BAB 13. Menginap

...Bahagia dan bersedih sewajarnya, Karena sedih dan Kecewa akan selalu datang menyapa...

...🍁...

Asmara lantas meletakkan minuman yang sebelumnya dia bawa ke atas meja.

Disusul Loka yang juga memilih untuk kembali duduk.

Keduanya duduk saling berhadapan, dengan Loka memilih untuk duduk di tempatnya semula.

"Kau tidak punya saudara ?"

Asmara tampak menggelengkan kepala, menandakan jika memang dia hanya sendiri saja.

"Iya , Saya anak tunggal"

Keduanya tampak menyesap Jahe geprek hangat buatan Asmara, Susana hening semakin menambah rasa canggung diantara keduanya.

Beberapa kali hanya terlihat Asmara menyesap minumannya, begitu juga dengan Loka melakukan hal yang sama.

Tok tok tok !!!

Terdengar ketukan pintu yang begitu nyaring dari arah depan.

Asmara tampak menoleh kesana , begitu juga dengan Loka yang juga mengerut kan keningnya. Tidak mungkin rasanya ada tamu yang datang bertandang ketika malam, terlebih saat ini tengah hujan.

Kalau pun pasien yang datang, mereka pasti akan langsung memencet bel yang ada di depan pintu ruang periksa, dan bukan mengetuk pintu rumah.

"Siapa ?"

"Bapak Nduk"

Sadar siapa yang datang, Asmara segera bangkit dan bergegas Menuju pintu depan untuk membukakan pintu.

'Pak Basuki' Jelas asma langsung tahu, karena hanya pak Basuki yang kerap datang kerumahnya.

"Bapak kok hujan-hujan kesini ?" Panik Asmara

Bukan tanpa alasan pak Basuki selalu saja datang disaat hujan besar atau Guntur menyapa, sejujur nya Asmara sangat tahu apa alasannya, tentu rasa khawatir dan sifat ke bapak an paman nya itu yang selalu menghawatirkan Asmara dan juga Senja.

Belakangan diketahui pak Basuki datang untuk memastikan apakah Asmara sudah di rumah atau belum, pasalnya tadi mbok Jum yang merasa khawatir, mendatangi pak Basuki dan Bu Retno mengatakan jika keduanya belum pulang sejak pagi tadi.

Hal itu tentu yang melatar belakangi pak Basuki datang kali ini.

"Syukur kamu sudah pulang Nduk, Bapak khawatir"

"Bapak tadi tahu dari mbok Jum kalian pergi main, tapi belum pulang pulang"

Asmara merasa sangat bersalah pada pak Basuki, terlihat dia begitu mencemaskan nya. Wajah lelah pak Basuki, ditambah mencemaskan dirinya dan juga Senja, tentu hal itu semakin membuat Asmara merasa bersalah.

"Bapak Masuk dulu ya, asma buatkan Jahe"

"Ya Nduk"

Karena seringkali pak Basuki setelah melihat Asma berada dirumah dan baik-baik saja maka pak Basuki akan langsung pulang, Namun kali ini Asmara sengaja memintanya untuk singgah sejenak.

Asma lantas berjalan kearah belakang, sementara pak Basuki berjalan menuju ruang tamu.

Tatapan pak Basuki langsung tertuju pada sosok laki-laki yang tengah duduk di ruang tamu.

Pak Basuki yang tidak mengenakan kaca mata, mulai menajamkan penglihatannya.

"Pak ?"

Sapa Loka dengan menunduk hormat terlebih dahulu, menyadari kedatangan pak Basuki.

"Lhoo Nak Loka to?" Pak Basuki. Loka tersenyum ramah dengan mengangguk sopan.

Setelah pak Basuki mengambil posisi duduk , Loka lantas menceritakan bagaimana dia bisa berada di tempat ini.

Pak Basuki tampak mendengar dengan antusias setiap ucapan dari Loka, dia juga sangat bersyukur dan berterima kasih pada sosok laki-laki baik di hadapannya itu.

Entah bagaimana dia akan mencari Asmara dan Senja jika tidak ada Loka yang menolongnya , begitu pikir pak Basuki.

Tidak berselang lama Asmara keluar dengan membawa nampan berisi secangkir jahe hangat dengan pisang goreng yang sebelumnya mbok Jum siapkan.

Asmara lantas meletakan minuman tepat didepan Pak basuki, dan mempersilahkan nya untuk minum terlebih dahulu.

"Mas, dicoba pisang gorengnya"

Asmara mendekatkan pisang goreng yang masih hangat ke depan Loka. Sementara loka tersenyum menerima nya.

