BAB 8. Kesedihan Senja.

...Senyum terkadang mampu menjadi obat dari segala Luka di dada ...

...🍁...

Asmara telah selesai membersihkan diri, dan kini tengah menemani Senja untuk belajar, sementara mbok Jum masih sibuk dengan urusan dapur.

"Bu , Makanan nya sudah siap"

"Oh iya mbok, kita makan sekarang aja mbok"

Semenjak pindah ke desa, Asma selalu meminta mbok Jum untuk makan bersama , Tidak pernah membedakan nya seperti ketika dirinya masih tinggal bersama Bima.

Awalnya mbok Jum Agak canggung, namun karena Asmara selalu meminta, Akhirnya mbok Jum menurutinya.

"Ibuk.. Enja kangen ayah " celoteh Senja dengan mulut penuh makanan.

Mendengar ungkapan hati sang putri, seketika membuat nafsu makan Asmara menghilang begitu saja.

Sementara mbok Jum hanya menatap sekilas pada Asmara, dia juga tidak berani berkata apa-apa.

"Enja, Sabar ya sayang "

"Kenapa ayah Sibuk Telus buk " celoteh Senja dengan wajah sedihnya.

"Nanti ibuk Coba telpon ayah ya sayang, sekarang habiskan dulu makanan nya" titah Asmara.

Saat ini mungkin Asmara sudah tidak berselera untuk makan, mengingat janji ya pada sang putri.

Mendengar permintaan putrinya saja dia sudah merasa kan sesak di dada.

Makan malam telah usai, dan malam pun semakin larut, menyisakan Asmara yang masih setia duduk di ruang tamu, ditemani secangkir kopi yang akhir-akhir ini mulai dia gemari.

Entah kenapa, perkataan Rani siang tadi kembali menyapa ingatan Asmara.

Senja memang membutuhkan Sosok Ayah, mungkin Asmara memang terlalu egois dengan memikirkan sakit hatinya saja, sementara dia tidak memikirkan bagaimana Senja.

Bagaikan kaset rusak yang dipaksa untuk berputar kembali, ingatan Asmara pun tertuju ada sebuah kejadian yang cukup menyedihkan.

Asmara ingat betul saat sore itu Senja meminta untuk bermain dengan anak-anak tetangga yang seusianya, Sejujurnya senja tidak mengizinkannya, namun karena Senja terus memaksa, pada akhirnya Asmara mengizinkan. Awalnya mereka tampak Akrab dan terlihat baik-baik saja.

Namun ada saat ketika seorang anak tetangga yang menanyakan dimana keberadaan Ayah Senja, pasalnya mereka tidak pernah sekalipun melihatnya.

Merasa tidak dapat menjawab dan menunjukan dimana ayahnya, akhirnya senja hanya dapat menangis, dan berlari pulang mencari Asmara.

Karena kejadian itu lah Senja selalu sedih dan mengurung diri, karena banyak teman-teman seusianya yang mulai memperolok nya.

Ironi anak seusia senja harus juga menerima kesialan karena perpisahan orang tuanya.

Tok tok tok

Terdengar bunyi ketukan pintu yang seketika membuyarkan lamunan Asmara.

"Siapa ?"

"Ini bapak Nduk" ucap Pak Basuki dari luar pintu.

Bergegas Asmara bangkit dari duduknya untuk membuka kan pintu.

"Ya Allah pak, Bapak kehujanan ?"

Asmara merasa khawatir pada pak Basuki, pasalnya pak Basuki datang ketika hari sudah gelap, terlebih saat ini tengah hujan deras.

Asmara pun mengajak pak Basuki untuk segera masuk, dan setelahnya meminta mbok Jum untuk membuatkan jahe hangat.

"Ada apa pak , tumben malem malem kesini"

"Oh ini, tadi Nak Loka sudah pulang dan berpamitan sama bapak, Berhubung kamu sedang di puskesmas dia cuma titip salam dan menitipkan ini untuk kamu"

Asmara tampak menautkan kedua alisnya, melihat sebuah amplop coklat berukuran sedang yang baru saja di berikan pak Basuki.

"Apa ini pak ?"

"Bapak juga tidak tahu, kamu buka saja Nduk" titah pak Basuki.

Agaknya Asmara sedikit ragu , namun dia juga penasaran dengan apa yang di titipkan Loka pada pak Basuki.

Asmara pun meraih amplop coklat itu dari atas meja dan segera membukanya.

Dua bola matanya membulat sempurna tatkala melihat isi dari amplop tersebut, lembaran uang berwarna merah muda yang bertuliskan angka 10 Juta.

"Pak ini dari Mas Loka ?"

Pak Basuki menganggukkan kepala, meyakinkan Asmara jika memang uang itu dari pasien nya.

