BAB 11. Takut

...Simpan, Diam, dan Rasakan ...

...🍁...

Pagi hari

Suasana pagi ini lebih cerah jika di bandingkan dengan 2 hari yang lalu, Tepat hari ini merupakan bulan ke 8 Asmara tinggal di Kertagiri.

Semua beban yang asmara rasakan mulai perlahan menghilang, hanya Senja saja lah yang terkadang kembali harus membuat Asmara merasakan sesak di dada.

Seorang anak sejatinya tidak hanya kebahagiaan bagi orang tua, namun dia juga merupakan Cobaan dan juga Ujian, Tentu semua ibu yang memiliki anak akan merasakannya.

Bukan karena senja nakal atau tidak menurut, namun karena senja yang justru juga harus menanggung beban hidup di usianya yang masih 3.5 tahun.

"Ibuk.."

"Iya sayang "

"Enja mau aain" Senja

"Enja mau main?" Asmara

Senja pun menganggukkan kepalanya, berharap jika sang ibu mau mengabulkan permintaan nya.

Sejujur nya Asmara sedikit merasa lelah, pekerjaan di kantor yang tidak pernah ada habisnya, belum lagi kunjungan-kunjungan bumil, bufas, balita dan masih banyak kunjungan lainya. Cukup membuat tenaga dan pikiran Asmara tersita.

Namun Asmara juga sadar dirinya sangat jarang membawa senja bermain di luar, bahkan selama 8 bulan di sini mungkin dapat di hitung dengan jari berapa kali Asmara membawa senja bermain di luar rumah.

"Okay sayang, Enja siap-siap ya, nanti kita main"

"Benel Buk?"

"Iya sayang Bener "

Senja di bantu Mbok Jum bersiap mengganti baju dan celana panjang , tentu tak lupa juga mengenakan jaket.

Begitu juga Asmara melakukan hal yang sama, bersiap mengenakan kaus putih oblong oversize, yang di padu padankan dengan Rok tutu sepanjang betis membuat penampilan Asmara kian mempesona.

Asmara memang selalu berpenampilan feminim dan sederhana, tidak neko-neko , tidak ada aksesoris atau hiasan yang menempel di tubuhnya.

Bahkan jika tidak bersama Senja tak jarang orang mengira Asmara masih lajang.

Asmara dan Senja telah siap melakukan perjalanan, meski entah kemana tujuan keduanya, Asmara hanya berusaha menuruti permintaan putrinya dan tentu menuruti kata hatinya.

Helmet kecil untuk Senja dan tak lupa Asmara mengenakan helmet Bogo nya, berjalan menyusuri hijaunya hamparan perkebunan teh.

Senja terlihat begitu bahagia, senandung lagu yang tidak begitu jelas intonasi nya selalu dia perdengarkan di sepanjang perjalanan.

Aaik aaaik e Pucak hunung ... inggi inggi sekaliii...

Sesederhana dan semudah itu membuat senyum dan tawa Senja, tidak perlu sesuatu yang mewah dan megah, nyatanya gadis kecilnya begitu bahagia.

Hal hal seperti ini lah yang kerap membuat Asmara lemah, Kegiatan kecil saja sudah membuat Senja bahagia, namun Asmara bahkan jarang melakukanya.

Sedih sudah pasti, sesak di dada begitu terasa ketika seorang ibu tak mampu memenuhi keinginan anaknya.

"Enja seneng ??" teriak senja dengan merentangkan kedua tangannya

"Iya buk " Tawa ria dari mulut kecil senja membuat Asmara begitu bahagia.

Tujuan pertama Asmara kali ini adalah sebuah tempat bermain, yang disana ada beberapa wahana permainan anak , meski bukan seperti Timezone di kota besar atau di mall, namun Senja cukup bahagia.

"Ayooo Enja, Enja pasti bisa !!"

Teriakan Asmara yang begitu nyaring, memberikan semangat untuk putrinya yang akan meluncur dari perosotan.

"Ibuk, Tangkap Enja ibuk!"

Keduanya menikmati setiap wahana yang ada di sana, tidak hanya perosotan, seperti memancing ikan , Mandi bola, arena memanah , dan membuat istana Play-Doh, semua Senja coba satu persatu.

"Enja capek nak ?" Tanya Asmara dengan mengusap keringat di kening putrinya.

"Auuss buk" Senja.

"Okay, kalau gitu kita udahan dulu yuk main nya, kita cari Minum dan makan siang sayang, Enja mau ??"

"Mauuu"

Asmara tidak perlu menggendong atau mendorong senja menggunakan stroller, Senja memang sangat mandiri, selain karena jarang diajak keluar juga karena senja lebih suka jalan kaki sendiri.