"Terima kasih" Loka. Asmara menjawab dengan anggukan kepala.

Ketiganya lantas berbincang bersama, tak banyak yang di tanyakan pak Basuki, karena justru Loka yang lebih banyak dan aktif untuk bertanya.

Tentunya berkaitan dengan kondisi alam di desa ini, meski tidak mengatakan secara langsung, namun Loka agaknya mulai mencari informasi berkaitan dengan tempat wisata dan tempat-tempat lain yang banyak di minati.

Hal itu tentu karena kedepannya dia akan membangun usaha yang serupa , meski tidak sama, karena tentu tempat usaha yang akan di bangun Loka kebanyakan hanya di minati kalangan atas saja.

"Ohya Nduk, jembatan di bawah sana rubuh, jadi sebaiknya kamu tidak usah kemana-mana" titah pak Basuki.

Mengatakan itu pak Basuki baru mengingat jika diantara mereka juga ada Loka.

Pak Basuki sendiri menjadi bingung karena nya. Sejenak pak Basuki menautkan kedua alisnya, menatap sekilas pada Loka yang juga mendadak menjadi bingung.

"Nak loka sebaiknya menginap disini saja" titah pak Basuki.

Hal itu tentu karena jembatan yang merupakan akses penghubung antar desa itu rubuh.

Kalaupun loka memaksa untuk kembali, dia harus mengambil jalan yang lebih jauh, dan jalan tersebut cukup curam karena di samping kanan dan kirinya terdapat tebing, tentu pak Basuki tidak akan mengambil resiko itu dengan mengizinkan Loka pulang.

Terlebih mengingat Loka tentu tidak familiar dengan jalanan di daerah sini, hal itu yang semakin membuat pak Basuki yakin meminta Loka untuk menginap.

Pak Basuki pun juga tidak bisa mengajak Loka untuk menginap di rumahnya , sementara pak Basuki dan Bu Retno sendiri malam ini ada kegiatan di balai desa.

Disana warga desa tengah mengadakan Pagelaran wayang kulit untuk pembukaan maulid Nabi, tentu sebagai kepala desa tidak begitu saja mudah bagi pak Basuki untuk meninggalkannya.

Terlebih tentu banyak warga yang mengharap kedatangan pak Basuki.

"Tidak masalah pak saya menginap di sini ?"

Pak Basuki lantas tersenyum ramah mendengar pertanyaan Loka.

"Tidak papa Nak, bapak percaya sama nak Loka" ucapnya kemudian.

Loka tampak lega dengan mengulas senyum manis di bibirnya.

Setelah perceraian Asmara dengan Bima sejujurnya cukup membuat hati pak Basuki turut sakit dan kecewa, banyak laki-laki yang meminta Asmara padanya, namun juga lagi lagi selain karena Asmara tidak suka atau lebih tepatnya Asmara yang belum siap, juga hal itu karena pak Basuki tidak mengizinkannya.

Namun entah mengapa, ketika bersama Loka filing pak Basuki berbeda , jika di bandingkan dengan kebanyakan pria yang mendatanginya.

"Terima kasih pak kalau begitu" Loka. Pak Basuki pun menganggukkan kepala sebagai jawaban.

Setelah cukup lama berbincang, pak Basuki beranjak dari duduknya , karena waktu telah menunjukan angka 20.15 , Mengingat pembukaan pagelaran wayang kulit jam 21.00.

Pak Basuki yang merupakan kepala desa tentu tidak boleh telat , karena dia juga di dapuk sebagai penabuh Gong, pertanda dibuka nya acara pagelaran malam nanti.

"Ya sudah , Bapak pulang dulu ya, kalau ada apa-apa kamu telpon bapak saja Nduk"

Asmara tampak menganggukkan kepala, paham dengan apa yang di katakan pak Basuki padanya.

"Bapak hati-hati ya" Asmara. Pak Basuki menjawab dengan anggukan kepala.

Pak Basuki lantas keluar rumah di susul Asmara dan juga Loka yang ikut mengantarkan sampai ke teras rumah.

Mengenakan kembali jas hujan berwarna ungu, pak Basuki beranjak meninggalkan rumah asmara menggunakan motor Supra nya.

***

Bonus Visual Pemeran , Mohon Maaf jika tidak sesuai Ekspektasi Pembaca, boleh memvisualkan dengan karakter lainya, Bebas... 🥰🤗🙏

Loka Wiratmaja

Asmara

Bima Dirgantara

Terpopuler

Comments

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

𝒌𝒖𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒔𝒂𝒏𝒈𝒂𝒓 𝒚𝒈 𝒋𝒅 𝑳𝒐𝒌𝒂

2024-05-02

0

glade🌊

glade🌊

lanjut

2024-03-10

0

Afternoon Honey

Afternoon Honey

lanjut baca...