"Pak tapi Asma tidak bisa terima ini, ini Terlalu banyak, apa lagi Asma tidak melakukan apapun"

Buru-buru Asmara memasukan kembali uang kedalam amplop dan menyerahkan kembali pada pak Basuki.

Pak Basuki tampak mengerutkan dahi, mendapati keputusan Asmara yang ingin mengembalikan uang tersebut.

"Nduk, kamu terima saja uang nya, Lagi pula mau di kembalikan kemana ?, Kita cuma tahu namanya, tidak dengan identitasnya" tukas pak Basuki.

Benar apa yang di katakan pak Basuki, baik Asmara maupun pak Basuki memang tidak ada yang mengetahui darimana dan siapa sesungguhnya Loka Wiratmaja.

Belakangan di ketahui tidak hanya Asmara yang menerima uang, nyatanya pak Basuki justru mendapatkan 30 juta untuk dibagikan pada warna yang tempo hari menolong Loka dan membawanya ke rumah Asmara.

"Baiklah pak, Asma akan simpan uang ini, kalau suatu hari nanti Allah mempertemukan kami, maka uang ini akan asma kembalikan" ujar Asmara.

"Terserah kamu saja Nduk"

Setelah menyampaikan pesan perpisahan dari Loka serta memberikan titipan darinya, Pak Basuki juga memutuskan untuk segera pulang kerumah, mengingat malam semakin larut dan Bu Retno tentu juga sendirian di rumah.

***

"Pasien atas nama Dita !" Seru Rani dengan suara lantang.

Seperti biasa kegiatan pagi ini di lalui Asmara dan Rani dengan kembali memeriksa pasien di ruang KIA , ruang khusus pasien hamil yang akan melakukan pemeriksaan ANC.

Asmara terkenal dengan keramahan dan sikap lemah lembutnya, banyak ibu-ibu hamil yang menyukainya, menyukai cara kerja Asmara yang selalu bekerja dengan teliti dan hati-hati.

Tidak pernah menggunakan kata-kata kasar ketika berhadapan dengan pasien, meski dirinya tengah dirundung masalah bertubi-tubi sekali pun.

Dan hal itu lah yang membuat banyak orang menyukainya.

"Astaga !!! Aku capek banget Ma" Keluh Rani

Asmara hanya tersenyum mendengar ucapan sahabatnya , dia tentu sangat paham sebagai bumil muda , sekaligus wanita karir memang tidak lah mudah, dan Asmara pernah mengalaminya sewaktu mengandung Senja.

"Kamu istirahat saja dulu Ran, kau ada pasien biar sama aku "

"Aaaaa Asma ,kamu pengertian sekali "

Beruntung setelah Rani memutuskan untuk istirahat, pasien yang harus di tangani Asma juga tidak lah banyak, hanya tinggal beberapa orang saja, dan setelahnya Asma pun dapat beristirahat.

Melihat ponsel milik nya, asma kembali mengingat permintaan Senja semalam.

Sejujurnya Asmara sangat tidak ingin menghubungi mantan suaminya lebih dulu, Belum lagi memikirkan bagaiman respon istri dari mantan suaminya yang sudah pasti akan marah jika Asmara menghubunginya.

Namun egonya tidak boleh lebih besar dari perasaan putrinya.

Asmara meraih ponselnya dan mencoba menghubungkan panggilan pada Bima, mengingat jam-jam seperti ini Bima pasti masih di kantor.

Tut.

"Assalamualaikum Asma"

"Waalaikumsalam mas Bima "

Asma masih tetap menghormati bima sebagaimana dulu dia memanggilnya, Masih tersemat kata 'Mas' di depan namanya.

"Ada apa ?"

Asmara pun lantas menyampaikan apa yang kini menjadi keinginan Senja, menceritakan semua keluh kesah yang dialami senja selama ini, dan mengenai kerinduan Senja terhadap Ayahnya.

"Heh perempuan sialan !!, Kamu itu ngeyel ya, aku sudah pernah bilang jangan pernah lagi hubungin mas Bima !!"

Suara Bima yang mendadak menjadi suara Diana, Asmara jelas tahu jika kini telepon tersebut telah di sabotase oleh Diana, dengan kata lain Bima juga tengah di rumah bersama Diana.

Bahkan Asmara pun mendengar pertengkaran antara Bima dan Diana melalui sambungan telepon yang belum sempat di matikan

***

Terpopuler

Comments

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

𝑨𝒔𝒎𝒂 𝒔𝒂𝒃𝒂𝒓 𝒚𝒂 💪💪💪

2024-05-02

0

Afternoon Honey

Afternoon Honey

sabar banget asmara...

