BAB 14. Memasak

...Semesta pernah berkata. Tanpa meminta kau akan mendapatkan yang semestinya. Namun Ingat ! , dengan Meminta Kau akan mendapatkan Yang lebih Luar Biasa. ...

...🍁...

Setelah kepergian pak Basuki, kini tinggal Asmara dan Loka saja.

Mbok Jum sepertinya juga telah beristirahat dikamar bersama Senja.

Loka lantas berjalan kembali masuk menuju ruang tamu, di susul Asmara yang juga mengikuti nya dari belakang, tentu setelah menutup dan mengunci pintu kembali.

"Mas tunggu dulu ya , Saya siapkan kamar untuk istirahat" Asmara. Loka mengangguk dengan patuh.

Setelah itu Asmara bergegas menuju Kamar Tamu, letaknya tidak jauh dari kamarnya, karena memang rumah itu hanya terdiri dari satu lantai saja, sehingga semua ruangan berada di sana, termasuk kamar Senja dan ruang lainya.

Asmara buru-buru merapikan dan membersihkan sisa debu yang mungkin menempel di kamar tamu, mengingat kamar itu jarang di gunakan, meskipun mbok Jum selalu membersihkan.

Setelah dirasa cukup bersih, tidak lupa Asmara menyemprotkan pengharum ruangan dan juga semprotan nyamuk.

Musim hujan seperti sekarang ini memang lah banyak nyamuk yang berkembang biak, terlebih kamar ini sangat jarang di gunakan, tidak menutup kemungkinan banyak nyamuk bersarang.

Setelah selesai Asmara keluar dari kamar, menghampiri Loka yang masih setia duduk di sana.

"Mari mas " ajak Asmara

Asmara pun kembali berjalan menuju Kamar tamu, disusul Loka yang juga mengikutinya dari belakang.

Setelah berada di ambang pintu , Asmara mempersilahkan Loka untuk masuk dan beristirahat.

"Maaf mungkin tidak begitu nyaman untuk Mas Loka" lirih Asmara

Loka tersenyum mendengar ucapan Asmara.

"Ini jauh lebih baik Asma, daripada aku harus tidur di mobil" ucapnya kemudian

Keduanya lantas tersenyum bersama, dengan tawa kecil setelahnya.

"Baiklah selamat beristirahat" ucap Asmara

"Terima kasih"

Setelah kepergian Asmara, Loka lantas menutup kembali kamar tamu tersebut.

'Bersih dan Wangi', kesan pertama Loka untuk kamar yang di siapkan Asmara, meski tidak semewah kamarnya, namun setidaknya dia akan lebih nyaman tidur di sana.

***

Pagi hari.

Setelah menjalankan kewajiban sebagai umat muslim, diatas hamparan sajadah panjang , Asmara bergegas mengawali hari dengan aktifitas padat nya.

Sabtu pagi seperti biasa diawali Asmara dengan menyiapkan sarapan, hari ini juga merupakan tanggal merah memperingati hari besar Maulid Nabi Muhammad SAW.

Hanya di hari Minggu, hari libur, atau hari libur nasional Memang Asmara sendiri yang meminta untuk masak, sementara mbok Jum akan melakukan pekerjaan lain, seperti beberes dan membersihkan rumah.

Hal itu karena Asmara juga ingin melayani putri kecilnya, seperti kebanyakan ibu di luar sana, meski tidak setiap hari , setidaknya Asmara memiliki kesempatan itu.

Sementara di hari-hari lainya, semua di handle oleh mbok Jum, karena memang Asmara harus berangkat pagi untuk ke Puskesmas.

Sementara itu Loka yang masih berada di dalam kamar merasa hidungnya mencium sesuatu yang terasa menggugah selera.

Mendadak perut sixpack nya membunyikan alarm. Sejujurnya dia masih begitu malas untuk bangkit dari tempat tidur, namun aroma masakan yang semakin menguar di udara membuatnya tidak tahan lagi untuk segera melihatnya.

"Mas Loka sudah bangun?"

Sapa Asmara yang menyadari kedatangan Loka di dekatnya.

"Kau bisa masak ?"

Asmara lantas terkekeh mendengar ucapan Loka, dibenak Asmara, mana ada wanita yang telah berstatus sebagai ibu rumah tangga tidak bisa masak, begitu pikir Asmara.

Terlebih mereka-mereka yang tinggal di desa, di perkampungan tentu tidak hanya bisa mungkin saja kebanyakan mereka justru jago memasak.

"Lumayan. Tidak banyak yang Bisa Asma masak, Cuma beberapa menu rumahan saja Mas"

Ucap Asmara dengan ramah, sembari tangannya masih aktif pada spatula yang dia pegang.

