB 22. Rengekan Senja
23
BAB 23. Membungkam
24
BAB 24. Penyesalan
25
BAB 25. Asmara Loka
26
BAB 26. Perdebatan
27
BAB 27. Status Dadakan
28
BAB 28. Berpamitan
29
BAB 29. Terjebak
30
BAB 30. Kejujuran Loka
31
BAB 31. Permintaan Loka
32
BAB 32. Jemputan
33
BAB 33. Sejarah Hidup Asmara
34
BAB 34. Semakin Dekat
35
BAB 35. Pak Basuki
36
BAB 36. Jemputan di Pagi Hari
37
BAB 37. Berdua Berbicara Bersama
38
BAB 38. Bersama
39
BAB 39. Ujian
40
BAB 40. Perjalanan
41
BAB 41. Bertemu
42
BAB 42. Sakit Hati Untuk Kedua Kalinya
43
BAB 43. Pertemuan Tak Terduga
44
BAB 44. Kesedihan Senja
45
BAB 45. Ternyata
46
BAB 46. Kejutan
47
BAB 47. Senja Asmaraloka
48
BAB 48. SAH.
49
BAB 49. Malam Pertama
50
BAB 50. Pagi Hari
51
BAB 51. Menghabiskan Waktu bersama
52
BAB 52. Tamu Pagi Hari
53
BAB 53. Tidak Disangka.
54
BAB 54. Kedatangan Loka
55
BAB 55. Saran Rani
56
BAB 56. Tawaran Asmara
57
BAB 57. Pertemuan Tak Terduga.
58
BAB 58. Siapa Sebenarnya.
59
BAB 59. Berulang kali Tersakiti.
60
BAB 60. Ketegasan Loka.
61
BAB 61. Kerelaan Asmara
62
BAB 62. Pasrah.
63
BAB 63. Malam Pertama Sesi Ke-2
64
BAB 64. Kejutan
65
BAB 65. Firasat
66
BAB 66. Peristiwa Besar.
67
BAB 67. Terkuaknya Rahasia Loka.
68
BAB 68. Keputusan Asmara.
69
BAB 69. Bahagia diatas Luka
70
BAB 70. Loka Kembali
71
BAB 71. Ketegaran Asmara
72
BAB 72. Tidak !
73
BAB 73. Garis Dua
74
BAB 74. Jemputan Pertama
75
BAB 75. Perhatian
76
BAB 76. Tamu Malam
77
BAB 77. Mantan Ibu Mertua
78
BAB 78. Kemarahan Loka
79
BAB 79. Perdebatan
80
BAB 80. Kebingungan
81
BAB 81. Deklarasi Loka
82
BAB 82. Cinta yang kembali Ada.
83
BAB 83. Tragedi.
84
BAB 84. Dokter Indrawan
85
BAB 85. Rahasia Lama
86
BAB 86. Penantian
87
BAB 87. Jawaban
88
BAB 88. Kepulangan Pak Basuki.
89
BAB 89. Kabar
90
BAB 90. Mulai Kembali
91
BAB 91. Pergi Entah Kemana
92
BAB 92. Kepanikan Loka
93
BAB 93. Masih Mencari
94
BAB 94. Titik Terang
95
BAB 95. Sebuah Fakta
96
BAB 96. Tamu Malam
97
BAB 97. Ketakutan Asmara
98
BAB 98. Kedatangan Cinta.
99
BAB 99. Mencurahkan Kerinduan
100
BAB 100. Kebahagiaan Asmara
101
BAB 101. Malam Malam Panjang
102
BAB 102. Akhir Bahagia.
103
NOVEL BARU - TAKDIR CINTA KHADIJAH

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!