2023-10-11

1

Erlinda

Erlinda

kenapa asmara ga jujur aja sama anak nya biar anak nya mengerti daripada membuat masalah baru dan bikin sakit hati aja. jujur Thor aq paling benci ttg perselingkuhan apalagi ttg wanita yg jadi korban lemah dan ga berdaya seakan hidup nya hanya sampai disitu..menyebalkan

2023-09-03

3

lihat semua
Episodes
1 BAB 1. Asmara
2 BAB 2. Pindah
3 BAB 3. Rumah Lama
4 BAB 4. Kecelakaan
5 BAB 5. Pagi Hari.
6 BAB 6. Keputusan
7 BAB 7. Pertanyaan Rani
8 BAB 8. Kesedihan Senja.
9 BAB 9. Kebingungan Asmara
10 BAB 10. Bayangan Masa Lalu
11 BAB 11. Takut
12 BAB 12. Bantuan Loka
13 BAB 13. Menginap
14 BAB 14. Memasak
15 BAB 15. Pasar Malam
16 BAB 16. Berita Dari Pak Basuki
17 BAB 17. Berangkat Kerja.
18 BAB 18. Persiapan
19 BAB 19. Tamu
20 BAB 20. Mantan
21 BAB 21. Kecelakaan Kerja
22 BAB 22. Rengekan Senja
23 BAB 23. Membungkam
24 BAB 24. Penyesalan
25 BAB 25. Asmara Loka
26 BAB 26. Perdebatan
27 BAB 27. Status Dadakan
28 BAB 28. Berpamitan
29 BAB 29. Terjebak
30 BAB 30. Kejujuran Loka
31 BAB 31. Permintaan Loka
32 BAB 32. Jemputan
33 BAB 33. Sejarah Hidup Asmara
34 BAB 34. Semakin Dekat
35 BAB 35. Pak Basuki
36 BAB 36. Jemputan di Pagi Hari
37 BAB 37. Berdua Berbicara Bersama
38 BAB 38. Bersama
39 BAB 39. Ujian
40 BAB 40. Perjalanan
41 BAB 41. Bertemu
42 BAB 42. Sakit Hati Untuk Kedua Kalinya
43 BAB 43. Pertemuan Tak Terduga
44 BAB 44. Kesedihan Senja
45 BAB 45. Ternyata
46 BAB 46. Kejutan
47 BAB 47. Senja Asmaraloka
48 BAB 48. SAH.
49 BAB 49. Malam Pertama
50 BAB 50. Pagi Hari
51 BAB 51. Menghabiskan Waktu bersama
52 BAB 52. Tamu Pagi Hari
53 BAB 53. Tidak Disangka.
54 BAB 54. Kedatangan Loka
55 BAB 55. Saran Rani
56 BAB 56. Tawaran Asmara
57 BAB 57. Pertemuan Tak Terduga.
58 BAB 58. Siapa Sebenarnya.
59 BAB 59. Berulang kali Tersakiti.
60 BAB 60. Ketegasan Loka.
61 BAB 61. Kerelaan Asmara
62 BAB 62. Pasrah.
63 BAB 63. Malam Pertama Sesi Ke-2
64 BAB 64. Kejutan
65 BAB 65. Firasat
66 BAB 66. Peristiwa Besar.
67 BAB 67. Terkuaknya Rahasia Loka.
68 BAB 68. Keputusan Asmara.
69 BAB 69. Bahagia diatas Luka
70 BAB 70. Loka Kembali
71 BAB 71. Ketegaran Asmara
72 BAB 72. Tidak !
73 BAB 73. Garis Dua
74 BAB 74. Jemputan Pertama
75 BAB 75. Perhatian
76 BAB 76. Tamu Malam
77 BAB 77. Mantan Ibu Mertua
78 BAB 78. Kemarahan Loka
79 BAB 79. Perdebatan
80 BAB 80. Kebingungan
81 BAB 81. Deklarasi Loka
82 BAB 82. Cinta yang kembali Ada.
83 BAB 83. Tragedi.
84 BAB 84. Dokter Indrawan
85 BAB 85. Rahasia Lama
86 BAB 86. Penantian
87 BAB 87. Jawaban
88 BAB 88. Kepulangan Pak Basuki.
89 BAB 89. Kabar
90 BAB 90. Mulai Kembali
91 BAB 91. Pergi Entah Kemana
92 BAB 92. Kepanikan Loka
93 BAB 93. Masih Mencari
94 BAB 94. Titik Terang
95 BAB 95. Sebuah Fakta
96 BAB 96. Tamu Malam
97 BAB 97. Ketakutan Asmara
98 BAB 98. Kedatangan Cinta.
99 BAB 99. Mencurahkan Kerinduan
100 BAB 100. Kebahagiaan Asmara
101 BAB 101. Malam Malam Panjang
102 BAB 102. Akhir Bahagia.
103 NOVEL BARU - TAKDIR CINTA KHADIJAH
Episodes