2023-10-11

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1. Asmara
2 BAB 2. Pindah
3 BAB 3. Rumah Lama
4 BAB 4. Kecelakaan
5 BAB 5. Pagi Hari.
6 BAB 6. Keputusan
7 BAB 7. Pertanyaan Rani
8 BAB 8. Kesedihan Senja.
9 BAB 9. Kebingungan Asmara
10 BAB 10. Bayangan Masa Lalu
11 BAB 11. Takut
12 BAB 12. Bantuan Loka
13 BAB 13. Menginap
14 BAB 14. Memasak
15 BAB 15. Pasar Malam
16 BAB 16. Berita Dari Pak Basuki
17 BAB 17. Berangkat Kerja.
18 BAB 18. Persiapan
19 BAB 19. Tamu
20 BAB 20. Mantan
21 BAB 21. Kecelakaan Kerja
22 BAB 22. Rengekan Senja
23 BAB 23. Membungkam
24 BAB 24. Penyesalan
25 BAB 25. Asmara Loka
26 BAB 26. Perdebatan
27 BAB 27. Status Dadakan
28 BAB 28. Berpamitan
29 BAB 29. Terjebak
30 BAB 30. Kejujuran Loka
31 BAB 31. Permintaan Loka
32 BAB 32. Jemputan
33 BAB 33. Sejarah Hidup Asmara
34 BAB 34. Semakin Dekat
35 BAB 35. Pak Basuki
36 BAB 36. Jemputan di Pagi Hari
37 BAB 37. Berdua Berbicara Bersama
38 BAB 38. Bersama
39 BAB 39. Ujian
40 BAB 40. Perjalanan
41 BAB 41. Bertemu
42 BAB 42. Sakit Hati Untuk Kedua Kalinya
43 BAB 43. Pertemuan Tak Terduga
44 BAB 44. Kesedihan Senja
45 BAB 45. Ternyata
46 BAB 46. Kejutan
47 BAB 47. Senja Asmaraloka
48 BAB 48. SAH.
49 BAB 49. Malam Pertama
50 BAB 50. Pagi Hari
51 BAB 51. Menghabiskan Waktu bersama
52 BAB 52. Tamu Pagi Hari
53 BAB 53. Tidak Disangka.
54 BAB 54. Kedatangan Loka
55 BAB 55. Saran Rani
56 BAB 56. Tawaran Asmara
57 BAB 57. Pertemuan Tak Terduga.
58 BAB 58. Siapa Sebenarnya.
59 BAB 59. Berulang kali Tersakiti.
60 BAB 60. Ketegasan Loka.
61 BAB 61. Kerelaan Asmara
62 BAB 62. Pasrah.
63 BAB 63. Malam Pertama Sesi Ke-2
64 BAB 64. Kejutan
65 BAB 65. Firasat
66 BAB 66. Peristiwa Besar.
67 BAB 67. Terkuaknya Rahasia Loka.
68 BAB 68. Keputusan Asmara.
69 BAB 69. Bahagia diatas Luka
70 BAB 70. Loka Kembali
71 BAB 71. Ketegaran Asmara
72 BAB 72. Tidak !
73 BAB 73. Garis Dua
74 BAB 74. Jemputan Pertama
75 BAB 75. Perhatian
76 BAB 76. Tamu Malam
77 BAB 77. Mantan Ibu Mertua
78 BAB 78. Kemarahan Loka
79 BAB 79. Perdebatan
80 BAB 80. Kebingungan
81 BAB 81. Deklarasi Loka
82 BAB 82. Cinta yang kembali Ada.
83 BAB 83. Tragedi.
84 BAB 84. Dokter Indrawan
85 BAB 85. Rahasia Lama
86 BAB 86. Penantian
87 BAB 87. Jawaban
88 BAB 88. Kepulangan Pak Basuki.
89 BAB 89. Kabar
90 BAB 90. Mulai Kembali
91 BAB 91. Pergi Entah Kemana
92 BAB 92. Kepanikan Loka
93 BAB 93. Masih Mencari
94 BAB 94. Titik Terang
95 BAB 95. Sebuah Fakta
96 BAB 96. Tamu Malam
97 BAB 97. Ketakutan Asmara
98 BAB 98. Kedatangan Cinta.
99 BAB 99. Mencurahkan Kerinduan
100 BAB 100. Kebahagiaan Asmara
101 BAB 101. Malam Malam Panjang
102 BAB 102. Akhir Bahagia.
103 NOVEL BARU - TAKDIR CINTA KHADIJAH
Episodes