Melihat bagaimana Asmara, Agaknya cukup membuat Loka merasa kagum.

Hidup sendiri, mandiri dan sepertinya masih banyak pesona tersembunyi dari sosok Asmara, begitu pikir Loka.

"Senja dan Mbok Jum kemana ?" Tanya Loka yang tidak melihat keduanya berada di sana.

"Mbok Jum ke pasar pagi, hanya buka hari Sabtu saja, dan Senja tadi minta untuk ikut"

Loka tampak menganggukkan kepala, mendengar jawab Asmara.

Melihat masih ada beberapa pekerjaan Asmara yang belum selesai , Loka lantas menawarkan diri untuk membantu.

"Memang bisa ?" Asmara

Agaknya Asmara meragukan kemampuan Loka yang ingin membantu nya.

Meski sedikit kurang yakin, pada akhirnya Asmara memberikan pisau dan Bawang merah, meminta Loka untuk membantu mengupasnya.

"Hanya di kupas ?. Kecil " Ucap Loka dengan menjentikkan jarinya

Mendengar itu Asmara hanya tersenyum kecil, dan kembali melanjutkan aktifitas memasaknya.

Beberapa saat berlalu, Asmara sedikit melongok pada mangkok yang sebelumnya dia siapkan untuk tempat bawang merah yang telah di kupas, namun ternyata satu saja tidak ada bawang yang berhasil Loka kupas, justru malah Asmara melihat Air mata Loka yang bercucuran.

"Lho mas Kenapa nangis ?"

Loka hanya diam dengan rasa malu nya, nyatanya dia yang begitu percaya diri harus menelan pil pahit karena satu saja dia tidak berhasil melakukanya.

"Susah " Jawab Loka kemudian.

Asmara terkekeh mendengar nada bicara Loka yang seolah memelas.

"Letakkan saja Mas, cuci tanganmu dulu" Amasra

Merasa sudah kalah, Loka lantas menyerah, dan bergegas mencuci tangannya di wastafel.

Asmara meminta Loka untuk menunggu di ruang tamu saja, sementara dia akan menyelesaikan sisa masakan lainya.

Loka pun menjawab dengan anggukan , seolah begitu patuh pada Asmara.

Seperti yang di katakan Asmara, Loka pun keluar dari dapur berjalan menuju arah depan.

Terdengar suara kecil yang tengah bersenandung ria, Loka tampak menyadari jika Senja telah kembali dari pasar bersama Mbok Jum.

"Paman...!!"

Teriak Senja dengan melambai-lambaikan tangannya pada Loka yang kini berdiri di teras rumah.

Loka yang merasa di panggil, menyambut baik dengan senyuman dan tentu lambaian tangan.

"Senja dari mana ?"

"Enja dali pasall paman"

Keduanya tampak akrab berbincang di teras rumah, senja juga terlihat begitu bahagia dengan kehadiran Loka.

"Paman sudah embuh" celoteh Senja.

Mengingat pertama dan terakhir kali keduanya bertemu adalah saat Loka mengalami kecelakaan dan dia harus mendapatkan perawatan dari Asmara, keduanya lantas akrab meski baru pertama bertemu, sampai pada akhir nya Loka menginap di rumah pak Basuki, baru kali ini keduanya bertemu kembali.

"Paman, paman mau tidak jadi ayah Enja" celoteh anak berusia 3,5 tahun tersebut.

Dua bola mata Loka seketika membulat sempurna , mendapati tawaran sekaligus permintaan dari gadis kecil di pangkuannya.

Melihat Loka yang terdiam dalam waktu cukup lama, agaknya membuat Senja bersedih, hingga dia menundukkan wajahnya.

"Senja, bukan Paman tidak mau, hanya saja nanti Ayahnya senja marah kalau Senja punya papa lain"

Loka berusaha memberikan penjelasan yang setidaknya mudah untuk di pahami, namun tidak membuat Senja kecewa karena menolaknya.

Mendengar itu senja tampak berfikir.

"Iya , nanti ayah malah" keluh senja dengan wajah sedihnya.

"Tapi ayah tidak sayang Enja" lirih nya lagi.

Mendengar ungkapan hati dari Senja agaknya membuat hati seorang Loka ikut terluka, namun dia hanya dapat merengkuh tubuh kecil Senja dan memeluknya, sekedar untuk menenangkan gadis kecil dihadapannya.