Updated 103 Episodes

1
BAB 1. Asmara
2
BAB 2. Pindah
3
BAB 3. Rumah Lama
4
BAB 4. Kecelakaan
5
BAB 5. Pagi Hari.
6
BAB 6. Keputusan
7
BAB 7. Pertanyaan Rani
8
BAB 8. Kesedihan Senja.
9
BAB 9. Kebingungan Asmara
10
BAB 10. Bayangan Masa Lalu
11
BAB 11. Takut
12
BAB 12. Bantuan Loka
13
BAB 13. Menginap
14
BAB 14. Memasak
15
BAB 15. Pasar Malam
16
BAB 16. Berita Dari Pak Basuki
17
BAB 17. Berangkat Kerja.
18
BAB 18. Persiapan
19
BAB 19. Tamu
20
BAB 20. Mantan
21
BAB 21. Kecelakaan Kerja
22
BAB 22. Rengekan Senja
23
BAB 23. Membungkam
24
BAB 24. Penyesalan
25
BAB 25. Asmara Loka
26
BAB 26. Perdebatan
27
BAB 27. Status Dadakan
28
BAB 28. Berpamitan
29
BAB 29. Terjebak
30
BAB 30. Kejujuran Loka
31
BAB 31. Permintaan Loka
32
BAB 32. Jemputan
33
BAB 33. Sejarah Hidup Asmara
34
BAB 34. Semakin Dekat
35
BAB 35. Pak Basuki
36
BAB 36. Jemputan di Pagi Hari
37
BAB 37. Berdua Berbicara Bersama
38
BAB 38. Bersama
39
BAB 39. Ujian
40
BAB 40. Perjalanan
41
BAB 41. Bertemu
42
BAB 42. Sakit Hati Untuk Kedua Kalinya
43
BAB 43. Pertemuan Tak Terduga
44
BAB 44. Kesedihan Senja
45
BAB 45. Ternyata
46
BAB 46. Kejutan
47
BAB 47. Senja Asmaraloka
48
BAB 48. SAH.
49
BAB 49. Malam Pertama
50
BAB 50. Pagi Hari
51
BAB 51. Menghabiskan Waktu bersama
52
BAB 52. Tamu Pagi Hari
53
BAB 53. Tidak Disangka.
54
BAB 54. Kedatangan Loka
55
BAB 55. Saran Rani
56
BAB 56. Tawaran Asmara
57
BAB 57. Pertemuan Tak Terduga.
58
BAB 58. Siapa Sebenarnya.
59
BAB 59. Berulang kali Tersakiti.
60
BAB 60. Ketegasan Loka.
61
BAB 61. Kerelaan Asmara
62
BAB 62. Pasrah.
63
BAB 63. Malam Pertama Sesi Ke-2
64
BAB 64. Kejutan
65
BAB 65. Firasat
66
BAB 66. Peristiwa Besar.
67
BAB 67. Terkuaknya Rahasia Loka.
68
BAB 68. Keputusan Asmara.
69
BAB 69. Bahagia diatas Luka
70
BAB 70. Loka Kembali
71
BAB 71. Ketegaran Asmara
72
BAB 72. Tidak !
73
BAB 73. Garis Dua
74
BAB 74. Jemputan Pertama
75
BAB 75. Perhatian
76
BAB 76. Tamu Malam
77
BAB 77. Mantan Ibu Mertua
78
BAB 78. Kemarahan Loka
79
BAB 79. Perdebatan
80
BAB 80. Kebingungan
81
BAB 81. Deklarasi Loka
82
BAB 82. Cinta yang kembali Ada.
83
BAB 83. Tragedi.
84
BAB 84. Dokter Indrawan
85
BAB 85. Rahasia Lama
86
BAB 86. Penantian
87
BAB 87. Jawaban
88
BAB 88. Kepulangan Pak Basuki.
89
BAB 89. Kabar
90
BAB 90. Mulai Kembali
91
BAB 91. Pergi Entah Kemana
92
BAB 92. Kepanikan Loka
93
BAB 93. Masih Mencari
94
BAB 94. Titik Terang
95
BAB 95. Sebuah Fakta
96
BAB 96. Tamu Malam
97
BAB 97. Ketakutan Asmara
98
BAB 98. Kedatangan Cinta.
99
BAB 99. Mencurahkan Kerinduan
100
BAB 100. Kebahagiaan Asmara
101
BAB 101. Malam Malam Panjang
102
BAB 102. Akhir Bahagia.
103
NOVEL BARU - TAKDIR CINTA KHADIJAH

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!