Tidak perlu keluar arena permainan , di tempat tersebut juga banyak berjajar tempat makan, mulai dari soto hingga seafood pun ada.

Asmara memberikan kesempatan pada putrinya untuk memilih sendiri makanan apa yang ingin di makan.

Dan pilihan senja kali ini jatuh pada Seafood, tapi senja hanya ingin makan udang goreng tepung saja tidak dengan yang lainya.

Senja memang sangat menyukai Seafood, saat di ibu kota Asmara selalu stock udang di dalam kulkas, sewaktu-waktu jika senja menginginkan dia akan langsung buatkan.

Namun selama pindah ke desa, Senja memang jarang makan seafood, bukan karena tidak mampu untuk membeli, hanya saja di daerah pegunungan sangat jarang pedagang sayur keliling membawa Seafood, kalaupun ada udang itu juga jenis udang kali, dan senja kurang suka.

Terlihat senja begitu lahap menikmati suapan demi suapan yang diberikan oleh Asmara.

"Enja, habis ini kita pulang saja yuk nak"

"Sepertinya sebentar lagi hujan"

Ucap Asmara melihat situasi yang mulai gelap, mendadak cuaca berubah mendung, padahal sebelumnya sangat cerah dan cenderung panas.

"Oe ibuk " Senja

Dengan telaten Asmara kembali menyuapi Senja.

Tidak butuh waktu lama Senja telah menghabiskan seluruh makanan nya, hanya menyisakan sedikit nasi dan 2 udang saja, sementara Asmara juga telah selesai dengan makan siangnya.

Keduanya bergegas bersiap untuk pulang, Setelah membayar tagihan makan siang, Asmara lantas memakaikan jaket untuk putrinya.

Kembali memacu kuda besi bersama putri tercintanya, kembali terdengar tawa riang gembira dari senja yang begitu menikmati indahnya pemandangan.

Meski setiap hari pemandangan itu juga yang di lihat oleh senja, namun sepertinya untuk saat ini Senja begitu bahagia.

Langit semakin mendung, sementara perjalanan pulang masih sekitar 30 menit lagi, Ada rasa khawatir di hati Asmara ketika mendadak gerimis kecil mulai turun menyapa.

Gerimis yang awalnya kecil, lama-lama semakin besar dan tanpa terasa telah berubah menjadi hujan.

Nahas Asmara tidak memasukan kembali jas hujan yang dia pakai sebelumnya kedalam jok.

Tanpa pikir panjang Asmara segera menepikan motornya, mencari tempat berteduh untuk dirinya dan juga sang putri tercinta.

Sebuah gubug reot di pinggir jalan yang sepertinya sebelum terbengkalai sempat diperuntukan berjualan .

Agaknya Asmara sedikit was-was kalau-kalau ada ular atau hewan melata lainya, mengingat disana hanya dia dan Senja saja.

"Ibuk, Enja aaut "

"Senja takut ?, Sini gendong ibuk"

Senja yang sebelumnya duduk kini telah berada dalam dekapan Asmara, terlihat jelas ketakutan di wajahnya.

Waktu menunjukan pukul 15.45

Kumandang ashar juga telah terdengar , namun rasanya hujan juga tidak kunjung reda, mau nekat menerobos juga tidak mungkin keadaan Asmara yang membawa Senja, namun untuk bertahan juga rasanya tidak mungkin mengingat waktu semakin gelap.

"Bu.. Enja Tautt " Isak Senja dengan menenggelamkan wajahnya di dada Asmara.

Tidak banyak yang dapat Asmara lakukan, hanya memberikan usapan lembut dan sesekali mencium puncak kepala Senja, berharap semoga putrinya tidak merasa takut.

Asmara berusaha meraih ponselnya, sial nya satu-satunya Harapan baginya pupus begitu saja, ketika mendapati baterai ponsel nya telah habis.

"Bukk..."

Tangisan Senja mulai terdengar, dan itu cukup membuat Asmara agak gelisah.

"Sabar ya sayang, Ada Ibuk disini, Enja jangan takut ya"

Suara petir menyambar , gemuruh menggelegar semakin menambah suasana suram sore itu.