***

Terpopuler

Comments

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

𝑺𝒆𝒏𝒋𝒂 𝒋𝒏𝒈𝒏 𝒔𝒆𝒅𝒊𝒉 𝒚𝒂 😭😭😭

2024-05-02

0

Afternoon Honey

Afternoon Honey

senja 😭

2023-10-11

0

Athaya

Athaya

Duh senja😭😭

2023-08-09

2

lihat semua
Episodes
1 BAB 1. Asmara
2 BAB 2. Pindah
3 BAB 3. Rumah Lama
4 BAB 4. Kecelakaan
5 BAB 5. Pagi Hari.
6 BAB 6. Keputusan
7 BAB 7. Pertanyaan Rani
8 BAB 8. Kesedihan Senja.
9 BAB 9. Kebingungan Asmara
10 BAB 10. Bayangan Masa Lalu
11 BAB 11. Takut
12 BAB 12. Bantuan Loka
13 BAB 13. Menginap
14 BAB 14. Memasak
15 BAB 15. Pasar Malam
16 BAB 16. Berita Dari Pak Basuki
17 BAB 17. Berangkat Kerja.
18 BAB 18. Persiapan
19 BAB 19. Tamu
20 BAB 20. Mantan
21 BAB 21. Kecelakaan Kerja
22 BAB 22. Rengekan Senja
23 BAB 23. Membungkam
24 BAB 24. Penyesalan
25 BAB 25. Asmara Loka
26 BAB 26. Perdebatan
27 BAB 27. Status Dadakan
28 BAB 28. Berpamitan
29 BAB 29. Terjebak
30 BAB 30. Kejujuran Loka
31 BAB 31. Permintaan Loka
32 BAB 32. Jemputan
33 BAB 33. Sejarah Hidup Asmara
34 BAB 34. Semakin Dekat
35 BAB 35. Pak Basuki
36 BAB 36. Jemputan di Pagi Hari
37 BAB 37. Berdua Berbicara Bersama
38 BAB 38. Bersama
39 BAB 39. Ujian
40 BAB 40. Perjalanan
41 BAB 41. Bertemu
42 BAB 42. Sakit Hati Untuk Kedua Kalinya
43 BAB 43. Pertemuan Tak Terduga
44 BAB 44. Kesedihan Senja
45 BAB 45. Ternyata
46 BAB 46. Kejutan
47 BAB 47. Senja Asmaraloka
48 BAB 48. SAH.
49 BAB 49. Malam Pertama
50 BAB 50. Pagi Hari
51 BAB 51. Menghabiskan Waktu bersama
52 BAB 52. Tamu Pagi Hari
53 BAB 53. Tidak Disangka.
54 BAB 54. Kedatangan Loka
55 BAB 55. Saran Rani
56 BAB 56. Tawaran Asmara
57 BAB 57. Pertemuan Tak Terduga.
58 BAB 58. Siapa Sebenarnya.
59 BAB 59. Berulang kali Tersakiti.
60 BAB 60. Ketegasan Loka.
61 BAB 61. Kerelaan Asmara
62 BAB 62. Pasrah.
63 BAB 63. Malam Pertama Sesi Ke-2
64 BAB 64. Kejutan
65 BAB 65. Firasat
66 BAB 66. Peristiwa Besar.
67 BAB 67. Terkuaknya Rahasia Loka.
68 BAB 68. Keputusan Asmara.
69 BAB 69. Bahagia diatas Luka
70 BAB 70. Loka Kembali
71 BAB 71. Ketegaran Asmara
72 BAB 72. Tidak !
73 BAB 73. Garis Dua
74 BAB 74. Jemputan Pertama
75 BAB 75. Perhatian
76 BAB 76. Tamu Malam
77 BAB 77. Mantan Ibu Mertua
78 BAB 78. Kemarahan Loka
79 BAB 79. Perdebatan
80 BAB 80. Kebingungan
81 BAB 81. Deklarasi Loka
82 BAB 82. Cinta yang kembali Ada.
83 BAB 83. Tragedi.
84 BAB 84. Dokter Indrawan
85 BAB 85. Rahasia Lama
86 BAB 86. Penantian
87 BAB 87. Jawaban
88 BAB 88. Kepulangan Pak Basuki.
89 BAB 89. Kabar
90 BAB 90. Mulai Kembali
91 BAB 91. Pergi Entah Kemana
92 BAB 92. Kepanikan Loka
93 BAB 93. Masih Mencari
94 BAB 94. Titik Terang
95 BAB 95. Sebuah Fakta
96 BAB 96. Tamu Malam
97 BAB 97. Ketakutan Asmara
98 BAB 98. Kedatangan Cinta.
99 BAB 99. Mencurahkan Kerinduan
100 BAB 100. Kebahagiaan Asmara
101 BAB 101. Malam Malam Panjang
102 BAB 102. Akhir Bahagia.
103 NOVEL BARU - TAKDIR CINTA KHADIJAH
Episodes