Updated 103 Episodes

1
BAB 1. Asmara
2
BAB 2. Pindah
3
BAB 3. Rumah Lama
4
BAB 4. Kecelakaan
5
BAB 5. Pagi Hari.
6
BAB 6. Keputusan
7
BAB 7. Pertanyaan Rani
8
BAB 8. Kesedihan Senja.
9
BAB 9. Kebingungan Asmara
10
BAB 10. Bayangan Masa Lalu
11
BAB 11. Takut
12
BAB 12. Bantuan Loka
13
BAB 13. Menginap
14
BAB 14. Memasak
15
BAB 15. Pasar Malam
16
BAB 16. Berita Dari Pak Basuki
17
BAB 17. Berangkat Kerja.
18
BAB 18. Persiapan
19
BAB 19. Tamu
20
BAB 20. Mantan
21
BAB 21. Kecelakaan Kerja
22
BAB 22. Rengekan Senja
23
BAB 23. Membungkam
24
BAB 24. Penyesalan
25
BAB 25. Asmara Loka
26
BAB 26. Perdebatan
27
BAB 27. Status Dadakan
28
BAB 28. Berpamitan
29
BAB 29. Terjebak
30
BAB 30. Kejujuran Loka
31
BAB 31. Permintaan Loka
32
BAB 32. Jemputan
33
BAB 33. Sejarah Hidup Asmara
34
BAB 34. Semakin Dekat
35
BAB 35. Pak Basuki
36
BAB 36. Jemputan di Pagi Hari
37
BAB 37. Berdua Berbicara Bersama
38
BAB 38. Bersama
39
BAB 39. Ujian
40
BAB 40. Perjalanan
41
BAB 41. Bertemu
42
BAB 42. Sakit Hati Untuk Kedua Kalinya
43
BAB 43. Pertemuan Tak Terduga
44
BAB 44. Kesedihan Senja
45
BAB 45. Ternyata
46
BAB 46. Kejutan
47
BAB 47. Senja Asmaraloka
48
BAB 48. SAH.
49
BAB 49. Malam Pertama
50
BAB 50. Pagi Hari
51
BAB 51. Menghabiskan Waktu bersama
52
BAB 52. Tamu Pagi Hari
53
BAB 53. Tidak Disangka.
54
BAB 54. Kedatangan Loka
55
BAB 55. Saran Rani
56
BAB 56. Tawaran Asmara
57
BAB 57. Pertemuan Tak Terduga.
58
BAB 58. Siapa Sebenarnya.
59
BAB 59. Berulang kali Tersakiti.
60
BAB 60. Ketegasan Loka.
61
BAB 61. Kerelaan Asmara
62
BAB 62. Pasrah.
63
BAB 63. Malam Pertama Sesi Ke-2
64
BAB 64. Kejutan
65
BAB 65. Firasat
66
BAB 66. Peristiwa Besar.
67
BAB 67. Terkuaknya Rahasia Loka.
68
BAB 68. Keputusan Asmara.
69
BAB 69. Bahagia diatas Luka
70
BAB 70. Loka Kembali
71
BAB 71. Ketegaran Asmara
72
BAB 72. Tidak !
73
BAB 73. Garis Dua
74
BAB 74. Jemputan Pertama
75
BAB 75. Perhatian
76
BAB 76. Tamu Malam
77
BAB 77. Mantan Ibu Mertua
78
BAB 78. Kemarahan Loka
79
BAB 79. Perdebatan
80
BAB 80. Kebingungan
81
BAB 81. Deklarasi Loka
82
BAB 82. Cinta yang kembali Ada.
83
BAB 83. Tragedi.
84
BAB 84. Dokter Indrawan
85
BAB 85. Rahasia Lama
86
BAB 86. Penantian
87
BAB 87. Jawaban
88
BAB 88. Kepulangan Pak Basuki.
89
BAB 89. Kabar
90
BAB 90. Mulai Kembali
91
BAB 91. Pergi Entah Kemana
92
BAB 92. Kepanikan Loka
93
BAB 93. Masih Mencari
94
BAB 94. Titik Terang
95
BAB 95. Sebuah Fakta
96
BAB 96. Tamu Malam
97
BAB 97. Ketakutan Asmara
98
BAB 98. Kedatangan Cinta.
99
BAB 99. Mencurahkan Kerinduan
100
BAB 100. Kebahagiaan Asmara
101
BAB 101. Malam Malam Panjang
102
BAB 102. Akhir Bahagia.
103
NOVEL BARU - TAKDIR CINTA KHADIJAH

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!