***

Terpopuler

Comments

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

𝒔𝒆𝒎𝒐𝒈𝒂 𝑳𝒐𝒌𝒂 𝒍𝒆𝒘𝒂𝒕 𝒋𝒍𝒏 𝒚𝒈 𝑨𝒔𝒎𝒂 𝒅𝒂𝒏 𝑺𝒆𝒏𝒋𝒂 𝒔𝒊𝒏𝒈𝒈𝒂𝒉𝒊 𝒖𝒏𝒕𝒖𝒌 𝒃𝒆𝒓𝒕𝒆𝒅𝒖𝒉 𝒃𝒊𝒂𝒓 𝒃𝒊𝒔𝒂 𝒏𝒐𝒍𝒐𝒏𝒈 𝒎𝒆𝒓𝒆𝒌𝒂

2024-05-02

0

Afternoon Honey

Afternoon Honey

Senja anak malang

2023-10-11

0

Athaya

Athaya

Sabar Enja😥😥

2023-08-01

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1. Asmara
2 BAB 2. Pindah
3 BAB 3. Rumah Lama
4 BAB 4. Kecelakaan
5 BAB 5. Pagi Hari.
6 BAB 6. Keputusan
7 BAB 7. Pertanyaan Rani
8 BAB 8. Kesedihan Senja.
9 BAB 9. Kebingungan Asmara
10 BAB 10. Bayangan Masa Lalu
11 BAB 11. Takut
12 BAB 12. Bantuan Loka
13 BAB 13. Menginap
14 BAB 14. Memasak
15 BAB 15. Pasar Malam
16 BAB 16. Berita Dari Pak Basuki
17 BAB 17. Berangkat Kerja.
18 BAB 18. Persiapan
19 BAB 19. Tamu
20 BAB 20. Mantan
21 BAB 21. Kecelakaan Kerja
22 BAB 22. Rengekan Senja
23 BAB 23. Membungkam
24 BAB 24. Penyesalan
25 BAB 25. Asmara Loka
26 BAB 26. Perdebatan
27 BAB 27. Status Dadakan
28 BAB 28. Berpamitan
29 BAB 29. Terjebak
30 BAB 30. Kejujuran Loka
31 BAB 31. Permintaan Loka
32 BAB 32. Jemputan
33 BAB 33. Sejarah Hidup Asmara
34 BAB 34. Semakin Dekat
35 BAB 35. Pak Basuki
36 BAB 36. Jemputan di Pagi Hari
37 BAB 37. Berdua Berbicara Bersama
38 BAB 38. Bersama
39 BAB 39. Ujian
40 BAB 40. Perjalanan
41 BAB 41. Bertemu
42 BAB 42. Sakit Hati Untuk Kedua Kalinya
43 BAB 43. Pertemuan Tak Terduga
44 BAB 44. Kesedihan Senja
45 BAB 45. Ternyata
46 BAB 46. Kejutan
47 BAB 47. Senja Asmaraloka
48 BAB 48. SAH.
49 BAB 49. Malam Pertama
50 BAB 50. Pagi Hari
51 BAB 51. Menghabiskan Waktu bersama
52 BAB 52. Tamu Pagi Hari
53 BAB 53. Tidak Disangka.
54 BAB 54. Kedatangan Loka
55 BAB 55. Saran Rani
56 BAB 56. Tawaran Asmara
57 BAB 57. Pertemuan Tak Terduga.
58 BAB 58. Siapa Sebenarnya.
59 BAB 59. Berulang kali Tersakiti.
60 BAB 60. Ketegasan Loka.
61 BAB 61. Kerelaan Asmara
62 BAB 62. Pasrah.
63 BAB 63. Malam Pertama Sesi Ke-2
64 BAB 64. Kejutan
65 BAB 65. Firasat
66 BAB 66. Peristiwa Besar.
67 BAB 67. Terkuaknya Rahasia Loka.
68 BAB 68. Keputusan Asmara.
69 BAB 69. Bahagia diatas Luka
70 BAB 70. Loka Kembali
71 BAB 71. Ketegaran Asmara
72 BAB 72. Tidak !
73 BAB 73. Garis Dua
74 BAB 74. Jemputan Pertama
75 BAB 75. Perhatian
76 BAB 76. Tamu Malam
77 BAB 77. Mantan Ibu Mertua
78 BAB 78. Kemarahan Loka
79 BAB 79. Perdebatan
80 BAB 80. Kebingungan
81 BAB 81. Deklarasi Loka
82 BAB 82. Cinta yang kembali Ada.
83 BAB 83. Tragedi.
84 BAB 84. Dokter Indrawan
85 BAB 85. Rahasia Lama
86 BAB 86. Penantian
87 BAB 87. Jawaban
88 BAB 88. Kepulangan Pak Basuki.
89 BAB 89. Kabar
90 BAB 90. Mulai Kembali
91 BAB 91. Pergi Entah Kemana
92 BAB 92. Kepanikan Loka
93 BAB 93. Masih Mencari
94 BAB 94. Titik Terang
95 BAB 95. Sebuah Fakta
96 BAB 96. Tamu Malam
97 BAB 97. Ketakutan Asmara
98 BAB 98. Kedatangan Cinta.
99 BAB 99. Mencurahkan Kerinduan
100 BAB 100. Kebahagiaan Asmara
101 BAB 101. Malam Malam Panjang
102 BAB 102. Akhir Bahagia.
103 NOVEL BARU - TAKDIR CINTA KHADIJAH
Episodes