Updated 103 Episodes

1
BAB 1. Asmara
2
BAB 2. Pindah
3
BAB 3. Rumah Lama
4
BAB 4. Kecelakaan
5
BAB 5. Pagi Hari.
6
BAB 6. Keputusan
7
BAB 7. Pertanyaan Rani
8
BAB 8. Kesedihan Senja.
9
BAB 9. Kebingungan Asmara
10
BAB 10. Bayangan Masa Lalu
11
BAB 11. Takut
12
BAB 12. Bantuan Loka
13
BAB 13. Menginap
14
BAB 14. Memasak
15
BAB 15. Pasar Malam
16
BAB 16. Berita Dari Pak Basuki
17
BAB 17. Berangkat Kerja.
18
BAB 18. Persiapan
19
BAB 19. Tamu
20
BAB 20. Mantan
21
BAB 21. Kecelakaan Kerja
22
BAB 22. Rengekan Senja
23
BAB 23. Membungkam
24
BAB 24. Penyesalan
25
BAB 25. Asmara Loka
26
BAB 26. Perdebatan
27
BAB 27. Status Dadakan
28
BAB 28. Berpamitan
29
BAB 29. Terjebak
30
BAB 30. Kejujuran Loka
31
BAB 31. Permintaan Loka
32
BAB 32. Jemputan
33
BAB 33. Sejarah Hidup Asmara
34
BAB 34. Semakin Dekat
35
BAB 35. Pak Basuki
36
BAB 36. Jemputan di Pagi Hari
37
BAB 37. Berdua Berbicara Bersama
38
BAB 38. Bersama
39
BAB 39. Ujian
40
BAB 40. Perjalanan
41
BAB 41. Bertemu
42
BAB 42. Sakit Hati Untuk Kedua Kalinya
43
BAB 43. Pertemuan Tak Terduga
44
BAB 44. Kesedihan Senja
45
BAB 45. Ternyata
46
BAB 46. Kejutan
47
BAB 47. Senja Asmaraloka
48
BAB 48. SAH.
49
BAB 49. Malam Pertama
50
BAB 50. Pagi Hari
51
BAB 51. Menghabiskan Waktu bersama
52
BAB 52. Tamu Pagi Hari
53
BAB 53. Tidak Disangka.
54
BAB 54. Kedatangan Loka
55
BAB 55. Saran Rani
56
BAB 56. Tawaran Asmara
57
BAB 57. Pertemuan Tak Terduga.
58
BAB 58. Siapa Sebenarnya.
59
BAB 59. Berulang kali Tersakiti.
60
BAB 60. Ketegasan Loka.
61
BAB 61. Kerelaan Asmara
62
BAB 62. Pasrah.
63
BAB 63. Malam Pertama Sesi Ke-2
64
BAB 64. Kejutan
65
BAB 65. Firasat
66
BAB 66. Peristiwa Besar.
67
BAB 67. Terkuaknya Rahasia Loka.
68
BAB 68. Keputusan Asmara.
69
BAB 69. Bahagia diatas Luka
70
BAB 70. Loka Kembali
71
BAB 71. Ketegaran Asmara
72
BAB 72. Tidak !
73
BAB 73. Garis Dua
74
BAB 74. Jemputan Pertama
75
BAB 75. Perhatian
76
BAB 76. Tamu Malam
77
BAB 77. Mantan Ibu Mertua
78
BAB 78. Kemarahan Loka
79
BAB 79. Perdebatan
80
BAB 80. Kebingungan
81
BAB 81. Deklarasi Loka
82
BAB 82. Cinta yang kembali Ada.
83
BAB 83. Tragedi.
84
BAB 84. Dokter Indrawan
85
BAB 85. Rahasia Lama
86
BAB 86. Penantian
87
BAB 87. Jawaban
88
BAB 88. Kepulangan Pak Basuki.
89
BAB 89. Kabar
90
BAB 90. Mulai Kembali
91
BAB 91. Pergi Entah Kemana
92
BAB 92. Kepanikan Loka
93
BAB 93. Masih Mencari
94
BAB 94. Titik Terang
95
BAB 95. Sebuah Fakta
96
BAB 96. Tamu Malam
97
BAB 97. Ketakutan Asmara
98
BAB 98. Kedatangan Cinta.
99
BAB 99. Mencurahkan Kerinduan
100
BAB 100. Kebahagiaan Asmara
101
BAB 101. Malam Malam Panjang
102
BAB 102. Akhir Bahagia.
103
NOVEL BARU - TAKDIR CINTA KHADIJAH

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!