Updated 103 Episodes

1
BAB 1. Asmara
2
BAB 2. Pindah
3
BAB 3. Rumah Lama
4
BAB 4. Kecelakaan
5
BAB 5. Pagi Hari.
6
BAB 6. Keputusan
7
BAB 7. Pertanyaan Rani
8
BAB 8. Kesedihan Senja.
9
BAB 9. Kebingungan Asmara
10
BAB 10. Bayangan Masa Lalu
11
BAB 11. Takut
12
BAB 12. Bantuan Loka
13
BAB 13. Menginap
14
BAB 14. Memasak
15
BAB 15. Pasar Malam
16
BAB 16. Berita Dari Pak Basuki
17
BAB 17. Berangkat Kerja.
18
BAB 18. Persiapan
19
BAB 19. Tamu
20
BAB 20. Mantan
21
BAB 21. Kecelakaan Kerja
22
BAB 22. Rengekan Senja
23
BAB 23. Membungkam
24
BAB 24. Penyesalan
25
BAB 25. Asmara Loka
26
BAB 26. Perdebatan
27
BAB 27. Status Dadakan
28
BAB 28. Berpamitan
29
BAB 29. Terjebak
30
BAB 30. Kejujuran Loka
31
BAB 31. Permintaan Loka
32
BAB 32. Jemputan
33
BAB 33. Sejarah Hidup Asmara
34
BAB 34. Semakin Dekat
35
BAB 35. Pak Basuki
36
BAB 36. Jemputan di Pagi Hari
37
BAB 37. Berdua Berbicara Bersama
38
BAB 38. Bersama
39
BAB 39. Ujian
40
BAB 40. Perjalanan
41
BAB 41. Bertemu
42
BAB 42. Sakit Hati Untuk Kedua Kalinya
43
BAB 43. Pertemuan Tak Terduga
44
BAB 44. Kesedihan Senja
45
BAB 45. Ternyata
46
BAB 46. Kejutan
47
BAB 47. Senja Asmaraloka
48
BAB 48. SAH.
49
BAB 49. Malam Pertama
50
BAB 50. Pagi Hari
51
BAB 51. Menghabiskan Waktu bersama
52
BAB 52. Tamu Pagi Hari
53
BAB 53. Tidak Disangka.
54
BAB 54. Kedatangan Loka
55
BAB 55. Saran Rani
56
BAB 56. Tawaran Asmara
57
BAB 57. Pertemuan Tak Terduga.
58
BAB 58. Siapa Sebenarnya.
59
BAB 59. Berulang kali Tersakiti.
60
BAB 60. Ketegasan Loka.
61
BAB 61. Kerelaan Asmara
62
BAB 62. Pasrah.
63
BAB 63. Malam Pertama Sesi Ke-2
64
BAB 64. Kejutan
65
BAB 65. Firasat
66
BAB 66. Peristiwa Besar.
67
BAB 67. Terkuaknya Rahasia Loka.
68
BAB 68. Keputusan Asmara.
69
BAB 69. Bahagia diatas Luka
70
BAB 70. Loka Kembali
71
BAB 71. Ketegaran Asmara
72
BAB 72. Tidak !
73
BAB 73. Garis Dua
74
BAB 74. Jemputan Pertama
75
BAB 75. Perhatian
76
BAB 76. Tamu Malam
77
BAB 77. Mantan Ibu Mertua
78
BAB 78. Kemarahan Loka
79
BAB 79. Perdebatan
80
BAB 80. Kebingungan
81
BAB 81. Deklarasi Loka
82
BAB 82. Cinta yang kembali Ada.
83
BAB 83. Tragedi.
84
BAB 84. Dokter Indrawan
85
BAB 85. Rahasia Lama
86
BAB 86. Penantian
87
BAB 87. Jawaban
88
BAB 88. Kepulangan Pak Basuki.
89
BAB 89. Kabar
90
BAB 90. Mulai Kembali
91
BAB 91. Pergi Entah Kemana
92
BAB 92. Kepanikan Loka
93
BAB 93. Masih Mencari
94
BAB 94. Titik Terang
95
BAB 95. Sebuah Fakta
96
BAB 96. Tamu Malam
97
BAB 97. Ketakutan Asmara
98
BAB 98. Kedatangan Cinta.
99
BAB 99. Mencurahkan Kerinduan
100
BAB 100. Kebahagiaan Asmara
101
BAB 101. Malam Malam Panjang
102
BAB 102. Akhir Bahagia.
103
NOVEL BARU - TAKDIR CINTA KHADIJAH

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!